Arga telah sampai di perusahaannya, PT. Satya Wibawa Group.
Perusahaan Texstil, yang bergerak dalam bidang pemintalan, tenun, percetakan, finishing kain dan pembuatan pakaian.
Bisnisnya ini, tidak hanya sukses di Indonesia tetapi juga sudah menyebar ke Asia Tenggara.
Langkah kaki sang CEO memasuki gedung, semua karyawan yang berpapasan dengan pria tampan itu segera mengucapkan salam Selamat pagi.
Arga langsung memasuki ruangan besar dan mewah, seperti kebanyakan ruangan CEO pada umumnya.
Tak lama pintu diketuk, tampak Rico memasuki ruangan.
Arga yang tengah fokus menatap laptop, memeriksa laporan keuangan, sejenak melirik ke arah pintu dan melanjutkan pekerjaannya.
"Bagaimana malam pertamanya, baik-baik saja kan?," Rico membuka pembicaraan.
"Pergi ke kantor pagi-pagi, harusnya kerja! periksa semua laba bulan ini dan 2 bulan terakhir, terus perusahaan mana saja minggu ini yang sudah masuk daftar untuk pengeksporan barang, bukan malah menggosip tidak jelas, sudah seperti Ibu-ibu saja kamu!," sentil Arga.
"Kamu yang aneh Ga, baru kemarin menikah tapi mengapa hari ini sudah bekerja? harusnya kalian itu honeymoon, menikmati bulan madu berdua, saling mengenal satu sama lain, bukannya sibuk kerja, sudah seperti Ibu-ibu tukang sayur! setiap hari harus berkeliling menjual sayuran," sergah Rico pula tak mau kalah.
"Ahh, kamu terlalu banyak bicara, kamu saja sampai sekarang tidak ada pacar! tidak laku-laku. Tidak ada yang mau gadis dengan laki-laki cerewet sepertimu. Memangnya tidak malu dengan umur, sudah tua! jangankan istri, pacar pun tidak ada!," Tukas Arga mencibirkan bibir.
"Kalau aku, mending tidak punya pacar daripada punya pacar tidak direstui mama, haa, haa, haa..," Rico tertawa lepas membuat Arga spontan melempar pulpen ke muka Rico. Tetapi dengan sigap Rico menangkapnya.
"Tapi benar Ga, istrimu itu cantik dan terlihat sangat baik. Tidak salah tante Mayang memilihkan dia menjadi istrimu. Aku yakin kamu tidak akan menyesal menikahi istri sebaik dia," Jelas Rico serius, seakan-akan menasehati.
Arga menggelengkan kepala sembari tersenyum mengejek mengamati Rico.
"Kamu dan mama sama saja! buta hati karena janda itu. Jadi hati kalian itu tidak bisa melihat, mana wanita baik, mana wanita yang cuma mau numpang hidup!," tukas Arga mendelik.
"Jangan naif lah! sebagian besar wanita itu memang numpang hidup pada suami. Apa gunanya mereka menikah kalau mereka tetap harus banting tulang?," timpal Rico menyudutkan Arga.
Dalam hati, Arga membernarkan kata-kata Rico. Tetapi dia tidak mengatakannya.
"Malas! Mebahas masalah janda pilihan mama, mending suruh Siska ambilkan aku teh hangat," pinta Arga.
Tanpa menjawab, Rico segera menuju pintu dan memanggil Siska untuk membawakan satu cangkir teh hangat.
Dan tak berapa lama, Siska telah mengantarkan teh hangat pesanan Boss nya.
"Mengapa tadi kamu tidak sekalian minta buatkan teh atau kopi?," tanya Arga menyeruput teh buatan Siska.
"Tadi sudah minum di rumah," Jawab Rico singkat.
Saat air teh itu menyentuh lidahnya, tiba-tiba pria arogan itu teringat bayangan wajah Laras.
Teh buatan Siska terasa beda, beda dengan teh buatan Laras. Baginya teh buatan Laras sangat enak dan nikmat.
"Tapi sekarang enak ya, mulai hari ini, sudah ada yang membuatkan teh untukmu, bagaimana teh buatan istrimu? pasti nikmat kan?," tiba-tiba saja Rico bertanya yang cukup membuat Arga tersentak.
Air teh menyembur dari mulut Arga, hampir mengenai Rico yang sedang duduk di depannya.
"Ada apa denganmu! Hah?!," umpat Rico berdiri menjauh.
"Sorry, sorry tidak sengaja," Arga sedikit terkekeh.
Sebenarnya, Arga sangat terkejut mendengar pertanyaan Rico, dan merasa heran, Rico seperti bisa membaca fikirannya, jika tadi tanpa sengaja Arga sedang memikirkan teh buatan Laras.
...*******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Bunda windi❤ 💚
𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚝𝚎𝚑 𝚋𝚞𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚛𝚊𝚜 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚑𝚊𝚝𝚒𝚖𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚘𝚝𝚘𝚛
2023-07-27
2
Lailatul Maftuhah
sudah ada rasa dari teh
2023-07-13
1
Pisces97
dari perut turun ke hati 🤭
2023-07-12
3