Setelah Dua minggu kejadian pelecehan yang dilakukan majikan Laras, tak sengaja Laras bertemu Tina, gadis seumurannya di pasar.
Gadis itu bekerja sebagai kuli panggul di pasar. Hanya hitungan menit, dua gadis itu sudah terlihat akrab satu sama lain.
Hari berlalu, bulan pun berganti, Laras kini mencari uang dengan cara menjadi kuli panggul di pasar, uang yang didapat hanya untuk sekedar bisa membeli makan dan bayar kontrakan bersama Tina.
Terkadang jika sedang sepi, dalam Tiga hari Laras tidak mendapat uang sama sekali. Alasan itulah yang membuat Laras tidak enak hati harus tinggal di kontrakan Tina.
Namun Tina tidak pernah mempermasalahkan Laras tinggal di kontrakannya.
Terkadang Laras tidak bisa membayar kontrakan, Tina sendiri yang akan membayarnya dengan mengambil tabungan, walaupun tabungannya tidak banyak tetapi masih bisa untuk membayar kontrakan 800 ribu/bulan.
Selain jadi kuli panggul di pasar, Tina juga punya kerja sampingan, menjadi tukang ojek anak-anak tetangga, antar jemput sekolah, lumayan bisa menambah pendapatannya.
Lain halnya dengan Laras, mencari uang dengan hanya mengandalkan hasil dari kuli panggul.
Hari ini, dua sahabat sedang duduk beristirahat di bawah pohon besar di halaman parkir pasar.
Mereka mengobrol sambil meminum air putih yang sengaja dibawa dari kontrakan. Dengan kata lain biar hemat, biar tidak membeli air mineral di luar.
"Tin, rasanya aku ingin pulang lagi ke kampung. Di sini hidupku tidak jelas, mencari pekerjaan juga susah hanya mengandalkan ijazah SMA," tutur Laras curhat pada sahabatnya.
"Mengapa harus pulang ke kampung? Kau mau berjualan seperti dulu lagi? Jual gorengan keliling?," tanya Tina menoleh sahabatnya.
Laras yang ditanya, hanya mengangguk pelan. Tarikan nafasnya tersengal mengisyaratkan jika bebannya terlalu berat.
"Itu dulu, kau bisa jualan gorengan, kan ada nenekmu yang membantu. Sekarang nenekmu sudah tidak ada. Apa kau tidak akan kewalahan mengerjakan segala sesuatunya sendiri?," Tanya Tina prihatin.
"Benar juga apa yang kau katakan," sungut Laras bingung, patah semangat sambil memijit-mijit kepalanya.
Dulu dia bersemangat menjual gorengan karena ada neneknya yang selalu mendampingi dan menjadi penyemangatnya.
Tetapi sekarang situasinya sudah berbeda, Laras juga tidak yakin apakah dia sanggup kembali ke kampung setelah segala kejadian menyakitkan terjadi di sana.
"Sudahlah Ras, tidak perlu difikirkan terus. Pokoknya kau tetep semangat cari uang. Masalah kau dapat uang atau tidak di pasar, itu urusan belakang. Yang penting usaha dulu!," Tina memberikan nasehat.
"Kalau pun kau tidak bisa membayar kontrakan, itu juga tidak perlu jadi beban. Kau kan tahu, aku selain cari uang di pasar, aku juga jadi ojek anak-anak tetangga, hasil ojekku itu lumayan. Satu anak 300 ribu, dikali 7 orang. Kau bisa hitung sendiri, cukuplah untuk bayar kontrakan kita berdua," timpal Tina lagi.
"Iya aku tahu Tin, tapi aku tetap saja merasa tidak enak padamu. Aku terus menerus menyusahkanmu," ujar Laras sambil memuku-mukul kecil keningnya dengan ujung jari tengah dan telunjuk.
"Sudahlah Ras, ada kau atau tidak ada kau bagiku tidak ada bedanya. Sebelum mengenalmu, aku kan memang sudah mengontrak dan membayar kontrakan sendiri Ras, jadi kalau pun kau tinggal di kontrakanku, itu sama sekali tidak jadi beban untukku. Justru aku senang, tidak kesepian, ada teman mengobrol setiap malam sebelum tidur. Lantas sekarang masalahnya apa?," tukas Tina lagi sambil menepuk pundak Laras.
"Itu! Ada ibu memanggilmu! Sana kau angkat belanjaannya!," suruh Tina saat dilihatnya seorang Ibu menggapai tangan ke arah mereka memanggil nama Laras.
Dengan penuh semangat Laras berlari kecil menghampiri ibu yang memanggilnya tadi.
Laras membawa tabung gas tiga kilo di tangan kiri dan membawa satu plastik besar penuh di tangan kanan. Kemudian berjalan ke mobil yang terparkir lumayan jauh dari tempat mereka berada sekarang.
Laras memasukkan semua barang yang dibawanya di belakang mobil lalu ibu itu memberikan uang 5 ribu untuk mengupah Laras. Laras tersenyum bahagia menerimanya.
"Alhamdulillah setidaknya masih dapat rezeki 5 ribu di pagi ini. Siang dan sore nanti semoga dapat lagi," bisik hati Laras penuh harap.
...*******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Nita
masih ada orang baik didunia, mksh tina
2024-05-31
0
meE😊😊
miria sakli hidup mu ras..
2023-08-23
2
hasna asthyna
wawww hebat Laras jadi kuli panggul ... Tina Baek pula ngasih ijin tinggal di kontrakannya
2023-07-28
1