Satu bulan semenjak pembicaraan dengan Tina di bawah pohon besar itu, Laras pun semakin giat mencari uang.
Dan selama satu bulan ini juga, dia mencoba memasukkan lamaran untuk bagian Staff di beberapa Perusahaan.
Tetapi kalau pun dia diterima sebagai Cleaning Service, dia tak akan menolaknya, baginya yang penting ada penghasilan tetap tiap bulan untuk membantu Tina membayar kontrakan.
Tetapi sampai saat ini belum ada satu pun panggilan kerja untuknya. Mungkin Laras disuruh harus lebih sabar dan menunggu.
Pagi itu, Laras telah tiba di pasar tepat pukul 07:00 pagi.
Matahari hangat menyapa tubuh Laras yang berbalut kaos putih panjang, celana jeans biru, cuaca begitu cerah tidak mendung, tidak juga terlalu panas.
Seperti biasa gadis itu duduk di bawah pohon tempatnya menunggu langganan.
Tina belum ke pasar, rutinitasnya pagi-pagi mengantar anak sekolah, sekitar jam 8 an Tina akan menyusulnya ke pasar.
Setiap hari dua sahabat yang sudah seperti saudara itu mengais rezeki bersama.
Dari kejauhan, Laras melihat Ibu-Ibu tengah berdiri di pintu keluar pasar, dia menoleh ke kanan dan ke kiri seperti orang kebingungan.
Sedari tadi gadis itu memperhatikan gerak-gerik wanita setengah baya yang sepertinya tengah mencari sesuatu.
Hati kecil Laras merasa tergerak untuk menghampiri dan jika memang Ibu-ibu itu perlu bantuan maka dengan senang hati gadis bermata indah itu akan membantu tanpa pamrih.
"Ibu itu sepertinya kebingungan, mungkin ada yang bisa aku bantu untuknya," fikir Laras menebak-nebak.
Laras memang gadis yang baik dan tulus, dia mau membantu siapa saja yang perlu pertolongan. Tanpa pamrih, tanpa imbalan. Itu yang selalu diajarkan orang tua dan neneknya.
Segera Laras berlari mendekati ibu tersebut.
"Ibu, apa Ibu sedang menunggu seseorang? atau Ibu perlu bantuan? Kalau Ibu perlu bantuan, saya akan membantu Ibu dengan senang hati," tanya gadis cantik itu begitu sopannya sambil tersenyum manis memandang Ibu yang berdiri di depannya dengan sorot mata yang begitu bening.
Mayang menatap gadis cantik itu dari atas kepala sampai ke kaki. Mayang tersenyum, sambil menggelengkan kepala.
"Cantik sekali gadis ini, sopan, baik, dan wajahnya begitu tulus menawarkan bantuan kepadaku, padahal dia tidak mengenalku," batin Mayang sambil terus memperhatikan gadis cantik itu.
Tubuhnya yang tinggi semampai, kulitnya putih bersih, bola matanya bening, hidung mancung dan bibir yang indah, hmmm sepertinya Mayang menyukai gadis ini.
"Cocok sekali disandingkan dengan Arga", batin wanita itu kembali.
"Terima kasih nak tawaranmu, sebenarnya saya tidak pernah ke pasar, tapi pagi ini saya ada janji bertemu teman. Awalnya kita membuat janji bertemu di rumahnya tapi temanku pagi ini mendadak ke pasar, terpaksa saya menemuinya di pasar ini. Kata teman saya, biar sekali-kali saya turun ke pasar, jangan ke mall terus," Ujar Mayang tersenyum hangat menjelaskan panjang lebar sambil matanya tak lepas memandangi gadis yang berkulit putih dan mulus itu.
"Ibu pasti orang kaya ya? makanya tidak pernah ke pasar. Tahunya hanya ke mall, terus... Ibu juga cantik sekali bu," puji Laras seraya tersenyum manis kepada ibu yang meski telah berumur tetapi kecantikannya tetap terpancar.
Laras mendongakkan kepala memperhatikan wanita itu dengan terkagum-kagum.
"Enak ya bu jadi orang kaya, tidak perlu susah-susah cari uang banting tulang. Saya juga ingin sekali bisa jadi orang kaya, hehe, hehe, tapi tidak akan bisa, karena saya terlahir dari orang susah bu," celoteh Laras jujur sambil tersenyum menepuk-nepuk pipinya sendiri.
Spontan Mayang tertawa terkekeh mendengar penuturan gadis itu. Terdengar sangat polos dan apa adanya.
Mayang terhibur dengan kehadiran Laras apalagi dengan celotehan dan perkataannya yang bagi Mayang lucu, polos dan tulus.
"Baiklah bu, saya akan menemani ibu di sini menunggu teman ibu, tunggu sebentar ya bu..,"
Laras membalikkan badannya dan sedikit berlari menghampiri seorang tukang parkir yang sedang merapikan susunan motor yang berjejer.
Mayang masih bisa melihat dari tempatnya berdiri, Laras sedang berbicara dengan tukang parkir. Mayang bisa menebak, sepertinya gadis itu hendak meminta bantuan kepada tukang parkir itu. Dan benar saja, tidak lama kemudian tukang parkir itu memberikan kursi plastik kepada gadis cantik itu.
Laras kembali berlari menuju Mayang yang sedari tadi berdiri tak bergerak dari tempatnya.
"Bu, silakan duduk di sini, tapi ibu agak ke pinggir sedikit biar tidak menghalangi orang yang keluar masuk pasar," ucap Laras kemudian menaruh kursi plastik itu agak menepi agar tidak menghalangi orang yang akan berlalu lalang masuk dan keluar dari pasar.
Mayang terenyuh, mendapati seorang gadis yang tidak dikenalnya tetapi sudah sangat perhatian dengan orang tua, dan sejak saat itu Mayang mulai menyukai Laras!
Mayang pun duduk di kursi itu, dan tidak berapa lama, Laras permisi sebentar karena harus mengangkat belanjaan Ibu-Ibu yang baru saja mau keluar pasar.
Mata Mayang membelalak tak percaya dengan apa yang dilihatnya, hingga saking terkejutnya lehernya sedikit memanjang ke depan memperhatikan yang dilakukan gadis di depannya.
Ternyata gadis itu memikul karung beras 20 kilo di punggungnya. Sementara tangan kirinya menenteng sebuah plastik hitam besar, berisi belanjaan.
Dengan susah payah dan penuh semangat gadis yang sangat cantik itu berjalan mengikuti langkah Ibu-Ibu yang tadi menyuruhnya mengangkat belanjaannya, menuju sebuah mobil.
Entah mengapa, ada rasa sedih menyeruak di sanubari Mayang melihat kehidupan gadis cantik itu.
Wajah dan tubuhnya yang indah, kulit yang putih bersih, sangat tidak pantas berada di pasar yang berdebu serta panas.
Wanita kaya itu mengusap dada perlahan-lahan, menggeleng-gelengkan kepala menatap gadis itu dengan perasaan sedih.
...*******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
🌹🪴eiv🪴🌹
jadi ngebayangin mbak song he kyo manggul sekarung beras 🤭😄😄😄
2023-08-06
4
N Wage
kalau ditempatku,kuli panggul di
pasar membawa barang2 belanjaan pakai gerobak sorong.
2023-07-23
1
Dewi Nurmalasari
fisiik ky gini disia2in athar terus jd kuli panggul,, ini mah dh dilirik produser xixixi
2023-07-15
1