Baru saja Laras menapakkan kaki mungilnya di depan pintu rumah mewah itu, matanya mendadak membulat, mulutnya sedikit terbuka melongo memandangi isi rumah itu.
Ruang tamu yang berukuran cukup luas, dimana di setiap dinding banyak lukisan terpampang, yang harganya bisa dinilai ratusan juta.
Belum lagi meja dan kursi tamu yang begitu kokoh dan besar terbuat dari kayu jati dengan model minimalis tetapi tetap bisa ditafsirkan harganya mencapai ratusan juta.
Lampu hias yang tergantung tepat di atas meja tamu juga terlihat sangat cantik bersinar begitu terang.
"Sungguh mahal semua perabotan di dalam rumah ini," batin Laras penuh kagum.
Wanita keturunan keluarga biasa itu benar-benar terpana melihat semua yang ada di hadapannya, sehingga dia tidak berhenti mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan serta setiap sudut rumah itu.
"Ayo, Laras ikut aku," suara Rico membuyarkan kekagumannya meneliti setiap sudut rumah itu.
Dengan sedikit terkejut dan malu, Laras pun berjalan di belakang Rico mengikutinya menuju sebuah kamar yang masih berada di lantai satu.
Pintu kamar kokoh yang berwarna coklat tua setinggi 2 meter langsung dibuka Rico.
"Silakan masukkan barangmu di kamar ini. Kamar ini kamar pengantin kalian, sudah dihias secantik mungkin atas perintah tante Mayang," Rico menjelaskan.
Laras masih berdiri kaku, tidak berani melangkah masuk, kakinya berat. Dia merasa takut dan tidak pantas berada di kamar luas itu.
Seumur hidup dia belum pernah masuk ke kamar seluas dan begitu mewah seperti ini.
"Hei, mengapa bengong terus, masuklah! Ini kamar pengantin kalian dan ini juga akan menjadi kamarmu. Tante Mayang sendiri yang berpesan padaku agar mengantarkanmu masuk ke kamar ini. Jadi kau tidak perlu memikirkan apapun. Ini adalah kamar Arga dan yang pasti akan menjadi kamarmu juga," jelas Rico lagi meyakinkan Laras.
Mendengar penuturan pria di depannya yang mengatakan bahwa Mayang yang telah mempersiapkan kamar itu untuk Laras dan Arga, maka Laras pun sedikit punya keberanian untuk memasuki kamar itu.
Setapak demi setapak Laras menapaki kamar itu.
Sementara Rico telah menutup pintu kamar kemudian langsung bergegas pulang ke apartementnya. Karena tugasnya sudah selesai mengantarkan Laras sampai ke kamar pengantin.
Jika Mayang nanti menanyakan perihal Laras apa sudah diantar ke kamar pengantin maka Rico sudah bisa menjawab pertanyaan nyonya boss nya dengan santai.
Laras mengitari kamar, matanya menyapu seluruh ruangan.
Terdapat ranjang besar dengan springbed tebal dan seprei berwarna putih serta di atasnya telah penuh ditaburi dengan kelopak bunga berwarna merah dan putih, ruangan kamar itu begitu wangi dan segar.
Tiga meter di kiri ranjang ada dua buah jendela ditutupi gorden warna putih. Empat meter di kanan ranjang ada sofa panjang yang pasti sangat empuk jika diduduki.
Tak jauh dari sofa ada lemari pakaian menjulang tinggi dan besar. Pasti di dalam lemari itu berisi pakaian Arga yang mahal dan branded.
Laras masih berjalan pelan mengitari setiap sudut kamar. Sambil sesekali matanya mengawasi pintu kamar, hatinya waswas jika Arga tiba-tiba masuk.
Wanita itu sangat berhati-hati membuka handle pintu kamar mandi. Sekali lagi matanya terpukau melihat betapa sempurnanya desain kamar mandi di kamar pengantin ini.
Bathtub, wastafel berwarna putih dengan segala macam peralatan mandi lainnya yang serba canggih serta ada dua buah cermin tinggi menempel di tembok kanan kiri kamar mandi semakin menambah kesan elegant ruang kamar mandi itu.
Laras masih terpukau, memandangi semua yang ada di depan matanya yang selama ini tidak pernah dia temui. Wanita itu merasa bermimpi bisa berada di dalam rumah semewah ini.
...*******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Nita
awal yang sedih😭
2024-05-31
0
Afika Dury
baru awal tuan
2023-11-03
1
meE😊😊
jgn brharap trllu jauh ras ujung2 y km psti d taro d kmar pmbntu.. dr awal sja arga sudh mnjdikn mu pmbntu
2023-08-23
1