Menginap di rumah

"Mau kemana?" tanya Albert saat Gretta mengambil tas kecilnya.

"Ke rumah" balas Gretta.

"Ngapain?" tanya Albert lagi.

Dia bangkit dari duduk nya dan mendekati Gretta yang berdiri di dekat pintu.

"Aku ikut" lanjut Albert yang belum mendapatkan jawaban.

"Tapi ada syaratnya" ucap Gretta sambil melirik Albert.

"Apa" tanya Albert.

"Jangan nyebelin dan harus diam tanpa mengeluarkan suara" balas Gretta dengan wajah tegasnya.

Gretta memberikan syarat itu karena dia tak mau pusing dengan segala ocehan menyebalkan yang keluar dari mulut suami tengilnya itu, setidaknya setelah memberikan peringatan dia berharap kalau buat tidak akan membuatnya kesal.

Albert diam lalu pada akhirnya dia mengangguk tanda dia setuju.

Saat di lantai dasar Alya yang melihat Gretta dan Albert yang rapih pun menanyakan ke mana mereka akan pergi.

"Kita mau ke rumah Gretta Mom" balas Albert.

"Ngapain?" tanya Alya.

Gretta diam nampak ragu mengatakan niatnya yang akan pulang ke rumahnya.

Dan Albert yang menyadari perubahan wajah istrinya pun mengatakan Jika mereka berdua akan menginap sebelum mereka pergi ke New York besok.

Gretta melirik suaminya Bagaimana mungkin Albert bisa tahu niatnya nggak ingin pulang ke rumahnya.

"Apa dia bisa membaca isi pikiran seseorang." batin Gretta aneh.

"Ya sudah kalau gitu hati-hati di jalan nya, kalau Albert berulah lagi jangan sungkan kasih tau Mommy biar Mommy jewer telinga nya" kata Alya sebelum Gretta pergi.

Gretta yang semula canggung itu tersenyum, dia menyukai mertuanya yang selalu ada di pihak nya.

"Dasar Mommy tiri" kesal Albert sambil meleos pergi sebelum kena amuk sang Mommy.

"Hey! dasar anak kurang garam aku yang melahirkan mu dengan susah payah kau bilang aku Mommy tiri, kembali Alberto tengil!" teriak Alya kesal.

Dan Albert yang sudah di halaman rumah nya hanya tertawa sambil berjalan mendekati motor nya.

"Kita pakai motor saja kan jaraknya dekat" kata Albert sambil mencoba menyalakan mesin motor nya.

Gretta hanya mengangguk, dia juga malas untuk berjalan karena meski dekat tapi rumah Gretta dan Albert terhalang 4 rumah yang besar dan itu setara dengan 10 rumah biasa.

"Pakai ini dulu" kata Albert memberikan helm.

"Tidak usah jaraknya tidak jauh" Gretta menolak.

"Pakai atau tidak naik motor" perintah Albert tegas.

Huh..

Gretta menerima nya dan langsung memakai nya meski malas.

"Good" Albert tersenyum.

Dan saat akan melajukan motor nya Albert dengan sengaja membuat tangan Gretta menjadi memeluk pinggang nya.

"Jaga-jaga takut jatuh" ucap Albert santai.

"Ck, bilang saja modus" sewot Gretta tidak mau memeluk pinggang Albert, dan hanya memegang sedikit ujung baju Albert.

Albert yang melihat itu geleng-geleng kepala, dia merasa seperti tukang ojek jika cara pegangan Gretta seperti itu.

"Jalan" titah Gretta.

Huh..

Albert menghembus nafasnya kasar lalu terpaksa melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di rumah Gretta langsung masuk dan meninggalkan Albert yang masih di halaman rumah nya.

"Bi" panggil Gretta.

Bibi yang melihat Gretta sudah pulih sangat senang, dan Gretta bisa melihat dari ekspresi bahagia di wajah sang Asisten rumah tangga.

"Non sehat?" tanya Bibi.

"Sehat bi, lihat lah aku sudah pulih" balas Gretta sambil tersenyum.

Bibi mengangguk, dia sangat terharu melihat Gretta yang akhirnya bisa tersenyum seperti ini.

Sebelumnya saat mengetahui Gretta melakukan abor*i karena hamil di luar nikah dia begitu sangat syok, dan sedikit menyalahkan dirinya yang tak bisa mencegah kejadian itu.

"Kenapa bi?" tanya Gretta melihat wajah yang seperti menahan tangis itu.

Bibi menggeleng pelan.

"Bibi mau non bahagia, bibi selalu mendoakan kebahagiaan non dan calon anak non" ucap bibi sambil mendekatkan tangan nya ke perut Gretta, tapi tertahan karena dia tau batasan.

Melihat itu Gretta menarik tangan Bibi dan mendekatkan nya ke perut nya.

"Halo nenek, makasih sudah mendoakan aku dan Mama sehingga aku dan Mama bisa sehat kembali" Gretta berkata dengan menirukan suara anak kecil.

Bibi tersenyum dan memeluk Gretta, Gretta yang di peluk tentu saja membalas pelukan itu.

"Makasih bi" lanjut Gretta.

"Nggak non, bibi yang makasih karena non kuat dan hebat, bibi bangga sama non" balas Bibi sambil tersenyum.

Gretta yang mendengar itu merasa ingin menangis, kenapa dia kemarin begitu bodoh sampai berpikir hidupnya tidak memiliki siapa-siapa.

Padahal di dekatnya ada Bibi yang selalu baik padanya dan menyayangi nya sejak kecil, tapi Gretta melupakan wanita baik hati itu sampai-sampai dia melakukan hal yang membuat dia merasa sangat berdosa itu.

"Terimakasih Tuhan, kesempatan kedua ini membuat aku sadar jika aku masih punya seseorang yang menyayangiku tanpa pamrih dan tanpa imbalan" batin Gretta yang tanpa terasa meneteskan air matanya.

Dan Albert yang baru masuk melihat semua obrolan Gretta dan pembantu nya, dia merasa tertegun dengan apa yang dia lihat barusan.

Di sini Albert melihat tidak ada batasan untuk seorang majikan dan pembantunya, dan dia sedikit takjub melihat ini.

"Ternyata dia tak seperti yang aku bayangkan" gumam Albert yang seperti nya akan merubah pemikiran nya tentang Gretta.

🌹

Jangan lupa like coment and vote ya❤🤗🙏

Terpopuler

Comments

🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹

🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹

lnjut ya kk thor

2023-04-04

1

🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹

🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹

hrus dong albert

2023-04-04

1

Miss Typo

Miss Typo

Alhamdulillah kalau Albert berpikir begitu, semoga setelah ini Albert bener" berubah menyayangi dan mencintai Gretta dgn tulus bahkan bucin, jadi Gretta gk merasa kesepian lg merasa disayang dan di cintai sm Albert 😊

semangat kak ditunggu lanjutannya 💪💪💪

2023-04-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!