"Dari mana saja kamu?" tanya Luke saat putranya baru datang.
Albert yang kesal duduk dan mengambil minuman yang ada di meja.
"Daddy, carikan aku pengacara terbaik, dia tidak boleh menang aku tak mau di penjara" kata Albert dengan wajah seriusnya.
"Tidak ada bantuan pengacara, tidak ada uang untuk mu" timpal Alya yang baru datang.
Alya duduk dan memberikan tatapan tajam nya pada Albert dan sang suami.
"Berani berbuat berani bertanggung jawab" lanjut Alya tegas.
"Mom__" keluh Albert terpotong.
"Jika kau tau tak mau di penjara maka bicara baik-baik, ajak dia menikah agar kau bisa bertanggung jawab pada nya" kata Alya lagi.
Dan sontak ucapan Alya membuat Albert diam, dia diam karena memang apa yang Mommy nya katakan adalah benar.
Tapi gengsi nya terlalu tinggi, Albert tak akan mau meminta maaf apalagi setelah pertengkaran nya tadi.
Albert bangkit dan melihat itu Alya langsung mendelik tajam.
"Mau kemana kamu! duduk" tegas Alya pada sang putra.
"Aku ngantuk" balas Albert berniat berjalan.
"Duduk!" tegas Luke.
Huph..
Albert menghembuskan nafasnya kasar dan nau tak mau dia kembali duduk di sofa.
Suasana di sofa seketika menegang, Albert yakin jika dia akan mendapatkan amukan lagi dari Mommy nya.
"Mommy heran, kenapa anak Mommy seperti ini. kamu lihat kakak kamu? dia baik santun dan juga tidak neko-neko, nah kamu? malah sebaliknya" Alya berkata dengan wajah kesalnya.
Dan Albert tak suka di banding-bandingkan seperti ini, Mommy nya memang selalu menjungjung tinggi kakak nya yang di New York.
Ya Albert akui kakak nya yang satu itu memang sangat luar biasa, tapi apa harus membandingkan nya dengan kakaknya sendiri.
"Sudahlah sayang, kita cari jalan terbaik untuk masalah ini" kata Luke menengahi.
Tak mau terlalu menyalahkan Albert, sekalipun dia tau Albert memang bersalah dan telah mengecewakan nya.
"Cari jalan terbaik? Gretta maunya anak kamu di penjara, mau anak kamu jadi nafi?" tanya Alya emosi.
"Siapa yang mau anaknya jadi nafi, aku mau Albert seperti Mike yang memilki kehidupan baik" balas Luke tak kalah emosi.
"Ya Mike memang memiliki kehidupan yang baik, dan kita melewatkan hari baik cucu kita, dan itu samua gara-gara Albert" Alya menatap tajam Albert.
Harusnya dia sudah berangkat ke New York, ulang tahun cucu nya besok dan dia merasa sedih tak bisa menyaksikan cucu nya meniup lilin secara langsung.
"Jadi kamu lebih memilih pergi ke New York dari pada mengurusi masalah Mike dulu?" tanya Luke.
Albert yang menyaksikan secara langsung orang tuanya bertengkar di depan nya memijat pelipisnya pelan, lalu bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa.
Alya dan Luke saling berpandangan, lalu Luke bangkit dari duduknya dan pindah ke samping istrinya.
"Apa menurutmu Albert akan berpikir jernih setelah ini?" tanya Alya.
"Entahlah, yang jelas Albert benci di banding-bandingkan" balas Luke.
Alya melirik suaminya, sebenarnya dia dan Luke sudah merencanakan untuk membuat Albert kesal, keduanya mau Albert sadar jika dia harus bisa bersikap layaknya lelaki sejati.
Keduanya juga tidak akan menyiapkan pengacara seperti yang Albert minta, Alya dan Luke mau Albert menyelesaikan masalahnya sendiri paling tidak Albert dan Gretta mendapatkan kesepakatan yang jelas untuk masalah mereka berdua.
.
.
Seminggu berlalu..
Masalah Gretta dan Albert masih belum menemukan jalan yang benar, Albert juga sudah mendapatkan surat dari kepolisian akan tuduhan pemerkosaan.
Tapi meski begitu Albert belum di tahan, Luke menggunakan koneksi nya untuk membuat Albert menjadi tahanan rumah.
Dan Guetta yang tau itu jelas sangat meradang, dia sangat mau Albert mendekam di penjara karena hanya dengan cara itu dia akan merasa menang dari pria sombong itu.
"Saya tidak mau tau caranya, yang jelas Albert harus di tahan pak, dia sudah membuat hidup saya hancur" kata Gretta pada pengacaranya.
"Saya akan mencoba semampu saya nona, tapi berhadapan dengan tuan Luke bukan hal yang mudah, koneksinya dimana-dimana" ucap pengacara Gretta menjelaskan.
Gretta tetap meminta pengacaranya untuk membantunya mendapatkan keadilan, dan si pengacara tidak bisa menjanjikan karena lawan nya memang sangat hebat dan tidak bisa di spelekan.
"Tidak, dia tidak boleh menang" gumam Gretta tegas.
Lalu Gretta kembali ke kamar nya, dia yang berada di kamar tiba-tiba merasakan mual yang sangat dahsyat.
Dan oleh karena itu Gretta langsung pergi ke kamar mandi, Gretta memuntahkan apa yang ingin dia muntah kan.
Hoek..
"Kenapa rasanya mual sekali, apa karena jus durian tadi?" gumam Gretta.
Saat sedang berpikir tiba-tiba Gretta ingat akan menstruasi nya, dia ingat jika dia sudah tak datang bulan lebih tepatnya telat dua minggu.
"Tidak mungkin aku hamil" gumam Gretta mencoba menepis pikiran jelek itu.
"Aku harus berpikir positif, hanya dua kali tidak mungkin aku hamil anak bajing*n itu, ya tidak mungkin" lanjut Gretta lagi, sekali lagi dia tak mau memiliki pikiran akan kehamilan yang tidak di inginkan nya.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya❤🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
Mike udh px ank ya Thor??
2023-03-29
1
Liasitimarlia
yes satu jalan menuju KUA 🤣🤣🥰🥰
2023-03-29
1
👁️🗨️eHa🦄
sambung
2023-03-29
1