Setelah selesai pemakaman Papa nya Gretta memilih mengurung diri di kamar, hampir satu minggu dia jarang keluar kamar karena rasa bersalah nya.
Gretta masih menyalahkan dirinya atas kepergian sang Papa, dia menyesal karena di detik-detik terakhir sang Papa Gretta tak bisa membuat Papa nya bahagia.
Dia membuat Papa nya merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada nya akibat ulah ibu tiri nya.
"Papa, kenapa secepat ini aku masih butuh Papa" isak Gretta air matanya jatuh tak tertahankan.
Gretta menangis kembali, hampir seminggu ini dia tak bisa berhenti menangis karena sangat kehilangan.
Hanya Papa nya yang dia punya, dia tak punya siapa-siapa lagi selain Papa nya.
Tok..tok..
"Siapa?"
"Bibi Non, mau nganterin makanan buat nonton" ucap bibi di balik pintu.
"Aku nggak lapar bi, nanti aja" balas Gretta berteriak.
"Tapi non belum makan dari pagi" sahut bibi lagi.
Dan Gretta tak menjawab, dia memilih memeluk guling nya dan lanjut menangis.
Karena kelelahan menangis Gretta akhirnya ketiduran, dia kembali terbangun di malam hari dan Gretta yang bangun langsung memilih mandi.
Selesai berpakaian Gretta langsung turun dari kamar, dia melihat makanan yang tersaji di meja.
"Non, bibi panasin ya makanan nya" ucap bibi menawari.
Gretta hanya mengangguk, lalu menarik kursi dan duduk sambil melihat bibi yang memanaskan kembali makanan di meja.
"Bi sepi ya" Gretta melirik sekitar nya.
"Iya Non, nanti nggak sepi lagi kalau non nikah dan ada anak" balas bibi sambil tersenyum.
"Itu masih lama bi, aku mau kuliah dulu sesuai dengan permintaan Papa" sahut Gretta.
"Bi temenin aku makan ya" lanjut Gretta memohon.
Bibi mengangguk dan pada akhirnya keduannya makan bersama, selama makan tak ada obrolan Gretta hanya fokus makan karena perutnya memang sangat lapar.
Selesai makan Gretta tak langsung ke kamarnya, dia memilih keluar sebentar untuk membeli cemilan.
"Mau bibi temenin nggak non?" tanya bibi.
"Boleh, ayo" Gretta langsung menyalakan mesin mobil nya.
Setelah itu kedua nya langsung pergi ke supermarket terdekat, dan saat di supermarket Gretta yang sedang belanja malah berpapasan dengan dua gadis kembar yang dia kenal.
"Kak Gret, kapan pulang?" tanya salah satu gadis kembar itu, nama nya Thea.
"Sudah satu minggu, kalian kesini sama siapa?" tanya Gretta melihat Anna dan Thea.
Kedua gadis kembar itu adalah tetangga nya, rumah mereka tak jauh dari rumah Gretta.
"Kami bersama kak Albert" sahut keduanya kompak.
Dan saat nama itu di sebut detik itu juga seorang pria mendekati mereka.
"Apa nama ku di sebut?" tanya sosok pria itu yang tak lain adalah Albert.
Albert yang baru datang melihat Gretta, dia tersenyum karena kembali bertemu dengan sosok yang memberikan malam berkesan minggu lalu padanya.
Seolah paham dengan tatapan Albert Gretta langsung memilih pergi, dan Albert tau jika gadis itu menghindar darinya.
"Aku akan membayarkan semua belanjaan mu" ucap Albert saat Gretta sudah di kasir.
"Nggak perlu aku juga punya uang" balas Gretta sinis.
"Jangan sungkan, hari ini hari baik ku jadi aku akan membayarkan belanjaan mu, oke" kekeh Albert.
Tapi siapa yang mau di bayarkan, Gretta tetap membayar tagihan nya dan setelah itu dia buru-buru ke mobilnya.
Bibi melihat kemarahan di wajah Gretta, bisa dia tebak jika Albert kembali membuat ulah pada anak majikan nya.
Jelas bibi mengenal Albert karena selain bertetangga Albert juga adalah salah satu anak nakal yang suka membuat anak majikan nya itu menangis.
"Kak, lihat apa?" tanya Anna kembaran Thea.
"Pasti lihat kak Gret" celetuk Thea.
Dan langsung mendapatkan lirikan dari Albert sang kakak.
"Jangan kepo, ini urusan anak gede bocil jangan ikut campur" kata Albert tegas pada kedua adik kembar nya yang masih 12 tahun itu.
"Kami sudah dewasa kak, kami kan sudah menstruasi ya kan Kak Anna" Thea melirik kakak kembaran nya.
Yang langsung di anggukia Anna dengan cepat.
"Ya, kami sudah dewasa itu yang Mommy katakan" sahut Anna yang hanya di balas dengan wajah malas Albert.
Setelah itu Albert pun membayar belanjaan adik nya, lalu memilih pulang karena tugasnya mengantar kedua nona kembar ini sudah selesai.
Di tempat lain Gretta baru sampai di rumah nya, mood nya kembali buruk karena kembali bertemu dengan Albert, pria yang dia benci.
"Alberto, kenapa dimana-mana ada pria menyebalkan itu" gerutu Gretta kesal.
"Non ini cemilan nya di simpan di mana?" tanya bibi.
"Di kamar bi" balas Gretta yang berniat begadang malam ini dengan menonton film.
Bibi mengangguk lalu mengantarkan cemilan yang di beli mereka ke kamar sang majikan, sedangkan Gretta dia sedang mengecek ponsel nya.
Tiba-tiba ada nomer tidak di kenal yang mengirimi nya pesan, dan Gretta membaca nya.
"Aku ada di depan rumah mu, keluarlah ada yang ingin aku bicarakan"
Gretta berjalan mendekati pintu, dia tak langsung membuka melainkan mengintip dari jendela dulu.
Dan saat melihat Alberto yang sedang berdiri di depan pintu wajah Gretta seketika memerah, dia sangat marah.
"Mau apa lagi bajingan itu" geram Gretta langsung kembali ke dalam rumah nya.
Bagi nya Albert adalah pria tidak tau malu yang masih punya muka setelah melakukan kesalahan yang membuat seseorang rugi.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya❤🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Miss Typo
selamat berjuang Albert 😁
2023-03-14
1
👁️🗨️eHa🦄
sambung yg semangatttt🦾🦾🦾 thor
2023-03-12
1
Liasitimarlia
dulu d bully sekarang di cari albert albert kamu mh 😂😂
2023-03-12
2