Satu bulan berlalu..
Ting tong..
Suara bel sebanyak tiga kali sudah terdengar, membuat anak laki-laki yang sedang berumur 8 tahun itu bangkit.
"Siapa sih, ganggu" ucap anak bernama Sean itu.
"Bukan ganggu tapi bukain" kata Albert yang sedang main game.
"Males ahk, mending main mobil-mobilan" balas Sean sambil manyun.
Albert menggelengkan kepalanya, lalu Albert bangkit dari sofa berniat membukakan pintu tapi baru setengah jalan dia sudah di hentikan oleh sang Mommy.
"Kamu ke kamar dan cepat mandi 2 jam lagi kita akan berangkat" ucap Alya, Mommy nya Albert.
"Aku malas Mom, lagi pula kan aku udah sering nengokin kak Mike sama istrinya" balas Albert manyun.
"Nggak ada penolakan, cepat mandi dan pakai pakaian yang rapih kita harus melihat keponakan kamu" lanjut Alya lagi.
Albert yang mendengar itu hanya manyun dan langsung meleos pergi.
Bukan tidak happy memiliki keponakan baru, tapi Albert malas pergi-pergian karena dia baru saja tiba tadi malam kesini untuk merayakan ulang tahun Daddy nya.
Dan sekarang Albert harus pergi ke New York untuk menjenguk istri kakaknya yang baru melahirkan.
Huh..
"Susah kalau jadi ganteng, pasti selalu di ajak kemana-mana buat di pamerin ketampanan nya" ucap Albert sambil berjalan.
"Kak Albert terlalu narsis" celetuk Anna adik Albert.
"Terlalu percaya diri itu tidak baik, nanti ada jerawat nangis" timpal Thea, kembaran Anna.
Albert melirik kedua adik kembar nya yang manis.
"Kalian tidak tau saja jika di luar sana kakak kalian yang tampan ini banyak yang memuja bahkan mendambakan menikah dengan kakak" ucap Albert penuh percaya diri.
Anna dan Thea saling melirik lalu menggelengkan Kepala nya.
"Terserah" kompak keduanya menjawab.
"Hey lihat saja nanti akan ada yang menangis ke sini meminta cinta kakak kalian ini, percayalah kakak kalian ini sangat tampan dan laku keras" Albert masih bersikeras bahkan tak mau mengalah.
"Ya laku keras seperti baju" celetuk Anna sambil tertawa.
"Seperti boneka teddy bear" timpal Thea yang juga tertawa.
Dan berhasil membuat bibir Albert mengerucut, lalu Albert yang kesal pun memilih buru-buru ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Di bawah si kembar Anna dan Thea berniat duduk tapi suara sang Mommy membuat keduanya kembali bangkit.
Penasaran dengan suara di ruang tamu, Thea dan Anna berjalan ke ruang tamu untuk mengintip.
"Bukan kah itu teman kak Albert" bisik Anna.
"Ya, rumah nya tak jauh dari rumah kita" balas Thea.
"Dia menangis" kompak keduanya saling berpandangan.
Anna dan Thea diam dan saat keduanya sudah bisa menebak apa yang terjadi keduanya malah di panggil sang Mommy.
"Anna Thea masuk kamar" titah Alya.
"Tapi Mom_" ucap Anna dan Thea terpotong.
"Tidak ada tapi-tapian, masuk kamar dan panggil Daddy ke sini" balas Alya tegas.
Anna dan Thea manyun tapi keduanya langsung pergi karena melihat wajah tak biasa Mommy nya.
"Menurut mu apa yang membuat Mommy marah?" tanya Anna.
"Mungkin kak Albert" balas Thea sambil berjalan.
"Aku juga memikirkan hal sama, kak Albert pasti berulah" balas Anna sambil mengetuk pintu.
Tok..tok..
"Daddy"
Ceklek..
"Ada apa sayang?" tanya Luke pada putri nya.
"Di panggil Mommy" balas Anna dan Thea kompak.
"Dimana Mommy?" tanya Luke lagi.
"Di ruang tamu" kompak si kembar lagi.
Lalu Luke pun pergi ke ruang tamu, sesampainya di sana dia melihat Gretta, teman Albert.
Alya yang melihat Luke langsung memberikan kode untuk duduk dulu, saat ini di samping nya ada Gretta yang sedang menangis sesegukan.
"Ada apa?" tanya Luke yang bingung.
Gretta yang menangis seketika menghentikan tangisan nya, dia menarik nafasnya pelan lalu melirik Alya dan Luke.
"Om tante, Albert" Gretta menangis lagi.
"Albert kenapa sayang?" tanya Alya sambil mengusap punggung gadis muda itu.
Gretta menangis lagi.
"Albert Om tante" kembali Gretta tak menjelaskan dengan benar.
"Albert membuat kamu kesal lagi? atau apa?" tanya Alya lagi.
Gretta menggeleng, dia mencoba untuk tenang Alya yang melihat itu memberikan air mineral pada Gretta untuk diminum.
Gretta minum terlebih dahulu, dia meraskaan nyaman saat sudah minum.
"Om, tante, tolong Gret, hikss Albert telah merenggut kesuc*an aku" ucap Gretta sambil menangis lagi.
Apa!
Bagai di sambar petir di tengah siang bolong, Alya dan Luke benar-benar tak bisa mempercayai apa yang mereka dengar.
"Gret" panggil Alya.
"Maaf tante, om tapi aku nggak bohong, ini buktinya" Gretta memberikan selembar surat yang berisi privasi.
Alya membaca nya dan wajah nya nampak serius, Luke yang melihat wajah tak biasa sang istri seketika bangkit dan berlalu pergi.
Luke berjalan dengan cepat naik tangga, lalu tanpa mengetuk pintu dulu Luke masuk ke dalam kamar Albert.
Aaaa!
"Daddy! kenapa masuk tanpa mengetuk pintu dulu?" Albert menatap Daddy nya dengan wajah yang masih kaget.
Untung saja dia belum membuka boxer keramat SpongeBob nya, jika saja dia membuka nya sudah pasti dia akan malu karena pusakanya di lihat Daddy nya.
Luke tak mengatakan apa-apa, dia langsung menarik tangan Albert untuk mengikuti nya, hingga mereka sampai di ruang tamu dan Albert yang melihat Gretta menangis nampak bingung.
"Ada apa?" tanya Albert bingung.
"Ada apa? kau masih bisa bertanya ada apa?" Alya bangkit dengan wajah yang tidak biasa, kekecewaan, sedih dan merasa gagal semuanya Alya rasakan sebagai ibu dari pria yang kurang ajar pada anak gadis orang.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya❤🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
dtnggu lnjutnx
2023-03-26
1
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
Albert ikut dedynya🤦🤦😂🏃
2023-03-26
1
Arsyad Al Ghifari 🥰
semangat up nya Thor 👍 bagus gretta ..kasih aja pelajaran enak aja setelah merenggut ga minta maaf ..
kira" pembalasan grreta kaya apa ya🤔🤔
2023-03-26
1