Pilihan

"Mau kemana kamu?" tanya Alya pada Albert.

Albert yang di tanya sontak saja menghentikan langkah kaki nya, dan melirik pada Mommy nya.

"Aku akan kembali kuliah, aku tidak bisa selalu cuti karena aku bisa ketinggalan banyak materi" kata Albert sambil duduk.

"Kamu tidak boleh pergi" kata Alya tegas.

"Mom, aku tidak mau materi ku___" ucap Albert terpotong.

"Sekali tidak boleh ya tidak boleh, kamu harus selesaikan masalah yang kamu buat" kata Alya.

"Bukan kah Daddy sudah membantu, apa lagi yang belum selesai? Daddy sudah mengalahkan Gretta" ucap Albert bingung.

Alya bangkit dan memberikan ponselnya pada Albert.

Albert menerima ponsel dari sang Mommy, dan matanya melihat ke ponselnya..

"Apa ini?" tanya Albert tak mengerti.

"Jangan bodoh, kau bisa membuat hamil seorang gadis tidak mungkin kau tidak tau alat itu" Alya berkata dengan ketus.

Albert diam, dia melihat sekali lagi pada ponselnya, ada dua garis merah di alat kecil itu.

"Mom, aku benar-benar tidak mengerti" kata Albert jujur.

Alya menghembuskan nafasnya kasar, lalu..

"Gretta hamil" jelas Alya.

Apa!

"Mommy bohong?" tanya Albert tak percaya.

"Untuk apa? jelas-jelas kau yang menghamili nya jadi siapa yang bohong?" tanya balik Alya.

Tadi dia mendapatkan pesan yang berisikan pengakuan Gretta yang hamil, dan Alya mendapatkan itu dari pengacara Gretta bukan dari Gretta.

Awalnya Alya sangat syok mendengar kabar kehamilan Gretta, itu tandanya putranya yang masih sangat muda itu sudah bisa membuat anak.

"Dia pasti hamil anak orang lain" kata Albert.

"Apa kamu bilang!" Alya bangkit dan menatap tajam putranya.

"Jangan bertingkah, itu jelas-jelas anak mu Alberto! cepat pergi ke rumah Gretta dan bahwa dia kesini" titah Alya dengan wajah geram nya.

"Tidak mau Mom, untuk apa aku ke sana yang ada dia akan mengamuk lagi" balas Albert malas.

Dan jawaban Albert semakin membuat Alya geram pada putranya.

"Alberto!" panggil Alya dengan penuh penekanan.

"No Mom, dia sendiri yang meminta untuk di jauhi, lalu untuk apa aku repot-repot kesana" Albert menjawab dengan nada sombong nya.

Dan kali ini Alya yang geram sudah tidak bisa menahan kekesalan nya lagi pada putranya.

"Mana dompet kamu?" tanya Alya dengan wajah serius nya.

"Mom" Albert tak suka jika Mommy nya sudah mengancam dengan materi.

"Mana dompet kamu!" Alya mengulangi pertanyaan nya.

"Mom, jangan menbela nya" Albert tau apa mau Mommy nya.

"Membelanya? kau pria Albert, Gretta seorang perempuan kau harus bertanggung jawab!" tegas Alya.

Albert menatap Mommy nya dengan wajah tak terbaca, jelas dia melihat wajah serius sang Mommy.

" Cepat atau tidak ada lagi fasilitas mewah yang kau dapatkan, Mommy juga tidak akan mengijinkan kamu pergi " tegas Alya.

.

.

Albert berjalan dengan langkah malas ke rumah Gretta, dan sesampainya di depan rumah Gretta Albert memencet bel..

Ting.. tong..

Dua kali Albert memencet bel, tapi sayangnya tidak ada yang membukakan pintu.

Karena kesal Albert berniat pergi lagi, tapi langkahnya malah terhenti oleh suara teriakan seseorang di dalam rumah.

"Tolong!" teriak bibi.

Albert langsung masuk ke dalam rumah dan mencari dari mana asal sumber suara tadi.

Hingga dia mendengar suara teriakan meminta tolong lagi, Albert pun berjalan mendekati sumber suara itu..

"Astaga, darah" Albert merasa mual melihat darah yang ada di lantai.

"Tolong, tuan Albert tolong nona Gretta" ucap bibi meminta tolong.

"Dia kenapa?" tanya Albert masih sempat bertanya saat situasi tegang seperti ini.

"Saya tidak tau tuan, tapi nona seperti nya pendarahan" balas bibi sambil menangis.

Albert menutup hidung nya, dia sangat anti degan bau darah dan Albert juga takut darah.

"Tuan tolong bawa nona Gretta ke rumah sakit" mohon bibi lagi.

"Aku?" tanya Albert pada dirinya sendiri.

"Saya mohon tuan, selamatkan nona Gretta" mohon bibi sekali lagi.

Hufh..

Sebenarnya Albert malas, tapi karena dia masih memiliki jiwa empati jadi Albert pun memilih membawa Guetta ke rumah sakit.

Albert memakai mobil milik Gretta, dan selama di perjalanan Albert yang pergi hanya berdua itu sesekali nampak melirik Gretta.

"Cih, lihat siapa yang minta di jauhi? kau bahkan masih membutuhkan bantuan ku" ucap Albert dengan wajah sinisnya.

Tak lama kemudian mereka sampai di rumah sakit, Gretta langsung di bawa ke UGD dan Albert mau tak mau juga harus mengurus administrasi nya.

Setelah selesai mengurus administrasi Albert menunggu di luar UGD, dan saat sedang menunggu tiba-tiba Albert mendapatkan telpon dari Mommy nya.

"Halo, bagaimana? apa Gretta mau kerumah kita?" tanya Alya.

"Tidak, maksud ku Gretta sekarang di rumah sakit, tadi saat aku baru sampai di rumah nya aku melihat Gretta sudah pendarahan" jelas Albert santai.

Apa!

"Dimana rumah sakitnya?" tanya Alya cemas.

Dan Albert memberitahu nama rumah sakit tempat Gretta di rawat, panggilan itu langsung di matikan dan Albert yang mengetahui Mommy nya akan kesini merasa masalahnya akan semakin runyem.

Dokter keluar dari ruangan UGD, dan melihat itu Albert langsung mendekati dokter.

"Bagaimana kondisi nya dok?" tanya Albert.

"Pasien kehilangan banyak darah, obat abor*i yang dia minum membuat nya kehilangan banyak darah dan jika tidak segera mendapatkan donor darah pasien dan janin nya mungkin tidak bisa selamat" ucap dokter menjelaskan.

Apa!

🌹

Jangan lupa like coment and vote ya❤🤗🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***