Cinta Untuk Ayunda (12)
"Lalu apa yang harus kita lakukan agar ia yakin bahwa kami semua merestui pernikahan kalian?," tanya Mommy Mona.
"Dia ingin keluarga kita menemuinya. Bagaimana? Apa kalian bisa menemui ayu?," tanya Arkana.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Keesokan harinya Arkana kembali ke rumah Tika. Tidak hanya seorang diri melainkan bersama kedua orang tuanya.
Kedua orang tua Arkana ingin menunjukkan keseriusannya kepada Ayu. Mereka tidak ingin menunda-nunda rencana pernikahan itu. Selain itu, mommy Mona pun ingin bertemu dengan Alif.
Kini, mereka semua sedang duduk di ruang tamu. Ayu tidak merasa setakut dulu ketika bertemu dengan pria asing. Apalagi, kini ia menemuinya bersama dengan orang-orang yang sudah ia kenal sehingga ia yakin tidak akan terjadi sesuatu yang buruk padanya.
Selain itu, Ayu pun selalu memberikan sugesti pada dirinya sendiri bahwa semua akan baik-baik saja dan itu cukup ampuh untuk membuat dia tidak terlalu khawatir dan ketakutan.
"Sebagai ayahnya Arkana sebelumnya saya memohon maaf kepada Ayu atas apa yang dilakukan Arkana 5 tahun yang lalu",
"Saya sebenarnya saat itu sudah tahu kejadian yang sebenarnya dan mencoba untuk bertemu denganmu. Namun, sepertinya kejadian malam itu meninggalkan trauma yang cukup dalam dan saat kita bertemu kamu histeris dan pingsan,"Jelas Daddy Alex.
Ayu diam. Ia tidak ingat dengan wajah dari ayah Arkana yang mengaku pernah bertemu dengannya.
Mungkin karena pertemuan mereka membuat Ayu menjadi ketakutan, sehingga ia tidak ingat wajah orang yang ia temui.
Melihat Ayu yang diam Ayah Arkana kembali bicara.
"Mungkin kamu lupa dengan wajah saya", tebaknya. "Namun, sejujurnya setelah kejadian itu saya menempatkan orang-orang untuk terus mengawasimu dan melaporkan apa yang terjadi padamu. Saya saya hanya ingin memastikan kamu juga Alif baik-baik saja sampai Arkana nanti menyadari tentang keberadaanmu dan juga anaknya".
Tiba-tiba Ayu teringat akan beberapa kejadian yang menurutnya sangat janggal. Ia ingat saat dirinya akan melahirkan dan harus dirujuk ke rumah sakit besar karena ada masalah, tiba-tiba ada orang yang menawarkan diri untuk mengantar nya ke kota.
"Apa Anda adalah orang yang menolong saya saat akan melahirkan pada hari itu," tanya Ayu.
"Ya ,orang yang mengantar kalian adalah salah satu anak buahku," jawab Daddy Alex.
Satu jawaban ini membuat semua rasa penasaran Ayu hilang tentang berbagai kejanggalan yang dia alami. Ternyata dibalik semua itu ada campur tangan dari Ayah Arkana.
" Boleh Mommy bertemu dengan Alif," tanya Mommy Mona yang diam dari tadi.
Tika pun memanggil Alif yang sedang bermain dengan Zaki di lantai atas.
Mommy Mona terkagum-kagum melihat Alif wajahnya benar-benar mirip sama anak.
"Salim dulu sayang," pinta Ayu pada anaknya.
Alif pun menyalami ketiganya bahkan saat ia menyalami mommy Mona, Mommy Mona memeluknya dengan meneteskan air mata.
"Alif, ini grandma nya Alif, Alif panggil grandma ya ,"pinta Mommy Mona.
"Glandma itu apa?"
"Grandma itu artinya nenek. Ini neneknya Alif jadi nanti Alif panggil grandma",
Alif mengangguk.
"Nah, ini grandpa-nya Alif", Daddy Alex menggenggam tangan Alif.
"Glandpa?",
Kedua orang tua Arkana tersenyum melihat Alif yang lucu karena belum bisa mengucapkan huruf r.
" Daddy!!", seru Alif senang saat mendekati orang terakhir yang tidak lain adalah Arkana.
Alif pun duduk di pangkuan Arkana. Jika di lihat dalam posisi ini, semakin terlihatlah bahwa mereka bak pinang dibelah dua.
Mereka pun kemudian membicarakan pernikahan antara Ayu dan Arkana. Kini, Ayu yakin bahwa kedua orang tua Arkana menyetujui pernikahan ini.
***
Malam semakin larut saat Ayu masih terduduk di samping Alif yang sudah tidur.
Pertemuannya dengan keluarga Arkana menghasilkan tanggal pernikahan yang itu akan berlangsung satu minggu lagi.
Pernikahan yang sesuai dengan keinginan Ayu yaitu pernikahan yang sederhana walaupun awalnya keluarga Arkana menginginkan acara yang besar untuk anak sulung mereka, namun akhirnya mereka setuju mengingat kondisi Ayu dan alasan keduanya menikah.
Tiba-tiba Ayu teringat akan ayahnya bagaimanapun dia masih memiliki ayah kandung untuk menjadi wali nikahnya. Walaupun ayu masih merasa sakit hati atas sikap sang ayah namun bagaimanapun ia ingin agar ayahnya lah yang menikahkan ya.
Ayu langsung mengambil ponselnya dan mengirim pesan.
Arkana boleh aku minta tolong. Ayu
Arkana yang di seberang sana masih sibuk dengan tumpukan berkas pekerjaannya langsung membalas pesan Ayu.
Minta tolong apa?. Arkana
Bisakah kamu membuat ayahku menjadi wali nikah saat pernikahanku nanti. Ayu
Kamu tenang saja itu akan menjadi urusanku. Arkana
Baik terima kasih. Ayu
Tidak masalah. Arkana
Saat itu juga Arkana langsung mengirim pesan kepada Pak Hendra untuk bertemu di restoran besok saat makan siang.
***
Mengingat waktu yang dimiliki untuk mempersiapkan pernikahan hanyalah kurang dari satu minggu, maka semua dilakukan dengan cepat.
Ayu memang tidak dilibatkan dalam persiapan pernikahan ini. Namun, untuk fitting baju sendiri Ayu harus melakukannya agar pakaian yang digunakan cocok dan sesuai dengan ukuran tubuh Ayu.
Hari ini Ayu dan Tika pergi ke butik langganan Mommy Mona. Sementara Alif sendiri menunggu di rumah bersama dengan Zaki dan Roni.
" Bagaimana gaun ini?", tanya Ayu kepada Tika.
Ayu memang sedang mencoba gaun pengantin yang ada di dalam butik. Ini sudah yang ketiga kalinya.
"Bagus, kamu cantik," jawab Tika memuji.
Arkana yang saat itu baru sampai dan masih berdiri di depan pintu menuju ruangan tempat Ayu dan Tika berada tertegun saat melihat Ayu.
Cantik. Pujinya di dalam hati
Tak ingin dianggap mengintip maka, ia pun ikut masuk dan duduk di sofa yang ada. Tika hanya menganggukkan kepalanya menyadari kehadiran Arkana. Sementara Ayu tidak menyadarinya.
"Jadi, kamu mau pilih yang mana?," tanya Arkana kepada Ayu. "Yang kamu pakai sekarang juga cocok denganmu. Kamu cantik memakainya," puji Arkana.
Ayu tersipu malu, ia tidak menyadari bahwa Arkana memperhatikannya karena setahu dia hanya Tika yang ada di dalam ruangan itu.
"Jadi, kamu mau ambil yang itu saja?," tanya Arkana lagi.
Ayu hanya mengangguk.
"Saya pilih gaun pengantin yang Nona itu kenakan dan tolong carikan jas yang warnanya senada," pinta Arkana.
Para pelayan yang melayani Ayu pun mengikuti perintah Arkana. Mereka memasukkan gaun pengantin pilihan Ayu ke dalam paper bag dan salah seorang diantara mereka segera mencari jas yang senada dengan gaun pengantin Ayu.
"Bagaimana, apakah kamu bisa membuat ayahku datang dan menjadi wali nikah?," tanya Ayu.
"Kamu masih ingin dinikahkan olehnya," tanya Arkana. " Padahal, kalau kamu mau aku bisa mendatangkan pamanmu dari luar negeri", jelas Arkana.
Tika hanya memperhatikan karena ia pun tahu seburuk apapun ayah Ayu, tetap yang berhak menikahkan Ayu hanyalah Ayah kandungnya.
" Dari dulu aku bermimpi bahwa ayahku akan menikahkanku walaupun kini hubungan kami tidak baik bahkan, dia telah membuangku. Namun, aku tetap ingin mimpi itu terwujud sekalipun hari itu akan menjadi hari terakhir aku bertemu dengannya," jelas Ayu.
Sejujurnya Ayu masih merasa sakit hati atas sikap sang ayah kepadanya juga kepada Almarhumah ibunya namun ia ingin di hari pernikahan yang ia harapkan sebagai pernikahan pertama dan terakhir baginya ayahnya lah yang menjadi wali nikahnya.
" Apa Ayah menolak untuk menjadi wali nikah ku?," tanya Ayu penasaran.
Arkana hanya menghela nafas.
TBC
...----------------...
...Jangan lupa tinggalkan jejak like komentar subscribe dan vote bila bersedia...
...Terima kasih atas semua dukungannya...
...🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments