CUA 18 Oleh-oleh Adik Bayi

Cinta Untuk Ayunda (18)

" Sudahlah, Mas sudah sering mengatakan maaf untuk kesalahan yang sama. Ayu sudah memaafkan itu"

" Jadi, aku harus tidur di mana agar kamu merasa nyaman?,"

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Di rumah pak Hendra nampak hening. Tidak seperti biasanya. Pak Hendra memang belum melakukan apapun semenjak ia tahu kebenaran tentang istri dan anak tirinya.

Pak Hendra masih memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Sementara Jasmine dan Bu mawar merasakan perubahan dari sikap Hendra kepada mereka.

" Ayah, apa perusahaan baik-baik saja? Kenapa ayah tampak memikirkan banyak hal? Bukankah ayah bilang kalau Arkana sudah mau menyuntikan dana ke perusahaan?," tanya Jasmine sesaat setelah mereka selesai sarapan.

" Arkana memang sudah mau memberikan suntikan dana ke perusahaan tapi perusahaan masih memiliki masalah intern yang harus segera diselesaikan," jelas Pak Hendra tidak sepenuhnya berbohong.

" Oh ya, apakah kalian pernah mendengar kabar Ayu?," tanya Pak Hendra kemudian.

Jasmine dan Bu mawar terkejut karena Pak Hendra tiba-tiba saja menanyakan Ayu. Padahal sudah lama tak sekalipun Pak Hendra menyebut nama Ayu di rumah itu.

"Memangnya ada apa, yah?," tanya Bu mawar ia penasaran.

"Apakah Arkana mengatakan sesuatu?," tanya Jasmine keceplosan.

"Arkana? Memangnya apa hubungannya Ayu dengan Arkana?," Pak Hendra mencoba untuk mengorek informasi.

" Enggak,, enggak, kok yah. Enggak apa-apa," jawab Jasmine gugup.

Bu Mawar diam, dia tidak mau sampai keceplosan seperti Jasmine.

" Oh, ayah pikir ada sesuatu antara Arkana dan Ayu!," seru Pak Hendra pura-pura tidak tahu. " Ayah hanya penasaran karena semenjak kejadian itu Ayu tidak memberi kabar sama sekali",

"Apa Ayu tidak pernah menghubungi ayah lagi?," tanya Bu mawar.

" Terakhir dia menelpon 5 tahun yang lalu," jelas Pak Hendra. Dia memang tidak berbohong karena saat pertemuannya dengan Arkana ayu tidak pernah menghubunginya.

Bu Mawar kembali diam.Ia pun bingung karena Arkana sudah mengancam akan melakukan sesuatu pada perusahaan seandainya yang lebih dulu menemukan Ayu adalah dia.

"Ya sudah, Ayah harus ke kantor," Pak Hendra melangkahkan kakinya menuju ke luar.

Bu mawar pun mengantar Pak Hendra ke depan rumah

***

" Hai, bro gimana semalam? Berhasil cetak gol nggak?," tanya Bara yang menghampiri Arkana di ruang kerja milik ayahnya.

Ruangan kerja di mansion memang hanya ada satu. Karena semenjak Arkana menjabat menjadi CEO, Daddy Alex sudah pensiun dari pekerjaannya. Dia hanya memantau saja sehingga ruang kerja itu sekarang lebih banyak digunakan oleh Arkana.

" Kalau sudah tahu jawabannya, nggak usah nanya ," kesal Arkana.

" Cie,, ada yang marah karena nggak dapat jatah," Bara terkekeh.

" Kamu 'kan tahu kondisi Ayu Baga. Semalam tidak tidur di sofa saja sudah bersyukur," jelas Arkana.

Semalam memang Ayu akhirnya mengizinkan Arkana untuk tidur satu tempat tidur dengannya. Walaupun pada akhirnya Ayu tidak bisa langsung terlelap begitu saja. Namun, ia berusaha untuk tidak melakukan gerakan-gerakan yang bisa mengganggu tidur Arkana. Hingga akhirnya Ayu pun bisa tertidur.

"Dia benar-benar trauma ya, bro?", tanya Bara penasaran.

" Dia nggak bisa tidur. Sia bilang dia memang selalu khawatir ketika akan tidur semenjak kejadian malam itu. Karena saat aku mengambil kesuciannya saat dia nggak sadar," jelas Arkana.

" Berat nih, bro. Perjuangan kamu memang berat untuk belah duren," Bara malah meledek Arkana.

" Kamu masih nyimpen nomor Viona kan?," tanya Arkan kemudian tanpa meladeni ledekan sahabatnya.

" Hey hey kamu baru nikah kenapa udah nanya nomor perempuan lain?",

" Aww ..." teriak Bara saat pulpen mendarat di keningnya.

"Aku cuma mau ketemu sama dia buat bantu aku. Biar Ayu bisa sembuh dari traumanya. Dia kan psikiater, jelas Arkana.

" Oh ya,,ya. sorry sorry," Bara tersenyum. " Setahu aku dia tinggal di kota s. Nomornya aku masih ada sih. Nanti aku kirim".

" Oke. Mungkin nanti aku akan mampir dulu buat ketemu dia sebelum pergi ke kota Y," jelas Arkana.

' Yakin, kamu bisa belah duren di sana?"

" Apa pikiran kamu cuma itu? Tujuan aku buat honeymoon itu bukan untuk itu. Kalau kita pasangan yang biasa, mungkin iya tapi kan kondisi Ayu berbeda".

"Aku cuma mau memanfaatkan moment itu biar kita bisa lebih dekat dan mudah-mudahan itu bisa menghilangkan traumanya. Secara yang bikin trauma itu kan aku jadi aku yakin aku sendiri yang bisa ngehapusin trauma itu", jelas Arkana panjang lebar.

" Ah iya kamu bener banget. Semuanya memang karena kamu. Kamu sumber masalahnya," Bara terkekeh.

" Hah sudahlah. Mau bagaimanapun, di sini memang aku tersangkanya", Mendengar perkataan Arkana, Bara semakin terkekeh.

"Sudahlah, berisik! Dari tadi tertawa terus. Mana berkas yang harus aku tanda tangani?," tanya Arkana.

"Ah iya, sampai lupa mau ngasih ini. Bara pun memberikan tumpukan berkas yang harus ditandatangani oleh Arkana".

"Jangan lupa bonusnya ya?!. Pernikahan kamu yang mendadak bikin aku tambah pusing karena semuanya aku yang handle",

" Itu kan memang tugas kamu sebagai asisten . Tapi, jangan khawatir aku bakal ngasih kamu bonus," tambahnya.

***

Hari kepergian Ayu dan Arkana pun tiba. Saat ini keduanya sedang berpamitan kepada Alif dan juga keluarganya.

"Alif sayang, baik-baik ya di rumah ibu. Kalau Alif rindu Alif bisa telepon ke nomor bunda atau ke nomor Daddy", pesan Arkana kepada Alif yang ada di gendongannya.

" oke Dedi. Alif akan jadi anak soleh yang nurut sama ibu, sama ayah, sama grandma, Grandpa juga anti Malika," jelas Alif panjang lebar.

" Good boy!", seru Arkana sambil mengusap kepala Alif.

" Titip Alif ya, mbak. Tapi, kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk telepon",

" Jangan khawatirkan Alif. Fokus saja pada rencana kalian untuk memberikan adik untuk Alif," Kata Tika. Ayu hanya mendengus bukan tidak ingin memberikan Alif adik hanya saja untuk saat ini sepertinya itu akan sulit.

Jangankan untuk melakukan hal yang lebih intim tidur di bawah selimut yang sama saja ayu butuh perjuangan. Batin Ayu

" Jngan terlalu pikirkan masalah adik untuk Alif nikmati saja waktu berdua kalian," timpal Mommy Mona sangat perhatian.

Ia paham apa yang menimpa Ayu karena suaminya sudah memberitahukan kondisi Ayu agar Mommy Mona tidak terlalu memaksakan anak dan menantunya untuk menambah cucu lagi.

Arkana memang menceritakan kondisi Ayu kepada sang Daddy tadi pagi saat ayahnya itu memanggilnya ke ruang kerja dan apa yang diceritakan oleh Arkana diceritakan kembali kepada sang istri.

" Terimakasih, Mom atas pengertiannya," ucap Ayu.

"Oke anak sholeh Bunda, Bunda pergi ya!," ucap Ayu sambil mencium kedua pipi Alif.

Ali pun beralih ingin digendong oleh bundanya sebelum bundanya pergi.

"Alif ingat, Alif harus jadi anak yang sholeh,"

"Siap Bunda! Alif akan jadi anak soleh yang nurut sama Ibu ,Ayah grandma, Grandpa dan onty Malika ," Alif kembali mengulang perkataan yang ia ucapkan kepada Aya

Ayu hanya tersenyum.

" Oh ya, Bunda jangan lupa oleh-olehnya, ya?", pinta Alif.

" Alif mau minta oleh-oleh apa?," tanya Arkana.

" Alif mau minta adik bayi,"

TBC

...----------------...

...Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan subscribe...

...Terima kasih atas dukungannya...

...🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

umikhikmah 144

umikhikmah 144

Semoga ayu cepat sembuh dari traumanya dan segera punya adik bayi buat alif

2023-05-26

3

lihat semua
Episodes
1 CUA 1 Ayunda Ayuningtyas
2 CUA 2 Rencana
3 CUA 3 Pergi dan Kembali
4 CUA 4 Perpisahan
5 CUA 5 Mengatasi Mantan yang Berulah
6 CUA 6 Sampai di Kota
7 CUA 7 Mendatangi Rumah Tika
8 CUA 8 Gagal Menemui Ayu
9 CUA 9 Menunggu Jawaban
10 CUA 10 Pertemuan Arka dan Ayu
11 CUA 11 Perjanjian
12 CUA 12 Persiapan Pernikahan
13 CUA 13 Pertemuan Kakak Beradik
14 CUA 14 SAH
15 CUA 15 Penyesalan Pak Hendra
16 CUA 16 Trauma
17 CUA 17 Trauma (2)
18 CUA 18 Oleh-oleh Adik Bayi
19 CUA 19 Semua Punya Rencana
20 CUA 20 Masa Lalu
21 CUA 21 Ciuman Pertama
22 CUA 22 Blush on Terlalu Merah
23 CUA 23 Mantan Pacar Istriku
24 CUA 24 Ibadah Malam
25 CUA 25 Lagi-lagi Masalah Adik Bayi
26 CUA 26 Keluarga Kecil Bahagia
27 CUA 27 Keluarga Nomor Satu
28 CUA 28 Rumah Sakit
29 CUA 29 Surat Dari Ayu
30 CUA 30 Mencari Keberadaan Ayu
31 CUA 31 Mengambil Keputusan
32 CUA 32 Menemukan Ayu
33 CUA 33 Kehilangan
34 CUA 34 Membongkar kebohongan Tasya
35 CUA 35 Curahan Hati Ayu
36 CUA 36 Sikap Berani Tasya
37 CUA 37 Memberi Hukuman
38 CUA 38 Pulang Ke Mension
39 CUA 39 Menginap di Villa
40 CUA 40 Tidak Nyaman Di Villa
41 CUA 41 Takut Melakukan Kesalahan
42 CUA 42 Gagal Menggoda
43 CUA 43 Alif Sakit
44 CUA 44 Tamparan Tak Terduga
45 CUA 45 Kepulangan Mendadak
46 CUA 46 Terimakasih Suamiku
47 CUA 47 Bayi Besar
48 CUA 48 Marahnya Orang Pendiam
49 CUA 49 Rindu
50 CUA 50 Kebahagiaan Ayu
51 CUA 51 Permintaan Maaf
52 CUA 52 Tamu Tidak Diundang
53 CUA 53 Perkara Anak Di Luar Nikah
54 CUA 54 Posisi Ratu dan Alif Sama
55 CUA 55 Hadiah
56 CUA 56 Like father like son
57 CUA 57 Liburan Keluarga
58 CUA 58 Hari Terakhir Berlibur
59 CUA 59 Kebahagiaan Di Balik Sakitnya Arkana
60 CUA 60 Couvade Syndrome
61 CUA 61 Bertemu Miss Nela
62 CUA 62 Ayu Cemburu
63 CUA 63 Alif Hilang
64 CUA 64 Memulai Pencarian Alif
65 CUA 65 Pelaku Penculikan
66 CUA 66 Akhirnya Ketemu
67 CUA 67 Penjebakan Para Penculik Alif
68 CUA 68 Markas Rahasia
69 CIA 69 Hukuman
70 CUA 70 Prasangka Ayu
71 CUA 71 Guru Pengganti
72 CUA 72 Persalinan
73 CUA 73 Drama Keluarga
74 CUA 74 Ayu marah?
75 CUA 75 Arkana Tahu Penyebabnya
76 CUA 76 Ketakutan Arkana.
77 CUA 77 Menginap
78 CUA 78 Akhir Cerita
79 Terimakasih
80 Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
81 Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu
Episodes

Updated 81 Episodes

1
CUA 1 Ayunda Ayuningtyas
2
CUA 2 Rencana
3
CUA 3 Pergi dan Kembali
4
CUA 4 Perpisahan
5
CUA 5 Mengatasi Mantan yang Berulah
6
CUA 6 Sampai di Kota
7
CUA 7 Mendatangi Rumah Tika
8
CUA 8 Gagal Menemui Ayu
9
CUA 9 Menunggu Jawaban
10
CUA 10 Pertemuan Arka dan Ayu
11
CUA 11 Perjanjian
12
CUA 12 Persiapan Pernikahan
13
CUA 13 Pertemuan Kakak Beradik
14
CUA 14 SAH
15
CUA 15 Penyesalan Pak Hendra
16
CUA 16 Trauma
17
CUA 17 Trauma (2)
18
CUA 18 Oleh-oleh Adik Bayi
19
CUA 19 Semua Punya Rencana
20
CUA 20 Masa Lalu
21
CUA 21 Ciuman Pertama
22
CUA 22 Blush on Terlalu Merah
23
CUA 23 Mantan Pacar Istriku
24
CUA 24 Ibadah Malam
25
CUA 25 Lagi-lagi Masalah Adik Bayi
26
CUA 26 Keluarga Kecil Bahagia
27
CUA 27 Keluarga Nomor Satu
28
CUA 28 Rumah Sakit
29
CUA 29 Surat Dari Ayu
30
CUA 30 Mencari Keberadaan Ayu
31
CUA 31 Mengambil Keputusan
32
CUA 32 Menemukan Ayu
33
CUA 33 Kehilangan
34
CUA 34 Membongkar kebohongan Tasya
35
CUA 35 Curahan Hati Ayu
36
CUA 36 Sikap Berani Tasya
37
CUA 37 Memberi Hukuman
38
CUA 38 Pulang Ke Mension
39
CUA 39 Menginap di Villa
40
CUA 40 Tidak Nyaman Di Villa
41
CUA 41 Takut Melakukan Kesalahan
42
CUA 42 Gagal Menggoda
43
CUA 43 Alif Sakit
44
CUA 44 Tamparan Tak Terduga
45
CUA 45 Kepulangan Mendadak
46
CUA 46 Terimakasih Suamiku
47
CUA 47 Bayi Besar
48
CUA 48 Marahnya Orang Pendiam
49
CUA 49 Rindu
50
CUA 50 Kebahagiaan Ayu
51
CUA 51 Permintaan Maaf
52
CUA 52 Tamu Tidak Diundang
53
CUA 53 Perkara Anak Di Luar Nikah
54
CUA 54 Posisi Ratu dan Alif Sama
55
CUA 55 Hadiah
56
CUA 56 Like father like son
57
CUA 57 Liburan Keluarga
58
CUA 58 Hari Terakhir Berlibur
59
CUA 59 Kebahagiaan Di Balik Sakitnya Arkana
60
CUA 60 Couvade Syndrome
61
CUA 61 Bertemu Miss Nela
62
CUA 62 Ayu Cemburu
63
CUA 63 Alif Hilang
64
CUA 64 Memulai Pencarian Alif
65
CUA 65 Pelaku Penculikan
66
CUA 66 Akhirnya Ketemu
67
CUA 67 Penjebakan Para Penculik Alif
68
CUA 68 Markas Rahasia
69
CIA 69 Hukuman
70
CUA 70 Prasangka Ayu
71
CUA 71 Guru Pengganti
72
CUA 72 Persalinan
73
CUA 73 Drama Keluarga
74
CUA 74 Ayu marah?
75
CUA 75 Arkana Tahu Penyebabnya
76
CUA 76 Ketakutan Arkana.
77
CUA 77 Menginap
78
CUA 78 Akhir Cerita
79
Terimakasih
80
Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
81
Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!