Dengan langkah panjang dari kaki jenjangnya Ayden memasuki ballroom untuk memenuhi undangan. Undangan untuk ayahnya, tepatnya.
Ayden hanya mewakili ayahnya yang berhalangan hadir. Pria paruh baya itu ingin mengajak kekasihnya berkencan, siapa lagi jika bukan ibunya. Oh tingkah orangtuanya bak remaja yang di mabuk asmara. Keduanya seolah lupa, jika mereka sudah tidak lagi muda. Ck.
Begitu Ayden masuk, kehadirannya menjadi pusat perhatian para tamu undangan, termasuk para wanita-wanita yang mengagumi pesona seorang Ayden Pastone. Berwajah tampan, dengan rahang tegas dan tubuhnya atletis, ditambah pria berambut cepak itu memiliki kepintaran seperti ayahnya, sungguh kombinasi yang sempurna.
Seorang wanita dengan langkah anggun mendekatinya dan menyapa. "Hai, Ayden." langkah Ayden pun terhenti, jalannya terhalangi.
"Kau." Ayden mengeram, dan nampak tidak menyukai wanita yang kini berdiri di hadapannya.
"Kau semakin tampan saja." puji wanita itu seraya mengusap dadaa bidang Ayden yang dibalutkan jas mewah. Ayden terdiam. "Aku merindukanmu, sayang."
"Lepaskan tanganmu, Laurent." bisiknya pelan dan sedikit menekan.
"Asal kau tau, kau adalah wanita paling murahan yang pernah aku kenal. Kau sangat menjijikkan!"
"Ck." Laurent berdecak, kemudian wanita itu menarik tangannya. "Kau masih marah kepadaku?" Ayden bergeming, dan ia tidak tertarik menjawab pertanyaan wanita tersebut. "Maafkan aku, please! "
"Tidak ada maaf untukmu, Laurent!" jawabnya. Laurent, cinta pertamanya saat menduduki bangku sekolah. Hubungan mereka kandas, karena Laurent tertangkap basah berselingkuh dengan sahabatnya.
Manik legam yang di miliki wanita itu berkilat . "Akan ku pastikan kau akan memaafkanku dan kembali bersamaku, Ayden." gumam Laurent yang masih terdengar.
Ayden tidak menghiraukan ucapan wanita yang pernah mengisi hati dan kehidupannya dulu. Ia melanjutkan langkah kakinya yang tertunda.
"Tuan Chalk." langkanya terhenti.
"Oh, Ayden kau sudah datang rupanya. " sapa balik Chalk. "Duduklah."
Ayden mendaratkan bokongnya bersamaan dengan Chalk untuk bergabung dengan beberapa orang yang berada di satu meja yang sama.
"Excuse me, minumannya Tuan. "
Seorang pelayan datang membawakan wadah yang terdapat beberapa gelas berisi wine. Ayden pun meraih gelas berkaki tersebut.
" Thanks." Ayden menyesap wine dengan perlahan.
"Bagaimana kabar ayahmu? " Chalk memulai percakapan terlebih dahulu.
"Kabar Dad sangat baik, Tuan." ucapnya, kembali ia menyesap minumannya.
"Oh, syukurlah. Pasti ibumu merawatnya dengan baik." Ayden tertawa menanggapi ucapan Chalk. Chalk pun demikian.
"Dari berita yang ku dengar, kau akan membangun rumah sakit di kota Atalanta? "
"Ya, anda benar Tuan. "
"Ayahmu pasti bangga mempunyai putra sepertimu, Ayden." puji Chalk membuat Ayden menatap pria itu sepenuhnya. Ayden meletakkan gelas kosong yang berada di genggamannya ke atas meja.
"Tidak seperti putraku, dia hanya bisa menghamburkan uang." keluh pria yang mempunyai saham di berbagai perusahaan. Sehingga namanya masuk jajaran pebisnis terkaya nomer tiga di Philadelphia.
Ayden hanya tersenyum menanggapi keluhan Chalk kepadanya. Hingga tiba dua orang tamu yang baru saja datang berhasil mencuri atensinya, Harry dan putrinya.
"Sorry Chalk, kami datang terlambat." ujar Harry seraya memeluk Chalk yang berdiri untuk menyambut kedatangannya.
"No problem." jawab Chalk, sembari melirik gadis di samping sahabatnya. "Apakah ini Alana?" tanyanya, maniknya menyipit, dan ia pun tersenyum.
"Iya siapa lagi, dia putriku."
"Oh.. Harry, melihat putrimu membuatku ingin kembali muda lagi." Chalk tertawa sambil melirik lagi ke putri sahabatnya itu.
Ayden yang mendengar, dan menatap ke arah mereka, merasa muak dengan tingkah Chalk yang melihat gadis itu dengan tatapan nakal. Ayden mengetahui rekam jejak pria yang menjadi relasi bisnis ayahnya. Beberapa kali ia bertemu dengan Chalk di bar bersama wanita lain. Tepatnya wanita itu bukan istrinya.
"Kau bisa saja." ucap Harry. Tangannya menepuk pelan bahu Chalk .
"Duduklah."
Hingga beberapa pelayanan datang menyediakan menu pilihan yang sama diletakkan di atas meja.
"Selamat menikmati hidangannya."
Ayden menyantap makan malamnya dengan bersemangat. Sesekali maniknya melihat ke depan, untuk memandang Alana. Yeah gadis yang membuat dirinya terpikat.
Selama perjalanan tadi ia berencana hanya sebentar, Ayden tidak tertarik dengan sebuah pertemuan. Namun rencananya diurungkannya dan ia bersyukur mengiyakan permintaan Ayahnya untuk menghadiri undangan. Ia bisa bertemu langsung dengan Alana, gadis yang baru- baru ini menjadi pembicaraan kedua temannya. Ayden membenarkan ucapan kedua sahabatnya tentang putri Harry itu. Cantik, anggun, dan yeah dia juga seexi.
Ayden berjanji kepada dirinya sendiri, akan menceritakan pertemuannya dengan Alana kepada dua temannya. Ia yakin jika kedua temannya itu akan iri kepadanya.
"Dad." Harry menoleh ke arah putrinya. "Ada apa, sayang?"
"Aku sangat jenuh. Bolehkan aku pergi dari sini?"
"Kau mau kemana?"
"Aku ingin menghirup udara diluar." Itu hanya alasannya untuk menghindari tatapan Chalk yang tertuju padanya. Ya pria paruh baya itu tidak henti menatapnya. Alana merasa canggung dan ia mengerti tatapan itu, menggoda. "Eiuhh, tidak tau malu. " ucapan Alana dalam hatinya.
Harry mengiyakannya. Alana pun bisa bernafas lega, terbebas dari tatapan ayah dari teman satu kelasnya. Alana sungguh menyesal, mengiyakan ajakan ayahnya.
Ayden yang duduk tidak jauh dari Alana, masih menatap setiap pergerakan gadis itu. Pria itu tersenyum samar, Alana terlalu memikat dan menyayangkan jika ia melewati setiap perubahan dari mimik wajah cantik Alana. Oh astaga, apa dewa Amor sudah melayangkan panah asmara untuknya.
Alana berdiri dan meninggalkan meja. Setiap langkahnya menjadi pusat perhatian. Termasuk dua pria yang duduk dalam satu meja yang sama dengannya tadi, Ayden dan Chalk.
Ayden sempat melirik Chalk, ia semakin jengah dengan pria yang sudah memiliki satu putra itu. Pria itu begitu tidak tahu malu, menatap penuh minat kepada seorang gadis yang mungkin seumuran dengan putranya. Memalukan.
Tidak lama kemudian, Ayden pun bergegas bangun dan berpamitan kepada Chalk untuk pergi ke toilet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
semoga berjodoh ya dengan ayden.. 😂
2023-12-04
0
Triiyyaazz Ajuach
andai Ayden tau klau Alana adl gadis yg tdk menyukai Hana adiknya
2023-12-02
0
💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα
love at the first sight
2023-11-14
2