Kediaman Mr. Alston Pastone.
Ruangan yang nampak besar dan identik dengan kesan modern itu berisi dengan furnitur yang mahal. Ruangan tersebut memiliki ruangan koleksi berbagai baju, tas, dan sepatu branded yang berjejer memenuhi lemari.
Sayup terdengar lagu "Super Human" milik Crish Brown ft Keri Hilson di dalam ruangan tersebut.
You changed my whole life
Don't know what you're doing
To me with your love
I'm feeling all superhuman you did that to me
Superhuman heart beats in me
Nothing can stop me here with you
Hana Pastone, anak ke dua seorang pengusaha bernama Mr. Alston Pastone memiliki wajah yang sangat cantik. Berkulit putih serta memiliki sepasang manik yang indah dengan warna kecoklatan dengan berat badan dan bentuk tubuh proporsional. Gadis itu tengah duduk di depan meja rias. Mengaplikasikan wajahnya dengan face powder, serta memoleskan lipstik di bibirnya dengan warna nude.
"Wow, I always look stunning!!" pujian untuk dirinya sendiri. Hana memakai atasan berwarna kuning yang memamerkan bahunya, dan dipadukan rok pendek berbentuk setengah lingkaran bewarna putih, sehingga kakinya yang jenjang dan mulus terlihat begitu jelas.
Merasa penampilannya sudah sempurna, Hana keluar kamar dan melangkahkan kakinya untuk menuruni anak tangga dengan memakai bucket bag branded di bahu rampingnya.
"Morning Momy and Dady." Hana menghampiri ke dua orangtuanya yang sudah berada di ruang makan dan memberikan kecupan di pipi mereka secara bergantian.
"Morning to my Princess." Astlon menjawab sapaan putrinya. Hana menarik kursi dari bawah meja, lalu ia mendaratkan bokongnya.
"Sarapanmu sayang." Kyle meletakan piring berisi satu potong sandwich di depan putrinya.
"No Momy, aku sedang menjaga berat badanku."
"Kau tidak akan gemuk hanya menyantap sarapan ini sayang." Kyle mengusap rambut putrinya. "Makanlah dan habiskan susunya." perintahnya dengan suara begitu lembut.
"Baiklah Mom." Hana menggerakan pisau untuk memotong sandwich berisi daging asap.
"Hari ini, kau akan pulang pukul berapa?" tanya Kyle kepada Hana.
"Mungkin aku pulang agak sore Mom, Lvy dan Clara mengajakku jalan-jalan." Hana menyuapkan makanan yang berbahan dasar gadum itu ke dalam mulutnya, dan menikmati irisan daging asap dengan lelehan keju serta saus.
"Kau tidak jadi mendaftar ke kelas memasak?"
"Kau ingin belajar masak?" Alston yang tengah menyantap sarapanya, menyela pembicaraan istri dan putrinya.
"Iya Dady, dan sepertinya aku bakal menunda niatku." jawabnya, kembali ia memasukan potongan roti ke dalam mulutnya.
"Kenapa di tunda, sayang?"
"Aku berfikir lagi, jika aku mengambil kelas memasak, waktu bersenang-senangku dengan dua sahabatku berkurang."Hana menjawab pertanyaan Ibunya dengan sangat polos.
Sambil menikmati sarapan, mereka saling bertukar cerita. Tanpa sadar sandwich yang berada di piringnya habis tak tesisa. Hana meraih gelas yang berisi cairan berwarna putih. Namun saat pinggiran gelas sudah mengenai bibirnya, tanganya ditarik Ayden, sang kakak. Hana pun menoleh ke arah Ayden. Melayangkan sorot matanya yang menghunus tajam, Hana membuang nafas dengan kasar.
"Hey itu milikku." Hana berdiri, ingin merebut kembali gelasnya. Bergerak cepat, Ayden segera meminumnya.
"Hmm, ini sangat lezat." beberapa tegukan, susu itu habis masuk ke dalam tubuhnya. Ayden membersihkan sisa susu di sekitar bibirnya dengan tangannya dan meletakkan gelas kosong itu di atas meja.
"Aydeeenn!" Hana setengah berteriak, dan memulai dramanya di pagi hari.
"Katanya kau tidak ingin tubuhmu menjadi gemuk." Ayden tersenyum smirk, menggoda adiknya adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan.
Hana mendengus kasar. Melihat expresi wajah Ayden yang menyebalkan, membuat moodnya buruk. "Diamlah!! Itu susu rendah kalori." bentak Hana jengkel.
"Kalian!!" Alston menggelengkan kepalanya. "Duduklah Ayden." perintah Alston yang sulit untuk di bantah.
Ayden menuruti perintah Ayahnya. Pria berusia 28 tahun itu menarik kursi dan duduk di samping adiknya yang sudah duduk terlebih dahulu.
"Usiamu sudah mendekati kepala 3, kau masih saja mengusik adikmu." tegur Alston. Pria yang memiliki perusahaan jewellery dan memiliki beberapa hotel itu tidak habis fikir dengan putranya.
"Dasar pria tua." Hana berbisik. Lalu gadis itu menjulurkan lidahnya, mengejek. Ayden pun mengeram pelan.
"Ku dengar kau memenangkan tender, membangun rumah sakit di daerah Atalanta. Kapan proyek itu dimulai?"
"Pertengahan bulan depan, Dad." jawab Ayden seraya meraih cangkir berisi kopi.
"Makan sarapanmu terlebih dahulu, ingat kau mempunyai penyakit lambung." Kyle mengingatkan putranya. Ayden mengangguk, dan ia meraih sandwich yang sudah tersedia di hadapannya.
"Lalu, bagaimana pekerjaanmu dikantor?" Alston meminta Ayden menggantikan dirinya, menjadi pimpinan perusahaan jewellery miliknya.
Pria lulusan Harvard University , jurusan arsitektur itu menerima tawaran Ayahnya dengan syarat ia diperbolehkan untuk membuka kantor di bidang properti.
"Kau tenanglah Daddy, aku tidak bekerja sendirian. Ada Bobby dan Nick yang akan bertugas disana." jawab Ayden sembari menikmati sarapannya.
"Baiklah, kerjakan pekerjaanmu dengan benar Nak." ucap Alston menyemangati putranya.
"Mom, Dad..Aku berangkat dulu." Hana bangkit dari posisinya dan memakai kembali tasnya.
"Biar aku yang mengantarmu." Ayden pun ikut berdiri.
"Tidak perlu, aku bisa mengendarai minnieku" jawab Hana, menolak.
"Baiklah, berhati-hatilah adikku yang manis jangan sampai minnie mu babak belur lagi." suara Ayden mengudara. Pria itu sengaja mengeraskan suaranya agar orang tuanya mendengar ucapannya.
Ya, Alston dan Kyle tidak mengetahui jika putrinya itu baru-baru mengalami kecelakaan, beruntung Hana tidak apa-apa.
"Brengsek." bisik Hana yang masih terdengar Ayden. Ayden pun terkekeh.
"Aku pergi dulu Dad and Mom." Ayden menyesap kopinya, dan membawa sisa sandwich miliknya. "Bye, adikku yang cantik." Ayden mengacak rambut Hana, lalu berlalu dari sana.
"Ck." Hana berdecak dan merapikan rambutnya.
"Apa yang terjadi Hana?" pertanyaan Ayahnya membuat Hana sedikit tersentak namun dengan cepat ia menguasai keadaan. Hana membalas tatapan Ayahnya yang meminta penjelasan.
"Itu-itu, aku harus segera ke kampus Daddy, nanti aku akan menceritakannya."
"Bye Dad, Mom.. Aku mencintai kalian. " Hana bergegas berlari meninggalkan orang tuanya.
"Ya Tuhan, anak itu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
andai diriku punya abang, mungkin menyenangkan💕😍
2024-10-19
1
Triiyyaazz Ajuach
jahil juga abangnya
2023-12-02
0
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
terkadang punya Abang bawel itu ga enak .. 🤣🤣
punya papa dan mama yang perhatian itu adalah keberuntungan..
2023-12-01
0