"Selamat malam Nona-nona." Cloud sedikit membungkuk, memberi hormat kepada tiga gadis yang menjadi pelanggan restauran tempat ia bekerja.
Hana yang duduk di sisi jalan, terperanjat. "Ka.. Kau!"
"Malam cloud!" sapa Lvy seolah mengenal dekat pria dingin itu. Cloud tersenyum samar, sehingga membuat ketiga gadis itu meleleh dengan senyuman yang terbit dari bibir Cloud.
"Mau pesan menu apa?" Cloud membuka lembaran kosong untuk mencatat pesanan. Hana beralih, membuka buku menu yang ada di hadapanya.
"Dua Yellowfin Tuna Carpaccio, satu Caramelized Pork Chop, satu Americano, dua Rossini. "
"Ada lagi?"
"Hmm, Baccalà mantecato sepertinya lezat." Ucap Hana sembari menutup buku menu tersebut.
"Baccalà mantecato, krimnya berbahan dasar ikan Nona."
Lagi lagi ucapan pria itu membuat Hana termenung.
"Kenapa dia seakan mengetahui jika aku alergi dengan olahan berbahan Seafood, apa ucapanya hanya kebetulan saja."
"Ya Tuhan, selamat Cloud memberi tahumu bahan dasar makanan yang kau pesan Hana. Alergimu akan kambuh."
"Thanks." ucapan Hana sambil tertunduk. Hatinya sedikit terusik.
"Mau tukar dengan menu yang lain?"
"Tidak, itu saja." jawab Hana yang tidak sama sekali bergerak. Hana tertunduk, ia meremas pinggiran kaos yang dipakainya. Kebiasaannya yang dilakukan jika merasa gugup.
"Baiklah, mohon untuk menunggu. " Cloud membalikkan tubuhnya, dan berlalu.
"Dia sangat tampan, aku benarkan Hana?" Lvy menyikut tangan Hana, membuat Hana terkesiap. "A-apa?" tanyanya. "Apa yang kau tanyakan Lvy?" tanyanya lagi.
"Oh astaga Hana. Ada apa denganmu?" Lvy menangkap ada perubahan dari sahabatnya. "Aku tidak apa-apa." jawabnya berbohong dan Lvy tidak percaya, ia begitu mengenali sahabatnya dengan baik.
Merasa diselidik oleh sahabatnya, Hana berdiri. "Aku ingin ke toilet." ucapnya untuk menghindar.
"Mau aku temani?"
"Tidak perlu, kau disinilah bersama Lvy. " Hana meninggalkan kedua sahabatnya. Toilet adalah alternatif untuk melarikan diri saat ini. Ia belum bisa menceritakan perihal perasaannya kepada kedua sahabatnya. Hana belum memahami perasaan yang begitu saja hadir bertepatan kehadiran Cloud di dekatnya.
"Ada apa denganku?"
"Ada apa, hmm?" tanya Cloud yang tiba-tiba muncul dari belakang Hana. Pria itu mengikuti Hana saat Hana membelokkan langkahnya menuju toilet.
"Astaga, kau mengagetkanku."
Cloud tersenyum, pria itu langsung menarik siku Hana. "Ikut aku. "
Hana menarik mundur sikunya dengan gerakan cepat, hingga genggam Cloud terlepas.
"Aku ingin ke toilet."
"Baiklah, setelahnya temui aku di samping kanan restauran. Aku akan menunggumu."
🍂🍂🍂
Di luar Restauran, Cloud benar-benar menunggu Hana dengan berharap Hana menemuinya.
Semesta kembali berpihak kepadanya, harapannya terwujud. Ya, gadis yang dinantinya sejak tadi datang menemuinya. Cloud memandang wajah cantik Hana, dibawah lampu yang menyorotinya.
"Hei!"
Mendekati untuk memangkas jarak, Cloud menaikkan ke dua sudut bibirnya. Dan senyuman pria itu mampu membuat seorang Hana pastone begitu terpaku.
Hana terdiam. Kedua kakinya seolah membeku, saat mata indahnya menatap Cloud sudah berdiri persis di hadapannya.
Memakai kemeja berwarna putih, dengan bagian lengannya digulung ke atas, Hana sempat melirik ke lengan Cloud yang terlihat kokoh. Hana tergoda.
"Eghm, ada apa kau memintaku, kesini?"
tanya Hana. Ia sedikit mengangkat wajahnya, angkuh, tapi sial Cloud semakin gemas dibuatnya.
"Ah.. Aku hanya ingin menanyakan jaketku." Cloud menggaruk tengkuk lehernya yang tidak terasa gatal. Pria itu gugup
"Aku tidak membawanya."
Hana mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, dan jemarinya menekan 6 digit angka, hingga layar dengan wallpaper foto dirinya terlihat.
"Apakah kau akan meminta nomer ponselku? " tanya Cloud dengan wajah yang berbinar cerah seperti bulan diatas sana.
"Ck, Tidak. Sebutkan alamat rumahmu. Besok, aku akan meminta supirku untuk mengantarkan jaketmu ke rumahmu." Seketika cahaya yang muncul di wajah tampannya meredup. Tapi bukan Cloud namanya, ia tidak akan menyerah.
"Cepat, sebutkan alamatmu?" Cloud menyebutkan alamat tempat tinggalnya. Jemari Hana bergerak lincah menekan keyboard layar pada ponselnya.
Secepat kilat, Cloud merebut benda pipih itu. "Hey pencuri, kembalikan ponselku." Cloud meninggikan tanganya, tubuh Hana yang setinggi dada pria itu melompat lompat layaknya kelinci yang menggemaskan.
"Turunkan tanganmu." perintah Hana, yang tidak di hiraukan. Cloud mengetik no ponselnya dengan cepat dan menekan tombol panggilan. Dering ponsel pun terdengar dari dalam saku celananya, Cloud tersenyum puas.
"Ini ponselmu." Cloud mengembalikan ponsel gadis itu. "Jangan lupa save nomerku dengan sebutan Mi Cielo. "
(Mi Cielo bahasa Spanyol artinya Langitku. Itulah panggilan sayang Hana untuk Cloud pada kehidupan yang sudah terjadi)
" Ka..Kau." Hana bersungut kesal dan membalikkan tubuhnya untuk kembali ke dalam. Dengan tiba-tiba, Cloud menarik pergelangan tangan Hana , sehingga membuat tubuh Hana memutar dan menabraknya.
Ihayyyyy 💃💃💃💃
"Apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganmu."
Hana memberontak, dan merasakan kegugupan luar biasa. Netra berwarna coklat pria itu menatapnya dengan tatapan yang dalam.
Cloud mengatur deru nafasnya, jantungnya memacu lebih cepat. "Kau sangat cantik Hana." Cloud berbisik dengan suara seraknya. Parau, dan terdengar menggoda. Jemarinya bergulir, menjamah wajah putih Hana yang terasa panas.
Hana semakin mematung, merasakan jemari Cloud meraba wajahnya pelan, dan sentuhan itu berakhir di bibir ranumnya. Persetan dengan penolakan, sentuhan Cloud membuat jantungnya meletup-letup dan Hana menikmatinya.
Perlahan, Cloud memiringkan wajahnya dan menciium bibir ranum Hana. Hana tertegun.
Pria itu begitu mahir, memainkan bibirnya melumaat rasa manis bibir Hana hingga gadis itu merasakan sesuatu yang baru untuk dirinya. Sesuatu yang mendebarkan.
Hana menutup kedua matanya. Ia menikmati kelembutan yang terasa di atas bibirnya. Hana pun terdiam tidak membalas. Ia membiarkan bibir Cloud menjamah bibirnya.
Sungguh ciuman Cloud memabukkan.
Cloud melepaskan tautan dibibirnya. Pria itu terseyum, menikmati wajah Hana yang sudah memerah dengan mata yang masih terpejam.
"Bukalah matamu, Hana." Hana melebarkan pupil matanya, hingga manik mereka saling bertemu.
"Jangan lupa, save nomer ponselku." ujarnya seraya mengusap bibir Hana. Lalu pria itu melangkah mundur, dan meninggalkan Hana.
Hana memegang dadanya. Ia mengatur deru nafasnya yang tidak beraturan. Perasaan apa ini??
Hingga suara ponsel, menyadarkannya. Hana menatap layar ponselnya, dan tertera nama Clara. Segera ia menekan tombol hijau, untuk menerima panggilan itu.
"Hana kau dimana? Aku mencarimu di toilet tidak memukanmu."
"Sorry, aku berada di luar restauran untuk menerima panggilan dari Mom."
" Oke, Segeralah kembali Hana."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
Hana sepertinya sudah mulai jatuh cinta lagi 🤪🤪
2023-12-04
0
Triiyyaazz Ajuach
wohoho Cloud pesonamu membuat Hana klepek"
2023-12-02
0
ዪጎልክጎ
msih akan berlanjut kah aksi cloud🤔🤔
tanggung ya klo nggk di lanjut 🤭🤭🙈🙈
2023-10-31
32