Training

"Pengumuman kepada peserta yang mengikuti perlombaan Balap Mobil Amatir, tolong segera memasuki mobil masing-masing dan bersiap-siap untuk training balap. Untuk mengetahui medan balap sebelum dimulai."

"Sekali lagi, perhatian kepada peserta yang mengikuti..."

"Kakak Shen, ayo segera masuk mobil, seperti training akan dimulai. Jangan terlambat, kita akan pergi lebih dulu."

"Tentu, aku juga tidak akan melewatkan hal ini," ucap Udin dengan lembut.

Sebelum dimulainya sebuah balapan, training adalah hal yang sangat wajib, ini adalah hal yang sudah diterapkan dari generasi ke generasi. Tidak mungkin untuk sebuah balapan tanpa mengetahui medan balap itu sendiri. Bukankah hal itu tidak sah? Kecuali arena itu memang tidak ada yang mengetahui sama sekali dari awal permainan.

Kalau sudah ada yang mengetahui, bukankah tidak adil bagi para pemula? Oleh karena itu, training adalah hal yang sangat wajib bagi seorang pembalap pemula.

Udin dengan cepat memasuki mobil Tesla modifikasinya dan segera menuju nomor yang tertera di sana.

Di samping mobil Udin, sebuah mobil sport berwarna ungu mendominasi membuka kaca mobilnya.

"Hei, apakah kamu seorang pemula? Sepertinya aku tidak pernah melihatmu?" tanya wanita itu dengan sepuntung rokok berasap di tangannya.

Sekali pandang, Udin mengetahui bahwa wanita ini bukanlah hal baik. Apalagi bedak tebal yang menutupi wajahnya, tidak tau apakah parasnya cantik atau jelek.

"Ya, ini adalah pertama kalinya bagiku."

"Mobilmu terlihat bagus, apa mereknya?"

"Cuma Tesla 200 kok," ucap Udin tersenyum.

"Apakah ini Tesla? Kenapa bodinya terlihat berbeda?"

"Hanya modifikasi biasa, tentu saja sedikit berbeda, tetapi ini benar benar Tesla, kalau tidak percaya aku bisa menunjukkan suratnya."

"Tidak perlu, aku lebih tertarik denganmu dari pada mobilmu. Sekali pandang aku mengetahui bahwa kamu adalah seorang master," ucap wanita itu sekali lagi dengan acuh.

Udin terkejut, ternyata masih ada orang yang bisa menilai dari mata orang biasa. Dia kira itu hanyalah legenda, ternyata memang benar bahwa ada orang yang bisa melihat dalam sekali pandang.

Wajah Udin sedikit waspada, ternyata ada banyak orang aneh didunia ini, sepertinya dia tidak satu-satunya yang aneh.

"Tidak perlu terkejut, itu adalah hal biasa bagi kami para pembalap serius. Untuk mengetahui lawan kami bisa melihat dari caramu berbicara, ketenangan, dan gaya mengemudimu," ucap wanita itu sekali lagi.

Ternyata Udin salah paham, sepertinya kalau dipikir-pikir hal itu memang biasa. Mereka yang sudah familiar tentu saja akan mengetahui hal itu.

"Apakah kamu pembalap profesional sebelumnya?" tanya wanita itu sekali lagi kepada Udin.

"Tidak, hanya seorang supir."

"Apakah begitu?" tanya wanita itu dengan sedikit kurang yakin.

Tetapi sebelum Udin sempat membalas, sebuah interkom tiba-tiba berbunyi dengan keras.

"Semuanya harap bersiap, kita akan memulai training dalam 5 detik."

"5"

"4"

"Apakah sudah dimulai? Hei, ingatlah, namaku Ani, mungkin kita akan bertemu lagi nanti. Aku sepertinya semakin tertarik denganmu," ucap wanita itu dan mematikan rokoknya.

Perlahan kaca mobil tertutup, wanita itu mulai berubah menjadi sangat serius.

Udin tidak jauh berbeda, setelah mendengar kata akan dimulai, pandangannya menjadi lebih serius. Tangan dan kakinya menjadi tegang bersiap untuk menginjak pedal gasnya.

"3"

"2"

"1"

"Go!"

Begitu teriakan tanda dimulai, semua mobil secara serentak langsung memasuki mode berjalannya. Kecepatan yang tidak terlalu lambat dan terlalu cepat langsung meluncur sepanjang perjalanan.

Ini masih belum dimulai, tentu saja mereka tidak melakukan dengan serius. Mereka masing-masing mulai menghafalkan jalan dan tempat tempat yang curam agar tidak melakukan kesalahan disini.

Training ini dilakukan selama 3 putaran, tentu saja mereka memanfaatkan hal itu dengan sepenuh hati dan tulus. Beberapa orang bahkan sedikit bersaing sebelum balapan untuk mengetahui peforma mobil musuh.

Dengan sedikit usaha, Udin mulai merekam jalan dan melakukan sedikit simulasi. Walaupun dia tidak memiliki daya ingat yang tinggi, siapa yang membuatnya memilikinya sistem?

"Sistem, berapa jumlah undian yang kumiliki sekarang?"

"Jumlah undian saat ini adalah 72.

Apakah Tuan Rumah ingin menggunakannya?"

"Tentu, gunakan semua Undian sekarang."

"Ding!

Selamat Tuan Rumah mendapatkan poin atribut +1"

"Ding! Selamat Tuan Rumah mendapatkan setelan pembalap"

"Setelan pembalap

Efek khusus : visi pembalap selama 5 menit.

Cooldown : 1 jam"

"Ding! Selamat Tuan Rumah mendapatkan poin atribut +1"

"Ding! Selamat..."

Setelah dering 5 menit, Udin akhirnya mendapatkan 46 point atribut. Selain itu ada uang tunai 170 juta, 7 barang yang tidak berguna untuk saat ini, dan satu kaca mata hitam bergaya dengan efek khusus.

"Kaca Mata Hitam

Efek Khusus : Melihat Bahaya

Cooldown : -"

"Sistem, alokasi point atribut ke IQ milikku."

"Ding!

Nama : Samsudin

Umur : 24 tahun

Aset : 1,6 miliar US Dolar

Peringkat Forbes : 108179174

Atribut :

Kekuatan : 420 (300 orang normal)

Kelincahan : 560

Fisik : 700

Daya Tahan : 370

Pesona : 620

IQ : 189

EQ : 162

Ketrampilan:

Mengemudi : 1001/10000

Mata Pelajaran : 780/1000

Bahasa : 860/1000

Alat Musik : 240/1000

Bernyanyi : 310/1000"

Ketika point tersebut dimasukkan ke dalam IQ, Udin merasakan perasaan yang sangat berbeda, selain tiba-tiba menjadi lebih pintar, sebuah perasaan seperti tersedot dengan nyaman langsung membuat otaknya menjadi terasa sangat jernih.

Dia merasa bahwa jika ingin menjadi seorang ilmuwan, tidak mungkin ada yang bisa menyainginya bukan?

Tetapi ide itu hanya sementara, sekarang dia sedang fokus mengemudi. Dengan alat deteksi bahaya dan IQ yang tinggi, Udin dengan cepat menghafalkan jalan dan mendeteksi tingkat bahaya disini.

Dalam sekejap mata, semua pembalap sudah kembali lagi ke garis start awal satu persatu. Beberapa orang bahkan mulai bercanda dengan satu sama lain seolah tidak peduli dengan perlombaan ini. Sementara ada beberapa orang yang sudah mulai sedikit kempis, mungkin mereka masih belum memahami betul jalur di area sini.

Sementara itu, Udin bersama Ani sudah kembali di tempat masing-masing.

"Hei, kita bertemu lagi..," sapa Ani kepada Udin.

Wajah Udin mulai memerah gelap, dengan sedikit kasar dia menatap Ani dan berkata, "Apakah ini maksudmu akan bertemu kembali nanti?"

"Ya, bukankah ini bertemu kembali?"

"Terserah, aku tidak peduli," ucap Udin dan langsung menutup jendelanya rapat-rapat.

"Hei, aku hanya bercanda kepadamu, kenapa kamu begitu sensitif?" teriak Ani kepada Udin, tetapi sayangnya teriakan itu bahkan tidak bisa melewati sistem kedap suara mobil supersport Udin. Apalagi sekarang Udin memasang musik di mobilnya dengan sangat keras.

Tiba-tiba interkom mulai berbunyi lagi, Udin segera buru-buru mematikan musiknya dan matanya sekali lagi berubah menjadi fokus.

Sedangkan Ani segera kembali ke posisi semula dan mulai bersiap di dalam mobilnya.

"Halo semuanya, bersiaplah, balapan akan secara resmi dimulai. Pastikan perlindungan tubuh digunakan secara baik dan benar, ikuti prosedur dan jaga keselamatanmu masing-masing.

Apakah kalian semua siap?

3

2

1

Go! go! go!"

Terpopuler

Comments

wahyu wibowo

wahyu wibowo

semsngat udiiiiiiin

2023-04-29

0

Äï

Äï

lah? sejak kapan system punya undian? apa gue ke skip ya baca nya🤔

2023-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!