Apartemen Cek

"Wah, liat, bukankah baju ini sangat cocok denganku?"

Ica yang keluar dari ruang ganti tiba tiba berteriak kegirangan sambil menunjukkan pakaian baru yang dipakainya kepada Udin.

"S***, apakah ini sangat cocok?"

Udin yang biasanya profesional tidak bisa tidak terkejut. Pakaian cosplay yang dipakai oleh si kecil ini jelas sangat cocok dan sempurna ditubuhnya. Seolah olah pakaian itu dikhususkan untuk dirinya.

"Bagaimana? Bukankah ini terlihat bagus?" tanya Ica sekali lagi dengan penuh harapan.

"Tentu saja ini sangat bagus! Ayo bungkus untukku!"

"Apakah ada yang ingin kamu coba lagi?" tanya Udin kepada Ica.

Ica yang mendengar itu matanya berbinar, kepalanya mulai menengok-nengok ke arah baju baju cosplay disekitar. Tiba-tiba matanya terpaku di sebuah tempat.

"Kakak, aku akan mengambil itu!" tunjuk Ica ke arah kumpulan pakaian disana. Terlihat sebuah baju imut berbentuk penyihir lolita yang berwarna merah. Dengan tampilan imut, cukup membunuh hati ribuan cosplayer.

"Tentu, tolong bungkuskan itu juga. Sesuaikan besarnya seperti sebelumnya."

"Baik Tuan..."

Setelah beberapa saat, Ica juga mulai menyerah untuk mencari baju cosplay baru, sepertinya baju cosplay lainnya tidak cocok dipakai atau terlalu terbuka.

Pelayan juga mendatangi Udin untuk membayar baju cosplay tersebut. Tidak terlalu mahal, jumlah total adalah 120 ribu saja. Bagaimanapun baju cosplay tidak terlalu populer dan jarang bagi orang untuk mencari baju tersebut, tetapi baju cosplay juga tidak langka, bagaimanapun juga cosplay tetap menjadi tradisi baik di Indonesia ataupun luar negeri seperti sakura, gingseng, naga, ataupun negara negara lainnya, kecuali elang dan barat.

Setelah menyelesaikan transaksi, Ica dan Udin kembali berjalan jalan di mall, sesekali Udin atau Ica berhenti di beberapa toko, baik toko makanan, teknologi, ataupun pameran show. Tidak terasa hari sudah malam. Sekarang jam sudah menunjukkan waktu pukul 8 malam. Tidak bisa ditolerir lagi bagi seorang wanita untuk pulang melebihi jam 9 malam. Oleh karena itu Udin juga menghentikan jalan jalannya dan membujuk Ica untuk pulang.

Awalnya Ica sedikit memberontak, tetapi dibawah janji janji manis Udin, akhirnya Ica memilih untuk berkompromi dan mau ikut untuk pulang. Tetapi karena ini juga sudah waktunya makan malam, Udin dan Ica akhirnya pergi menuju sebuah restoran yang dibuka di dalam mall.

Ica sendiri juga menghubungi kakaknya dan meminta ijin untuk pulang telat, walau dimarahi beberapa kata oleh sang kakak, tetapi tidak mengubah mood Ica yang sedang berbahagia.

Setelah 40 menit, Ica dan Udin menyelesaikan makan malamnya dan memilih untuk pulang.

Kini jam sudah berada di menit ke 52. Ica dan Udin telah sampai di komplek perumahan milik Kakak Ica tinggal. Walaupun ini kedua kalinya datang kesini, Udin yang memiliki memori sedikit kuat masih menghapal jalannya.

Ketika sampai di depan rumah, sesosok wanita tinggi dan cantik tidak bisa berlari dengan kekhawatiran diwajahnya. Seperti menganggap Udin penculik saja. Yah bagaimanapun juga Udin bukanlah orang yang dikenalnya.

Setelah beberapa ramah dan sapa, Udin juga memberikan barang-barang yang dibelikan untuk Ica kepada Ana. Ana awalnya ingin mengganti kerugian Udin, tetapi bagaimana mungkin Udin tega membuat wanita membayar untuknya. Dengan berat hati akhirnya Ana memasukkan kembali uang ke dalam kantongnya.

Bagaimanapun juga setelah selesai menyapa dan bertukar nomor telepon, Udin akhirnya meninggalkan kompleks perumahan dan menuju apartemen tempat tinggalnya.

Udin belum sempat untuk memeriksa Apartemennya hari ini. Sudah menjadi kebiasaan untuk orang sibuk hampir melupakan kesehariannya.

Tidak jauh dari sana, Udin akhirnya menghentikan mobilnya di sebuah tempat parkir gedung. Apartemen Udin berada di lantai 19, cukup tinggi untuk dicapai. Untungnya di setiap apartemen sekarang sudah dipenuhi dengan lift. Apalagi bukan satu lift yang ada di dalam apartement, bagaimanapun lift adalah barang umum dan tidak mungkin cukup 1 saja.

Pengamanan di apartemen juga cukup ketat, setelah mengkonfirmasi identitas Udin, Udin akhirnya diperbolehkan masuk.

Tiba untuk pertama kalinya di apartemen yang begitu mewah, membuat hati Udin sedikit tidak nyata. Apartemen ini bisa dikatakan sebanding dengan sebuah rumah mewah di era 2020an sebelum akhirnya diubah menjadi gedung gedung raksasa sekarang.

Jangan tanya, itu pasti adalah ide pemerintahan yang begitu jenius. Semenjak era 20an, banyak rumah yang mulai diubah, dan dibangun menjadi perumahan, pertanian di Indonesia tidak lagi kecil seperti lahan dulu. Setidaknya pertanian di Indonesia cukup untuk memberi makan 300 juta populasi di Indonesia yang bahkan masih berkembang pesat. Walaupun misi KB ada, masih banyak keluarga yang sedikit tradisional. Banyak anak banyak berkah masih berlaku di Indonesia.

Semakin banyak populasi di Indonesia, pemerintah juga semakin kebingungan untuk mencari kerja, dengan dibukanya lowongan pekerjaan baru seperti perkantoran, teknologi, pertanian, pembangunan dam sebagainya, selain Indonesia menjadi lebih maju, kebutuhan di Indonesia juga banyak terpenuhi.

Apartemen yang dihuni ini memiliki kisaran 1KM² yang cukup besar. Tidak ada lantai 2, bagaimanapun juga namanya juga apartemen. Memiliki 1 ruang tamu, ruang keluarga, dapur, gym, meja makan, 4 kamar tidur, bahkan ada kamar khusus game play yang sudah dilengkapi fitur canggih dan berbagai alat keamanan. Apalagi diera ini teknologi sudah sangat berkembang, banyak hal yang cukup mencengangkan, seperti lampu otomatis, sensor suara, sidik jari, iris mata, bahkan membuka dan menutup pintu dalam sebuah perintah. Selain itu juga ada alat keamanan darurat dan dilengkapi dengan sistem keamanan tertinggi.

Ini adalah apartemen kelas atas, jadi jangan samakan dengan apartemen biasa. Walaupun dikatakan apartemen biasa, jangan juga diremehkan, apartemen biasa di era ini sudah sebanding dengan apartemen terbaik di era 20an. Seiring jaman, teknologi sudah banyak berubah, bahkan presiden Indonesia juga berubah. Mixue tidak ada lagi, dan Mik Coffe sudah mengganti outlet kopi seperti Starbucks, janji jiwa, dan kopi kopi lainnya.

Udin jelas sangat menikmati kenyamanan dalam hidupnya, tetapi yang dia takutkan adalah, bagaimana jika sebenernya ini tidak nyata? Dan bagaimana jika semuanya ini adalah mimpi? Bayangkan saja bahwa kamu berada di posisi ini? Apakah kamu juga tidak akan ragu.

Tetapi pikiran itu hanya berlangsung sebentar dan dikalahkan oleh rasa kantuk yang berat. Sudah seharian penuh Udin bekerja. Sudah saatnya untuk beristirahat kembali.

...****************...

8 jam berlalu dengan cepat, sinar matahari mulai memasuki ruangan diantara celah celah gorden kakak Jill. Suara hitungan familiar itu segera membangunkan Udin yang tertidur dari semalam kembali kenyataan.

"Uuummmm..." erang Udin sedikit sambil meregangkan tubuhnya.

Tetapi betapa terkejutnya dirinya ketika menyadari sebenarnya tempat tinggalnya yang kini ia tinggali selama ini sebenarnya bukanlah tempat yang kemarin yang dia ingat? Apa yang terjadi sebenernya?

Terpopuler

Comments

Alcatraz

Alcatraz

lanjut Thorrr upnya

2023-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!