Hampir Lupa

"Apakah melihat profesional bermain juga bisa meningkatkan ketrampilan mengemudi?"

"Tunggu, tunggu, mengemudi? Ah sial, aku hampir lupa, bukankah aku masih ada janji balapan mobil hari ini? Sial!"

"Boss? Apa yang kamu katakan?" teriak Ella dengan keras takut tidak didengar oleh Udin. Bagaimanapun juga tempat ini terlihat sangat ramai, teriakan demi teriakan dan sorakan membuat semua orang tidak dapat berbicara satu sama lain.

"Ella, jam berapa sekarang?"

"Sekarang masih jam 4 bos, apakah ada sesuatu?"

"Jam berapa janjiku untuk balapan hari ini?"

"Balapan? Tunggu bos, aku akan mencarinya," ucap Ella dengan sedikit buru-buru.

2 menit kemudian Ella berkata kepada Udin, "Bos, balapan dimulai jam 7 malam, apakah butuh sesuatu untuk saya persiapkan?"

"Apakah begitu? Sepertinya masih ada waktu," gumam Udin pelan.

"Baiklah, ayo melihat lagi, kamu tidak perlu menyiapkan apapun, mungkin minum aja untukku."

"Baik bos, saya akan mencatat itu!"

Dalam waktu sekitar 20 menit kemudian, acara pertunjukan berakhir, Udin kali ini memanen 121 ketrampilan mengemudi yang membuat Udin kini cukup untuk bersaing di balapan setingkat amatir ini. Jika ingin mencapai setingkat Dewa, Udin masih harus mengumpulkan 9000 point lagi.

Setelah mengetahui itu, Udin sedikit menghela nafasnya menyesal. Bukannya menyesal karena point tersebut, tetapi dia menyesal bahwa tidak mungkin untuk melihat pertunjukan seperti ini lain kali.

"Bos, apakah kamu ingin melihat pertunjukan seperti ini lagi?" tanya Ella kepada Udin, karena sedari tadi Ella merasa bahwa Udin sangat menyukai pertunjukan seperti ini.

"Yah, apakah kamu mengetahui kapan diadakan lagi?"

"Emm, aku tidak tau bos, tetapi aku mengetahui ada dimana hal itu?"

"Benarkah?" tanya Udin dengan mata cerah.

"Ya, tentu saja bos, bukankah Noisy memilikinya?"

"Ah, aku baru menyadari itu! Waah, terimakasih Ela!" ucap Udin dengan tulus ingin memeluk Ella.

"Bos, hentikan, apakah kamu tidak malu?" ucap Ella dengan sedikit malu-malu dan jijik. Setelah melihat kanan kiri tidak ada yang melihatnya, Ella berlahan kembali ke gaya sopan dan imut sebelumnya.

Karena pertunjukan sudah selesai, perlahan banyak orang mulai bubar, mereka yang belum bubar sepertinya masih menunggu untuk hasil pengumuman giveaway dan hadiah dari aksi Lamborghini.

Ella dan Udin memasukkan barang belanjaannya menuju mobil dan segera pergi langsung menuju rumah. Udin takut hari mulai gelap, dan dia terlambat datang. Bagaimanapun juga janji adalah janji.

Setelah sampai di rumah Udin dengan buru-buru mulai mandi dengan cepat. Setelah itu dia mulai menggunakan pakaian olahraga santai dan menggunakan perlengkapan keamanan dan keselamatan. Bagaimanapun juga ini adalah pengalaman pertamanya untuk balapan mobil, tidak ada yang mengetahui hal apa yang terjadi disini.

Udin juga mengupgrade mobil Teslanya yang kini sudah mampu melampaui kecepatan suara. Dengan anti radar dan keselamatan air dan udara sudah cukup untuk menyelamatkan dirinya. Selain itu fitur terbang dan fitur laut juga telah ditambahkan.

Sistem hanya menagih Udin sebesar 200 juta untuk upgrade seperti ini. Untuk uang sekecil itu tentu saja Udin tidak akan ragu, bagaimanapun juga keselamatan adalah yang utama.

Setelah itu Udin mulai melakukan pemanasan sejenak, setelah dengan hati-hati mengecek, akhirnya dia menghela nafasnya lega.

"Ella, tunggulah dirumah, jika aku belum pulang malam, tidurlah lebih dulu."

"Baik bos, minum milikmu sudah saya masukkan di samping jok mobil, tolong jaga keselamatanmu bos!"

"Tentu," ucap Udin dengan sedikit tersenyum. Walaupun Ella sedikit tidak bisa mengatakan hal manis, tetapi hal itu sudah cukup manis untuk Udin.

Setelah berpamitan, mobil Udin segera melaju dengan kecepatan 720KM/Jam. Bukannya tidak mungkin untuk melakukan lebih cepat, tetapi Udin hanya ingin menjaga performa bermainnya lebih baik. Jika mungkin jangan perlihatkan kecepatan yang terlalu cepat, sehingga akan menakuti peserta lain terlebih dahulu.

7 menit berlalu, Udin mengangkat telepon dan menyandarkan tubuhnya di kursi mobil dengan santai.

"Kakak Shen, apakah kamu sudah berada di arena sekarang? Sepertinya penutupan pendaftaran akan dilakukan dalam 20 menit lagi. Apakah kamu ingin aku daftarkan terlebih dahulu?" tanya seorang pria dibalik telepon.

"Apakah seperti itu? Tunggu 2 menit, aku akan kesana."

"Ya kakak."

Dalam 2 menit Udin sudah berada di tempat pendaftaran. Walaupun ini adalah pertama kalinya mengikuti, tetapi dia tidak takut bertanya untuk hal yang tidak dia ketahui.

Setelah memastikan itu adalah tempatnya, Udin segara memasuki tempat tersebut. 3 orang pria dengan sedikit cemas menunggu Udin langsung terlihat sangat bahagia.

"Kakak, akhirnya kamu disini. Ayo kakak daftar terlebih dahulu."

"Tentu."

Udin segera melakukan pendaftaran, mulai dari nama, usia, mobil yang digunakan, bahkan foto pribadi. Cukup banyak emang, bagaimanapun juga ini adalah penyelenggaraan balapan, tentu harus ketat juga. Bahkan ada pengawasan dari polisi dan unit bantuan keamanan dan ambulance.

Setelah selesai, Udin mendapatkan nomor dan kartu identitas peserta. Balapan disini bukanlah balapan liar, tetapi balapan yang diselenggarakan bersama.

"Kakak, apakah kamu ingin ikut taruhan?"

"Apakah ada seperti itu?"

Udin sedikit terkejut, dia tidak menyangka bahwa ternyata ada hal seperti taruhan peserta disini.

"Tentu saja ada, banyak orang yang melakukan taruhan disini, apakah kakak akan ikut?"

"Tentu saja, kalau begitu aku akan bertaruh 50 Miliar untuk diriku."

"50 miliar? Kakak apakah kamu yakin?" ucap ketiga pria itu dengan wajah tercengang.

50 Miliar itu sangat banyak. Bukannya Udin sangat sombong untuk mengambil taruhan 50 milliar secara acak, tetapi dia mengetahui dengan baik bahwa dirinya mampu menjadi yang terbaik disini.

50 miliar adalah semua tabungannya selama ini, tidak mungkin Udin akan membuang semua kerja kerasnya dengan sia sia bukan? Setidaknya dia akan mengambil peringkat 10 teratas dan mendapatkan kembali uangnya berkali kali lipat.

Banyak orang kaya yang bertaruhan sebesar 10 miliar, tetapi baru kali ini ada orang yang bertaruh sebesar 50 miliar sekaligus yang membuat semua orang tercengang. Bahkan orang yang berada di sekitar itu diam diam terkejut dan menutup mulutnya erat-erat.

"Tentu saja ku yakin," ucap Udin dengan pasti.

Setelah memasukkan nominal di mesin, Udin menggesekkan kartunya dan pembayaran pun akhirnya dikonfirmasi. Kali ini semua orang benar-benar yakin dengan kegilaan Udin. Bahkan ada orang yang diam-diam menyesal melihat seorang pemuda yang sangat sembrono seperti Udin.

Tetapi sayangnya mereka tidak mengetahui ketrampilan Udin, jika mereka mengetahui, mungkin mereka akan melakukan hal yang sama bukan?

Sedangkan ketika pria yang tercengang itu dengan cepat menyetabilkan emosinya kembali. Bahkan diam-diam mereka memasukkan taruhannya kepada Udin, walaupun tidak sebesar Udin, masing masing masih memiliki aset yang cukup banyak. Kira-kira setiap orang adalah 2 miliar rupiah.

Terpopuler

Comments

Alcatraz

Alcatraz

mantap lanjutkan Thorrr upnya

2023-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!