"Ding!
Selamat Tuan Rumah menyelesaikan misi 'Buka cabang'
Hadiah : 6% saham IndoGuard, 100 ketrampilan mengemudi.
Ketrampilan saat ini 880/1000"
"Ella, cari data-data dan kerjasama toko mobil ini sebelumnya. Aku ingin melihat, seperti apa kerjasama yang dilakukan oleh toko mobil ini."
"Baik bos, tunggu 5 menit!" ucap Ella dengan tegas.
Dalam 5 menit, Ella kembali dengan membawa tumpukan dokumen. Entah apa yang ada di dokumen itu, hingga ada kira-kira sebanyak 20 buku besar.
Bahkan Udin yang sedang duduk di sofa cukup tercengang. Bukankah yang dicari adalah data kerjasama? berapa banyak ini? Tidak mungkin bukan bahwa 20 buku besar itu berisi data kerjasama semua? Bahkan Udin sedikit meragukan kehidupannya.
"Bos, ini adalah data data yang kamu minta, apakah perlu saya carikan?"
"Apa yang kamu lakukan dalam 5 menit ini? Apakah kamu hanya mengambil semua data dari lemari penyimpanan?" tanya Udin kepada Ella.
"Eemm, maaf bos, aku tidak paham dengan dokumen dokumen ini, jadi aku membawanya semua aja, hehe" Ella tertawa dengan wajah polos dan naifnya. Walau sedikit malu, tetapi itu jelas malah membuatnya semakin imut.
Udin merasakan sakit kepala, dia tidak menyangka bahwa sekretaris yang diambilnya secara acak ini benar-benar tidak berguna. Selain penampilan, otak dan ketrampilannya benar benar sangat buruk.
"Ah, terserahlah. Bantu aku cari, dimana dokumen kerjasama berada."
"Baik bos!"
Kedua manusia pria dan wanita itu tiba-tiba menjadi sangat sibuk. Tumpukan demi tumpukan dokumen dibolak-balik satu demi satu. Tidak semudah itu mencari sebuah dokumen, jelas waktu 5 menit di awal menjadi sebuah omong kosong dihadapan kenyataan.
Waktu terus berlalu, detik demi detik terus berjalan tanpa hentinya. Tidak terasa waktu kini sudah melebihi dari 5 menit, tetapi sayangnya dokumen tersebut tak kunjung ketemu.
Udin saat ini jelas mulai sedikit frustasi. 5 menit yang begitu cepat jelas terasa sangat lama ketika melihat tumpukan dokumen tersebut. Tetapi tiba-tiba saja suara renyah dan menyenangkan terdengar di depannya.
"Bos, lihat, apakah ini dokumen yang kamu cari?" tanya Ella dengan kembali bersemangat.
Udin yang mendengar hal itu langsung berubah ke penampilan yang sangat bersemangat.
"Cepat berikan, dimana dokumen itu?" teriak Udin semangat.
"Bos, lihatlah."
Ella membuka dokumen yang masih terjaga itu dengan hati-hati. Buku yang setebal 2 cm dengan penampilan yang masih terawat mulai menunjukkan halaman pertamanya.
'Buku catatan Kerja Sama'
Ya, itulah judul yang muncul di halaman pertama.
Perlahan demi perlahan buku itu mulai dibuka lembar demi lembar. Kumpulan data dari toko mobil tidak terkenal hingga toko mobil terkenal juga muncul di halaman buku tersebut. Bahkan buku tersebut juga memberikan informasi tentang nomor telepon dan orang yang bertanggung jawab disana.
"Lihat, dari sini menurutmu mana yang toko mobil yang paling cocok untuk diajak kerjasama?" tanya Udin kepada Ella.
Walaupun pertanyaan tersebut terlihat seperti pertanyaan santai, bagi Ella itu adalah sebuah nada perintah. Raut wajahnya mulai menjadi serius, dengan beberapa analisis tentang toko mobil toko mobil mewah tersebut mulai dipopulerkan. Bahkan Udin sendiri tidak menyangka bahwa Ella yang terlihat bodoh dan imut ini begitu sangat terpelajar.
"Jadi, toko mana yang harus ku pilih?"
"Tentu saja bos bisa memilih toko mobil mobil88 dan toko mobil Carsome. Selain pilihannya yang komplit, toko mobil itu juga bisa dikatakan cukup untuk diajak kerjasama jangka panjang."
"Baiklah, kalau begitu atur pertemuanku dengan kedua toko mobil itu. Untuk sekarang aku akan mengisi stok toko mobil pertamaku dengan beberapa mobil di toko kecil."
"Baik bos!" ucap Ella dengan sigap.
Udin mulai memijat kepalanya, jelas untuk menjadi seorang bos, kekuatan mental sangat diperlukan. Apalagi Udin yang belum pernah terjun ke dunia bisnis, bisa dikatakan bahwa tekanan yang diterimanya cukup berat.
Walaupun 1 hari ini sangat tenang, Udin masih merasakan beban yang berat. Mungkin karena hal ini dilakukan untuk pertama kalinya. Perlahan tekanan mental itu juga akan melemah dengan sendirinya.
Itulah hal pertama yang dipikirkan oleh Udin. Tetapi tidak menyangka bahwa hari kedua pembukaan, bukannya tekanan yang diterima oleh Udin mulai berkurang, kini tekanan yang dimiliki oleh Udin bertambah berkali-kali lipat.
Jelas baru kemarin Udin bertemu dengan kumpulan pria kaya itu, kini mereka bukan hanya muncul kembali, tetapi bahkan membawa banyak teman-temannya.
Toko mobil yang baru saja dibuka pagi hari langsung ludes tak tersisa. Sekali lagi sebuah toko mobil yang seharusnya memiliki ratusan jumlah mobil harus menghilang lenyap dibawah serbuan para generasi kedua kaya ini.
Tetapi ketika Udin mengira bahwa ini telah selesai, Udin mendapatkan kabar bahwa toko yang baru saja dia Akusisi juga dibanjiri oleh pelanggan besar. Bahkan mobil suv dan mobil mobil kelas bawah lainnya ludes tak tersisa satupun.
Kali ini Udin merasa bahwa dirinya hampir pingsan. Pukulan berat yang tidak nyata ini hampir saja membuat Udin jatuh kegilaan.
"Apakah mungkin sebuah toko yang baru dibuka memiliki daya tarik yang begitu besar?"
Jelas ini sangat tidak realistis, ini hanya terjadi jika toko tersebut memiliki pamor yang sangat kuat. Tetapi apa toko Mobil Udin? Apakah memiliki pamor? Tentu saja tidak. Bahkan toko ini masih belum memiliki merek tokonya sendiri.
Hanya bermodalkan tulisan Jual Mobil sudah cukup untuk para pemburu mobil menjadi sangat gila. Apakah mungkin untuk memikirkannya? Tidak mungkin!
Udin saat ini merasa bahwa dirinya sedang tidak enak badan. Perasaan ini masih sama dengan kemarin, bahkan terasa sangat berat.
"Bos, aku membawakan teh hangat untukmu, ayo diminum!"
Suara merdu tiba-tiba saja merangsang Udin yang hampir tertidur langsung tersengat. Wajahnya yang lemas langsung kembali ke penampilan yang sangat agung. Bahkan Ella yang berdiri didepannya membuka matanya lebar lebar.
"Apakah aku menyuruhmu membuat teh?" tanya Udin memecahkan sedikit keheningan.
Mendengar suara Udin, Ella langsung gelagapan, "Bos, aku... ah, tidak, ini adalah inisiatifku sendiri."
Udin terlalu malas untuk mengatakan sesuatu. Dengan satu kali nafas, teh dalam satu gelas tersebut langsung habis diminumnya.
"Teh ini terlalu manis, kurangi sedikit gulanya besok," ucap Udin sambil meletakkan kembali cangkir kosong itu di atas meja.
"Ah... Baik bos, aku akan mengingatkannya!" ucap Ella dengan tergesa-gesa.
Entah mengapa setelah mengenal Ella selama 2 hari ini, Udin merasa bahwa Ella cukup bisa diandalkan. Walau begitu, kadang-kadang sifat gadis kecilnya itu muncul secara tiba-tiba.
"Bos, pertemuan dengan eksekutif Toko Mobil88 akan dilakukan dalam 1 jam, apakah kamu akan bersiap-siap terlebih dahulu?"
"Apakah begitu?" Udin menatap jam tangannya dengan yang menunjukkan waktu 9.30, pertemuan dengan eksekutif Toko Mobil88 jelas akan dilakukan jam 10.30.
Udin dengan cepat bergegas pergi untuk bersiap-siap. Selain merapikan pakaian dan menata rambut, dia juga memastikan mobilnya dalam kondisi aman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
wahyu wibowo
bos dan raja jalanan...
mantaaaap.... !!!!
2023-04-29
0
Alcatraz
lanjut Thorrr upnya
2023-03-09
0