Cuaca mendung dihari minggu siang ini, Jogja sepertinya akan diguyur hujan deras dalam beberapa jam lagi. Namun tak menyurutkan semangat masyarakat untuk bepergian pada hari keramat ini, hari yang paling ditunggu oleh semua orang. Tanggal merah yang artinya mereka semua terbebas dari jeratan pekerjaan dan juga tuntutan sekolah.
Kalian tahu? Jogja sendiri tak pernah sepi saat weekdays, apalagi saat weekend maka intensitas para wisatawan bisa membeludak sampai 3 kali lipat. Bahkan kampus-kampus tidak akan kehilangan penghuni walau saat tanggal merah ini. Seperti Regan, yang selalu menyibukkan diri dikampus dengan segudang pekerjaan sebagai ketua BEM-FT.
Lelaki itu sedang bersiap untuk pergi ke kampus, ada hal mendadak yang membuatnya harus berangkat ke kampus saat hari libur.
"Udah siap?" Regan mengangguk, lelaki itu hanya membawa ponsel serta kunci mobilnya tak ketinggalan dompet disaku kirinya. "Aku pergi dulu, kamu dirumah kan?"
"Ada janji."
"Sama?"
"Wira." Regan diam, raut wajahnya memang tak menunjukkan reaksi apapun. Namun Shelly betul-betul paham kalau perkataannya mengusik isi hati Regan. "Bercanda, sama Nara, Tara, Ninda."
"Sama Wira juga boleh."
"Gak cemburu emang?" Regan menggeleng, lalu apa Shelly percaya? Jawabannya tidak sama sekali. "Yakin bakal kuat kalau aku jalan sama mantan?"
Lelaki itu memejamkan matanya, menahan diri agar tidak berlebihan menanggapi isterinya ini. "Oke, aku egois. Kamu gak boleh jalan sama Wira, kecuali bareng-bareng."
Shelly tersenyum menang sekarang, memancing Regan memang mudah baginya. Cukup dengan sedikit ancaman dan berhasil. "Kamu boleh larang aku, mas. Hak kamu juga, kalau cemburu bilang. Dikira cenayang kali ya suruh nebak!"
"Udah, aku berangkat. Kamu hati-hati, jangan kemalaman pulang."
"Siap mas suami!" Shelly nyengir kuda, membuat Regan mengacak rambut sebahu itu dengan gemas. "Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Tinggal Shelly sendiri, gadis itu membuka chat whatsapp dari grup.
...KESAYANGAN BAPAK:)...
Nara
@shelly anda dimana?
Ninda
Jamber sih?
Tara
Lu berdua buset sebelahan juga, si Ninda pake tanya jamber digrup
Ninda
Lu sewot bener kalau sama gue
^^^Shelly^^^
^^^Dirumah, Na.^^^
^^^Sebentar lagi gue otw^^^
^^^Ketemu di lokasi aja^^^
^^^Gue masih nginep rumah soalnya^^^
Tara
Tumbenan betah dirumah? Anda kerasukan sesuatu?
^^^Shelly^^^
^^^Tai, rumah sendiri juga^^^
^^^Dah gue mau siap-siap^^^
^^^BAYY^^^
Sejak dulu saat masih kos memang dirinya jarang pulang kerumah dengan alasan sangat malas diperjalanan. Jadi ketiga temannya sedikit heran kalau tiba-tiba Shelly lebih betah dirumah daripada di kos. Sebenarnya disini juga Shelly belum terlalu betah, rumah ini terlalu luas untuk dirinya yang super pemalas dalam hal bersih-bersih.
Shelly mengakui kalau dirinya memang sangat pemalas, sejak kecil bahkan sampai sekarang. Umur tidak mempengaruhi sifat seseorang itu memang nyata dan ada didalam diri Shelly. Usia saja 19 tahun tapi kelakuannya masih seperti anak SMA kelas 1. Namun berbalik dengan sifatnya uang bisa dikatakan dewasa, namun percayalah pikirannya tak se dewasa itu.
Ia berlari menuju kamarnya untuk berganti, hanya celana baggy hitam, kaos polos coklat dan kardigan abu-abu, serta jilbab innova biru. Kali ini ia memakai sneakers putih favoritnya. Membawa dompet dan kunci motornya, ia mengunci segala penjuru rumah dan memastikan semua alat elektronik mati. Baru ia pergi ke lokasi dimana ia dan yang lain bertemu.
20 menit kemudian Shelly sudah sampai di Ambarukmo. Hari ini memang ia dan teman-temannya akan nonton dan belanja. Shelly sendiri akan membeli skincare di Sociolla yang sedang promo. Miliknya sudah hampir habis dan ini adalah hal yang wajib baginya.
Shelly memutuskan untuk masuk duluan, ia langsung masuk ke store Sociolla. Ia mengambil keranjang kecil dan berkeliling untuk mencari skincare rutinnya. Tak jauh-jauh hanya basic skincare dan make up penutup jerawat halus diwajahnya. Sambil melihat produk lainnya juga Shelly terus berkeliling juga menunggu ketiga temannya.
"Shell!" Ia tersenyum ketika ketiga temannya datang.
"Widih tanggal tua malah borong mbak?" Ledek Ninda.
"Perlu tau, kalian pada beli gak?"
"Beli mumpung promo, oh iya tiket nonton udah gue beli. Jadi nanti nitip bayar ya Shell, sebagai ganti duit." Shelly mengangguk, Nara berlari menuju salah satu produk yang ada di display.
"Itu anak sumpah! Kok duluan lo ketimbang kita?"
"Gue udah dijalan pas chat kalian tadi, sekalian nyari makan soalnya. Kos aman kan?"
"Banget, jadi lo nanti balik rumah?"
"Iya, gue masih ada urusan dirumah. Lo gak balik kemarin?"
"Balik dong, minta duit sama bunda gue kemarin. Dikasih beneran dong, gue bilangnya beli kuota padahal mau gue beliin skincare."
"Bangsat ngadalin nyokap sendiri, awas tuh muka jerawatan!"
"Amit-amit banget!"
Disela tawa mereka, dua orang perempuan masuk ke store ini. Mata Shelly memicing melihatnya, kalau tidak salah dan matanya belum buram itu adalah teman satu kelas Regan waktu itu. Shelly masih hafal betul wajahnya, bukan karena apa tapi wajah itu sangat menyebalkan.
"Nih, punya gue. Duitnya bentar!"
"Gue pakai debit, uang simpen dulu aja. Besok pas dikos gue tagih buat beli deterjen sama jajan." Shelly menahan Nara yang hendak mengambil dompet dari tas miliknya, panik adalah yang ia rasakan.
"Oke kalau gitu."
"Kalian berdua kalau mau beli ambil aja, duitnya kapan-kapan aja. Gue serius! Sana pada pilih!" Bukan tanpa alasan Shelly berbaik hati kali ini, hanya cara ini agar teman-temannya tak tahu masalah yang akan segera menghampiri dirinya.
"Asik, yuk Ta! Lo juga ikut gue, pilihin buat gue!" Ninda menarik tangan Nara untuk kembali pergi ke rak produk. Shelly bernafas lega setelahnya. Dan semua dugaannya benar.
"Wah cewek centil juga disini? Mampu lo beli skincare mahal?" Shelly tetap diam menatap jengah perempuan didepannya ini.
"Bukan urusan lo juga kan? Duit gue juga."
"Wah ternyata nyali lo gede juga, mending lo jauh-jauh dari Regan deh!"
"Idih urusan gue kenapa lo yang sewot? Mau gue deket sama Regan juga terserah, siapa lo?" Beraninya melarang ia dekat dengan suaminya sendiri, belum tahu Shelly ganas kayak apa!
"Gue ceweknya Regan!" Jawab gadis itu nyolot, karena Shelly sendiri tak tahu siapa nama perempuan ini.
"What? Are you seriously? Ceweknya? Lo gak lagi halu atau gimana kan?"
"Lo tuh! Bisa ga sih kalau dikasih tahu itu nurut! Gue ini kakak tingkat lo ya kalau inget!" Shelly tertawa mengejek, sungguh malang gadis didepannya ini.
"Lo nyokap gue yang ngelarang gue? Mending lo aja deh yang sadar diri." Terlihat perempuan itu mengerang tertahan, kesal dengan Shelly tentunya. Shelly meninggalkannya menuju teman-temannya yang sedang mencoba tester untuk produk make up.
"Udah belum?"
"Udah nih!" Mereka langsung memasukkan skincare pilihan mereka ke keranjang milik Shelly.
"Gue bayar dulu, kalian disini aja kalau masih mau nyoba tester." Shelly meninggalkan ketiga temannya menuju kasir dan bersebelahan dengan perempuan ular tadi.
"Selamat siang kak, produk yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan ya. Sudah dicek semua barangnya?" Shelly mengangguk saja, setelah semua di scan ia memberikan kartu debitnya.
"Ada potongan harga ya kak karena sudah melebihi minimal pembelian."
Setelahnya Shelly membawa belanjaannya tak lupa salam perpisahan dengan perempuan ular tadi. "Gue emang orang biasa, tapi gue gak beli skincare sepaket mini size mana promo setengah harga lagi!"
Damn it! Well done Shelly! You've been great job! Perempuan tadi kicep dan diam, membuat Shelly tertawa puas dalam hati.
"Kalau cuma pansos salah orang mbak, gue yang memperingatkan lo buat gak centil sama Regan karena gue ceweknya!"
... Ini si shelly kalau nyekak orang pinter banget dah(༎ຶ ෴ ༎ຶ)...
...Btw jawab nih, kalian dari cerita ini paling suka sama karakter siapa?...
...Regan...
...Shelly...
...Wira...
...Alva...
...Attaya...
...Nara...
...Ninda...
...Tara...
...Kayaknya yang sering muncul cuma mereka dari part 1-7 deh....
...Jadi kalian tim mana?...
...Regan-Shelly...
...Atau...
...Wira-Shelly...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Neng Bintang
shely Dong....Regan juga sih,,,tambah DECH wira
2023-03-08
1