10. Gosip Terpatahkan

  Regan mengedarkan pandangannya ke sekitar perpustakaan utama kampus. Ia mencari David dan Bisma, kedua temannya itu mengatakan kalau sedang berada dikawasan dengan yang sama dengan Shelly. Regan khawatir kalau mulut ember mereka berdua masuk ke telinga Shelly, sudah diketahui bahwa kedua orang itu adalah lambe nyinyirnya Departemen Teknik Kimia.

  Masih sibuk mencari tiba-tiba namanya dipanggil oleh seseorang. Regan menghela nafas ketika tahu yang memanggilnya adalah Wira dan parahnya Shelly sedang bersama lelaki itu. Regan beranjak menghampiri Wira dan ikut duduk diantara mereka berempat.

  "WOY YANG NYURUH KESINI KITA NAPA LU GABUNG SANA BAPACK?!" Regan menatap tajam kedua temannya yang malah cekikikan setelah berteriak.

  "Bacot!" Sahut Regan.

  "Santai dong mas, nih ada yang mau tanya sama lo." Wira menunjuk Shelly membuat gadis yang sedang menyeruput boba tersedak.

  "Uhuk! Gue napa bambang?"

  "Lo tadi kepo soal mas Regan yang mau nyalon Presma kan?"

  "Kan gue cuma nanya sekilas, gak perlu penjelasan jenong!"

  Wira mendelik tidak terima dikatai jenong, iya juga sih jidatnya lebar dan nonong. Tapi ia benci dengan sebutan itu, karena hanya gadis itu yang berani menyebutnya Jenong sejak dulu.

  "Diem lu, itu panggilan sayang lo ke gue dulu. Dan sekarang gue punya poni, jadi gak jenong." Shelly mendengus mendengar itu.

  "Ge-er banget lo, emang dasarnya jidat lu lebar maju!"

  "Heh!"

  "Udah si Ra, emang bener yang dibilang Shelly jidat lu nyinyir gitu sama kayak mulut lo!" Celetuk Tara tidak berdosa membuat Shelly tersedak bobanya lagi dan yang lain tertawa.

  "Sialan lo! Gini-gini jidat keberuntungan karena banyak cewek yang klepek-klepek sama gue!"

  "Beda agama ya sama aja, cih!" Tara sepertinya selalu membuat Wira kicep dengan mulut savage miliknya.

  "Ini Ra, gue kalau sama Tara juga selalu was-was. Takut di savage gitu aja." Tara tertawa melihat wajah kusut Wira sekarang.

  "Yailah, muka lo ngab! Lo ganteng banget tapi gak pernah bisa menempatkan posisi. Udah tahu cerita akhirnya gimana, tetep aja trabas."

  "Lah mengakui juga, tapi nih Ta gue tuh juga ngerasa gitu. Cariin jodoh dah! Yang seiman, seamin, sama seperti dia." Wira lagi-lagi menunjuk Shelly sebagai kriteria perempuan yang dia inginkan.

  "Susah kalau lo ngarani begitu!"

  "Lo kenapa sih susah bener buat move on dari ini bocah satu. Gue kira Shelly gak se-istimewa itu!" Tanya Wahyu kesal, Shelly mendengarkan.

  "Karena gak ada catatan buruk tentang dia. Lah gue putus juga karena beda agama!"

  "Kenapa lo gak pindah agama?" Tanya Regan disela omelan keempat adik tingkatnya ini. Semua langsung menengok Regan "Hah?!"

  "Lo waras nanya begitu kak?"

  "Salah?"

  "Besar, bayangkan kalau dia masuk Islam dan beneran sama Shelly gimana?"

  "Emangnya kenapa?" Tanya Regan polos, seolah lelaki itu tidak tahu apapun tentang keluarga Wira.

  "Bapaknya kan pastor kak, anak satu-satunya dikeluarga." Regan menyeringit mendengarnya, setahunya ayah Wira adalah seorang pegawai Freeport Indonesia.

  "Bapak gue BUMA tapi juga Pastor kak, gue dikutuk bapak gue beneran begitu."

  "Oh pantesan."

  "Back to topic, lo beneran mau naik Pemira tahun ini kan?" Tanya Wira sekali lagi.

  Regan mengangguk-anggukkan kepalanya seperti berfikir dan seperti memberi jawaban iya dan tidak. "Ga tau, masih mikir."

  "Yahhh..." Ujar Wahyu, Tara, dan Wira bersamaan.

  "Kenapa?"

  "Keren tuh Presma dari teknik, masa 4 tahun berturut dari FK, FEB mulu." Ujar Wahyu membuat Regan membenarkan hal itu.

  "Lo mau jadi bawahan gue?" Wahyu nyengir kuda.

  "Enggak kak, gue masih maba ini."

  "Maba kalau berpotensi gak masalah, tuh Wira aja maba udah masuk BEM-FT." Wahyu tetap menolak walaupun memang lelaki itu mantan ketua OSIS di SMA nya dulu.

  "Oke, gue besok mencalonkan diri jadi gubernur FT!" Ujar Wira bersemangat.

  "Gak mau BEM-KM aja?" Tawar Regan.

  "No, gue gak mau jadi babu lo lagi. Sebenernya enak jadi bawahannya kak Regan, tapi gue kalah muka banget." Regan tertawa.

  "Lo merasa rendah diri ya deket kak Regan?"

  "Sialan ini anak satu!" Wira menonyor kepala Tara.

  "Tadi kak David sama kak Bisma ngomongin Shelly, bener kakak sama Shelly pacaran?" Regan diam kemudian beralih ke Shelly. Gadis itu mengedikkan bahunya seolah tidak tahu.

  "Biarin aja, itu anak emang lambe nyinyir DTK. Gak usah heran, Alsa aja sampek kapok sama itu anak berdua."

  "Alsa itu pacarnya kak Davis kan ya?" Tanya Shelly.

  "Bukan, temen aja Alsa gak ada perasaan sama sekali."

  "Bwahaha... Gue inget sama si Geka yang pdkt sama Alsa ditolak duluan. Geka boleh ganteng, tapi Alsa gak suka cowok ganteng." Wira ngakak mengingat Geka yang belum lama ini bercerita kalau ditolak oleh gebetannya.

  "Gue kalau jadi Alsa milih kak Davis juga sih daripada Geka." Tambah Shelly dengan pedenya.

  "Gue lebih suka sama kak Raga, ganteng natural." Sahut Tara.

  "Raga siapa? Kok lo kenal?" Tanya Shelly, ia asing dengan nama Raga dikampusnya ini.

  "Anak DTNI kan?" Tara mengangguk, ternyata Regan mengenal Raga.

  "Es batu berjalan." Celetuk Wira. "Eh salah, kulkas berjalan. Angkatan kak Regan itu mah, idolanya anak AGS."

  "Tapi ada yang idolanya Teknik, ini dia orangnya." Lanjut Wira menunjuk pada Regan.

  "Ganteng sih jadi orang." Ceplos Shelly.

  "WOY KUTIL BADAK, SINI GAK LU! GUE SEBAR NIH YA!" Bisma lagi-lagi berteriak membuat Regan harus lebih sabar menghadapi kedua temannya itu. Untung Elang tidak ikut, kalau iya pasti lebih heboh dan Shelly mendengar hal itu dari mulut Elang.

  "Bawel bener dah itu berdua, gue kesana deh. Bye!" Regan pergi, namun Shelly mengamati lelaki itu lamat. Kalau dipikir-pikir memang Regan sangat tampan, ia jadi minder sendiri.

  "Ganteng Shell?" Tanya Wahyu dan mendapat senyum nyeleneh dari Shelly.

  "Boleh dah, saingannya kak Davis. KENAPA SIH ANAK SELATAN GANTENG-GANTENG BANGET? GAK ADIL BANGET BUAT ANAK UTARA!" Shelly berteriak, kenapa rasanya tidak adil. Apalagi kawasan Selatan FT diisi dominan lelaki yang sangat tampan dan kawasan Utara dominan diisi cewek-cewek yang juga cantik-cantik.

  "Gue lebih iri, gue yang kampus sebelah gigit jari pas nongki kampus lo pada."

  "Pindah gih!" Saran Shelly.

  "No thanks, gebatan gue disana." Wahyu berdecih pelan.

  "Gebetan dari tahun kapan gak kelar-kelar perasaan." Giliran Tara yang mengeluh karena perkataan Wahyu. Shelly tertawa sekaligus heran, diantara teman-temannya yang jago savage mereka tidak pernah mau mengusut tuntas rasa penasaran mereka. Hubungan Shelly dan Regan contohnya.

  "Bintang gimana?" Shelly menyeringit mendengar pertanyaan Wira.

  "Gue tolak, risih banget. Lagian gue gak pengen pacaran ataupun deket dalam hubungan lebih dari temen. Masih semester 2 kenapa buru-buru banget punya pacar gitu?"

  "Kebutuhan?"

  "Emang benefit dan proper punya pacar apaan?"

  "Seneng?" Tebak Tara.

  "Seneng menjamin lo bakal selalu sama dia? Realistis aja sih, gue males sama drama kayak begitu. Gue lebih pengen fokus kuliah, kalau bisa nikah."

  "Kayak ada calon aja lu!"

  "Diem ya, jangan mentang-mentang punya cewek! Doanya kak Atta kejadian beneran mampus ente!"

  "Eh! Ya jangan, masa pacaran dari SMA putus ditengah jalan?"

  "Yu, tahu takdir gak sih?" Tanya Tara kesal, menurut dirinya hubungan selama apapun kalau garis takdir membelah maka manusia juga hanya bisa pasrah.

  "Tahu gak? Lo boleh yakin, tapi gue juga yakin apapun kalau dijalani dengan bener pasti berakhir bener. Jodoh gak ada yang tahu, versi-Nya adalah yang terbaik."

  "Eh buset kayak udah berpengalaman padahal sadgirl terus." Celetuk Wira.

  "Bacot!"

  Karena Shelly sendiri merasakan, kalau tuhan itu adil dalam menciptakan pasangan. Apalagi memasangkan antara umatnya, untuk itu mari bersyukur atas kejadian yang dialami. Jadikan itu sebuah pertanda kalau kita adalah pilihannya untuk menjadi salah satu makhluk yang paling beruntung.

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!