Menjadi guru les

Sudah dua minggu lamanya Fabian pergi ke luar negeri bersama Lidia. Jingga begitu merindukan suaminya. Walau mereka menikah dengan terpaksa tapi Jingga telah menjatuhkan hati pada Fabian sesaat setelah dia sah menjadi istrinya.

"Kamu kangen sama papa nggak, Dek?" Jingga mengajak anak yang ada di dalam kandungannya berbicara. Saat ini dia tinggal di sebuah rumah kecil yang dia kontrak selama setahun.

Gajinya dari mengajar dan memberikan les privat cukup untuk menyewa rumah selama setahun. Selama Jingga tinggal sendiri dia menyibukkan diri untuk memberi les.

Mereka yang diajar oleh Jingga rata-rata dari kalangan atas. Gajinya pun lumayan. Mereka malah cenderung membayar jingga di awal mengajar.

Hari ini Jingga akan pergi ke rumah murid barunya yang bernama Mario. Mario adalah seorang anak kelas lima yang lumayan bandel. Dia tidak pernah mau belajar. Anaknya susah diatur karena sejak kecil dia sudah dimanja oleh orang tuanya.

"Permisi, Pak. Apa betul ini rumah Pak Helmi? Saya adalah guru les privat anaknya yang baru," terang Jingga memperkenalkan diri.

"Owh, silakan masuk. Kata Pak Helmi Anda disuruh masuk menemui Den Mario." Satpam tersebut mengantarkan Jingga hingga ke dalam rumah. Setelah itu dia menyerahkan Jingga pada asisten rumah tangga yang bekerja di sana.

"Ini kamar Den Mario. Dia ada di dalam. Saya tinggal dulu mau buatin minum untuk Nona."

"Nama saya Jingga." Asisten itu mengangguk.

Jingga masuk ke dalam kamar anak lelaki yang sedang sibuk bermain games itu. Dia memunguti satu per satu majalah yang berserakan di kamar Mario.

"Apa kamu pembantu baru?" tanya Mario tanpa menatap wajah Jingga karena anak itu belum menyelesaikan permainannya.

"Tidak bisakah kamu lebih sopan pada orang yang lebih dewasa darimu?"

Tiba-tiba Mario kalah dalam permainan. Setelah itu dia mematikan laptopnya. "Berisik! Selama ini tidak ada yang melarang aku bermain games," bentak Mario pada Jingga.

Setelah itu Mario hendak melangkahkan kaki keluar, Jingga mencoba menahannya. "Apa kamu akan melawan ayahmu? Dia mengundangku ke sini untuk memberimu les tambahan. Aku dengar nilaimu jelek."

Mario mendorong Jingga hingga doa terjatuh. "Aw," Jingga memegangi perutnya yang terasa nyeri.

Sesaat kemudian Adli datang ke kamar Mario. Adli adalah anak pertama di keluarga itu. Dengan kata lain, Adli adalah kakak kandung Mario. "Jingga." Adli membantu Jingga bangun.

"Mario kamu keterlaluan!" bentak Adli. Mario jadi ketakutan.

Adli menggendong Jingga lalu membaringkan dia di atas ranjang Mario. "Kamu baik-baik saja?" Jingga masih menahan nyeri di perutnya. Tapi untung saja tidak sampai mengeluarkan darah dari sela-sela kakinya saat terjatuh.

"Aku ambilkan minum dulu." Setelah kepergian Adli, Mario mendekati Jingga.

"Heh, jangan berpura-pura untuk mengambil simpati kakakku. Aku tahu kamu berbohong," tuduh Mario.

Mario menarik tangan Jingga. Untung saja Adli cepat kembali sehingga kenakalan Mario bisa diketahui kakaknya. "Mario cukup!" bentak Adli seraya berjalan mendekat. Mario menunduk takut.

Adli duduk di samping Jingga kemudian memberikan segelas air padanya. "Minumlah!" Adli menyodorkan air minum pada wanita itu. Jingga mengambil ari minum tersebut kemudian meminumnya.

"Terima kasih," ucap Jingga setelah meneguk habis minuman itu. Dia syok karena hari ini hampir saja anak itu mencelakai dirinya. Dia tidak mau kehilangan anak yang sedang dia kandung.

Adli menoleh dan menatap tajam pada Mario. "Minta maaf pada Kak Jingga!" perintah Adli pada anak berusia sebelas tahun itu.

Mario keberatan tapi dia terpaksa karena dia takut pada Adli. Mario takut Adli akan menyita laptopnya. Dia jadi tidak bisa bermain games. "Maaf," ucap Mario dengan terpaksa.

"Abang tidak dengar." Adli meminta Mario menambah volume suaranya.

"Aku minta maaf," teriak Mario. Adli jadi terkekeh.

"Jingga tolong maafkan adikku yang bandel ini." Jingga mengangguk.

"Kamu kenapa bisa sampai ke sini?" tanya Adli penasaran.

"Aku diminta Pak Helmi untuk memberi les tambahan pada Mario. Ini pertama kalinya aku datang ke rumah ini tapi siapa sangka aku disambut dengan baik oleh adikmu."

"Dari mana kamu tahu kalau dia adikku?" tanya Adli terkesan.

"Aku hanya menebak. Aku tidak menyangka kalau tebakanku benar," jawab Jingga.

"Adli bereskan kamarmu. Setelah itu abang tunggu di bawah. Kamu harus ikut les!" paksa Adli.

"Iya, iya. Aku ambil buku mata pelajaran dulu." Mario pun berbalik badan. Sedangkan Adli mengajak Jingga menunggu di bawah.

"Aku tidak menyangka ini suatu kebetulan atau karena takdir," ucap Adli. Dia masih berharap bisa mendekati Jingga.

"Mungkin juga takdir," jawab Jingga asal. Adli terkekeh mendengarnya.

"Andai saja kamu belum menikah."

Deg

Jingga tiba-tiba merasa sikap Adli berbeda. "Kak, aku sudah di sini," teriak Mario. Adli yang saat itu sedang serius tiba-tiba berubah kesal karena kedatangan adiknya. Sedangkan Jingga merasa lega karena tidak bisa menjawab omongan Adli.

"Baiklah, aku tinggal dulu. Ingat jangan nakal!" pesan Adli pada adik bungsunya itu.

"Bisa kita mulai les hari ini?" tanya Jingga. Terus terang dia ingin sekali bisa menaklukkan Mario.

Mario tersenyum miring.

Akankah Mario menurut apa kata Jingga?

Terpopuler

Comments

Rosnelli Sihombing S Rosnelli

Rosnelli Sihombing S Rosnelli

mudah mudahan jingga bisa memberi kebahagian dengan si si lidia biar lah anaknya di asuh sama si lidia karena lidia juga kan sayang sama jingga

2023-03-20

0

Wicih Rasmita

Wicih Rasmita

adli masih berharap sama Jingga akan seru nich thor semangat nulisnya😊💪🏾💪🏾👍🏽

2023-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Nasib Malang
2 Jingga sakit
3 Menolong Jingga
4 Garis Dua
5 Diusir
6 Tidak diakui
7 Diam-diam perhatian
8 Jadi menikah
9 Tuduhan Fabian
10 Hampir celaka
11 Lidia cemburu
12 Jingga kabur
13 Menantu dan Mertua
14 Menyelematkan Jingga
15 Fabian celaka
16 Fabian pergi
17 Luntang Lantung
18 Menjadi guru les
19 Tiga bersaudara
20 Melepas Rindu
21 Erik Masuk RS
22 POV Jingga
23 Lidia Hamil
24 Adli
25 Musibah
26 Perdebatan
27 Ingatan lama
28 Violet
29 Cerai
30 Pindah
31 Adli bersaudara
32 Dilamar
33 Syarat menikah
34 Menjebak Fabian
35 Ketemu
36 Pengganggu
37 Tunangan
38 Kebetulan
39 Kenyataan
40 Mantan suami
41 Bertemu Violet
42 Cemburu
43 jelang nikah
44 Sah
45 Tersanjung
46 Minta izin
47 Menolak kembali
48 Semut kecil
49 Menjelaskan
50 Kode
51 Penyesalan
52 Beda nasib
53 Hamil anak kembar
54 Cewek atau cowok?
55 Curiga
56 Kisah baru (Rizky dan Talita)
57 Nikahi aku
58 Main api
59 Promo novel baru TERJERAT PESONA DRIVER TAMPAN
60 Helmi jatuh sakit
61 Alasan tak terduga
62 Rencana gagal
63 Menunda
64 Double date
65 Violet ketemu
66 Karin melahirkan
67 Promo Novel Irma Kirana
68 Bertemu Lidia
69 Minta bantuan
70 Usaha yang tak sia-sia
71 Cari cara
72 Balas dendam
73 Kembar laki-laki
74 Jingga siuman
75 Menunggu Violet
76 Violet hilang
77 Mengikhlaskan
78 Pasangan pengganti
79 Rizky yang malang
80 Melati
81 Rindu yang tak terbendung
82 Karin tertangkap
83 Hukuman
84 Lamaran terencana
85 Menyelesaikan masalah
86 Kembalinya Violet
87 Justin Melviano
88 Pacar pura-pura
89 Kejutan lain
90 Saling membutuhkan
91 Mulai jatuh cinta
92 Violet diculik lagi
93 Menyelamatkan Violet
94 Bersatu
95 Dimana ayahku
96 Ke rumah kakek
97 Justin cemburu
98 Danzel
99 Ingin kerja
100 Niat jahat Biru
101 Tak terduga
102 Putus
103 Jadilah pacarku
104 Pergi
105 Danzel Vs Mario
106 Tinggal di rumah kakek
107 Bertemu nenek
108 Masa lalu
109 Kode
110 Akhir bahagia
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Nasib Malang
2
Jingga sakit
3
Menolong Jingga
4
Garis Dua
5
Diusir
6
Tidak diakui
7
Diam-diam perhatian
8
Jadi menikah
9
Tuduhan Fabian
10
Hampir celaka
11
Lidia cemburu
12
Jingga kabur
13
Menantu dan Mertua
14
Menyelematkan Jingga
15
Fabian celaka
16
Fabian pergi
17
Luntang Lantung
18
Menjadi guru les
19
Tiga bersaudara
20
Melepas Rindu
21
Erik Masuk RS
22
POV Jingga
23
Lidia Hamil
24
Adli
25
Musibah
26
Perdebatan
27
Ingatan lama
28
Violet
29
Cerai
30
Pindah
31
Adli bersaudara
32
Dilamar
33
Syarat menikah
34
Menjebak Fabian
35
Ketemu
36
Pengganggu
37
Tunangan
38
Kebetulan
39
Kenyataan
40
Mantan suami
41
Bertemu Violet
42
Cemburu
43
jelang nikah
44
Sah
45
Tersanjung
46
Minta izin
47
Menolak kembali
48
Semut kecil
49
Menjelaskan
50
Kode
51
Penyesalan
52
Beda nasib
53
Hamil anak kembar
54
Cewek atau cowok?
55
Curiga
56
Kisah baru (Rizky dan Talita)
57
Nikahi aku
58
Main api
59
Promo novel baru TERJERAT PESONA DRIVER TAMPAN
60
Helmi jatuh sakit
61
Alasan tak terduga
62
Rencana gagal
63
Menunda
64
Double date
65
Violet ketemu
66
Karin melahirkan
67
Promo Novel Irma Kirana
68
Bertemu Lidia
69
Minta bantuan
70
Usaha yang tak sia-sia
71
Cari cara
72
Balas dendam
73
Kembar laki-laki
74
Jingga siuman
75
Menunggu Violet
76
Violet hilang
77
Mengikhlaskan
78
Pasangan pengganti
79
Rizky yang malang
80
Melati
81
Rindu yang tak terbendung
82
Karin tertangkap
83
Hukuman
84
Lamaran terencana
85
Menyelesaikan masalah
86
Kembalinya Violet
87
Justin Melviano
88
Pacar pura-pura
89
Kejutan lain
90
Saling membutuhkan
91
Mulai jatuh cinta
92
Violet diculik lagi
93
Menyelamatkan Violet
94
Bersatu
95
Dimana ayahku
96
Ke rumah kakek
97
Justin cemburu
98
Danzel
99
Ingin kerja
100
Niat jahat Biru
101
Tak terduga
102
Putus
103
Jadilah pacarku
104
Pergi
105
Danzel Vs Mario
106
Tinggal di rumah kakek
107
Bertemu nenek
108
Masa lalu
109
Kode
110
Akhir bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!