Menyelematkan Jingga

Tanpa sepengetahuan Jingga, Wanda mendatangi kantor Fabian. Dia benar-benar geram saat mengetahui kelakuan anak tunggalnya itu.

Brak

Wanda membuka pintu ruangan Fabian dengan kasar. "Mama, apa apaan ini? Kenapa mama tiba-tiba mendatangi kantorku?" tanya Fabian.

"Keterlaluan kamu Fabian. Mama kecewa sama kamu. Istri kamu hilang tapi kamu tenang-tenang saja."

Fabian bingung pada ucapan ibu kandungnya. 'Apa dia membicarakan Jingga?' batin Fabian.

"Fabian!" bentak Wanda karena laki-laki itu malah bengong.

"Apa maksud perkataan mama?"

"Kamu masih tidak sadar? Kamu dan istri pertama kamu itu memang munafik. Kalian tega-teganya ingin mengambil anak Jingga dan menceraikan dia setelah dia melahirkan."

"Dari mana mama mengenal Jingga? Asal mama tahu aku sudah mencarinya ke mana-mana tapi tidak menemukannya. Apa mama sengaja menyembunyikan dia untuk membalas dendam padaku?" tuduh Fabian.

Plak

Wanda yang tak terima dengan perkataan Fabian pun menampar anak tunggalnya itu. "Jaga ucapan kamu! Mama baru tahu hari ini kalau dia istri keduamu. Tanpa mama sadari kami dipertemukan secara tidak sengaja. Mungkin ini yang dinamakan takdir. Bahkan di pernikahan kamu dengan Lidia kamu tidak mengundang mama. Apa kamu masih menganggap mama ini orang tua kamu?"

Fabian tersenyum smirk. "Orang tua? Semenjak mama berselingkuh aku sudah melupakan mama. Aku malu memiliki orang tua seperti mama."

"Baiklah. Kamu boleh menganggap mama sudah mati. Tapi jangan harap kamu bisa mengambil cucuku." Fabian mengepalkan tangan.

Wanda keluar dari ruangan Fabian. Dia tak sengaja menabrak Imam ketika berjalan. "Bushet dah. Mak lo ngapain ke sini?" tanya Imam.

"Mama menyembunyikan Jingga di rumahnya." Fabian mengusap wajahnya kasar.

"Terus ngapain lo masih di sini? Ya elo susul Jingga. Apa lo mau kehilangan anak lo?" desak Imam. Fabian pun menyambar jasnya kemudian keluar dari ruangan.

Sementara itu di tempat lain Jingga merasa bosan. Dia pun tak sengaja melihat penjual bakso keliling lewat di depan rumah Wanda. Pada saat yang sama Axel baru saja turun dari mobil bersama sepupunya.

Sepupu Axel sudah lama berhubungan dengan Wanda. Dia juga terbiasa mendatangi rumah wanita itu.

Jingga menjadi ketakutan saat melihat Axel. Axel juga ingat kalau wanita yang berdiri di depannya itu adalah istri kedua Fabian. Jingga ingin kabur tapi Axel mencekal tangannya.

Setelah itu dia membawa Jingga masuk ke dalam mobil. Edward jadi bingung dengan sikap sepupunya itu. "Xel, lo mau bawa dia ke mana?" tanya Edward.

"Lo ikut atau gue tinggal, Bang?" ancam Axel. Akhirnya mau tak mau Edward ikut karena mobil itu miliknya.

Tak selang berapa lama mobil Fabian melintas. Namun, dia tidak tahu kalau Axel membawa pergi Jingga. Fabian turun lalu berjalan setengah berlari ke rumah Wanda.

"Di mana dia? Mobil mama tidak ada di rumah tapi kenapa pintunya terbuka?" Fabian jadi curiga. Dia pun memasuki rumah Wanda tanpa permisi.

"Jingga, aku datang untuk menjemput kamu. Jingga, apa kamu di dalam?" Karena tak ada jawaban Fabian menggeledah ke seluruh rumah tapi dia tak menemukan Jingga.

"Sial, apa dia tahu kalau aku akan ke mari?" tanya Fabian pada dirinya sendiri.

Setelah itu dia keluar. "Den, apa Aden mencari wanita yang tinggal di sini?" tanya penjual bakso yang berhenti di depan rumah Wanda.

"Iya, apa bapak tahu?"

"Tadi saya lihat dia dibawa sama dua orang laki-laki." Ucapan laki-laki itu membuat Fabian berpikir untuk mengikuti mobil yang berpapasan dengannya tadi.

Sayangnya mobil yang dikendarai Axel sudah melesat jauh. "Sial. Kenapa aku bisa tidak sadar kalau Jingga diculik. Gue mesti ke rumah mama lagi buat lihat CCTV.

Fabian memutar mobil untuk kembali ke rumah ibu kandungnya. Tak butuh waktu lama dia sampai di depan rumah Wanda. Di saat yang bersamaan Wanda baru saja turun dari mobil.

"Fab, ngapain kamu ke sini?" tanya Wanda heran.

"Ma, nanti saja tanyanya. Aku mau lihat CCTV di rumah mama. Jingga diculik."

"Hah? Mana mungkin? Dia ada di rumah kok." Wanda yang tak percaya pada ucapan Fabian pun menerobos masuk ke dalam rumahnya.

"Jingga," panggil Wanda. Dia mencari keberadaan Jingga ke seluruh sudut rumah tapi dia tak menemukan orang yang dia cari.

Fabian menyusul ibunya ke dalam rumah. "Ma, tidak usah buang waktu. Perlihatkan CCTV rumah ini!" desak Fabian. Wanda pun mengizinkan Fabian melihat CCTV itu.

"Axel," seru Fabian.

"Edward." Wanda menyebut kekasihnya.

Fabian melirik ke arah ibunya. "Mama masih berhubungan dengan laki-laki itu?" selidik Fabian. Wanda tak menjawab.

"Jangan urusi urusan mama. Sebaiknya kamu temukan Jingga segera. Aku tahu Axel juga breng*sek." Wanda memberi saran.

"Dia hampir saja memper*kosa Jingga," imbuh Fabian. Wanda terkejut mendengarnya. Setelah itu Fabian meminta alamat Edward untuk berjaga-jaga jika Jingga tidak ada di rumah Axel.

Fabian menuju ke apartemen Axel. Namun, dia tidak ada di sana. Kemudian dia beralih ke tempat tinggal Edward.

"Xel, kamu mau apa dengan wanita ini?" tanya Edward. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Axel.

"Dia ini istri kedua Fabian, Bang. Gara-gara dia gue hampir mati karena dipukuli suaminya." Axel mengadu pada Edward.

"Hah? Gimana ceritanya?" tanya Edward.

"Nggak penting, yang penting sekarang gue mau balas dendam sama Fabian. Gue mau dia benci sebenci-bencinya sama wanita ini." Axel mencolek dagu Jingga.

"Biarkan aku pergi. Mas Fabian sudah membuangku jadi balas dendammu akan sia-sia," kata Jingga. Dia sungguh ketakutan tapi sebisa mungkin dia bersikap tenang di hadapan Axel dan sepupunya.

Axel tertawa lantang. Lalu dia mendekatkan wajahnya ke arah Jingga. "Baguslah kalau begitu. Aku bisa menguasai tubuhmu saat ini."

"Xel, gue nggak ikutan." Edward pun keluar dari apartemennya. Namun, saat Edward baru keluar dari apartemennya dia mendapatkan satu pukulan di wajahnya.

Bug

"Sialan!" umpat Edward saat dia terjatuh dan mendapati darah di ujung bibirnya.

"Di mana lo sembunyikan Jingga?" tanya Fabian.

"Kenapa lo tanya gue?" Edward bertanya balik. Dia sungguh tidak terima dengan perlakuan Fabian yang tiba-tiba memukulnya.

Fabian menerobos masuk ke unit apartemen Edward. Saat itu juga dia melihat Axel untuk kedua kalinya mencoba memper*kosa Jingga.

Fabian berjalan dengan langkah berapi-api. Lalu dia mencengkeram kerah baju Axel. "Ba*ji*ngan lo Xel!" umpat Fabian.

Dia ingin mengarahkan pukulannya ke wajah Axel tapi laki-laki itu menangkis pukulan dari Fabian dengan mudah.

"Lo pikir kali ini lo bisa mukulin gue seenaknya? Jangan harap!" Axel memberikan bogem mentah pada Fabian. Jingga berteriak saat melihat suaminya dipukuli.

Fabian balas menghajar Axel hingga laki-laki itu terjatuh. Kemudian Axel membalas dengan memukul Fabian menggunakan vas bunga. Fabian tergeletak seketika saat darah keluar dari kepalanya.

Jingga berteriak menghampiri suaminya. Sementara Edward mengajak Axel yang mematung sesaat usai memukul kepala Fabian hingga berdarah.

Bagaimana nasib Fabian selanjutnya?

Terpopuler

Comments

Wicih Rasmita

Wicih Rasmita

next

2023-03-15

0

Ana Ana

Ana Ana

gimana cerita mama Wanda sampai bisa selingkuh dgn org kayak Edward ini Thor, sejauh ini ku lihat mama Wanda baik tp kok bisa selingkuhi suaminya dulu🤔

2023-03-15

1

Davissa Azza

Davissa Azza

makin seru j ceritanya..cpt lanjut ya kaa,semangat nulisnya😊

2023-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Nasib Malang
2 Jingga sakit
3 Menolong Jingga
4 Garis Dua
5 Diusir
6 Tidak diakui
7 Diam-diam perhatian
8 Jadi menikah
9 Tuduhan Fabian
10 Hampir celaka
11 Lidia cemburu
12 Jingga kabur
13 Menantu dan Mertua
14 Menyelematkan Jingga
15 Fabian celaka
16 Fabian pergi
17 Luntang Lantung
18 Menjadi guru les
19 Tiga bersaudara
20 Melepas Rindu
21 Erik Masuk RS
22 POV Jingga
23 Lidia Hamil
24 Adli
25 Musibah
26 Perdebatan
27 Ingatan lama
28 Violet
29 Cerai
30 Pindah
31 Adli bersaudara
32 Dilamar
33 Syarat menikah
34 Menjebak Fabian
35 Ketemu
36 Pengganggu
37 Tunangan
38 Kebetulan
39 Kenyataan
40 Mantan suami
41 Bertemu Violet
42 Cemburu
43 jelang nikah
44 Sah
45 Tersanjung
46 Minta izin
47 Menolak kembali
48 Semut kecil
49 Menjelaskan
50 Kode
51 Penyesalan
52 Beda nasib
53 Hamil anak kembar
54 Cewek atau cowok?
55 Curiga
56 Kisah baru (Rizky dan Talita)
57 Nikahi aku
58 Main api
59 Promo novel baru TERJERAT PESONA DRIVER TAMPAN
60 Helmi jatuh sakit
61 Alasan tak terduga
62 Rencana gagal
63 Menunda
64 Double date
65 Violet ketemu
66 Karin melahirkan
67 Promo Novel Irma Kirana
68 Bertemu Lidia
69 Minta bantuan
70 Usaha yang tak sia-sia
71 Cari cara
72 Balas dendam
73 Kembar laki-laki
74 Jingga siuman
75 Menunggu Violet
76 Violet hilang
77 Mengikhlaskan
78 Pasangan pengganti
79 Rizky yang malang
80 Melati
81 Rindu yang tak terbendung
82 Karin tertangkap
83 Hukuman
84 Lamaran terencana
85 Menyelesaikan masalah
86 Kembalinya Violet
87 Justin Melviano
88 Pacar pura-pura
89 Kejutan lain
90 Saling membutuhkan
91 Mulai jatuh cinta
92 Violet diculik lagi
93 Menyelamatkan Violet
94 Bersatu
95 Dimana ayahku
96 Ke rumah kakek
97 Justin cemburu
98 Danzel
99 Ingin kerja
100 Niat jahat Biru
101 Tak terduga
102 Putus
103 Jadilah pacarku
104 Pergi
105 Danzel Vs Mario
106 Tinggal di rumah kakek
107 Bertemu nenek
108 Masa lalu
109 Kode
110 Akhir bahagia
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Nasib Malang
2
Jingga sakit
3
Menolong Jingga
4
Garis Dua
5
Diusir
6
Tidak diakui
7
Diam-diam perhatian
8
Jadi menikah
9
Tuduhan Fabian
10
Hampir celaka
11
Lidia cemburu
12
Jingga kabur
13
Menantu dan Mertua
14
Menyelematkan Jingga
15
Fabian celaka
16
Fabian pergi
17
Luntang Lantung
18
Menjadi guru les
19
Tiga bersaudara
20
Melepas Rindu
21
Erik Masuk RS
22
POV Jingga
23
Lidia Hamil
24
Adli
25
Musibah
26
Perdebatan
27
Ingatan lama
28
Violet
29
Cerai
30
Pindah
31
Adli bersaudara
32
Dilamar
33
Syarat menikah
34
Menjebak Fabian
35
Ketemu
36
Pengganggu
37
Tunangan
38
Kebetulan
39
Kenyataan
40
Mantan suami
41
Bertemu Violet
42
Cemburu
43
jelang nikah
44
Sah
45
Tersanjung
46
Minta izin
47
Menolak kembali
48
Semut kecil
49
Menjelaskan
50
Kode
51
Penyesalan
52
Beda nasib
53
Hamil anak kembar
54
Cewek atau cowok?
55
Curiga
56
Kisah baru (Rizky dan Talita)
57
Nikahi aku
58
Main api
59
Promo novel baru TERJERAT PESONA DRIVER TAMPAN
60
Helmi jatuh sakit
61
Alasan tak terduga
62
Rencana gagal
63
Menunda
64
Double date
65
Violet ketemu
66
Karin melahirkan
67
Promo Novel Irma Kirana
68
Bertemu Lidia
69
Minta bantuan
70
Usaha yang tak sia-sia
71
Cari cara
72
Balas dendam
73
Kembar laki-laki
74
Jingga siuman
75
Menunggu Violet
76
Violet hilang
77
Mengikhlaskan
78
Pasangan pengganti
79
Rizky yang malang
80
Melati
81
Rindu yang tak terbendung
82
Karin tertangkap
83
Hukuman
84
Lamaran terencana
85
Menyelesaikan masalah
86
Kembalinya Violet
87
Justin Melviano
88
Pacar pura-pura
89
Kejutan lain
90
Saling membutuhkan
91
Mulai jatuh cinta
92
Violet diculik lagi
93
Menyelamatkan Violet
94
Bersatu
95
Dimana ayahku
96
Ke rumah kakek
97
Justin cemburu
98
Danzel
99
Ingin kerja
100
Niat jahat Biru
101
Tak terduga
102
Putus
103
Jadilah pacarku
104
Pergi
105
Danzel Vs Mario
106
Tinggal di rumah kakek
107
Bertemu nenek
108
Masa lalu
109
Kode
110
Akhir bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!