Dito yang keluar dari ruang rawat Cella tak serta merta membawa Tita menemui Angel. Ia bicara seperti itu hanya ingin membuat Cella semakin sakit hati padanya.
Dito membawa Tita kesebuah taman yang berada di rumah sakit itu. Ia biarkan putrinya berlarian ke sana dan kemari dengan mata yang terus mengawasi pergerakan putrinya.
Angel yang sudah lepas dinas, namun masih sibuk mencari keberadan Aqilla di rumah sakit yang begiti besar dan luas ini pun melihat keberadaan Dito dan Tita di taman rumah sakit.
Ia melihat dari kejauhan wajah lelah dan kusut Dito yang membuatnya iba pada pria yang masih sangat ia cintai.
"Level tertinggi mencintai itu adalah ketika kita rela melepaskan. Ya aku masih mencintai mu namun sudah melepaskan diri mu terbang mengudara tanpa diriku. Andai saja Qilla tak punya dendam pada istrimu, mungkin aku tak akan rela membiarkan sahabatku menjadikan dirimu patner ranjangnya. Kini aku hanya diam dengan segala rasa yang aku miliki, membiarkan hatiku sakit dan terluka tanpa kau ketahui Dito. Kecil harapan ku, menunggu hati mu kembali pulang mengarah pada ku, " Gumam Angel yang terus menatapi wajah Dito dari kejauhan.
Tanpa Angel sadari, ia telah menitikan air mata yang terjun begitu saja membasahi pipinya. Dokter Danu yang juga sedang mencari keberadaan Aqilla pun tak sengaja mengamati Angel yang berdiri terdiam, dengan manik mata yang terus menatap lurus ke arah.
"Apa dia pria di masa lalu mu yang membuat mu tak bisa membuka hati mu untuk ku, Ngel? Gumam Danu di dalam hatinya.
Ia terus mengamati wajah sedih wanita yang selama ini sedang ia coba tahlukkan hatinya. Danu berjalan menghampiri Angel. Ia membalikkan tubuh wanita yang selalu membuatnya berdebar ketika ingin bertemu dengannya.
"Jangan menangis Ngel! Tak perlu kamu menangisi dia yang sudah berpaling dari mu. Dia sudah memiliki jalan kehidupan yang berbeda dengan mu. Lihatlah putrinya sangat membutuhkan kedua orang tuanya!" Ucap Danu yang tak mengerti keadaan yang sebanarnya, namun ia mencoba menenangkan kesedihan Angel.
Angel menatap dalam manik mata Danu yang terpancar sejuta rasa cinta untuknya.
"Kenapa kamu perduli padaku Dok, meski aku sudah menolak kehadiran mu berkali-kali dalam hidupku?" Tanya Angel.
"Jawaban ku sederhana. Karena aku mencintaimu. Aku ini lelaki. Pantang pagi ku untuk menyerah begitu saja. Jika dia pernah membuatmu terluka, tolong izinkan aku masuk ke dalam hidupmu untuk mengobati luka itu. Aku tak bisa menjanjikan mu kebahagian, tapi aku akan berjanji akan terus berusaha membuatmu bahagia dan berusaha untuk tidak menyakiti perasaanmu." Jawab Danu yang begitu meneduhkan hati Angel.
"Dokter Danu..." panggil Angela yang malah memeluk tubuh tinggi kekar milik Dokter Danu.
Danu terkejut melihat respon Angel yang malah memeluk tubuhnya. Ia membalas pelukan Angel dengan membelai rambut tebal hitam panjang milik Angel yang tergerai hingga ke punggungnya.
"Aku akan mencoba membuka hati ku untuk mu Dok, maaf jika selama ini aku terus menolak kehadiran cinta mu." Ucap Angel yang membuat Danu tersenyum bahagia.
"Ahh...apa aku sedang bermimpi, akhirmya dia menerima cintaku? Sepertinya hilangnya Dokter Aqilla membawa berkah untukku." Gumam Danu di dalam hatinya.
Tanpa disadari oleh keduanya. Sepasang mata elang sedang memandang sinis keromantisan mereka berdua. Ya, sematang mata elang itu adalah milik Dito. Ia sedikit menarik senyum sinisnya saat mendapati wanita di masa lalunya kedapatan sedang memeluk seorang pria yang satu profesi dengannya.
"Aku kira kau masih belum membuka hatimu untuk orang lain Ngel? Ternyata perkiraanku salah. Kau sudah memiliki tambatan hati lain. Semoga pria itu mencintai dengan setulus hatinya dan tak meninggalkan mu seperti aku." Gumam Dito dengan manik mata yang terus memandangi Angel dan Danu.
Tita yang melihat sang Papi tak lagi memperhatikannya, segera berlari mendekati keberadaan Papinya yang tengah duduk menatapi Angel dan Danu yang sedang berpelukan.
"Papi liat apa?" Tanya Tita yang menguncangan lengan Dito. Namun Dito tak bergeming, ia tetap fokus menatap Angel dan Danu.
"Papi! Lihat apa? Kok serius banget," pekik Tita yang menyadarkan Dito dari tatapannya yang kosong saat melihat Angel dan Danu.
"Ah-iya sayang, maaf. Papi sedang lihat Tante Dokter itu Nak," jawab Dito apa adanya.
"Tante Dokter yang sedang di peluk Om Dokter itu Pih?" Tanya Tita memastikan.
"Iya sayang, seperti Papi kenal sama Tante Dokter itu deh. Dia Tante Angel yang Papi ceritain tadi."
"Owhh... Tante Angel yang itu. Tita gak mau ketemu Tante itu Pih. Tita udah kenal, Tante Qilla suka bawa Tante Angel kalau lagi ajak aku makan es cream di kedai es cream." Ucap Tita yang seakan menolak jika Dito mengajaknya menemui Angel.
Dito merengutkan kedua alisnya mendengar penolakan Tita. "Kenapa gak mau, Tante Angel cantik dan baik loh Nak?" Tanya Dito yang ingin mengetahui alasan mengapa anaknya menolak jika ia ingin mengajaknya menghampiri Angel.
"Iya Tante Angel memang cantik dan baik, tapi Tante Angel itu suka ganggu aku sama Tante Qilla. Tante Qilla suka disuruh pulangin aku, karena Tante Angel ingin pergi belanja ditemani Tante Qilla. Aku gak diajak." Jawab Tita dengan wajah cemberutnya.
Ia mengingat betapa Angel selalu bersikap menjauhi dirinya. Tentu saja Angel selalu berusaha menjauhkan diri dari Tita. Karena setiap kali dekat dengan Tita. Hati Angel terasa sakit dan pedih, karena selalu mengingat bagaimana Dito mencampakan dirinya demi menikah dengan Cella, wanita yang dijodohkan kedua orang tuaku karena sebuah bisnis semata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Ristieriswanharti
bagus ceritanya tp terlalu banyak pemeran disini dengan cerita masing²
jadi harus bener² fokus bancanya kalau tidak jadi kurang mudeng
2024-11-19
0
💠⃟⃝♠Yeyen
Angel berusaha move on.. apakah Dito akan menjadi penghalang. padahal dokter Danu sudah berbesar hati menunggu Angel.
SEMANGAT Thor 🤗
2023-04-26
1
𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡
iya kau harus berusaha lagi biar angel melupakan pria yang terdahulu dan berpaling padamu walau terasa sulit 🤧
2023-04-26
0