Dendam Aqila
Matahari pagi yang menyelinap masuk melewati celah tirai jendela sebuah kamar hotel. Cahaya itu berhasil menyilaukan manik mata seorang gadis muda bernama Aqilla Mahendra. Aqilla beberapa kali terlihat mengerjapkan matanya, ia berusaha menyesuaikan cahaya yang menyilaukan matanya. Ia terbangun karena suara gedoran pintu yang terdengar hingga ke alam mimpinya.
Ya. Terdengar seorang wanita berteriak memanggil nama suaminya dan juga nama Aqilla dari luar pintu kamar hotel. Aqila menyunggingkan senyum kemenangan, ketika ia masih melihat sebuah tangan kekar seorang pria masih melingkar dengan posesif di pinggang rampingnya.
“Aqilla, buka pintunya! Dasar perempuan murahan! Bisa-bisanya kau berselingkuh dengan suami kakak mu sendiri! Wanita sialan cepat buka pintunya!” Pekik Cella dari depan pintu kamar.
Wanita berusia dua puluh tujuh tahun ini terus menggedor pintu kamar hotel dimana suami dan adik tirinya telah menghabiskan malam panas mereka berdua sebelumnya.
“Mas…Mas Dito,” panggil Aqilla dengan mengusap lembut rahang kekar Dito Sadewo yang masih memejamkan mata.
Pria berusia tiga puluh tahun ini nampak masih kelelahan karena pergulatan dirinya semalam bersama adik tiri sang istri yang begitu cantik dan mempesona.
Singa jantan mana yang bisa menolak kemolekan seorang gadis cantik yang terus menyodorkan diri pada dirinya.
“Hemmm,” sahut Dito yang masih memejamkan mata. Ia seperti masih enggan untuk membuka matanya.
“Istri mu datang Mas, dia terus menggedor pintu. Membuat keonaran di sana. Dia pasti akan kembali membuatku malu.” Ucap Qilla dengan suara manjanya sembari memainkan jakun pria itu.
Pria yang menjadi alat balas dendamnya pada Cella, sang kakak tiri yang sudah dengan sengaja dan tega menghancurkan masa depannya.
“Hemmm… biarkan saja dia berteriak sesuka hati, jika dia lelah pasti dia akan pergi sayang,” balas Dito yang malah mengeratkan pelukannya di pinggang Qilla.
Aqilla kembali menyunggingkan senyum kemenangan saat Dito, suami kakak tirinya, mengabaikan tingkah istrinya di luar sana dan memilih untuk kembali terlelap dengan memeluk erat tubuhnya. Dan Aqilla yang sudah tak bisa lagi memejamkan mata pun, kembali mengingat malam kelam yang menjadikan dirinya sebagai perebut suami orang seperti saat ini.
Malam itu, saat Aqilla sedang mengerjakan tugas skripsinya. Suara gedoran keras di pintu kamarnya membuatnya segera membukakan pintu kamarnya itu. Ia dapati Bastian yang juga merupakan kakak tirinya, datang ke kamarnya dalam kondisi mabuk berat.
Saat pintu terbuka, tanpa aba-aba Bastian yang mabuk mendorong tubuh Aqilla yang tak siap menerima serangan dari Bastian. Bastian mendorong tubuhnya hingga jatuh ke lantai. Ia mengunci pintu kamar Aqilla dan membuang kunci itu begitu saja.
Setelah membuang kunci kamar Aqilla, tanpa rasa malu ataupun canggung, Bastian melucuti pakaiannya sendiri di depan mata Aqilla. Aqilla berteriak dan menutup pandangannya dengan kedua telapak tangannya.
“Mas Bastian, Jangan Mas!! Kenakan pakaianmu lagi. Aku ini adik mu Mas!!” pekik Qilla yang berharap Bastian yang mabuk sadar akan perbuatannya.
“Qilla, kenapa ibu mu harus menikah dengan Ayah ku hum? Aku tak menginginkannya Qilla, karena aku sangat mencintaimu.” Ucap Bastian yang mabuk.
Bastian terus mengikis jarak dengan Aqilla yang masih duduk di lantai.
“Mas Bas, tolong kenakan lagi pakaian mu! Jangan lakukan ini Mas!” pinta Qilla yang terus memohon dengan mata terpejam dan kedua tangan yang terus berusaha mendorong tubuh Bastian yang mendekat padanya.
“Qilla, tidakkah kamu memiliki perasaan yang sama dengan ku?” tanya Bastian yang kini berhasil memeluk tubuh Qilla yang terus meronta ingin dilepaskan.
“Mas, tolong jangan seperti ini! Tolong lepaskan Qilla hiks..hiks..” Qilla memohon sembari menangis tersedu-sedu karena tangan Bastian sudah mulai menjelajahi bagian tubuh Aqilla.
Tenaga Bastian yang kuat dan tenaga Aqilla yang tak sebanding dengan Bastian. Membuatnya tak bisa melepaskan diri malam itu. Aqilla berhasil di gauli oleh Bastian, kakak tirinya yang menyimpan perasaan cinta pada Aqilla.
Bastian mengangkat tubuh Aqilla dan membanting tubuh Aqilla di atas ranjang. Ia mengunci tubuh Aqila di bawah kungkungannya.
Bastian terus menciumi bagian tubuh Aqilla tanpa ada satu bagian tubuh Aqilla pun yang terlewatkan. Aqilla terus berusaha menjauhkan wajah Bastian dari tubuhnya, meski tubuhnya juga menikmati sentuhan bibir Bastian yang basah di setiap bagian tubuhnya.
Bulu-bulu halus Aqilla meremang ketika Bastian mulai menggerakkan lidahnya dengan lincah di bagian puncak bukit miliknua yang masih berwarna merah jambu.
“ahhh…” suara lak.nat berhasil keluar dari mulut Aqilla yang awalnya terus menolak sentuhan dari Bastian dan kini malah seakan menikmatinya.
“Jangan Mas! Sudah cukup, Jangan teruskan lagi!” ucap Aqilla yang berharap Bastian mau menyudahi permainannya.
“Tidak Qilla sayang. Aku tak akan berhenti, aku akan menjadikan mu milikku sebelum aku menikah dengan wanita yang dijodohkan Ayah padaku.” Jawab Bastian yang malah makin bringas bermain di lembah milik Aqilla.
Beberapa kali Aqilla mendorong kepala Bastian yang sedang memainkan lidahnya di lembah itu. Beberapa kali terdengar decitan suara Aqilla yang tak bisa menahan sensasi geli dari lidah Bastian yang menari-nari di daerah inti Aqilla.
Melihat milik Aqilla sudah basah, Bastian pun mulai menjebol gawang Aqilla yang masih tersegel rapat. Aqilla menjerit kesakitan, ketika junior Bastian menerobos masuk ke area inti miliknya.
“Mas Bas, tolong hentikan! Ini sungguh menyakitkan.” Pekik Qilla yang sedang meremas seprai miliknya dengan kuat,
“Ini hanya sakit diawal sayang, selanjutnya kamu akan menikmatinya bahkan ketagihan dengan sensasi rasanya yang memabukkan.” Balas bastian yang malah semakin menekan juniornya, hingga Aqilla memekik kuat saat milik Bastian berhasil menerobos masuk.
Blush!!
“Mmmm yeaahh.. seperti dugaan ku, kamu memang masih tersegel sayang, milik mu sangat begitu nikmat. Aku sungguh tak rugi menerima tawaran Kak Cella untuk memiliki mu sebelum hari pernikahanku.” Ucap Bastian tanpa sadar memberitahukan pada Aqilla dalang dari kejadian buruk yang menimpanya malam ini.
“Kak Cella,” cicit Aqilla dalam hati.
Ketika ia mendengar dengan jelas nama kakak tiri yang tidak menyukai dirinya sejak awal ia menjadi bagian dari keluarga Syadam Prayoga di sebut oleh Bastian, adik kandung dari Cella.
“Cella sampai hati, kau lakukan ini pada ku? Apa yang mendasari tindakanmu ini pada ku?” cicit Qilla dalam hatinya.
Air mata terus membanjiri pipi putih mulus gadis malang yang tengah dipompa tanpa henti oleh Bastian yang berada di atas tubuhnya. Peluh Bastian menderas bersamaan dengan hentakan yang ia buat tiada habisnya pada bagian inti Aqilla.
Tak ada lagi perlawanan dari Aqilla dari setiap hentakkan yang ia dapati dari Bastian, tatapannya begitu kosong menatap langit-langit kamarnya dengan air mata yang berderai begitu derasnya.
Ia sudah seperti mayat hidup yang berada dalam kekuasaan Bastian yang mabuk itu. Bayangan kehancuran hidupnya sudah berada di pelupuk matanya dan pikirannya terus berputar mencari alasan mengapa Cella begitu tega melakukan hal ini padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
ꪶꫝ✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻N༄🥑⃟💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
sduh istrinya mngtahui perselingkuhan suami ma pelakornya
2023-05-13
1
.
mampir kak aku ..nanti otw bc ..🏃🏻♀️🙏🏻
2023-03-24
0
#••Embun ™^ad•~💦 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
embun ngak nyangka kok tega kali kakak Aqilla berbuat seperti itu kepada kakaknya...
2023-03-15
0