Bab 19

Tidak adil, Aku berada diantara dua pria yang mencintaiku. Menganggap diri ku istimewa dikala mereka memadangku dengan tatapan penuh hina. Tak pernah terbesit di dalam angan-angan ku ingin menjadi yang kedua. Mereka saling mempertahankan diriku namun tak mampu menjadikan ku satu-satunya. Lalu untuk apa aku menggunakan hati ku, jika akhirnya aku pun masih terluka. Aqilla.

Jarum jam terus berdetak, waktupun terus bergulir. Dito terus menerus mempertahankan Aqilla untuk tetap berada di dalam mobilnya. Meski mobil yang dikendarai Dito telah sampai di parkiran rumah sakit.

"Biarkan aku turun, jika kau tak mau menceritakan yang sebenarnya pada ku Mas," Aqilla menatap wajah Dito yang terus saja memandang lurus ke depan.

"Aku takut, kamu terluka Qilla." balas Dito yang malah mmemalingkan wajahnya kearah jendela.

"Percayalah Mas, aku akan baik-baik saja. Aku sudah bersahabat dengan luka hidupku yang tak ada habisnya." timpal Aqilla yang menarik sedikit lengan Dito agar kembali melihatnya.

Dito kembali menatap Aqilla bahkan ia membenarkan posisi duduknya agar lebih dekat memandang Aqilla.

"Qilla. Sebelum aku menceritakan semua pada mu,bisakah kau menjawab dengan jujur satu pertanyaan yang akan aku utarakan pada mu Qilla?" tanya Dito yang kembali menggenggam kedua tangan Aqilla dan mendaratkan kecupan manis di punggung tangan Aqilla.

"Apa katakanlah Mas?"

"Tak pernahkah ada secuil rasa cinta di hati mu untukku? Tolong, jangan bilang jika kau sudah menjawabnya tadi. Karena aku yakin itu bukan jawaban dari dasar hati mu?"

"Mas Dito, sebegitu pentingkah perasaan cinta ku untuk mu."

"Ya. Apapun yang menyangkut dirimu, teramatlah penting bagi ku Qilla. Bahkan kau lihat sendiri, bagaimana aku tak terima saat Cella memukuli mu membabi buta di hotel pada waktu itu, hingga berujung aku yang membalaskan segala rasa sakit yang kau rasakan dengan cara ku sendiri."

"Mas..."

"Kata-kan lah sebelum aku menggila karena menanti jawaban mu, Qilla!"

"Aku tak tahu jika apa yang aku rasakan pada mu ini cinta atau bukan. Yang pasti aku merasa nyaman dengan mu, aku merasa bahagia setiap kali aku berhasil membuat mu bertekuk lutut padaku. Bahkan aku sangat bahagia ketika aku melihatmu menyakitinya. Hati ku sakit ketika kau datang di setiap ulang tahun pernikahan mertua mu. Aku tak rela melihat mu begitu harmonis bersama Cella dan juga putriku. Aku selalu ingin memiliki mu seutuhnya namun kau seperti enggan melepaskan Cella demi aku." terang Aqilla yang kemudian melepaskan genggaman tangan Dito, karena ia menyadari bahwa statusnya kini sudah menjadi istri seorang Bram. Ya. Walaupun hanya menjadi istri kedua.

"Qilla maafkan aku yang egois, bukannya aku tak ingin melepaskan Cella, hanya saja aku selalu memikirkan bagaimana nasib Tita, putriku."

"Sudahlah Mas, semua sudah berlalu. Penyesalan memang selalu datang di akhir bukan di awal. Biarkan aku pergi Mas. Tolong lepaskan aku. Jika memang Tuhan mentakdirkan kita untuk hidup bersama, pasti aku akan datang kembali menyodorkan diriku pada mu."

"Kau tak akan ku biarkan pergi Qilla, aku hanya akan membebaskan hidup mu, karena aku tahu akulah tempat dimana kau pasti akan kembali. Apa kau sudah menikah dengannya?"

"Ya. aku menikah dengannya dan menjadi yang ke dua. Heh... kalian berdua sama-sama mempertahankan ku, tak membiarkan ku untuk pergi dari hidup kalian, tapi tak bisa menjadikan diri ku ini satu-satunya di hidup kalian." jawab Aqilla yang malah bersiap untuk pergi.

"Qilla,bersiaplah untuk menghadapi kejamnya keluarga suami mu. Merekalah otak di balik kejadian yang kamu alami. Siapkan strategi balas dendam mu yang matang, karena yang kau hadapi bukan perempuan biasa tapi perempuan yang memiliki kekuasaan. Datanglah pada ku jika kau membutuhkan bantuan ku." ucap Dito yang mebuat Aqilla menahan pintu yang sudah terbuka.

"Apa maksud mu Mas?"

"Maksudku sudah jelas Qilla, bukan istriku dalang dari kejadian malam kelam yang ka alami, tapi Nyonya Wina-lah dalang dari semua kejadian malam kelam mu. Ia ingin mengusir dirimu yang ia anggap seperti parasit. Jika dia sudah mengetahui dirimu sudah menikah dengan putranya, dia pasti tak akan tinggal diam. Berhati-hatilah!" ucap Dito yang kembali membelai rambut panjang Aqilla.

"Tante Wina, aku tak menyangka sikap mu yang begitu baik ternyata menyimpan siasat yang begitu busuk terhadap ku, ternyata benar dugaan ku selama ini, kebaikannya mu di depan Mas Bram hanya sebuah kamuflase. Kita lihat saja nanti, bagaimana aku akan membuat hidup kalian menderita lebih dari apa yang aku rasakan sebelumnya." gumam Nayla di dalam hatinya ketika ia berjalan memasuki area kerjanya.

Pagi telah berganti malam, Aqilla telah menyelesaikan jam kerjanya yang begitu melelahkan. Ia berjalan bersama Angel menuju area parkir khusus Dokter.

Mereka dapati kedua pasangan mereka tengah asyik mengobrol, sesekali mereka terlihat tertawa renyah, entah apa yang sedang mereka tertawakan. Kedua pria itu sama-sama berdiri di depan mobil milik mereka masing-masing yang letaknya saling bersebelahan.

"Dokter Danu, kamu ngapain disini? Bukannya kamu sudah pulang dari siang tadi?" tanya Angel yang berjalan mengikis jarak antara dirinya dan Dokter taampan itu.

"Aku pulang sebentar, karena Mami memanggilku."

"Memanggil?"

"Iya dia ingin bicara empat mataa dengan ku secara langsung." jawab Dokter Danu yang malah mengambil tas yang dibawa oleh Angel.

Perlakuannya begitu romantis, ia seakan tak ingin Angel memikul beban berat jika ada dia bersamanya. Begitu pula dengan Bram. Ia juga melakukan hal yang sama pada Aqilla.

"Mobil kamu mana Mas?"

"Aku diantar supir ke sini, sayang. Mari kita pulang." Ajak Bram yang segera membukakan pintu mobil Aqilla setelah ia mendapatkan kuci mobil dari Aqilla.

"Kita mau pulang kemana Mas?" Tanya Aqilla yang tidak tahu kemana arah tujuan Bram membawanya.

"Ke hotel Qilla, selama ini aku tinggal di hotel milik ku, kamu tidak keberatan kan kita tinggal di hotel selama kita berada di kota?" Jawab Bram dengan membalikkan pertanyaan pada Aqilla yang duduk terdiam memikirkan jawaban Bram, yang malah balik menanyakan kesediaannya untuk tinggal di hotel bersama dirinya di hotel.

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉

Aqilla,dito cumn khwtr mknya smpek sgtu nya

2023-04-22

0

𝓓𝓮𝓪

𝓓𝓮𝓪

jangan gitu lah kasian aqila

2023-04-05

0

🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

ini knp ada nyala.. bukannya aqilla🤔

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!