Cepat sekali waktu berjalan, cepat sekali waktu berlalu. Kemana suamiku yang selalu bersikap manis padaku, mencintaiku setulus hatinya? Dulu akulah teman hidupmu satu-satunya. Orang yang paling kau cintai setelah melahirkan buah hati kita. Tapi sekarang akulah orang satu-satunya yang paling kau benci. Entah apa yang ia tanamkan di pikiran mu, hingga membuat mu berubah. Cella.
"Mas, sebenci itukah kau pada ku, hingga ingin aku mati?" Tanya Cella dengan mata yang berkaca-kaca.
Perempuan mana yang tak sakit, jika suami yang ia cintai menginginkan kematiannya.
"Ya, memang sebenci ini, aku membenci mu, Cella. Bangkai yang selama ini kau tutupi dengan Ayah mu, sudah aku ketahui." Jawab Dito yang melangkahkan kakinya mendekati Cella yang masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
Ia menatap nanar wajah garang suami yang mengikis jarak di antara mereka.
"Apa kau pikir, aku sudi menunggumu yang sakit seperti ini di kamar yang begitu sempit, sesak dan berbau obat seperti ini? Tidak Cella. Aku menunggumu di sini hanya ingin memastikan dirimu menyusul keberadaan ibu mu." Sambung Dito lagi yang makin membuat hatinya teriris-iris.
"MAS!!" Panggil Cella dengan suara yng sedikit meninggi. Ia berusaha mengeluarkan suara paling tingginya dalam kondisi tubuhnya yang lemah.
"Heh. Kau mau marah pada ku Cella? Apa kau punya hak untuk itu? Tidak. Kau tidak punya hak untuk marah pada ku." Tukas Dito yang malah mencengkaram wajah Cella dengan satu tangannya.
"Mas, lepaskan!" Pinta Cella yang kembali merasakan sakit pada rahangnya.
"Selama ini aku selalu bersabar pada mu, ku kira dengan hadirnya Tita di rumah tangga kita, akan membuka lembaran baru hidup kita Cella, ternyata salah. Kau terlalu sibuk dengan dunia mu. Mulut mu yang pandai berbicara ini, sangat pandai membodohi kedua orang tuaku. Mereka selalu mengira kau ini adalah menantu terbaik mereka padahal kau mengabaikan aku dan Tita." Ucap Dito dengan mata yang berapi-api.
"Maafkan aku Mas, aku sudah berusaha memperbaikinya. Mari kita mulai lagi dari awal, Mas." Balas Cella dengan air mata yang terjun dengan derasnya.
Ia masih berharap Dito mau memaafkannya dan memulai memperbaiki kembali rumah tangganya yang telah hancur berkeping-keping.
"Terlambat Cella. Terlambat!! Aku sudah mengetahui semua keburukan mu, bahkan kejahatan mu yang tega membuat adik tirimu diperkosa oleh adik kandung mu sendiri." Cetus Dito yang membuat nafas Cella tercekal karena terkejut.
"Mas, itu tidak benar. Apa yang dikatakan Qilla itu tidak benar? Aku tak ada sangkut pautnya dalam kehadian itu Mas. Dia yang menggoda adikku dimalam sebelum pernikahan adikku bersama istrinya, bukan karena adikku memperkosanya." Kilah Cella yang malah menuduh Aqilla yang menggoda adiknya.
"Kau pikir aku tahu masalah ini dari Qilla? Tidak Cella, aku mengetahui masalah ini dari orang lain, bahkan dari sumber yang sangat terpercaya. Kau tahu, meskipun aku tahu, jika aku hanya dijadikan alat pelampiasan balas dendamnya. Tapi aku begitu menikmati dijadikan alat balas dendamnya. Karena kau tahu, dia selalu memberikan ku kepuasan di atas ranjang. Tidak seperti dirimu yang selalu ingin dilayani dan dipuaskan oleh diriku." Sahut Dito yang malah menceritakan dan membandingkan masalah ranjangnya dengan Aqilla.
"Sudah cukup Mas, aku tak ingin mendengar mu memuji dirinya lagi dihadapanku! Hati ku sakit Mas, sakit. Kau berbicara itu tanpa hati pada ku. " Pekik Cella yang menangis dan mengumpulkan tenaganya untuk melepaskan cemgkraman Dito di wajahnya.
"Hahahahaha..... sakit kau bilang? Jika kau sakit apa aku harus peduli? Sepertinya tidak Cella. Bagaimana rasanya tidak dipedulikan? Menyenangkan bukan? Inilah yang Tita rasakan, tidak diperdulikan oleh mu. Ibu kandungnya yang hanya memikirkan dunia sosialitanya dan harta, tapi tidak pernah sedikit pun memekirkan bagaimana perasaannya sebagai seorang anak yang butuh kasih sayang seorang ibu." Balas Dito dengan tawanya yang menggelegar.
Dito sama sekali tak perduli dengan Cella yang memalingkan wajahnya dan menangis tersedu-sedu disana. Mendengar perkataan suaminya tentang putri kecil mereka yang bernama Tita. Hati Cella makin terasa sakit, bayang rasa bersalah hadir di dalam hati dan pikirannya.
Memang benar adanya, jika selama ini dia mengabaikan putrinya demi pergaulannya bersama-sama teman-teman sosialitanya.
"Tita," cicit Cella yang memanggil nama putrinya.
Dito yang mendengar Cella memanggil nama putrinya, malah tersenyum sinis dan menimpali Cella. "Dia tak akan sedih melihat keadaanmu seperti ini Cella, baginya dirimu telah tiada. Dia hanya mengenal pengasuhnya sebagai ibunya, bukan dirimu." Ucap Dito yang memang benar adanya.
Sejak kecil Tita hanya di rawat oleh seorang pengasuh bernama Risa, gadis cantik berusia sembilan belas tahun, ketika ia datang menjadi pengasuh Tita. Sekarang sudah lima tahun lamanya Risa bekerja dengan Dito dan Cella menjadi pengasuh Tita.
Dito membiarkan Tita memanggil Risa dengan sebutan Bunbun yang artinya Bunda. Karena melihat kedekatan dan kebahagian Tita saat bersama dengan Risa yang Tita anggap sebagai ibunya bukan sebagai pengasuh. Karena Cella tak sedikit pun mendekatkan dirinya pada Tita, putrinya.
"Aku akan segera memecat Risa!" Ucap Cella dengan suara lirihnya.
"Silahkan! Kau memang wanita perusak kebahagian orang lain Cella!"
"Orang lain? Tita itu anak ku, putri yang aku lahirkan ke dunia ini."
"Ya, kau mememang melahirkannya ke dunia ini. Tapi kau tak merawatnya. Lagi pula kau melahirkannya ke dunia ini supaya aku tak menceraikan mu bukan. Kau takut aku kembali pada mantan kekasih ku bukan? Asal kau tahu saja. Orang yang menyelamatkan hidupmu semalam adalah Angel, mantan kekasih ku. Entah terbuat dari apa hatinya masih mau menangani mu. Mungkin jika aku jadi dirinya. Sudah ku buat kau menyusul ibumu di alam baka." Balas Dito yang membuat Cella melirik tajam dirinya.
Hatinya mulai panas saat nama Angel kembali di sebut oleh Dito,setelah sekian lama nama itu tenggelam di telinganya.
"Kau tahu, andai saja aku tak tergila-gila dengan tubuh adik tirimu, pasti aku akan kembali ke dalam pelukannya dengan membawa Tita. Aku yakin dia akan menerima darah dagingku, karena dia memiliki hati yang begitu baik tidak seperti dirimu." Tutur Dito yang kembali mendapatkan tatapan tajam dari Cella yang sudah menitikan air matanya.
Dito terus saja bicara yang membuat hati Cella sakit. Tak hanya sakit tapi hancur.
"Kau tega Mas, tega menyakiti perasaan ku. Apa kesalahan ku tak bisa kau maafkan, hingga kau terus saja melukai ku? Padahal kau yang lebih bersalah dalam masalah rumah tangga kita. Kau berselingkuh dengan adik tiriku. Sedang aku, tak pernah berselingkuh di belakang mu. Aku berkumpul dengan teman-teman ku, hanya untuk mengimbangi mu." Cella mulai membela dirinya.
Namun Dito malah tersenyum kecut mendengar pembelaan diri Cella padanya.
"Mengimbangi? Apa yang kau imbangi? Aku tak pernah meminta mu untuk mengimbangi ku? Apa mendiang ibu mu tak pernah mengajarkan mu, apa itu kewajiba seorang istri? Apakah kewajiban seorang istri itu mengabaikan anak dan suaminya hanya demi pergaulannya di luar rumah?" Cecar Dito yang tak menerima pembelaan diri Cella.
Pembicaraan sengit antara suami istri ini terhenti, ketika ibu tiri Cella datang menjenguk Cella bersama dengan Tita, putri Cella dan Dito.
"Sayang kenapa datang kesini, hum?" Tanya Dito pada Tita putrinya yang datang menghampiri dirinya.
"Omma ajak aku jenguk Mami," jawab Tita dengan wajah cemberutnya.
"Tita gak mau ke sini?" Tanya Dito yang di jawB anggukan kepala oleh Tita.
"Ok. Ayo ikut Papi, di sini ada tente cantik yang baik hati, namanya Tante Angel. Tita mau kenal sama Tante Angel?" Tawar Dito yang sengaja memanas-manasi hati Cella. Ia senang bisa menyakiti hati istri yang selama ini telah menyakiti dan mengabaikan perasaan dia dan. juga putrinya.
Tanpa kata-kata, Dito keluar membawa putrinya pergi entah kemana. Ia sama sekali tak menganggap keberadaan ibu mertuanya yang merupakan ibu kandung dari patner ranjangnya, Aqilla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Ricka Monika
dendam Aqila terbayar sudah,tapi kenapa Dito tau ya Aqila melakukan balas dendam terhadap keluarganya 🤔dan anehnya si Dito Mala menyetujui tindakan Aqila hanya gara" puas dngn pelayanan Aqila di ranjang 🙄😏🤨
2025-01-01
0
💠⃟⃝♠Yeyen
inilah karma buat kamu cella. udah banyak salah sekarang pun anakmu sendiri gak mau sama kamu Cell.. akibat ibu hanya mementingkan kebahagiaan diri sendiri.
SEMANGAT Thor 🤗
2023-04-26
1
🔵🍃⃝⃟𝟰🫦𓆩𝐃𝐄𝐒𝐒𓆪♐𝐀⃝🥀
Dito.. mending kau ceraikan istrimu
perkataan mu demikian utk cella bis kembali utk dirimu atau anakmu tita nanti suatu saat..
apalagi kau perlakukan istri mu Demikian, apa ga takut suatu saat di alami putri mu jg 🙄
2023-04-12
0