Bab 5 - Password Apartemen

Ariana benar-benar butuh waktu untuk membiasakan semuanya, bagaimana agar dia bisa hidup dengan normal sebagai Sherina.

Hingga tak akan ada lagi kejadian membingungkan seperti barusan.

Sean ya Sean, bukan kak!

Keluar dari rumah sakit tersebut, Ariana langsung berlari menuju jalanan. Menghentikan taksi dan pulang ke apartemennya. Ada uang di saku celana yang dia gunakan untuk membayar taksi tersebut, untunglah uang itu tidak hanyut di sungai.

Semua ingatan Sherina yang berhasil Ariana dapatkan benar-benar membantu hidupnya yang baru.

Bahkan tanpa canggung, Ariana menekan password apartemen itu layaknya tempat ini sudah biasa dia tinggali.

Ingatan yang masih terekam jelas terkadang juga membuat Ariana jadi hidup sebagai Sherina.

Masuk ke dalam apartemen itu Ariana segera menuju kamar dan membersihkan tubuhnya, mengganti baju dengan yang bersih.

Mendatangi dapur dan mengeluarkan semua makanan yang ada di lemari pendingin.

"Aku lapar sekali," gumam Ariana.

"Aku butuh banyak tenaga untuk membalas semua orang-orang itu kan, jadi ayo makan yang banyak."

Ariana melahap semua makanan yang ada, kadang dia tersenyum ketika ingat saat kak Sherina meletakkan semua makanan ini di dalam lemari pendingin.

Ariana tiba-tiba menangis lagi, mendadak gadis tangguh itu jadi cengeng seperti Sherina.

"Tenang kak Sherina, aku juga akan membalaskan dendam kakak," gumam Ariana, bicara pada hatinya sendiri yang terasa sesak.

Namun kemudian menyadari jika sesaknya bukan hanya karena musuh tim 1, melainkan juga kematian sang ibu.

Mommy-nya Sherina- mommy Yasmine meninggal dunia karena tembakan musuh saat sedang menyelamatkan dia dari para penculik.

Daddy William merasa sangat terpukul akan hal itu, dan terus memaksa Sherina untuk jadi polisi, untuk jadi wanita yang kuat hingga tak akan ada satu orang pun yang bisa menyakiti.

Perang batin selalu terjadi diantara Sherina dan sang ayah.

Kenangan menyesakkan yang seperti baru kemarin terjadi.

"Hah!" Ariana membuang lagi nafasnya dengan kasar, kalau sudah seperti itu, Ariana merasa telah membuang rasa sesak tersebut.

Dia menghapus air matanya sendiri dan kembali makan.

Sampai akhirnya rasa ngantuk mulai mendera.

Tidak peduli pada meja makan yang berantakan, Ariana langsung merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah.

Dan tak butuh waktu lama, Ariana pun terlelap. Kemarin dan hari ini benar-benar terasa melelahkan untuk dia.

Klik!! pintu apartemen Sherina terbuka dari luar. Seseorang yang membuka pintu itu adalah Sean Aditama, sang sahabat.

Kondisi Sherina yang memprihatinkan seperti itu tidak bisa membuatnya acuh, apalagi Sean paling tau bahwa Sherina tak punya siapa-siapa lagi untuk bersandar, selain dia.

"Astaghfirullahaladzim Sherina," geram Sean, ketika dia melihat gadis itu malah tidur di sofa.

Tanpa canggung, Sean pun langsung menggendong Sherina dan membawanya ke dama kamar gadis tersebut, dia baringkan di atas ranjang.

Sean kemudian membuka kotak obat yang tadi dia bawa. Pelan-pelan kembali mengobati luka-luka Sherina yang terbuka.

"Harusnya kamu menikah saja dengan ku, tidak perlu jadi polisi seperti ini," gumam Sean, bicara sendiri, karena Sherina tidak akan mampu mendengarnya, gadis itu benar-benar tidur dengan pulas.

Sean sudah bisa menebak, jika semua luka ini Sherina dapatkan ketika dia sedang bertugas.

Selesai mengobati, Sean pun keluar dari dalam kamar tersebut. Menuju dapur dan kembali dibuat tercengang.

"Astaghfirullahaladzim, sejak kapan Sherina jadi jorok begini," gumam Sean seraya geleng-geleng kepala melihat meja makan.

Dia merapikannya.

Mencuci piring juga.

Seharian ini Sean berada di apartemen itu, sampai sore menjelang.

Jam 8 malam barulah Ariana terbangun dari tidurnya. Merasa lebih baik. Merasa lebih tenang meski terbangun di tubuh orang lain.

Ariana melirik jam dinding dan melihat angka jam 8 malam.

Dalam keadaan sepi itu, dia pun bangkit dari tidurnya dan turun dari atas ranjang.

"Tunggu dulu, kenapa aku bisa ada disini? bukannya tadi aku tidur di sofa?" gumam Ariana ketika dia sudah berdiri.

Deg! seketika Ariana dalam mode waspada. Mulai berpikir dengan serius, lalu ingat bahwa yang tau password apartemen ini bukan hanya dia saja, tapi Sean Aditama juga.

Deg! Apa iya kakak itu ada disini? batin Ariana.

Dengan perlahan dia coba keluar dari dalam kamar tersebut, membuka pintu pelan-pelan sekali, pasalnya pintu kamar ini berada tepat di samping ruang tengah, jika pria itu duduk di sana jelas bisa langsung melihat ke arahnya.

Ariana memutar ganggang pintu pelan sekali, sangat pelan, sampai tak ada suara yang tercipta.

Berhasil terbuka sedikit dan dia langsung mengintip.

Deg! benar saja, pria itu duduk dengan santainya sambil membaca sebuah tablet.

Terpopuler

Comments

Yatinah

Yatinah

lanjuuttt kak masih terus penasaran

2024-04-19

0

💞 NW 💞

💞 NW 💞

SENNNNN

2024-02-18

0

Nilna Isadah

Nilna Isadah

seannn

2024-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kesempatan Hidup Sekali Lagi
2 Bab 2 - Sherina Foster
3 Bab 3 - Sean Aditama
4 Bab 4 - Kesal Dan Kesakitan
5 Bab 5 - Password Apartemen
6 Bab 6 - Akan Memanfaatkannya
7 Bab 7 - Karena Kita Teman
8 Bab 8 - Mulai Menunjukkan Diri
9 Bab 9 - Ini Masih Permulaan
10 Bab 10 - Dia Bukan Sherina
11 Bab 11 - Permintaan Pertama
12 Bab 12 - Sudah Mulai Butuh
13 Bab 13 - Siapa Kamu?
14 Bab 14 - Sumber Uang
15 Bab 15 - Jadi Partnerku
16 Bab 16 - Pura-pura Ciium Aku
17 Bab 17 - Ada Rasa Syukur
18 Bab 18 - Lucu Sekali
19 Bab 19 - Menular Kepada Sean
20 Bab 20 - Mendapatkan Apapun Yang Dia Mau
21 Bab 21 - Menghancurkan Secara Perlahan
22 Bab 22 - Begitu Frustasi
23 Bab 23 - Pintu Rahasia
24 Bab 24 - Dia Kembalikan
25 Bab 25 - Calon Istri
26 Bab 26 - Penyusup
27 Bab 27 - Mengingatkannya Pada Sang Anak
28 Bab 28 - Telah Mengetahui Semuanya
29 Bab 29 - Akal Sehat Ariana
30 Bab 30 - Debar Yang Tak Biasa
31 Bab 31 - Sampai Tak Terasa Lagi
32 Pawang Tuan Impoten by Dhevis Juwita
33 Bab 32 - Sambutan
34 Bab 33 - Mengambil Semua Keberuntunganmu
35 Bab 34 - Alasan Yang Begitu Apik
36 Bab 35 - Kurang Kecuppan
37 Bab 36 - Kebobrokan Tim 1
38 Bab 37 - Kak Sherina Dimana?
39 Bab 38 - Sup Iga
40 Bab 39 - Jangan Minta Lagi
41 Bab 40 - Kaluarga Foster
42 Bab 41 - Sudah Seperti Menyerahkan Diri
43 Bab 42 - Mengambil Aksi
44 Bab 43 - Menjadi Perisai
45 Bab 44 - Kamu Adalah Adikku
46 Bab 45 - Terasa Begitu Nyata
47 Bab 46 - Air Mata Dan Kata Maaf
48 Bab 47 - Jellek
49 Bab 48 - Mendapatkan Pendukung
50 Bab 49 - Layak Mendapatkannya
51 Bab 50 - Mulai Menyusun Puzzle
52 Bab 51 - Yang Sekarang Ingin Aku Dengar
53 Bab 52 - Selalu Berakhir Di Kamar Sean
54 Bab 53 - Memberanikan Diri
55 Bab 54 - Sangat Mendadak
56 Bab 55 - Kado Pernikahanmu
57 Bab 56 - Bukan Gadis Kecil
58 Bab 57 - Siang Menjelang Sore Perttama
59 Bab 58 - My Beautiful Police
60 Bab 59 - Ariana Aditama
61 Epilog
62 Tawanan Sang Mafia karya baru Lunoxs
63 Dream Wedding
64 The Magical My Wife
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 - Kesempatan Hidup Sekali Lagi
2
Bab 2 - Sherina Foster
3
Bab 3 - Sean Aditama
4
Bab 4 - Kesal Dan Kesakitan
5
Bab 5 - Password Apartemen
6
Bab 6 - Akan Memanfaatkannya
7
Bab 7 - Karena Kita Teman
8
Bab 8 - Mulai Menunjukkan Diri
9
Bab 9 - Ini Masih Permulaan
10
Bab 10 - Dia Bukan Sherina
11
Bab 11 - Permintaan Pertama
12
Bab 12 - Sudah Mulai Butuh
13
Bab 13 - Siapa Kamu?
14
Bab 14 - Sumber Uang
15
Bab 15 - Jadi Partnerku
16
Bab 16 - Pura-pura Ciium Aku
17
Bab 17 - Ada Rasa Syukur
18
Bab 18 - Lucu Sekali
19
Bab 19 - Menular Kepada Sean
20
Bab 20 - Mendapatkan Apapun Yang Dia Mau
21
Bab 21 - Menghancurkan Secara Perlahan
22
Bab 22 - Begitu Frustasi
23
Bab 23 - Pintu Rahasia
24
Bab 24 - Dia Kembalikan
25
Bab 25 - Calon Istri
26
Bab 26 - Penyusup
27
Bab 27 - Mengingatkannya Pada Sang Anak
28
Bab 28 - Telah Mengetahui Semuanya
29
Bab 29 - Akal Sehat Ariana
30
Bab 30 - Debar Yang Tak Biasa
31
Bab 31 - Sampai Tak Terasa Lagi
32
Pawang Tuan Impoten by Dhevis Juwita
33
Bab 32 - Sambutan
34
Bab 33 - Mengambil Semua Keberuntunganmu
35
Bab 34 - Alasan Yang Begitu Apik
36
Bab 35 - Kurang Kecuppan
37
Bab 36 - Kebobrokan Tim 1
38
Bab 37 - Kak Sherina Dimana?
39
Bab 38 - Sup Iga
40
Bab 39 - Jangan Minta Lagi
41
Bab 40 - Kaluarga Foster
42
Bab 41 - Sudah Seperti Menyerahkan Diri
43
Bab 42 - Mengambil Aksi
44
Bab 43 - Menjadi Perisai
45
Bab 44 - Kamu Adalah Adikku
46
Bab 45 - Terasa Begitu Nyata
47
Bab 46 - Air Mata Dan Kata Maaf
48
Bab 47 - Jellek
49
Bab 48 - Mendapatkan Pendukung
50
Bab 49 - Layak Mendapatkannya
51
Bab 50 - Mulai Menyusun Puzzle
52
Bab 51 - Yang Sekarang Ingin Aku Dengar
53
Bab 52 - Selalu Berakhir Di Kamar Sean
54
Bab 53 - Memberanikan Diri
55
Bab 54 - Sangat Mendadak
56
Bab 55 - Kado Pernikahanmu
57
Bab 56 - Bukan Gadis Kecil
58
Bab 57 - Siang Menjelang Sore Perttama
59
Bab 58 - My Beautiful Police
60
Bab 59 - Ariana Aditama
61
Epilog
62
Tawanan Sang Mafia karya baru Lunoxs
63
Dream Wedding
64
The Magical My Wife

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!