Bab 4 - Kesal Dan Kesakitan

"Kak, boleh aku meminjam kaca?" tanya Ariana. Ketika dua perawat itu telah selesai mengobati semua lukanya, beberapa dipasang perban sebagiannya lagi dibiarkan tetap terbuka.

Selama diobati tadi Ariana lebih banyak melamun, seperti sedang mengurai benang kusut yang sangat ini sedang dia alami.

"Tentu saja boleh Nona, tunggu sebentar akan saya ambilkan," jawab salah seorang perawat. Lalu pergi dari sana untuk mengambil cermin itu.

Ariana yang mendengar disebut sebagai Nona benar-benar merasa asing, dia adalah gadis berusia 18 tahun harusnya dipanggil saja Adik.

Tapi saat sadar jika tubuh ini adalah tubuh kak Sherina, Ariana jadi hanya mampu diam.

"Ini," ucap perawat itu setelah dia kembali lagi dengan membawa sebuah cermin kecil, mungkin besarnya setelapak tangan Ariana.

"Terima kasih," jawab Ariana, dia segera menerima unggulan cermin itu dan mulai mengarahkan ke arah wajahnya.

Deg! jantung Ariana semakin berdegup dengan kencang ketika dia melihat wajah ini.

Kedua matanya terbuka lebar dan menatap lekat-lekat, sejak tadi dia hanya terbayang-bayang saja belum melihat secara langsung wajah ini.

Ternyata kak Sherina terlihat begitu cantik. Namun sekarang wajah ini juga penuh dengan luka.

Entah kenapa tiba-tiba ada air mata yang jatuh dari mata Ariana. Padahal Gadis itu selama ini adalah gadis yang tegar, tidak pernah sekalipun menangis mesti berulang kali mendapatkan caci maki dari sang ayah.

Ku pikir, hidupku sudah paling menderita. Ternyata hidup kak Sherina lebih parah. Batin Ariana.

"Huh!" Ariana membuang nafasnya dengan kasar.

"Kenapa Nona, Apa ada yang terasa sakit?" tanya perawat itu dengan nada cemas, karena dia melihat wanita cantik ini yang menangis. Perawat itu adalah perawat yang memberikan kaca kepada Ariana sementara perawat satunya lagi sudah pergi dari sana.

"Tidak, aku baik-baik saja. Aku akan langsung pergi dari sini," jawab Ariana pula. Dia berhenti memanggil perawat itu dengan sebutan Kak, karena sepertinya perawat itu berusia lebih muda dibandingkan dia yang sebagai Sherina.

"Jangan Nona, sebaiknya anda menginap dulu di rumah sakit, anda masih membutuhkan perawatan," jelas perawat itu.

Tapi Ariana menggeleng, daripada hanya beristirahat di sini, dia lebih pilih untuk mulai menjalankan misi balas dendamnya.

Entah dimulai dari yang mana dulu, tapi yang jelas dia harus segera keluar dari rumah sakit ini.

Ariana bahkan langsung turun dari atas ranjang itu dan mulai berjalan keluar dari ruang IGD tersebut.

Tidak peduli meski perawat tersebut terus memanggil namanya untuk diminta tinggal lebih dulu.

"Nona! Nona Sherina!"

Ariana tidak mengindahkan panggilan tersebut, dia benar-benar pergi dari sana.

Berjalan dengan kedua mata yang nampak kosong padahal di dalam kepalanya penuh sekali dengan pikiran yang berkecamuk.

Aku tidak bisa datang begitu saja untuk membunuh Mario, aku harus menggunakan identitas ku sebagai kak Sherina.

*Tunggu, jangan tergesa Ariana.

Mario tidak bisa langsung mati, pria itu harus menderita lebih dulu. Merasakan hidupnya yang hancur hingga di titik paling bawah.

Lebih baik jika kamu memukul 2 lalat dalam satu kali pukulan*.

Tim 1 juga harus mendapatkan balasan yang sama, Brandon, Deasy, Jeremy, Lucas.

Ya, mereka semua harus tau lebih dulu bahwa aku bukanlah Sherina yang dulu, mereka harus tau bahwa aku sekarang berbeda.

Ariana terus sibuk sendiri dengan pikirannya, dia terus berjalan keluar dari rumah sakit itu seperti tidak menganggap orang-orang di sekitarnya ada.

"Sher, Sherina?" panggil Sean. Dia telah mengurus semua administrasi untuk mayat gadis malang itu. Visum juga sudah diambil dan sekarang hanya tinggal mengebumikan gadis tersebut.

Tapi Ariana yang belum terbiasa dengan nama itu hanya melengos. Membuat pria itu mengerutkan dahi.

"Sher?" panggilnya sekali lagi.

Karena Sherina tidak mendengar, Sean pun dengan segera menyentuh tangannya.

Ariana yang tersentak kaget segera memutar tangannya dan balik mencekal tangan Sean.

"Aw!" pekik Sean saat dengan cepat tangan kanannya dipelintir hingga berposisi di punggungnya.

Bugh! Ariana menendang kaki belakang pria ini hingga terduduk di lantai.

Brug!

"Sherina!!" pekik Sean, kesal dan kesakitan.

Sadar jika pria ini kak Sean, barulah Ariana melepaskan cekalannya.

Astaghfirullahaladzim. Batin Ariana.

"Maafkan aku kak Sean, ku pikir itu bukan kakak, eh!" aduh! Ariana jadi bingung sendiri, harusnya dia panggil Sean saja, tidak perlu pakai kak.

"Aku pergi dulu!" ucap Ariana, lalu segera berlari dari sana tanpa peduli pada Sean yang masih kesakitan karena ulahnya.

"Astaghfirullahaladzim, apa katanya? kak? sejak kapan dia memanggil ku kak?" Sean benar-benar bingung.

"Apa yang sudah terjadi pada Sherina? tubuhnya sudah penuh dengan luka, bagaimana dia bisa berlari sekencang itu," gumam Sean pula, sungguh dia sangat mencemaskan Sherina. Cemas bercampur bingung.

Sean kemudian bangkit, mengambil ponselnya di saku jas bagian dalam untuk menghubungi sang asisten pribadi-Rion.

"Aku tidak akan kembali ke kantor dan besok juga sibuk, jadi mundurkan semua acara," titah Sean, CEO Aditama Corp.

"Baik Tuan," jawab Rion patuh.

Terpopuler

Comments

Yatinah

Yatinah

ceritanya menarik lanjutttt kk author

2024-04-19

0

Rianti Dumai

Rianti Dumai

salam buat ma² kodox yeah Sean,,:(Ajeng,,😅

2024-02-26

0

Abinaya Albab

Abinaya Albab

si Malvin gimana kabar sen (panggilan sayang mama Ajeng nya) /Grin/

2024-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kesempatan Hidup Sekali Lagi
2 Bab 2 - Sherina Foster
3 Bab 3 - Sean Aditama
4 Bab 4 - Kesal Dan Kesakitan
5 Bab 5 - Password Apartemen
6 Bab 6 - Akan Memanfaatkannya
7 Bab 7 - Karena Kita Teman
8 Bab 8 - Mulai Menunjukkan Diri
9 Bab 9 - Ini Masih Permulaan
10 Bab 10 - Dia Bukan Sherina
11 Bab 11 - Permintaan Pertama
12 Bab 12 - Sudah Mulai Butuh
13 Bab 13 - Siapa Kamu?
14 Bab 14 - Sumber Uang
15 Bab 15 - Jadi Partnerku
16 Bab 16 - Pura-pura Ciium Aku
17 Bab 17 - Ada Rasa Syukur
18 Bab 18 - Lucu Sekali
19 Bab 19 - Menular Kepada Sean
20 Bab 20 - Mendapatkan Apapun Yang Dia Mau
21 Bab 21 - Menghancurkan Secara Perlahan
22 Bab 22 - Begitu Frustasi
23 Bab 23 - Pintu Rahasia
24 Bab 24 - Dia Kembalikan
25 Bab 25 - Calon Istri
26 Bab 26 - Penyusup
27 Bab 27 - Mengingatkannya Pada Sang Anak
28 Bab 28 - Telah Mengetahui Semuanya
29 Bab 29 - Akal Sehat Ariana
30 Bab 30 - Debar Yang Tak Biasa
31 Bab 31 - Sampai Tak Terasa Lagi
32 Pawang Tuan Impoten by Dhevis Juwita
33 Bab 32 - Sambutan
34 Bab 33 - Mengambil Semua Keberuntunganmu
35 Bab 34 - Alasan Yang Begitu Apik
36 Bab 35 - Kurang Kecuppan
37 Bab 36 - Kebobrokan Tim 1
38 Bab 37 - Kak Sherina Dimana?
39 Bab 38 - Sup Iga
40 Bab 39 - Jangan Minta Lagi
41 Bab 40 - Kaluarga Foster
42 Bab 41 - Sudah Seperti Menyerahkan Diri
43 Bab 42 - Mengambil Aksi
44 Bab 43 - Menjadi Perisai
45 Bab 44 - Kamu Adalah Adikku
46 Bab 45 - Terasa Begitu Nyata
47 Bab 46 - Air Mata Dan Kata Maaf
48 Bab 47 - Jellek
49 Bab 48 - Mendapatkan Pendukung
50 Bab 49 - Layak Mendapatkannya
51 Bab 50 - Mulai Menyusun Puzzle
52 Bab 51 - Yang Sekarang Ingin Aku Dengar
53 Bab 52 - Selalu Berakhir Di Kamar Sean
54 Bab 53 - Memberanikan Diri
55 Bab 54 - Sangat Mendadak
56 Bab 55 - Kado Pernikahanmu
57 Bab 56 - Bukan Gadis Kecil
58 Bab 57 - Siang Menjelang Sore Perttama
59 Bab 58 - My Beautiful Police
60 Bab 59 - Ariana Aditama
61 Epilog
62 Tawanan Sang Mafia karya baru Lunoxs
63 Dream Wedding
64 The Magical My Wife
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 - Kesempatan Hidup Sekali Lagi
2
Bab 2 - Sherina Foster
3
Bab 3 - Sean Aditama
4
Bab 4 - Kesal Dan Kesakitan
5
Bab 5 - Password Apartemen
6
Bab 6 - Akan Memanfaatkannya
7
Bab 7 - Karena Kita Teman
8
Bab 8 - Mulai Menunjukkan Diri
9
Bab 9 - Ini Masih Permulaan
10
Bab 10 - Dia Bukan Sherina
11
Bab 11 - Permintaan Pertama
12
Bab 12 - Sudah Mulai Butuh
13
Bab 13 - Siapa Kamu?
14
Bab 14 - Sumber Uang
15
Bab 15 - Jadi Partnerku
16
Bab 16 - Pura-pura Ciium Aku
17
Bab 17 - Ada Rasa Syukur
18
Bab 18 - Lucu Sekali
19
Bab 19 - Menular Kepada Sean
20
Bab 20 - Mendapatkan Apapun Yang Dia Mau
21
Bab 21 - Menghancurkan Secara Perlahan
22
Bab 22 - Begitu Frustasi
23
Bab 23 - Pintu Rahasia
24
Bab 24 - Dia Kembalikan
25
Bab 25 - Calon Istri
26
Bab 26 - Penyusup
27
Bab 27 - Mengingatkannya Pada Sang Anak
28
Bab 28 - Telah Mengetahui Semuanya
29
Bab 29 - Akal Sehat Ariana
30
Bab 30 - Debar Yang Tak Biasa
31
Bab 31 - Sampai Tak Terasa Lagi
32
Pawang Tuan Impoten by Dhevis Juwita
33
Bab 32 - Sambutan
34
Bab 33 - Mengambil Semua Keberuntunganmu
35
Bab 34 - Alasan Yang Begitu Apik
36
Bab 35 - Kurang Kecuppan
37
Bab 36 - Kebobrokan Tim 1
38
Bab 37 - Kak Sherina Dimana?
39
Bab 38 - Sup Iga
40
Bab 39 - Jangan Minta Lagi
41
Bab 40 - Kaluarga Foster
42
Bab 41 - Sudah Seperti Menyerahkan Diri
43
Bab 42 - Mengambil Aksi
44
Bab 43 - Menjadi Perisai
45
Bab 44 - Kamu Adalah Adikku
46
Bab 45 - Terasa Begitu Nyata
47
Bab 46 - Air Mata Dan Kata Maaf
48
Bab 47 - Jellek
49
Bab 48 - Mendapatkan Pendukung
50
Bab 49 - Layak Mendapatkannya
51
Bab 50 - Mulai Menyusun Puzzle
52
Bab 51 - Yang Sekarang Ingin Aku Dengar
53
Bab 52 - Selalu Berakhir Di Kamar Sean
54
Bab 53 - Memberanikan Diri
55
Bab 54 - Sangat Mendadak
56
Bab 55 - Kado Pernikahanmu
57
Bab 56 - Bukan Gadis Kecil
58
Bab 57 - Siang Menjelang Sore Perttama
59
Bab 58 - My Beautiful Police
60
Bab 59 - Ariana Aditama
61
Epilog
62
Tawanan Sang Mafia karya baru Lunoxs
63
Dream Wedding
64
The Magical My Wife

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!