Datuk Maringgih

“ Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. “ sapa Elyas.

“ Waalaikum salam warahmatullahi wabarokatuh. “ sahut jamaah masjid di kampung Elyas.

“ Alhamdulillah ya bapak bapak dan ibu ibu sekalian, malam ini kita masih di beri rahmat, masih di beri kenikmatan oleh Allah SWT. Malam ini, kita masih bisa jamaah di masjid ini, masih bisa bersilahturahmi dengan para warga lain. Masih bisa menuntut ilmu bersama. “ Elyas memulai tausiyahnya.

“ Bapak bapak dan ibu ibu sekalian, alhamdulillah, kita sudah dan masih bisa melewati bulan Rajab. Sebagaimana yang minggu kemarin sudah saya jelaskan kepada bapak bapak dan ibu ibu juga saudara saudara sekalian, bahwa di bulan Rajab, kita di sunahkan untuk berpuasa. Dimana pahala pahala yang akan kita dapatkan sungguh besar. Salah satunya yaitu ketika kita berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka pahala yang akan kita dapatkan sama dengan jika kita berpuasa selama satu tahun. Masih ingat ya para jamaah ? “

“ Masih, ustadz. “ jawab para jamaah.

“ Alhamdullah. Nah, sekarang kita sudah masuk di bulan Sya’ban nih bapak bapak, ibu ibu, dan saudara saudaraku sekalian. Itu tandanya, kita akan segera masuk di bulan Ramadhan. “ dan terus berlanjutlah tausiyah yang di berikan oleh Elyas ke para jamaah masjid. Sampai hingga waktu Isya’ menjelang. Seorang mu’adzin segera mengambil microphone dan melantunkan adzan Isya’.

Seperti biasa, Elyas pun di tunjuk untuk menjadi imam sholat Isya’ itu. Empat rekaat sudah para jamah dan Elyas selesaikan. Satu persatu warga mulai meninggalkan masjid. Berikut dengan Elyas yang keluar dari masjid agak belakangan.

“ Assalamualaikum, Ratna. “ sapa Elyas kala melihat Ratna juga baru keluar dari masjid. Dari sisi pintu wanita.

“ Eh, waalaikum salam, ustadz Elyas. “ jawab Elyas sambil menunduk. Rasanya berat bagi Ratna kali ini memandang atau hanya sekedar melirik ke arah Elyas. Hatinya terasa pedih kala mengingat pemandangan yang ia saksikan sebanyak dua kali, kala melihat Elyas sedang berduaan dengan Selsa.

“ Baru mau pulang, Na ? “ tanya Elyas berbasa basi.

“ Iya, ustadz. “ jawab Ratna masih sambil menunduk dengan tangan memegangi mukena atasan yang masih ia kenakan.

“ Sendirian ? “ tanya Elyas sambil melongokkan kepalanya ke dalam masjid, tapi tak menemukan siapapun di sana. “

Ratna mengangguk. “ Iya. Ibu sudah pulang lebih dulu tadi sama kak Zahra. “ jawabnya.

“ Mau saya temani ? “ tawar Elyas.

Sontak Ratna menggelengkan kepalanya. “ Maaf, ustadz, Ratna pamit dulu. Assalamu alaikum . “ Dengan buru – buru, Ratna hendak meninggalkan Elyas.

Ada apa dengan Ratna ? Tidak biasanya dia bersikap seperti ini. Batin Elyas.

“ Ratna, tunggu. “ panggil Elyas. Ratna menghentikan langkahnya, tapi ia tidak mau menoleh.

“ Kamu kenapa ? Apa ada masalah ? “ tanya Elyas sambil melangkah mendekat ke Ratna. “ Maaf, kalau saya lancang bertanya. “ lanjutnya.

Terlihat Ratna hanya menggelengkan kepalanya.

“ Apa saya ada salah sama kamu ? Kenapa kamu sepertinya menghindar dari saya ? “ tanya Elyas. Kembali Ratna menggelengkan kepalanya. “ Lalu kenapa sikap kamu seperti menghindari saya ? “

“ Maaf ustadz. “

“ Ratna, tidak biasanya kamu manggil saya dengan sebutan ustadz seperti ini. Pasti ada sesuatu. “ potong Elyas yang merasa aneh dengan sikap Ratna.

“ Maaf, memang seharusnya Ratna memanggil dengan sebutan ustadz. Tidak seharusnya Ratna manggil mas. Dan maaf, memang seharusnya ustadz tidak perlu mengantar Ratna pulang. Kita bukan siapa – siapa. Tidak pantas jika kita jalan berduaan. Ustadz pasti lebih paham tentang hal itu. “ ucap Ratna dengan nada suara bergetar menahan sesuatu yang hendak meleleh.

“ Apalagi ustadz sudah ada yang punya. “ lanjutnya lirih, lalu ia segera meninggalkan Elyas yang masih mematung di tempat. Lamat lamat, ia mendengar ucapan lirih Ratna.

Sudah ada yang punya ? Siapa maksud Ratna ? Ahhh, Elyas menjadi galau akan sikap Ratna. Ia melangkah gontai meninggalkan pelataran masjid menuju ke rumahnya.

.

.

.

Di malam yang sama, sedang ada perdebatan sengit antara Selsa dan papanya.

“ Selsa nggak mau di jodoh – jodohin. Emang Selsa Siti Nurbaya ? Ogah kalau dapetnya kayak Datuk Maringgih. “ tolak Selsa mentah – mentah dengan keinginan papanya.

“ Orang yang mau melamar kamu bukan Datuk Maringgih, Sa. Apalagi seperti Datuk Maringgih. Emang kamu tahu, Datuk Maringgih itu seperti apa ? “ ucap tuan Manoj.

Mereka saat ini sedang duduk di ruang keluarga. Selsa duduk di sofa single dengan Roy yang juga duduk di sofa single di depan Selsa. Sedangkan tuan Manoj dan istrinya duduk di sofa panjang di samping selsa.

“ Tahu lah. Orangnya udah aki – aki, ompong, mana istrinya banyak lagi. “ sengak Selsa. Roy dan Rubi ibu sambung Selsa hanya bisa menahan senyumannya mendengar jawaban dari Selsa.

“ Dia bukan laki – laki seperti itu, Sa. Dia Mike. Anak om Max. “ ucap tuan Manoj entah sudah yang ke berapa kalinya.

Setelah pertemuan malam itu di restorant, Mike meminta sang daddy yaitu tuan Max untuk menjodohkan dirinya dengan Selsa. Dan tuan Max dengan senang hati melakukannya.

Dan untuk papa Selsa, dia bersedia menjodohkan putri satu – satunya dengan putra sahabat lamanya itu, karena ia ingin Selsa mempunyai tanggung jawab dan merubah kebiasaannya yang sering keluar malam ke club – club malam yang tidak jelas itu. Tuan Manoj berharap, setelah putrinya menikah dan punya suami, maka putrinya akan berubah.

“ Apalagi dia, papa…. No way ! “ sarkas Selsa. “ Papa kalau mau nikahin Selsa sama laki laki nggak jelas itu, sama aja papa nyerahin Selsa ke germo. “ lanjutnya.

“ Selsa !! “ pekik tuan Manoj.

“ Kenapa, pa ? Selsa salah bicara ? Iya ? “ Selsa mulai meninggikan suaranya. “ Apa papa tahu, kelakuan dari laki – laki yang hendak papa jodohkan sama Selsa ? Tidak kan ? “ lanjutnya dengan nada suara kesal. Ia lalu beranjak berdiri dan melangkah meninggalkan semua dan kembali ke kamarnya.

“ Selsa ! “ hardik sang papa, tapi Selsa sudah tidak mau mendengarkannya. Ia terus melangkah naik tangga.

“ Se-“ panggilan tuan Manoj terhenti karena sang istri meremas tangannya sembari menggelengkan kepalanya.

Tuan Manoj menhembuskan nafasnya kasar dan menyandarkan punggungnya di sandaran sofa dengan kasar, lalu memijit pelipisnya.

“ Pa, sebaiknya jangan memaksa Selsa. Anak itu, jika di paksa, maka ia akan semakin memberontak. Papa seharusnya lebih mengenal Selsa daripada mama. “ ucap Rubi lembut.

“ Mama benar, pa. Roy juga kurang setuju dengan maksud papa menjodohkan Selsa. “ Roy ikut membuka suara.

“ Papa hanya sudah bingung harus bagaimana dengan adik kamu itu. “ jawab Tuan Manoj. “ Papa hanya berharap, setelah dirinya menikah, maka dia akan berubah dan menjadi lebih bisa di atur. “ lanjut beliau.

“ Roy tahu pa. Tapi bukan dengan Mike. Jika papa bertanya pendapat Roy sebagai kakak Selsa, maka Roy tidak setuju jika laki – laki itu Mike. “ jawab Roy.

“ Pa, Selsa sudah jauh dari kita. Jadi mama mohon sama papa, jangan membuatnya semakin menjauhi kita. “ ucap Rubi lembut sambil menggenggam tangan suaminya.

Kembali tuan Manoj menghela nafas kasar. Ia memandang arah tangga yang menuju ke lantai dua di mana kamar Selsa berada.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Dwi Rustiana

Dwi Rustiana

cih sie uler kadut masih g jera juga emang minta digethok palu kali ya bikin gregetan aja

2023-04-03

2

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Lanjut kak thor..

2023-04-03

2

lihat semua
Episodes
1 Surga dunia
2 Pagi menyebalkan
3 Marah
4 Bergosip
5 Ganteng
6 Karaokean
7 Tukiyem
8 Elyas
9 Mabuk
10 Makan siang bareng
11 Bakso rudal
12 Pencuri hati
13 Terlalu berani
14 Tukiyem
15 Nggak salah?
16 Datuk Maringgih
17 Terpaksa
18 Melamar
19 Mauidhoh hasanah
20 Mengganti baju
21 Posisi intim
22 Bahan gosipan
23 Nikahi putriku
24 Keputusan
25 Berat
26 Tidak pede
27 Melamar
28 Datuk Maringgih lagi
29 Lupa adalah solusi terbaik
30 Memilih cincin kawin
31 Menjelang pernikahan
32 Ijab Kabul
33 Masih galau
34 Mupeng
35 Pahit
36 Sederhana
37 Menantu
38 Berubahlah karena Allah
39 Takut khilaf
40 Dasar anak nakal
41 Panen ketela
42 Insiden
43 Protection
44 Hasil masakan
45 Jaring ikan
46 Ide dari otak me sum
47 Gagal total
48 Menjelang Ramadhan
49 Drama hari pertama puasa
50 Bakso granat
51 Kemana dia?
52 Kesal
53 Pelakor??
54 Tercubit
55 Jaring lele
56 Mirip Rani Mukherjee
57 Bertemu seseorang
58 Takbiran
59 Ciuman pertama
60 Lebaran Minal Aidin Wal Faidzin
61 Lebaran 2
62 Suasana haru
63 Cenut - cenut
64 Umi sakit
65 Proses
66 Lelenya nakal
67 Syuting
68 Syuting 2
69 Malam pertama yang tertunda
70 Ibadah rumah tangga
71 Bersyukur
72 Trauma
73 Ustadz juga manusia
74 Honeymoon
75 Drama-drama
76 Agak galau
77 Hati umi sakit
78 Menghindar
79 Mual
80 Pergi dari rumah
81 Positif
82 Curhat
83 Tahu sesuatu
84 Kesalahpahaman
85 Berantakan
86 Anak
87 Menyelesaikan
88 Tidur bersama
89 Jangan menangis
90 Bersama
91 Roy
92 Akhir
93 Novel baru ( Om Itu Suamiku )
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Surga dunia
2
Pagi menyebalkan
3
Marah
4
Bergosip
5
Ganteng
6
Karaokean
7
Tukiyem
8
Elyas
9
Mabuk
10
Makan siang bareng
11
Bakso rudal
12
Pencuri hati
13
Terlalu berani
14
Tukiyem
15
Nggak salah?
16
Datuk Maringgih
17
Terpaksa
18
Melamar
19
Mauidhoh hasanah
20
Mengganti baju
21
Posisi intim
22
Bahan gosipan
23
Nikahi putriku
24
Keputusan
25
Berat
26
Tidak pede
27
Melamar
28
Datuk Maringgih lagi
29
Lupa adalah solusi terbaik
30
Memilih cincin kawin
31
Menjelang pernikahan
32
Ijab Kabul
33
Masih galau
34
Mupeng
35
Pahit
36
Sederhana
37
Menantu
38
Berubahlah karena Allah
39
Takut khilaf
40
Dasar anak nakal
41
Panen ketela
42
Insiden
43
Protection
44
Hasil masakan
45
Jaring ikan
46
Ide dari otak me sum
47
Gagal total
48
Menjelang Ramadhan
49
Drama hari pertama puasa
50
Bakso granat
51
Kemana dia?
52
Kesal
53
Pelakor??
54
Tercubit
55
Jaring lele
56
Mirip Rani Mukherjee
57
Bertemu seseorang
58
Takbiran
59
Ciuman pertama
60
Lebaran Minal Aidin Wal Faidzin
61
Lebaran 2
62
Suasana haru
63
Cenut - cenut
64
Umi sakit
65
Proses
66
Lelenya nakal
67
Syuting
68
Syuting 2
69
Malam pertama yang tertunda
70
Ibadah rumah tangga
71
Bersyukur
72
Trauma
73
Ustadz juga manusia
74
Honeymoon
75
Drama-drama
76
Agak galau
77
Hati umi sakit
78
Menghindar
79
Mual
80
Pergi dari rumah
81
Positif
82
Curhat
83
Tahu sesuatu
84
Kesalahpahaman
85
Berantakan
86
Anak
87
Menyelesaikan
88
Tidur bersama
89
Jangan menangis
90
Bersama
91
Roy
92
Akhir
93
Novel baru ( Om Itu Suamiku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!