Bruk
Elyas tersentak kaget saat sesuatu yang dingin mengenai tubuh bagian bawah perutnya. Di tambah lagi, tubuh seseorang juga terhuyung jatuh tepat di dadanya dengan tangan si penabrak yang melingkar di lehernya.
Tabrakan yang kuat hingga membuat ponsel Elyas yang tadi sedang di pegangnya terpelanting ke atas meja. Untung saja tidak ke lantai.
“ Astagfirullah, Ya Allah ! “ lirih Elyas melihat celananya yang terkena es krim coklat campur strawberry. Dirinya yang pada saat itu mengenakan celana bahan, agak tipis, jadi lelehan es krim terasa dingin di bagian bawahnya.
“ Masyaallah ! “ lirihnya kembali kala pandangannya ke atas dan tepat di depan wajahnya dengan jarak yang begitu dekat, wajah seseorang nampak. Elyas sontak mengalihkan pandangannya, menghindari pandangan yang tak lazim di lihatnya.
“ Sorry , mas Elyas . “ Selsa dengan tampang bersalahnya menatap sendu ke arah Elyas yang telah memalingkan pandangannya. Ia segera menarik kedua tangannya dan menatap es krim yang terjatuh di pangkuan Elyas.
Selsa segera meraih beberapan lembar tisu yang berada di atas meja dan membersihkan celana Elyas yang kotor karena es krimnya yang terjatuh karena kecerobohannya. Selsa tadi tersandung sesuatu dan membuatnya terjatuh berikut dengan es krim yang berada di tangannya.
Tubuh Elyas membatu merasakan sentuhan Selsa. Perempuan berwajah cantik blasteran Jawa dan India, tubuh tinggi semampai, dengan postur tubuh ideal, rambut panjang hitam bergelombang yang diikat satu di atas, di tambah dengan pakaian minim hingga memperlihatkan setiap lekukan dan tonjolan di tubuhnya yang seharusnya tidak di perlihatkan ke muka umum.
Dua tali spagethi di pundak yang membuat bahunya terekspos, itu saja sudah mampu membangunkan singa yang tertidur juga membuat laki – laki mendadak demam di tempat. Namun sebisa mungkin, Elyas membuang pandangan untuk menghindari sesuatu yang di luar nalar sehat.
“ Biar aku bersihkan . “ ujar Selsa sambil membersihkan sisa es krim dari celana Elyas. Posisi Selsa yang masih begitu dekat dengannya, membuat Elyas harus kembali merasakan sentuhan kulit mulus dari seorang Selsa Manoj dan ia juga beberapa kali harus menahan nafasnya.
“ Tidak usah. Biar saya bersihkan sendiri. “ ucap Elyas kala ia berhasil menggerakkan tubuh juga mulutnya.
Ia segera mengambil tisu yang berada di atas meja dan segera membersihkan sisa es krim yang masih menempel dengan tangannya sendiri. Yang membuat Selsa menegakkan tubuhnya dan menjauhkan tangannya dari paha Elyas. Elyas berusaha menghindari Selsa tanpa sekalipun menatap wajah Selsa.
“ Sekali lagi, aku minta maaf. Tadi aku kesandung entah apa. Karena aku asyik menikmati es krim, aku jadi tidak lihat kalau di depanku ada sesuatu. “ ucap Selsa penuh rasa bersalah.
“ It’s oke. Bisa di bersihkan kok. “ jawab Elyas masih menunduk membersihkan celananya.
“ Sebaiknya kamu bersihkan bibir kamu. Es krimnya belepotan. “ lanjutnya setelah tadi ia sempat melirik ke arah Selsa dan melihat es krim yang belepotan di sekitar bibir Selsa.
“ Iyakah ? “ beo Selsa sambil meraba bibirnya.
“ Oh, my God. “ pekiknya kala ia merasakan lengket – lengket di tangannya. Kemudian ia meraih beberapa lembar tisu dari atas meja dan ia gunakan untuk membersihkan sekitar bibirnya.
“ Yah, kok masih lengket gini ? “ gumamnya. Ia lalu berjalan ke penjual kaki lima. Ia membeli sebotol air mineral, lalu menuangkannya di atas tisu, dan menggunakan tisu itu untuk membersihkan bibirnya.
Setelah bibir dan mulutnya bersih, Selsa mengulurkan tangannya kembali ke pa ha Elyas. Ia hendak mengelap celana Elyas.
“ Eh, mau ngapain ? “ sontak Elyas menengadahkan wajahnya memandang ke arah Selsa.
‘ Astagfirullahal'adzim. ‘ sebut Elyas dalam hati kala pandangannya tanpa sengaja mengarah ke da da Selsa yang terlihat agak menyembul karena Selsa sedang menundukkan tubuhnya tepat di hadapan Elyas.
Elyas sontak menoleh ke samping sambil berdehem menetralkan degub jantungnya dan perasaan tidak nyaman yang tiba – tiba menyerangnya.
Sedangkan tak jauh dari mereka, ada sepasang mata yang sedang menajam guna memastikan apakah yang sedang nampak di matanya ini, benar atau salah.
“ Mas Elyas ? Siapa perempuan itu ? Kenapa mereka begitu dekat ? Apa mas Elyas sudah punya pacar ? “ gumamnya sambil masih memperhatikan ke arah Selsa dan Elyas.
Tiba – tiba ada yang retak, tapi bukan kaca. Ada yang panas, tapi bukan air yang mendidih. Matanya terasa memanas. Tidak ingin terus berlama – lama di tempat itu dengan pemandangan yang menyesakkan dada, gadis itu berlalu, kembali melangkah dengan cepat meninggalkan tempat itu.
“ Bekas Es krimnya tidak akan hilang kalau Cuma di bersihkan menggunakan tisu kering. “ Selsa masih menunduk dan mencoba membersihkan celana Elyas yang terkena es krim tadi.
“ Kalau di bersihkan pakai tisu basah gini, bisa lebih bersih dan nggak lengket. “ imbuhnya.
Rasa dingin yang menjalar di pa ha Elyas karena tisu yang di basahi Selsa menggunakan air mineral terasa, Elyas tersadar. Ia segera menepis tangan Selsa.
“ Tidak usah. Saya bisa membersihkannya sendiri. “ ucap Elyas. Ia begitu merutuki rasa imannya yang ternyata begitu cetek. Ia merasa seperti terhipnotis dengan Selsa.
Ia lalu cepat – cepat berdiri dari duduknya dan berlalu meninggalkan Selsa yang masih terpaku di tempatnya.
“ Mas !! “ teriak Selsa kala dirinya tersadar dari keterpakuannya.
“ Tungguin ih . Kan datengnya barengan. Kok baliknya sendiri – sendiri sih ? Kayak suami istri yang lagi berantem aja. “ gerutu Selsa sambil melangkah lebar mencoba menyamai langkah Elyas.
“ Huft !! “ Selsa menghela nafas karena kecapekan. Dari mulai luar gedung tempat syuting, sampai di lokasi syuting, ia harus berjalan cepat guna mengejar Elyas. Tapi apalah daya, ternyata langkahnya masih kalah lebar dari Elyas.
“ Habis ngapain, Sa ? Ngos – ngosan gitu ? “ tanya Igo.
“ Ha ? “ beo Selsa. “ Oh, itu bang. Habis ngejar pencuri. Tapi sumpah bang, langkahnya lebar – lebar banget. Padahal kaki gue juga panjang loh. Masih nggak kekejar. “ lanjutnya.
“ Pencuri ? “ Igo mengernyit.
“ Iya. Pencuri hatinya gue. “ jawab Selsa.
“ Dih, puitis amat loe. “ sahut Igo.
“ Langsung lanjut sekarang bang, syutingnya ? “ tanya Selsa yang sudah duduk di samping Igo.
“ Yap. Biar cepet selesai. “ sahut Igo. “ Mas bro … “ panggil Igo ke Elyas yang berdiri jauh dari mereka.
Elyas menoleh. Tak sengaja, pandangan matanya bersitubruk dengan pandangan Selsa. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke Igo.
“ Kita mulai sekarang ya ? “ tanya Igo, dan Elyas menjawab dengan mengacungkan jempol kanannya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Maz Andy'ne Yulixah
hahaha panas dingin mas elyas pasti nya,sabr itu ujian dari kak author pak🤣🤣
2023-03-26
2
Yulia Astutik
lanjut kak, kapan elyas jadian sama selsa .ngak sabar
2023-03-26
2
Dwi Rustiana
🤦🤦🤦 neng selsa g kasihan itu pak ustadz udah mulai keder
ati2 pak ustadz ada yang cemburu panas membara itu
2023-03-26
1