Tak
Tak
Tak
Bunyi suara hells menuruni anak tangga. Semua perhatian orang – orang yang ada di ruang makan, sontak menoleh ke arah tangga.
Selsa, sedang menuruni anak tangga rumahnya dengan menggunakan sepatu hells tingginya, dengan rok pendek ketat setinggi paha, kemudian kemeja yang juga ketat dengan memperlihatkan belahan da danya. Tidak lupa, rambut yang ia biarkan tergerai, dengan wajah bermake up.
“ Pagi, sayang. “ sapa ibu sambung Selsa. Selsa hanya melirik ke arah ibu sambungnya itu tanpa mau menjawab ataupun sekedar senyum basa – basi.
Krek
Selsa menarik satu kursi yang berada jauh dari tiga orang yang sudah berada di sana terlebih dulu. Ia lalu menghenyakkan pan_tatnya kasar.
Srek … Klontang Klunting
Selsa menarik piring yang masih tertelungkup yang berada agak jauh darinya. Tepatnya berada di sebelah piring milik putra dari ibu sambungnya. Ia lalu membalikkan piring kosong yang itu, kemudian mengambil sendok dan garpu dan ia letakkan di atas piring yang masih kosong itu dengan kasar.
“ Selsa … “ suara tuan Manoj mengingatkan. Selsa hanya memutar bola matanya malas. “ Kamu itu anak perempuan. Tidak selayaknya kamu bersikap seperti perempuan yang tidak bersekolah. “
“ Sri … “ Selsa tidak mengindahkan peringatan sang papa. Ia malah memanggil salah satu maid yang ada di sana. Maid yang di panggil segera menghampiri Selsa. “ Di mana bibi Rasti ? Aku membutuhkannya di sini. “ tanyanya.
“ Maaf, nona. Bi Rasti sedang mencuci di belakang. “ jawab Sri.
“ Hah ! “ Selsa menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi sambil menghela nafas kasar. “ Aku membutuhkannya di sini. Kenapa dia yang mencuci ? Bukankah sudah ada maid khusus untuk mencuci ? “
“ Maaf, nona. Bi rasti hanya sedang mencuci bajunya sendiri. Beliau tidak mau bajunya di cuci orang lain. “ jawab maid itu sambil tertunduk hormat.
“ Selsa … “ Tuan Manoj kembali memperingatkan. “ Biarkan bibi mengerjakan pekerjaannya. Di sini sudah ada Sri, ada Rukayah juga. Katakan saja mereka, apa yang kamu butuhkan ? “ lanjutnya.
“ Tapi aku butuh bibi, papa. Aku mau makan sekarang. Dan aku mau, bibi yang ada di sini. “ rengek Selsa.
Bi Rasti, adalah pembantu rumah tangga keluar Rakesh yang sudah merawat Selsa semenjak mamanya di nyatakan mengidap tumor, hingga akhirnya beliau meninggal, dan bibilah yang selalu ada untuk Selsa. Membuat Selsa selalu bergantung kepadanya.
“ Biar mama yang ambilkan, yah ? “ tawar ibu sambungnya. Ia hendak meraih piring kosong Selsa untuk ia isi dengan nasi. Tapi suara Selsa menghentikan gerak tangannya.
“ Mama Selsa sudah meninggal. Dan tidak akan ada mama yang lain. Jadi stop, menjadikan diri anda sebagai mamanya Selsa. Dan stop berlagak baik terhadap Selsa. Selsa tidak butuh !! “ pekik Selsa setengah berteriak, membuat tuan Manoj kembali marah kepadanya.
“ SELSA!!! “ teriak tuan Manoj dengan suara lantangnya.
“ Kenapa pa ? Selsa salah lagi, iya ? “ sengak selsa.
“ Hormati dia, Selsa. Dia ibumu. Dia sudah berusaha berbaik hati kepadamu meskipun kamu bukan anak kandungnya. “ cerca tuan Manoj.
Selsa tersenyum miring sekaligus miris. “ Dia bukan ibuku, papa. Ibu Selsa sudah berada di surga. Dia adalah istri pertama papa, kalau papa lupa. “ ucapnya.
“ Hentikan, Selsa. “ geram tuan Manoj.
“ Diam ? Tidak papa. Papa yang nyuruh Selsa duduk di sini bersama kalian. Jadi kenapa Selsa harus berhenti ? “ tantang Selsa.
“ Selsa .. “
“ Bela terus, papa. Bela mereka terus. Papa sudah lupa sama mama. Dan sekarang setelah papa mendapatkan anak yang baru, papa juga melupakan Selsa. Selsa selalu saja bersalah di mata papa. Selsa tidak pernah benar di mata papa. “ suara Selsa sudah meninggi.
“ Karena kamu memang salah, Selsa. Apa kamu tidak menyadarinya. Hampir setiap malam yang kamu datangi hanyalah club malam. Sepertinya papa terlalu memanjakanmu. “ tuan Manoj memijat pelipisnya.
Ibu sambung Selsa yang bernama Rubi itu menggenggam erat tangan suaminya. Ia menggelengkan kepalanya menandakan supaya sang suami menyudahi pertengkarannya dengan putrinya.
Brak
Selsa mendorong kursi yang di dudukinya dengan kasar. Lalu ia meraih tas jinjing yang tadi ia taruh di kursi di sebelahnya.
“ Mau kemana kamu, Selsa ? “ suara bariton sang papa menghentikannya.
“ Bukankah papa menyuruh Selsa untuk bekerja ke kantor ? “ jawab Selsa dengan suara datarnya. Ia berusaha baik – baik saja saat ini. Meskipun hatinya bergemuruh, dan air mata juga hendak luruh.
“ Makan dulu, nak. Kamu belum menyentuh sarapanmu sama sekali. “ ujar Rubi, sang ibu sambung dengan lembut. Memang Rubi adalah seorang wanita yang lembut dan penuh kasih sayang. Tapi entah mengapa hati Selsa begitu beku untuk menerima kehadirannya.
Tanpa menjawab, Selsa segera berlalu dari ruang makan dan keluar dari dalam kamar.
“ Roy, kejar adik kamu. Dia sedang emosi. Mama takit terjadi apa – apa sama dia. “ ucap Rubi ke putranya yang masih menyendok makanan dari atas piringnya.
“ Sudahlah Rubi. Biar Roy menghabiskan sarapannya dulu. Selsa sudah biasa seperti itu. Biarkan saja. “ titah tuan Manoj.
“ Tidak, mas. “
Roy pun beranjak dari duduknya.
“ Mau kemana kamu, Roy ? Habiskan dulu sarapanmu. “ ucap tuan Manoj.
“ Maaf pa. Benar apa yang mama bilang. Selsa sedang emosi. Bisa bahaya jika dia mengendarai mobilnya sendiri. “ jawab Roy penuh hormat.
“ Tapi kamu baru mengisi perutmu sedikit, Roy. “
“ Gampang, pa. Roy bisa makan lagi di kantin kantor nanti. Lagian, jika papa menyuruh Selsa ke kantor, dia belum tahu ruangan yang papa siapkan untuknya, kan ? Jangan sampai dia mengobrak abrik kantor hanya untuk mencari ruangannya, pa. “ ucap Roy di selingi deengan candaan.
“ Baiklah, terserah kamu. “ ucap tuan Manoj pada akhirnya. Roy lalu menyalami kedua orang tuanya dan segera berlalu keluar dari dalam rumah. Berharap Selsa masih ada di halaman.
Sejujurnya, ia juga sangat mengkhawatirkan Selsa. Ia begitu sangat menyayangi Selsa. Saking sayangnya, bahkan tiap Selsa keluar dari rumah untuk ke club, ia mengikuti sang adik sambungnya itu tanpa sepengatuan siapapun. Ia hanya ingin memastikan Selsa selalu baik – baik saja.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Sue Salmi
heels
2023-08-25
1
Maz Andy'ne Yulixah
padahal kayak nya ibu smbung sma kakak smbung nya sngat menyayangi selsa,,semoga hatimu bisa terbuka melihat mana yang tulus sma gk selsa😌
2023-03-07
3
Thatie Artha
Jangan terlalu benci ma seseorang Selsa...
2023-03-04
3