Mabuk

“ Oh, ayolah nona. Ikutlah bersamaku. “ ajak Mike ketika Selsa telah menyadari keberadaannya yang sedari tadi mengikutinya.

“ Hari sudah larut malam. Kau tak akan menemukan taksi di jam segini. Ikutlah bersamaku. Aku akan mengantarmu pulang. “ bujuk Mike, tapi Selsa masih tak bergeming. Ia masih tetap berjalan menjauh.

“ Nona. “ Mike kini meraih tangannya dan membuat Selsa menghentikan langkahnya.

“ Don’t ever touch me ! “ selsa berucap dengan menekan di setiap kosa katanya.

“ Kau mabuk, sayang. Biarkan aku mengantarmu pulang. “ Mike masih tetap membujuk Selsa. Ia tidak boleh menyia – nyiakan kesempatan ini pikirnya.

“ Siapa yang bilang gue mabuk ? Ha ? “ teriak Selsa meskipun kepalanya sudah terasa berdenyut.

Tapi Mike masih tak bergeming. Bahkan kini ia memaksa Selsa untuk ikut dengannya dengan menarik tangan Selsa.

“ Let me go ! Lepaskan tanganmu dasar orang bodo* !! “ Selsa berusaha menepis tangan Mike dan melepas tangan Mike yang terus mencekalnya. Hingga terjadilah aksi tarik menarik dan tentu saja Selsa hampir kalah jika seseorang tidak membantunya.

“ Maaf, tuan. Sebaiknya jangan memaksa. “ ucap seorang laki – laki yang masih menggunakan helmya mencoba membantu Selsa untuk lepas dari cekalan Mike.

“ Apa loe !! “ geram Mike. “ Jangan ikut campur ! Ini urusan gue sama cewek gue ! “ sarkasnya mengusir laki – laki itu.

“ NO ! Bohong ! Dia bukan pacar aku. “ Selsa menggelengkan kepalanya. Ia masih terus berusaha melepas tangan Mike.

“ LEPAS !! “ pekiknya tertahan di depan muka Mike.

“ Tuan, sebaiknya anda lepaskan dia. “ laki – laki itu kini memegang tangan Mike yang sedang mencekal tangan Selsa.

“ Udah gue bilang, jangan ikut campur loe ! “ sontak Mike melepas tangannya dari tangan Selsa untuk memukul laki – laki yang hendak menolong Selsa itu.

Untung saja laki – laki itu masih mengenakan helmnya. Jadi wajah tampannya mungkin, tidak terkena pukulan dari Mike. Laki – laki itu menghalau tangan Mike yang hendak memukulnya.

“ Nona, menyingkirlah dulu. “ ucap laki – laki itu ke Selsa. Sepertinya laki – laki itu akan meladeni amarah Mike yang sudah tercampur dengan alko hol.

Selsa memundurkan tubuhnya ke belakang beberapa langkah sambil menyaksikan aksi heroik laki – laki penolongnya itu dengan Mike. Lalu mata Selsa menoleh ke arah motor yang di kendarai pria berhelm itu. Dahi Selsa mengernyit kala melihat motor itu. Ia seperti tidak asing dengan motor trail itu.

Tak berselang lama, sebuah suara menyadarkannya dari lamunan.

“ Nona, sebaiknya anda segera pergi meninggalkan tempat ini. “ ucap laki – laki tadi.

Selsa menoleh. Dan sudah tidak ada Mike di sana. Kemana perginya baji ngan itu ? tanya benak Selsa. Lalu ia melihat kembali ke arah pria penolongnya tadi. Ia melihat laki – laki itu membuka jaketnya.

“ Pakailah ! “ pria itu mengulurkan jaketnya ke Selsa. Selsa menerima jaket itu dengan tatapan masih terpesona dengan aksi heroik pria di hadapannya itu.

“ Tunggu ! “ teriak Selsa kala ia menyadari pria penolongnya itu hendak pergi meninggalkannya dengan motor trailnya.

Elyas. Ya, laki – laki itu adalah Elyas. Pria yang semenjak pandangan pertama, mampu melumpuhkan pertahanan Selsa terhadap laki – laki.

“ Let’s go ! “ pekik Selsa setelah dirinya naik di atas motor trail Elyas. Ia yakin, Elyas adalah laki – laki yang baik. Makanya ia ikut dengan Elyas. Karena tidak mungkin baginya terus berada di daerah itu, sendirian. Tanpa tahu kapan dirinya bisa menemukan taksi untuk membawanya pulang. Di tambah lagi, kepalanya yang pusing kliyengan.

“ Nona … “

“ Ayo cepetan, mas Elyas . “ selsa sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan memotong ucapan Elyas.

Elyas mengernyitkan dahinya dan hendak kembali berucap. Bagaimana Selsa bisa tahu kalau itu dirinya. Sedangkan dirinya saja tidak melepaskan helm full face nya semenjak tadi.

“ Bener mas Elyas kan ? Makasih ya, udah nolongin. Nggak perlu tanya, gimana Selsa bisa ngenalin mas Elyas. Dari aromanya saja, Selsa udah hafal banget. “ ucap Selsa yang memang mempunyai hidung yang lumayan reflek dengan parfum.

“ Saya bukan ojol . “ ujar Elyas datar.

“ Aku tahu. Mas Elyas kan pegawainya papa. Atasan aku di kantor. Lagian, mana mungkin aku mau pegangan gini kalau kamu tuh ojol. “ sahut Selsa ringan sambil melingkarkan tangannya di perut Elyas.

“ Tangan anda, nona. Kita bukan muhrim. Jadi jangan berpegangan seperti ini. “ ujar Elyas yang merasa tidak nyaman dengan sikap Selsa yang memeluk dirinya erat hingga tubuh mereka saling menempel.

“ Ishh!! Kalau aku nggak pegangan gini, yang ada aku bisa jatuh lah kalau motornya di jalanin. Lihat nih, bahkan pan tat aku yang satunya Cuma nangkring doang. Sempit mas, joknya.

Selsa takut jatuh . “ entah apa yang di pikirkan Elyas, Selsa masa bodo* mulai sekarang. Ia sudah berniat untuk mendekati Elyas. Ia menginginkan laki – laki itu untuk menjadi miliknya. Anggap saja dirinya egois. Biarlah, pikir Selsa.

“ Ayo, buruan. Kita jalan. “ ajak Selsa.

“ Jalan kemana ? “ tanya Elyas.

“ Ya pulang lah mas. Masak iya kita mau ke KUA malam – malam gini. Udah tutup kali. “ efek alko hol memang luar biasa. Selsa yang biasanya selalu menjaga image, kini ambyar sudah. “ Yang bener tuh, mas Elyas ketemu papa dulu, ngelamar aku dulu. Baru deh besok kita ke KUA. “ lanjutnya sambil terkekeh.

Tidak mau menanggapi omongan ngelantur dari anak bosnya, Elyas memilih menjalankan motornya. Selsa bahkan makin mengeratkan pelukannya kala Elyas mulai menjalankan motornya. Ia juga menyandarkan kepalanya yang terasa makin pening di punggung Elyas. Semakin lama, punggung Elyas terasa makin berat, dan pelukan di perutnya makin mengendur.

Elyas memelankan laju motornya. “ Non, nona Selsa… “ panggil Elyas, tapi tak ada jawaban dari belakang.

Ia lalu menepikan motornya ke pinggir jalan. “ Non… “ kembali Elyas memanggil Selsa. Tapi tetap sama tidak ada jawaban.

Elyas menarik nafas panjang, lalu ia sedikit menyentuh lutut Selsa sambil kembali memanggil. “ Non Selsa …. “ . Elyas bahkan sampai membuka helm full facenya.

Ia menghela nafas pasrah kala mendengar helaan nafas halus dan teratur dari gadis yang bersandar di punggungnya. Sepertinya Selsa tertidur karena efek alko hol tadi.

Elyas kembali mengenakan helmnya dan segera melajukan kembali motornya dengan perlahan. Ia juga terpaksa memegangi tubuh Selsa dengan tangan kirinya karena ia khawatir Selsa terjatuh dari atas motornya. Bolehkan ya, megang – megang ? Kan situasinya darurat. Pikir Elyas.

Perjalanan dari tempat dirinya berhenti ke rumah Selsa yang seharusnya bisa ia tempuh dalam waktu seperempat jam, kini harus ia tempuh selama hampir setengah jam lamanya karena ia memang menjalankan motornya dengan sangat pelan.

Sampai di depan rumah Selsa yang bergerbang menjulang tinggi, Elyas menghentikan motornya. Karena masih tidak ada pergerakan dari Selsa, Elyas memutuskan untuk menghubungi Roy, yang setahunya adalah kakak dari Selsa.

Dan beruntung, sepertinya Roy sudah tiba di rumah dari perjalanannya ke luar negeri.

“ Ada apa dengannya, Yas ? “ tanya Roy khawatir kala melihat Selsa yang berada dalam pelukan Elyas. Bukan meluk sebenarnya. Memegang karena takut jatuh, lebih tepatnya. Karena Elyas kini sudah turun dari atas motornya sedangkan Selsa masih berada di tempatnya tadi.

“ Tadi saya bertemu nona di jalan, pak. Dia terlihat sedang di ganggu laki – laki. “ jawab Elyas. “ Sepertinya nona agak mabuk, jadi dia tertidur saat perjalanan pulang. “ lanjutnya.

Roy menghela nafas berat, lalu mengangguk. Ia lalu menghampiri Elyas dan Selsa, dan segera mengangkat tubuh Selsa dan menggendongnya. “ Terima kasih banyak. Elyas. “

“ Sama – sama pak. “ jawab Elyas.

“ Saya bawa masuk dulu dia. “ ujar Roy.

“ Saya juga harus pamit pulang. Sudah tengah malam. Umi pasti khawatir saya belum pulang. “ ucap Elyas dan Roy mengangguk.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Yulia Astutik

Yulia Astutik

lanjut kak

2023-03-19

2

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Boleh banget pak ustad elyas megang,,karena dalam keaadaan genting kan,apa lagi kalau sudah muhrim tambah boleh lagi🤣🤣

2023-03-18

2

lihat semua
Episodes
1 Surga dunia
2 Pagi menyebalkan
3 Marah
4 Bergosip
5 Ganteng
6 Karaokean
7 Tukiyem
8 Elyas
9 Mabuk
10 Makan siang bareng
11 Bakso rudal
12 Pencuri hati
13 Terlalu berani
14 Tukiyem
15 Nggak salah?
16 Datuk Maringgih
17 Terpaksa
18 Melamar
19 Mauidhoh hasanah
20 Mengganti baju
21 Posisi intim
22 Bahan gosipan
23 Nikahi putriku
24 Keputusan
25 Berat
26 Tidak pede
27 Melamar
28 Datuk Maringgih lagi
29 Lupa adalah solusi terbaik
30 Memilih cincin kawin
31 Menjelang pernikahan
32 Ijab Kabul
33 Masih galau
34 Mupeng
35 Pahit
36 Sederhana
37 Menantu
38 Berubahlah karena Allah
39 Takut khilaf
40 Dasar anak nakal
41 Panen ketela
42 Insiden
43 Protection
44 Hasil masakan
45 Jaring ikan
46 Ide dari otak me sum
47 Gagal total
48 Menjelang Ramadhan
49 Drama hari pertama puasa
50 Bakso granat
51 Kemana dia?
52 Kesal
53 Pelakor??
54 Tercubit
55 Jaring lele
56 Mirip Rani Mukherjee
57 Bertemu seseorang
58 Takbiran
59 Ciuman pertama
60 Lebaran Minal Aidin Wal Faidzin
61 Lebaran 2
62 Suasana haru
63 Cenut - cenut
64 Umi sakit
65 Proses
66 Lelenya nakal
67 Syuting
68 Syuting 2
69 Malam pertama yang tertunda
70 Ibadah rumah tangga
71 Bersyukur
72 Trauma
73 Ustadz juga manusia
74 Honeymoon
75 Drama-drama
76 Agak galau
77 Hati umi sakit
78 Menghindar
79 Mual
80 Pergi dari rumah
81 Positif
82 Curhat
83 Tahu sesuatu
84 Kesalahpahaman
85 Berantakan
86 Anak
87 Menyelesaikan
88 Tidur bersama
89 Jangan menangis
90 Bersama
91 Roy
92 Akhir
93 Novel baru ( Om Itu Suamiku )
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Surga dunia
2
Pagi menyebalkan
3
Marah
4
Bergosip
5
Ganteng
6
Karaokean
7
Tukiyem
8
Elyas
9
Mabuk
10
Makan siang bareng
11
Bakso rudal
12
Pencuri hati
13
Terlalu berani
14
Tukiyem
15
Nggak salah?
16
Datuk Maringgih
17
Terpaksa
18
Melamar
19
Mauidhoh hasanah
20
Mengganti baju
21
Posisi intim
22
Bahan gosipan
23
Nikahi putriku
24
Keputusan
25
Berat
26
Tidak pede
27
Melamar
28
Datuk Maringgih lagi
29
Lupa adalah solusi terbaik
30
Memilih cincin kawin
31
Menjelang pernikahan
32
Ijab Kabul
33
Masih galau
34
Mupeng
35
Pahit
36
Sederhana
37
Menantu
38
Berubahlah karena Allah
39
Takut khilaf
40
Dasar anak nakal
41
Panen ketela
42
Insiden
43
Protection
44
Hasil masakan
45
Jaring ikan
46
Ide dari otak me sum
47
Gagal total
48
Menjelang Ramadhan
49
Drama hari pertama puasa
50
Bakso granat
51
Kemana dia?
52
Kesal
53
Pelakor??
54
Tercubit
55
Jaring lele
56
Mirip Rani Mukherjee
57
Bertemu seseorang
58
Takbiran
59
Ciuman pertama
60
Lebaran Minal Aidin Wal Faidzin
61
Lebaran 2
62
Suasana haru
63
Cenut - cenut
64
Umi sakit
65
Proses
66
Lelenya nakal
67
Syuting
68
Syuting 2
69
Malam pertama yang tertunda
70
Ibadah rumah tangga
71
Bersyukur
72
Trauma
73
Ustadz juga manusia
74
Honeymoon
75
Drama-drama
76
Agak galau
77
Hati umi sakit
78
Menghindar
79
Mual
80
Pergi dari rumah
81
Positif
82
Curhat
83
Tahu sesuatu
84
Kesalahpahaman
85
Berantakan
86
Anak
87
Menyelesaikan
88
Tidur bersama
89
Jangan menangis
90
Bersama
91
Roy
92
Akhir
93
Novel baru ( Om Itu Suamiku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!