“ STOP !!! “ Roy memegang pintu kemudi mobil Selsa kala Selsa henda menutupnya.
“ APAAN sih !! “ sengit Selsa tanpa menoleh ke arah Roy. Ia tetap menarik pintu itu. Tapi pegangan Roy lebih kuat.
“ Geser. “ ucap Roy dengan nada suara datarnya.
“ Loe yang minggir! “ bentak Selsa. Emosinya masih menggebu – gebu.
“ Selsa, pindah ke sana. Saya yang akan nyetirin kamu. Saya antar kamu ke kantor. “ Roy masih kekeh memegang pintu.
“ Loe berangkat sendiri sana pakai mobil loe ! Bokap gue udah kasih loe mobil juga kan ? “ sengak selsa.
“ Oh, apa loe mau mobil kayak mobil punya gue ? Papa kasih loe mobil yang murah, iya ? “ lanjutnya masih dengan ucapan pedasnya.
Roy terlihat memejamkan kedua matanya erat sambil menarik nafasnya dalam. Ia harus mempersiapkan stok kesabaran untuk menghadapi perempuan di depannya ini.
Sudah biasa baginya mendapatkan ucapan pedas dari gadis yang ia anggap sebagai adiknya ini meskipun bukan, sejatinya.
Dan meskipun, ada sesuatu yang lain dalam hatinya yang tidak ada seorangpun mengetahuinya selain dirinya sendiri. Satu hal yang membuatnya selalu bertahan di dekat gadis satu ini.
“ Kamu geser, atau kamu mau duduk di pangkuan saya seraya saya menyetir ? Nggak masalah. Saya mempunyai kemampuan mengemudi yang cukup baik. “ ucapnya sambil hendak mengangkat tubuh ramping Selsa.
“ Awas loe, berani – berani nyentuh tubuh gue !!! “ ancam Selsa dengan kilatan amarah di matanya.
“ Saya sudah memberikanmu pilihan. Dan kamu hanya diam saja. Diam, berarti kamu memilih duduk di pangkuan saya, kan ? “ ucap Roy santai sambil tersenyum tipis. Sangat tipis hingga Selsa tidak melihatnya.
Akhirnya Selsa berpindah tempat duduk dengan cara melangkah begitu saja ke kursi sebelah. Rok nya yang begitu pendek membuat pa ha mulusnya terlihat dengan jelas kala ia mengangkat kakinya untuk berpindah tempat duduk.
Dan Roy segera mengalihkan pandangannya ke arah lain saat matanya mendapati hal itu. Bahkan ia mengeratkan pegangannya di pintu mobil.
Selsa menghenyakkan pan tatnya dengan kasar di jok samping kemudi. Lalu ia membuang pandangannya ke jendela samping. Roy segera menjalankan mobil sport milik Selsa setelah dirinya mengenakan seatbelt dan mengunci pintu.
Ngeengg
Tidak ada yang mengeluarkan suara selama perjalanan ke kantor pagi itu.Selsa sibuk menata hatinya menghilangkan emosi yang membuncah. Sedangkan Roy, entah apa yang sedang di pikirkan oleh laki – laki setengah matang itu.
“ Ayo turun. “ ajak Roy saat ia sudah memarkirkan mobil sport berwarna merah menyala itu di parkiran basement.
Selsa melirik kesal ke arah Roy. “ Nggak usah loe ajakin turun, gue juga bakalan turun sendiri. “ sengitnya.
Roy bernafas dalam menghadapi sikap Selsa yang masih bergejolak. Selsa nampak turun dari mobil, dan menutup pintu mobilnya dengan lumayan keras.
“ Sebaiknya, kamu betulkan dulu penampilanmu. Ini kantor. Bukan club malam. “ ujar Roy datar kala melihat rok yang di kenakan Selsa terangkat ketika duduk tadi, dan Selsa tidak berniat membenarkannya.
Selsa menghentikan langkahnya, lalu menoleh tajam ke arah Roy yang masih berdiri di dekat mobil. Raut wajahnya masih meperlihatkan kekesalan.
“ Jangan sampai kamu merusak image kamu sendiri di hari pertama datang ke kantor. Rasanya kurang etis jika putri pemilik perusahaan berpakaian tidak senonoh. “ kembali Roy bersuara.
Masih dengan kekesalannya, Selsa melihat roknya yang memang terlihat terangkat hingga mungkin jika ia sedikit membungkukkan badannya, maka pan tatnya akan terlihat. Ia lalu segera menurunkan roknya itu, juga membenarkan kemeja berkerah pendek yang ia pakai sebagai dalaman blazer.
Setelah merasa penampilannya sudah kembali rapi, selsa kembali melangkah dengan rasa kesal dan tanpa menghiraukan Roy yang sedang mengikuti langkahnya di belakang.
“ Besok – besok lagi berpakaianlah yang lebih sopan jika ke kantor. “ Roy kembali bersuara.
Selsa menghentikan langkah seketika sambil memutar bola matanya malas. “ Sebenarnya apa sih masalah loe ? “ ucapnya geram.
“ Mau gue pakai hotpant, pakai tengtop, pakai baju renang, atau mau nggak pakai baju sekalipun, apa ruginya buat loe ? Hah !! “ pekiknya.
“ Loe nggak usah deh sok ngatur – ngatur hidup gue. “ imbuhnya, lalu ia melangkah dengan lebar dengan emosi yang kembali memuncak.
Brug
Hingga tepat di depan lift, ia menabrak tubuh seseorang yang baru keluar dari dalam lift, hingga berkas yang di bawanya terjatuh.
“ Astagfirullahaladzim. “ gumam laki – laki yang di tabrak oleh Selsa.
Selsa berhenti dan memandang orang yang di tabrak tadi sekilas tanpa mengucap apapun. Pas di saat itu, pintu lift terbuka dan Selsa segera masuk ke dalam.
“ Maaf, Elyas. Adikku tidak sengaja. “ ucap Roy ke laki – laki yang bernama Elyas itu.
“ Ah, tidak apa – apa pak Roy. Saya saja yang kurang hati – hati. “ sahut Elyas santun setelah ia selesai mengambil map nya terjatuh tadi.
“ Kalau begitu, saya naik ke atas dulu. “ ucap Roy sambil menepuk pundak Elyas. “ Sekali lagi, maaf. “ lanjutnya sebelum ia masuk ke dalam lift yang masih terbuka karena ia sengaja menaruh salah satu kakinya menahan supaya pintu lift tidak tertutup.
“ Perempuan itu adik pak Roy ? Benarkah ? “ gumam Elyas sambil menatap pintu lift yang sudah tertutup.
“ Kenapa mereka berbeda ? Tapi wajah perempuan itu memang mirip tuan Manoj. Mungkin memang benar dia adalah pemilik perusahaan ini. “ lanjutnya lalu ia memutar tubuhnya keluar dari kantor untuk menyerahkan map yang ada di tangannya di bagian lain yang berada di lantai satu gedung itu.
Dan saat Elyas melewati resepsionis, ia mendengar suara selentingan dua resepsionis yang sepertinya sedang membicarakan putri dari pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.
“ Ih, nggak nyangka banget ya, tuan Manoj punya putri seperti itu. Sadis, sombong. Padahal tuan Manoj orangnya baik. Sama seperti pak Roy. Udah ganteng, low profile lagi. “
“ Iya, nyeremin. Berarti gosip yang selama ini beredar, benar ya ? “ sahut temannya.
“ Jangan suka bergosip jika sedang bekerja. “ Elyas memperingatkan.
“ Ah, mas Elyas ih, bikin kaget pagi – pagi. “ sanggah salah satu resepsionis sambil tersenyum manis ke Elyas.
Di perusahaan itu, Elyas termasuk menjadi primadona perempuan – perempuan yang bekerja di kantor itu setelah Roy, tentu saja.
Elyas, sosok laki – laki agamis, yang berwajah oriental, namun tampan itu sering di panggil pak ustadz di kantor. Karena Elyas sering memberikan tausiyah di kantor sebulan sekali.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
PASTI SI ROY NAKSIR SELSA..
2023-08-21
0
Yurniati
lanjut thorr
2023-03-07
2
Maz Andy'ne Yulixah
kayak nya kakak smbung nya roy ada rasa sma selsa,,dan apakah jodoh nya elyas,,lanjut kak thor sesuai judul😁😁
2023-03-07
2