Ancaman Ghani

Bab. 11

Gadis itu masih memijat mulutnya yang terasa ngilu akibat tekanan dari tangan Ghani yang sangat kuat tadi. Bahkan di sisi pipinya, terlihat jelas warna merah di sana. Bukan karena rona malu, tetapi bekas jemari Ghani. Tentu, Ghani juga bisa melihat itu.

"Nggak semudah itu," ucap Ghani yang kali ini lebih rendah, meskipun tetap datar.

"Ya udah, sama. Gue juga punya alasan nerima ini semua. Daripada gue dicoret dari KK, ya mending turutin aja maunya mereka," ungkap Rinda. Tersirat nada sedih di setiap katanya.

Memang, sang ibu pernah mengutarakan hal itu agar Rinda mau menuruti kemauan mereka. Karena mereka merasa tidak enak kalau sampai menolak permintaan teman ayah Aga. Takutnya jika nanti akan berimbas pada pekerjaan ayah Aga.

"Kita tinggal di rumah sendiri setelah nikah," ujar Ghani dengan nada datar dan tatapannya mengarah ke arah taman kecil yang berada di depannya saat ini.

Sementara mereka duduk di sofa yang ada di teras. Tentu, saling duduk di ujung sofa.

"Nggak mau!" tolak Rinda dengan sangat tegas. Gadis itu menatap ke arah Ghani dengan tatapan horor.

Seketika, di kepalanya muncul beberapa kemungkinan yang sangat dihindari oleh Rinda. Bukan dihindari. Tetapi memang tidak ada di dalam wacana gadis itu.

"Jangan bilang kalau lo mau tetap tinggal di sini?" tebak Ghani dengan alis yang terangkat.

"Apa salahnya. Orang ini rumah orang tua gue. Nggak ada salahnya. Lagian, belum tentu kita nikah, Kak. Itu sangat mustahil. Lo sendiri juga sudah punya pa—"

Lagi dan lagi untuk yang ke dua kalinya Ghani bergerak dengan sangat cepat dan membungkam mulut Rinda.

"Berani lo bocorin masalah ini, gue bikin lo nggak nyaman di sekolah," ancam Ghani dengan tatapan yang tampak begitu menyeramkan. Membuat Rinda terdiam membisu seketika.

Sisa waktu di sekolahnya hanya tingga satu tahun lebih beberapa bulan. Untuk pindah sekolah pun sudah sangat tanggung sekali. Pun begitu dengan alasan apa yang tepat ketika meminta pindah sekolah kepada kedua orang tuanya.

'Tenang, Rind. Untuk sementara turuti saja kemauan si Asiyu ini. Jika sudah menemukan celah, lebih baik segera menyingkir.' batin Rinda menenangkan dirinya sendiri.

"Awas aja kalo lo bocorin ke Mama, gue udah punya cewek. Bakalan nggak tenang hidup lo." ulang Ghani sekali lagi. Tangannya masih dalam keadaan membungkam mulut Rinda.

Rinda memutar bola matanya malas. Telinganya masih sangat normal. Tidak perlu untuk diingatkan ke dua kalinya.

Lalu, sekuat tenaga Rinda menyingkirkan tangan Ghani dari mulutnya.

"Iihhh ... kenapa suka banget bungkam-bungkam mulut, sih!" kesalnya di saat berhasil melepas tangan Ghani dari mulutnya.

Secepat mungkin, Rinda langsung memberi jarak dari pria itu lagi.

"Lo ingat aja deh, Kak. Apa yang gue ucapkan malam ini. Kalaupun sampai kita nikah, gue nggak bakalan urusin hidup lo. Terserah lo mau pacaran sama siapapun nggak bakalan gue permasalahin. Asal kalau udah resmi nanti, lo nggak selingkuh di depan gue secara terang-terang ... eh, salah. Di sini gue yang jadi orang ke tiga dalam hubungan kalian ya?" gumam Rinda setelah mengomel secara menggebu.

Gadis itu terdiam dan tampak sedang berpikir. Mungkin sedang memikirkan kata-kata yang tepat untuk dia utarakan kepada Ghani.

Ghani menatapnya pun sempat bingung dengan sifat adik kelasnya tersebut. Jika di sekolah, dia memang terkenal pandai dalam hal akademik. Namun, ada beberapa sikap cerobohnya yang malah membuat gadis ini tidak jarang berurusan dengan anggota osis.

"Ah, terserah lo deh Kak maunya apa. Yang penting jangan ganggu hidup gue, di sekolah maupun di rumah. Dan gue nggak mau pisah rumah. Kak Ghani tentuin saja, pilih tinggal di sini atau sama Mama Ayumna. Daripada kalau tinggal di rumah sendiri, yang ada balik ke sini sisa kakinya doang. Kan kasihan Ibu nggak ada yang diajak debat, nanti," putus Rinda yang sangat simpel menurut gadis itu.

"Maksudnya?" Ghani mengangkat satu alisnya, meminta penjelasan mengenai kalimat terakhir Rinda.

"Nggak ada maksud," jawab Rinda cepat.

Rinda memang tipe orang yang tidak pernah mempeributkan sesuatu. Gadis itu sangat simpel sebenarnya. Hanya saja orang lain yang memandangnya rumit. Walaupun memang kenyataannya seperti itu jika di mata orang normal.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Setahun mah masih lama,Ada tuh yg pindah tinggal beberapa bulan lg mau lulus,gak masalah kok..

2023-04-21

3

Rita

Rita

sakarepmu Nda😂😂😂😂

2023-03-04

3

Lanang Sochib

Lanang Sochib

bakalan seru nih...

2023-03-04

2

lihat semua
Episodes
1 Kehujanan
2 Berangkat Sekolah
3 Perumpamaan
4 Perjodohan
5 Rumit
6 Tawaran Yang Menggiurkan
7 Bertemu
8 Negosiasi Mama Ayumna
9 Sebuah Syarat
10 Syarat Yang Rumit
11 Ancaman Ghani
12 Biawak
13 Tukang Selingkuh
14 Sah
15 Bukan Baper
16 Dikerjain Mertua
17 Perdebatan Kecil
18 Satu Kamar
19 Mendapat Rejeki
20 Kekasih Ghani
21 Tidak Punya Muka
22 Cenayang
23 Mas Imin
24 ATM Berjalan
25 Titisan Pir'un
26 Kehujanan
27 Kejutan Mama Ayumna
28 Demam
29 Kecupan Pertama
30 Tak Berkutik
31 Ambil Kesempatan
32 Dikurung
33 Cewek Aneh
34 Belum Waktunya Terbongkar
35 Ingin Meledak
36 Mengabaikan Pesan
37 Dapat Pacar Lagi
38 Ketahuan
39 Untung Aja Istri
40 Gue Suami Lo!
41 Udah Sah
42 Minta Kawin?
43 Peringatan Mama Ayumna
44 Kebiasaan Rinda
45 Tanggung Jawab!
46 Hukuman Istri Nggak Patuh
47 Ternistakan
48 Minjam Rinda
49 Di Antara Dua Pilihan
50 Kena Getahnya
51 Kejutan Ghani
52 Gosip Baru
53 Ruang UKS
54 Memanfaatkan Kesempatan
55 Mendesak
56 Salah Tangkap
57 Semakin Bersemangat
58 Ketahuan Mama
59 Makai Tidak?
60 Khilaf Yang Berkelanjutan
61 Dilema Ghani
62 Opertingking
63 Gaya Di Cafe
64 Cafe Nata
65 Kelulusan Rinda
66 Memberi Kejutan
67 Sang Bijak Leo
68 Membentak
69 Sayang Nyawa
70 Hukuman Istri Nakal
71 Pemanasan
72 Kurang
73 Permintaan Ghani
74 Konsekuensi Hamilin Istri
75 Kelahiran Alther
76 Akhir
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Kehujanan
2
Berangkat Sekolah
3
Perumpamaan
4
Perjodohan
5
Rumit
6
Tawaran Yang Menggiurkan
7
Bertemu
8
Negosiasi Mama Ayumna
9
Sebuah Syarat
10
Syarat Yang Rumit
11
Ancaman Ghani
12
Biawak
13
Tukang Selingkuh
14
Sah
15
Bukan Baper
16
Dikerjain Mertua
17
Perdebatan Kecil
18
Satu Kamar
19
Mendapat Rejeki
20
Kekasih Ghani
21
Tidak Punya Muka
22
Cenayang
23
Mas Imin
24
ATM Berjalan
25
Titisan Pir'un
26
Kehujanan
27
Kejutan Mama Ayumna
28
Demam
29
Kecupan Pertama
30
Tak Berkutik
31
Ambil Kesempatan
32
Dikurung
33
Cewek Aneh
34
Belum Waktunya Terbongkar
35
Ingin Meledak
36
Mengabaikan Pesan
37
Dapat Pacar Lagi
38
Ketahuan
39
Untung Aja Istri
40
Gue Suami Lo!
41
Udah Sah
42
Minta Kawin?
43
Peringatan Mama Ayumna
44
Kebiasaan Rinda
45
Tanggung Jawab!
46
Hukuman Istri Nggak Patuh
47
Ternistakan
48
Minjam Rinda
49
Di Antara Dua Pilihan
50
Kena Getahnya
51
Kejutan Ghani
52
Gosip Baru
53
Ruang UKS
54
Memanfaatkan Kesempatan
55
Mendesak
56
Salah Tangkap
57
Semakin Bersemangat
58
Ketahuan Mama
59
Makai Tidak?
60
Khilaf Yang Berkelanjutan
61
Dilema Ghani
62
Opertingking
63
Gaya Di Cafe
64
Cafe Nata
65
Kelulusan Rinda
66
Memberi Kejutan
67
Sang Bijak Leo
68
Membentak
69
Sayang Nyawa
70
Hukuman Istri Nakal
71
Pemanasan
72
Kurang
73
Permintaan Ghani
74
Konsekuensi Hamilin Istri
75
Kelahiran Alther
76
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!