Sebuah Syarat

Bab. 9

"Tapi boleh nggak Rinda ajuin satu syarat?" tanya Rinda sebelum menjawab pertanyaan dari semua orang tentang persetujuannya dalam perjodohan sekaligus lamaran malam ini.

Papa Langit dan mama Ayumna tampak saling pandang, lalu dengan lembut mama Ayumna meraih tangan Rinda.

"Sebutkan saja syarat darimu, Sayang. Ghani bisa mengabulkannya, asal bukan setelah nikah minta cerai, oke?" ujar mama Ayumna dengan suara yang begitu menenangkan. Seolah menandakan wanita ini tidak pernah marah sedikit pun.

Tentu saja hal itu membuat ayah Aga dan bu Mela sedikit was-was. Pasalnya, putrinya yang satu ini suka ceplas ceplos.

Namun, hati mereka cukup lega di saat melihat gelengan kepala dari Rinda.

"Bukan kok, Tan—eh, Ma," ralat Rinda. "Ya kali Rinda langsung jadi janda setelah menikah? Mana masih muda banget. Nggak lucu kan nanti," seloroh gadis itu yang membuat suara tawa pecah di ruang tengah rumah keluarga Agastya.

"Lalu?"

Satu pertanyaan yang baru pertama kali keluar dari mulut seseorang yang sedari tadi hanya diam dan menatap ke arahnya dengan tatapan yang sangat sulit sekali Rinda jabarkan. Pasalnya, selama ini memang tatapan pria muda itu selalu datar dan pelit senyum. Berbeda ketika dia sedang bersama seseorang yang Rinda tahu dari gosip mulut turah, bahwa gadis itu merupakan kekasih Ghani.

Namun, Rinda tidak mau mengungkap atau menyinggungnya di sini. Yang ada malah justru dirinya yang akan mendapat masalah. Lebih-lebih ia belum tahu betul bagaimana sikap dan sifat dari seorang Arghani Natakara Bagaskara jika berada di rumah.

Mama Ayumna sendiri juga tampak sedikit terkejut di kala putranya menanggapi persyaratan yang akan dikatakan oleh Rinda. Kini, semua tatapan tertuju kepada Rinda. Menunggu jawaban dari gadis itu.

Rinda sendiri yang ditatap seperti itu, seolah tak terbebani sedikit pun. Di tambah lagi dengan apa yang bakal dia katakan.

"Rinda mau ini semua dirahasiakan di sekolah. Bagaimana?" pinta Rinda. Menatap Ghani dengan tatapan penuh maksud.

Bu Mela cukup terkejut kali ini. Biasanya, putrinya ini sangat suka sekali memamerkan barang miliknya kepada teman-temannya, walaupun itu bukan barang mahal. Namun, kenapa untuk yang satu ini justru disembunyikan.

"Sebagai suami ataupun tunangan, tetap, Rinda ingin dirahasiakan. Kalaupun nanti kita sampai menikah, juga tetap nggak boleh rame-rame," imbuh Rinda lagi yang ternyata bukan hanya satu saja syaratnya. "Nggak mau berangkat bareng juga. Rinda mau bawa motor sendiri. Jangan larang-larang Rinda mengejar apa yang Rinda suka. Yang penting nggak selingkuh."

Astagaaaa ... ternyata masih banyak juga permintaan gadis ini. Batin Nara yang sangat gemas sekali ingin memukul kepala adiknya. Tidak sadar apa dengan perkataannya di depan tamu.

"Tapi, Say—"

"Nggak masalah!" potong Ghani cepat dengan senyum penuh arti.

Mama Ayumna yang ingin menyelesaikan kalimatnya pun terdiam seketika, di saat melihat gelengan kepala dari sang suami.

"Oke, kalau begitu selesai, kan masalahnya malam ini?" balas Rinda. "Kalau sudah, Rinda pingin masuk ke kamar. Belum ngerjain PR," imbuh gadis itu.

Bisa-bisanya di saat seperti ini dan situasi yang cukup menegangkan bagi dua keluarga, gadis itu malah memikirkan pekerjaan sekolahnya.

"Rindaaa ...!" geram ibu yang sudah tidak tahan dengan tingkah laku putrinya sendiri. Dia sangat malu dan meminta maaf pada teman suaminya tersebut.

"Nggak apa, Mbak Mela. Namanya memang masih sekolah. Ya wajar kalau kepikiran sama tugasnya," sahut mama Ayumna yang sepertinya orangnya sangat baik dan pengertian.

"Bener banget, Ma. Sebelum Rinda jadi ibu-ibu rumah tangga, mending Rinda puasin dulu kan waktu bebas Rinda yang cuma sebentar ini?"

Itu bukan pertanyaan, melainkan sindiran yang Rinda arahkan kepada kedua orang tuanya. Gadis itu melirik penuh maksud ke arah ayah dan ibu. Bahkan tatapan matanya yang biasanya berbinar cerah, kini seolah tengah mendung. Dan Nara sangat menyadari perubahan emosi adiknya.

Sebelum semuanya tumpah, Rinda cepat-cepat mengerjapkan matanya untuk mengusir buliran bening yang menumpuk di sudut matanya. Dia ingin beranjak, namun ada sebuah suara yang menghentikan pergerakannya.

"Aku juga ada satu syarat," ucap Ghani tiba-tiba. Membuat semua orang kini menatap ke arah pria muda yang sangat tampan tersebut. Pun begitu dengan Rinda.

Ghani menatap intens gadis yang akan dinikahkan dengan dirinya. Membuat Rinda menelan salivanya dengan sangat susah.

'Awas saja kalau permintaannya aneh-aneh. Apalagi bikin dedek. Ribet banget. Mana gue belum belajar sama sekali tentang reproduksi manusia. Ntar malah salah adonan, gue yang disalahin.' batin Rinda di dalam hati.

Terpopuler

Comments

Aisyah Zahra

Aisyah Zahra

rinda lu yah bisa² nya mikir kesana wkwk /Facepalm/

2024-03-15

1

Alivaaaa

Alivaaaa

astoge Rindaaa 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-03-03

0

Nabila

Nabila

ya allah ngakak emang bisa ya adonan salah kurang garam ya

2024-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Kehujanan
2 Berangkat Sekolah
3 Perumpamaan
4 Perjodohan
5 Rumit
6 Tawaran Yang Menggiurkan
7 Bertemu
8 Negosiasi Mama Ayumna
9 Sebuah Syarat
10 Syarat Yang Rumit
11 Ancaman Ghani
12 Biawak
13 Tukang Selingkuh
14 Sah
15 Bukan Baper
16 Dikerjain Mertua
17 Perdebatan Kecil
18 Satu Kamar
19 Mendapat Rejeki
20 Kekasih Ghani
21 Tidak Punya Muka
22 Cenayang
23 Mas Imin
24 ATM Berjalan
25 Titisan Pir'un
26 Kehujanan
27 Kejutan Mama Ayumna
28 Demam
29 Kecupan Pertama
30 Tak Berkutik
31 Ambil Kesempatan
32 Dikurung
33 Cewek Aneh
34 Belum Waktunya Terbongkar
35 Ingin Meledak
36 Mengabaikan Pesan
37 Dapat Pacar Lagi
38 Ketahuan
39 Untung Aja Istri
40 Gue Suami Lo!
41 Udah Sah
42 Minta Kawin?
43 Peringatan Mama Ayumna
44 Kebiasaan Rinda
45 Tanggung Jawab!
46 Hukuman Istri Nggak Patuh
47 Ternistakan
48 Minjam Rinda
49 Di Antara Dua Pilihan
50 Kena Getahnya
51 Kejutan Ghani
52 Gosip Baru
53 Ruang UKS
54 Memanfaatkan Kesempatan
55 Mendesak
56 Salah Tangkap
57 Semakin Bersemangat
58 Ketahuan Mama
59 Makai Tidak?
60 Khilaf Yang Berkelanjutan
61 Dilema Ghani
62 Opertingking
63 Gaya Di Cafe
64 Cafe Nata
65 Kelulusan Rinda
66 Memberi Kejutan
67 Sang Bijak Leo
68 Membentak
69 Sayang Nyawa
70 Hukuman Istri Nakal
71 Pemanasan
72 Kurang
73 Permintaan Ghani
74 Konsekuensi Hamilin Istri
75 Kelahiran Alther
76 Akhir
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Kehujanan
2
Berangkat Sekolah
3
Perumpamaan
4
Perjodohan
5
Rumit
6
Tawaran Yang Menggiurkan
7
Bertemu
8
Negosiasi Mama Ayumna
9
Sebuah Syarat
10
Syarat Yang Rumit
11
Ancaman Ghani
12
Biawak
13
Tukang Selingkuh
14
Sah
15
Bukan Baper
16
Dikerjain Mertua
17
Perdebatan Kecil
18
Satu Kamar
19
Mendapat Rejeki
20
Kekasih Ghani
21
Tidak Punya Muka
22
Cenayang
23
Mas Imin
24
ATM Berjalan
25
Titisan Pir'un
26
Kehujanan
27
Kejutan Mama Ayumna
28
Demam
29
Kecupan Pertama
30
Tak Berkutik
31
Ambil Kesempatan
32
Dikurung
33
Cewek Aneh
34
Belum Waktunya Terbongkar
35
Ingin Meledak
36
Mengabaikan Pesan
37
Dapat Pacar Lagi
38
Ketahuan
39
Untung Aja Istri
40
Gue Suami Lo!
41
Udah Sah
42
Minta Kawin?
43
Peringatan Mama Ayumna
44
Kebiasaan Rinda
45
Tanggung Jawab!
46
Hukuman Istri Nggak Patuh
47
Ternistakan
48
Minjam Rinda
49
Di Antara Dua Pilihan
50
Kena Getahnya
51
Kejutan Ghani
52
Gosip Baru
53
Ruang UKS
54
Memanfaatkan Kesempatan
55
Mendesak
56
Salah Tangkap
57
Semakin Bersemangat
58
Ketahuan Mama
59
Makai Tidak?
60
Khilaf Yang Berkelanjutan
61
Dilema Ghani
62
Opertingking
63
Gaya Di Cafe
64
Cafe Nata
65
Kelulusan Rinda
66
Memberi Kejutan
67
Sang Bijak Leo
68
Membentak
69
Sayang Nyawa
70
Hukuman Istri Nakal
71
Pemanasan
72
Kurang
73
Permintaan Ghani
74
Konsekuensi Hamilin Istri
75
Kelahiran Alther
76
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!