Berangkat Sekolah

Bab. 2

Pagi ini kelas akan di mulai setelah beberapa hari libur karena dipakai anak kelas dua belas yang tengah melakukan ujian Nasional.

Seperti biasa, Rinda terlihat begitu panik menyiapkan keperluan untuk sekolah dengan terburu. Gadis itu berlari ke sana kemari demi mengejar waktu. Karena sekarang sudah setengah tujuh lewat.

"Bu, Kak, Rinda berangkat dulu, ya?" sapa Rinda yang baru turun ke lantai dasar dan menghampiri dua wanita berbeda generasi tersebut di dapur. Bersalaman dengan mereka secara bergantian.

Baru setelah itu menuju ke kursi yang paling ujung, di mana di sana ada seorang pria paruh baya yang menatap ke arahnya seraya menggelengkan kepala.

"Yah, Rinda juga pamit berangkat sekolah dulu, ya?" sapa Rinda mencium punggung telapak tangan ayahnya lalu memberi kecupan di kening.

"Nggak sarapan dulu, Nda? Kan kalau sekolah pulangnya sore. Nggak sempet makan siang di rumah juga, kan?" tanya ayah dengan sangat lembut.

Sangat berbeda sekali dengan ibunya yang selalu bersemangat kalau berbicara dengan dirinya. Sangking semangatnya, terkadang Rinda menutup telinga jika sudah ibunya latihan vokal.

"Enggak, Yah. Nanti bisa makan di kantin. Ini sama Kak Nara dikasih uang lebih buat jajan," jawab Rinda sembari menoleh ke arah kakaknya dan membuat gerakan simbol hati yang beri keluar dari dadaanya.

"Ck! Kalau ada maunya!" timpal Nara, yang memang selalu memanjakan adik satu-satunya tersebut.

"Ya sudah, Rinda berangkat dulu semuanya! Assalamu'alaikum!" pamit Rinda sambil berlalu dari sana setelah menyambar kunci motornya.

Rinda menuju motornya yang sudah terparkir rapi di depan rumahnya. Gadis itu kembali mengecek jas hujan yang ada di dalam jok.

Kemarin, setelah mengatakan kepada ayahnya kalau kunci bagian belakang sepeda motornya agak susah, pria paruh baya itu menyempatkan diri untuk memperbaikinya sebelum berangkat ke kantor.

Alhasil sekarang Rinda bisa dengan mudah membuka joknya. Tidak lagi kehujanan seperti kemarin. Beruntung juga kemarin ibu memberinya obat paracetamol agar tubuhnya tidak demam.

Beruntung, Rinda sampai di sekolah dengan selamat. Dan yang paling penting ialah dia tidak telat hari ini. Bisa bahaya kalau sampai telat. Bisa-bisa ia berhadapan dengan para anggota osis yang sedang berjaga di gerbang hari ini.

"Bawa apaan lo?" tanya Bianka saat Rinda mau lewat.

Rinda yang ditunjuk pun menatap ke arah tangannya yang tengah membawa beberapa buku. Tentu, di dalam buku tebal itu juga ia selipkan berapa komik kesukaannya.

"Memangnya lo nggak liat apa yang gue bawa?" bukannya menjawab pertanyaan, Rinda justru melempar pertanyaan lain dan seolah meledek Bianka. "Buku sebesar ini masa masih nggak jelas di mata lo? Ck! Udah parah mata lo. Buruan periksa sana." imbuh Rinda.

"Sialaan, lo!" sentak Bianka yang tidak terima dibalas seperti itu oleh Rinda.

Gadis itu berusaha untuk mendekat ke arah Rinda dan ingin sekali menjambak rambutnya. Namun, pergerakannya dihadang oleh anggota osis yang lain.

"Jangan bertindak di luar tugas kita, Bi!" sentak salah seorang cowok dengan nada yang keras.

"Tapi dia nyebelin banget!" balas Bianka yang masih tidak terima.

"Iya, gue tau. Lagian dia nggak melanggar peraturan, kan? jadi nggak ada alasan buat lo nyentuh dia," ingat cowok itu lebih menekankan lagi kalimatnya.

Diam-diam Rinda tersenyum puas melihat Bianka yang ditarik seperti itu oleh kakak kelasnya. Cewek yang paling suka mencari kesalahannya itu, hari ini tidak akan bisa mencatat namanya di buku catatan murid-murid yang melakukan pelanggaran.

"Gue nggak ada langgar apa-apa, kan?" tanya Rinda dengan nada yang begitu menjengkelkan.

"Enggak," jawab seorang cewek berkacamata dengan buku tebal di tangannya.

"Ya udah, kalau gitu. Permisi," ucap Rinda sesopan mungkin. Karena biar bagaimanapun mereka semua kakak kelasnya.

Terpopuler

Comments

Sofie Ilyas Ilyas

Sofie Ilyas Ilyas

nyimak smga ceritanya bagus

2024-03-01

1

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2024-02-11

0

Yenta Yenta

Yenta Yenta

cuma segini aja

2024-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Kehujanan
2 Berangkat Sekolah
3 Perumpamaan
4 Perjodohan
5 Rumit
6 Tawaran Yang Menggiurkan
7 Bertemu
8 Negosiasi Mama Ayumna
9 Sebuah Syarat
10 Syarat Yang Rumit
11 Ancaman Ghani
12 Biawak
13 Tukang Selingkuh
14 Sah
15 Bukan Baper
16 Dikerjain Mertua
17 Perdebatan Kecil
18 Satu Kamar
19 Mendapat Rejeki
20 Kekasih Ghani
21 Tidak Punya Muka
22 Cenayang
23 Mas Imin
24 ATM Berjalan
25 Titisan Pir'un
26 Kehujanan
27 Kejutan Mama Ayumna
28 Demam
29 Kecupan Pertama
30 Tak Berkutik
31 Ambil Kesempatan
32 Dikurung
33 Cewek Aneh
34 Belum Waktunya Terbongkar
35 Ingin Meledak
36 Mengabaikan Pesan
37 Dapat Pacar Lagi
38 Ketahuan
39 Untung Aja Istri
40 Gue Suami Lo!
41 Udah Sah
42 Minta Kawin?
43 Peringatan Mama Ayumna
44 Kebiasaan Rinda
45 Tanggung Jawab!
46 Hukuman Istri Nggak Patuh
47 Ternistakan
48 Minjam Rinda
49 Di Antara Dua Pilihan
50 Kena Getahnya
51 Kejutan Ghani
52 Gosip Baru
53 Ruang UKS
54 Memanfaatkan Kesempatan
55 Mendesak
56 Salah Tangkap
57 Semakin Bersemangat
58 Ketahuan Mama
59 Makai Tidak?
60 Khilaf Yang Berkelanjutan
61 Dilema Ghani
62 Opertingking
63 Gaya Di Cafe
64 Cafe Nata
65 Kelulusan Rinda
66 Memberi Kejutan
67 Sang Bijak Leo
68 Membentak
69 Sayang Nyawa
70 Hukuman Istri Nakal
71 Pemanasan
72 Kurang
73 Permintaan Ghani
74 Konsekuensi Hamilin Istri
75 Kelahiran Alther
76 Akhir
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Kehujanan
2
Berangkat Sekolah
3
Perumpamaan
4
Perjodohan
5
Rumit
6
Tawaran Yang Menggiurkan
7
Bertemu
8
Negosiasi Mama Ayumna
9
Sebuah Syarat
10
Syarat Yang Rumit
11
Ancaman Ghani
12
Biawak
13
Tukang Selingkuh
14
Sah
15
Bukan Baper
16
Dikerjain Mertua
17
Perdebatan Kecil
18
Satu Kamar
19
Mendapat Rejeki
20
Kekasih Ghani
21
Tidak Punya Muka
22
Cenayang
23
Mas Imin
24
ATM Berjalan
25
Titisan Pir'un
26
Kehujanan
27
Kejutan Mama Ayumna
28
Demam
29
Kecupan Pertama
30
Tak Berkutik
31
Ambil Kesempatan
32
Dikurung
33
Cewek Aneh
34
Belum Waktunya Terbongkar
35
Ingin Meledak
36
Mengabaikan Pesan
37
Dapat Pacar Lagi
38
Ketahuan
39
Untung Aja Istri
40
Gue Suami Lo!
41
Udah Sah
42
Minta Kawin?
43
Peringatan Mama Ayumna
44
Kebiasaan Rinda
45
Tanggung Jawab!
46
Hukuman Istri Nggak Patuh
47
Ternistakan
48
Minjam Rinda
49
Di Antara Dua Pilihan
50
Kena Getahnya
51
Kejutan Ghani
52
Gosip Baru
53
Ruang UKS
54
Memanfaatkan Kesempatan
55
Mendesak
56
Salah Tangkap
57
Semakin Bersemangat
58
Ketahuan Mama
59
Makai Tidak?
60
Khilaf Yang Berkelanjutan
61
Dilema Ghani
62
Opertingking
63
Gaya Di Cafe
64
Cafe Nata
65
Kelulusan Rinda
66
Memberi Kejutan
67
Sang Bijak Leo
68
Membentak
69
Sayang Nyawa
70
Hukuman Istri Nakal
71
Pemanasan
72
Kurang
73
Permintaan Ghani
74
Konsekuensi Hamilin Istri
75
Kelahiran Alther
76
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!