BAB 16_Cantik

Sesaat kemudian mama dan papa Bara datang, mereka sangat terkejut saat mendengar bahwa cucu tercintanya di bawa ke rumah sakit.

"Bara!" Panggil mama laras.

"Mama, papa." sahut Bara saat melihat orangtuanya di rumah sakit.

"Gimana kondisi cucu mama?" tanya mama laras khawatir dan mendekat ke arah ranjang Daniel.

"Keadaannya sudah lebih baik ma, tapi untuk suhu tubuhnya masih tinggi."

"Bagaimana bisa Bar?" sekarang papa Dion yang bertanya.

"Bara juga gak tahu pa, tadi mbk indah yang telepon ngasih tahu kalau Daniel demam tinggi!" jawab Bara.

"Ya sudah kita tenang aja dulu, Daniel pasti bisa melewati segera sadar." ujar papa Dion.

"Iya, pa." Balas Bara.

"Ya udah, mending sekarang kita tunggu aja dulu ya," ajak papa Dion.

"Sayang maafin papa ya," ucap bara mengelus kening sang anak dan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjadi papa yang siap siaga.

"Sudah bar jangan menyalahkan diri sendiri." mama laras mencoba menenangkan sang anak.

"Iya, ma."

"Mama.... mama!" ucap Daniel mengigau didalam tidurnya.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Bara khawatir.

Mama laras dan papa Dion pun melihat sang cucu yang mengigau dengan nada sedih pun ikut sedih.

"Papa, mama mana?" tanya Daniel saat dia baru saja bangun.

"Mama lagi kerja sayang," ucap Bara.

Mama laras dan papa Dion hanya saling berpandangan, mereka tidak tahu yang di bahas oleh anak dan cucunya ini siapa.

"Daniel kangen mama pa," ucap Daniel dengan raut sedihnya.

"Iya, mama pasti ke sini kalau sudah selesai kerjanya!" ucap Bara tiba-tiba saja.

"Bener, pa?"

"Iya, sayang."

"Yeyy!"

"Mama siapa Bar?" tanya mama laras karena beliau tidak ingin jika ibu kandung dari sang cucu yang datang.

Beliau tidak sudi jika sang anak akan bersama dengan wanita tidak tahu diri itu, hanya mengejar apa yang dia inginkan bahkan mengkhianati sang anak dan meninggalkan cucu nya sangat masih kecil pada waktu itu.

"Itu orang yang pernah nolongin Daniel waktu di taman kota, dan sepertinya Daniel sangat suka dengan wanita itu ma" balas Bara.

Sedangkan mama laras dan papa Dion nya pun hanya ber oh ria dan ikut penasaran siapa wanita itu.

"Kalau gitu papa keluar sebentar ya," ucap Bara.

"Iya, pa."

"Ma, pa aku nitip Daniel ya." ucap Bara.

"Iya, sayang."

Setelah itu Daniel pun baru menyadari kehadiran opa dan Oma nya di sana.

"Opa, Oma!" sapa Daniel dengan senangnya.

"Hai sayang, gimana keadaannya udah baikan?" tanya Oma Laras sambil membelai rambut cucunya tersebut.

"Udah kok Oma kan bentar lagi ketemu sama mama jadi harus baikan!" ujar Daniel dengan semangat.

"Emangnya mama Daniel gimana sih?" tanya Oma Laras penasaran.

"Mama Niel cantik banget Oma, baik lagi." Daniel menjelaskan secara rinci bagaimana wajah dan sifat sang mama kepada Oma laras dan opa Dion.

Sedangkan Oma Laras dan opa Dion hanya mendengarkan tanpa ingin menghentikan cerita dari sang cucu.

"Daniel sayang banget ya sama mama nya ya?" sekarang opa Dion yang bertanya.

"Iya opa, Niel sangat sayang sama mama tapi sayang mama gak pernah tinggal di rumah sama Niel padahal temen temen Niel cerita kalau mama dan papa mereka itu tinggal bareng sama mereka dan bisa tidur bareng." sahut Daniel dengan mata sedikit berair.

"Udah-udah yang sayang jangan nangis," ucap Oma Laras.

"Iya, Oma."

Sedangkan Bara keluar kamar pasien dan mengeluarkan handphone nya dan menelepon Inez untuk datang ke rumah sakit sekarang karena Daniel sedang di rawat.

[Halo, Nez!]

[Halo, tuan. Maaf ada apa ya?]

[Inez, saya butuh kamu di rumah sakit sekarang!]

[Rumah sakit! Ada apa tuan?]

[Daniel sekarang masuk rumah sakit dan dia terus saja manggil-manggil nama kamu!]

[Apa, kalau gitu saya akan ke rumah sakit tuan!]

Setelah mengatakan itu telepon pun di matikan dan Bara sedikit lega karena Inez dapat ke rumah sakit dan menjenguk sang anak.

🥕🥕🥕

Sedangkan Inez yang mendapat kabar bahwa Daniel sakit pun bergegas menuju rumah sakit dan meninggalkan pekerjaannya yang hampir selesai tersebut, untungnya Inez sudah pulang sehingga tidak harus ijin dari tempat kerja.

Entah mengapa saat Inez mendapat kabar kalau Daniel sakit, hati Inez menjadi resah dan tanpa waktu lama dia menyetujui untuk datang.

Setelah beberapa saat Inez pun sampai di rumah sakit dengan sedikit terburu-buru dia mencari kamar Daniel.

Saat dia menuju ke sana, dia melihat Bara sedang berada di luar dengan Mike sekertaris dan sepertinya sedang membahas soal pekerjaan.

Inez pun mendekati ruangan tersebut, Bara juga tidak sengaja melihat Inez yang baru datang pun menutup dokumennya dan menyerahkan kepada Mike.

"Semuanya sudah beres, lanjutkan rencana berikutnya!" perintah Bara.

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi!" pamit Mike dan di angguki oleh Bara.

Saat pergi pun Mike tidak lupa menyapa Inez dengan ramah.

"Sore, Inez." sapanya.

"Sore." Inez pun membalas sapaan tersebut.

Kemudian Inez melangkahkan kakinya ke arah Bara dan ingin menanyakan keadaan Daniel.

"Tuan, bagaimana keadaannya Daniel?" tanya Inez.

"Dia sudah lebih baik dan sekarang tinggal pemulihannya saja meski demamnya belum terlalu turun." Bara menjelaskan kondisi Daniel sekarang.

"Saya boleh jenguk Daniel tuan?" izin Inez.

"Silahkan."

Setelah itu Inez pun masuk ke dalam dan segera menuju ke arah Daniel.

"Daniel," sapa Inez.

"Mama!" balas Daniel dengan suara lantangnya.

"Daniel! Kamu gak papa kan? Mana yang sakit?" tanya Inez khawatir.

"Niel gak papa kok ma," balasnya.

"Beneran?"

"Iya, ma."

"Syukur kalau begitu," ucap Inez dengan memeluk erat Daniel seperti sedang menghilangkan kekhawatirannya.

Tanpa Inez sadari sikapnya kepada Daniel dari tadi di lihat oleh Oma laras dan opa Dion yang duduk di sofa.

Inez memang saat masuk tidak menyadari keberadaan Oma dan opa nya Daniel sehingga dia tidak memberi salam yang semestinya.

"Siapa nih? kok cantik banget sih," ucap Oma laras dengan mendekat ke arah Inez.

Mendengar ada yang berbicara sontak membuat Inez terkejut dan melihat ke arah suara tersebut.

"Wah cantik ya pa," sahut Oma laras kepada sang suami meminta pendapat.

"Iya ma, cantik banget." balas opa Dion dengan tersenyum.

"Iya kan Oma, opa. Mama Niel sangat cantik!" timpal Daniel.

"Oma, opa?" tanya Inez dengan muka bingungnya.

Berarti mereka adalah Dion Wijaya dan Laras Wijaya, mereka adalah mama dan papa dari Bara Nahlu Wijaya membuat tubuh Inez seketika membeku.

"Iya, pilihan cucu Oma emang mantap!" sahut Oma Laras dengan mengangkat jempolnya seperti setuju dengan perkataan sang cucu.

Oma laras pun mendekati Inez dan memegang tangan Inez dengan lembut.

"Siapa nama kamu sayang?" tanya Oma Laras.

"Inez tante," jawab Inez dengan sopan.

"Cantik." ucap Oma Laras.

"Bagus namanya kayak orangnya," puji oma Laras.

Sedangkan Bara hanya melihat interaksi orang tuanya, sang anak dan juga Inez tanpa ingin mengganggunya.

"Bara, boleh juga pilihanmu nak!" ucap papa Dion mendekati sang anak.

"Kita gak ada apa-apa pa," balasnya.

"Bara jangan egois, kamu gak lihat tuh senyum sumringah dari anak kamu!" sahut opa Dion dengan mengarahkan pandangannya ke arah Daniel yang tersenyum sumringah dan tangannya terus saja memegang tangan Inez dengan erat.

Bara hanya diam saja, karena yang di ucapkan oleh sang papa memang benar.

Sedangkan mama laras juga terlihat sangat senang dengan Inez dan terus saja mengobrol.

Awalnya Inez sangat canggung namun dengan bergulirnya waktu tak terasa mereka sudah mulai enjoy dalam berbicara.

"Daniel, mama harus pulang karena besok mami harus kerja." sahut Inez sedih namun waktu sudah sangat malam tidak pantas buatnya untuk tetap tinggal.

"Mama jangan pergi, mama di sini aja temenin Niel!" rengek Daniel dengan tetap memegang tangan Inez.

"Iya, sayang kamu nginep sini aja gak papa." opa Dion berkata seperti itu.

"Terus tante sama om tidur di mana?" tanya Inez.

"Kita pulang sayang, besok saja baru datang lagi." Oma laras menjawab.

"Iya Nez, Nanti kalau Daniel rewel dan nyariin kamu gimana?" sahut Bara tidak ingin kalah dan entah kenapa dia ingin Inez terus berada di sisi nya.

Inez pun bimbang dan akhirnya memutuskan untuk tinggal karena memikirkan Daniel nantinya.

"Iya sudah deh."

Setelah itu oma Laras dan opa Dion pun pulang, sedangkan Bara sedang menelepon sepertinya urusan pekerjaan.

"Sayang tidur ya," sahut Inez pada Daniel.

"Tidur sama mama," balasnya.

"Iya tidur sama mama," ucap Inez.

Inez pun naik ke atas ranjang dan tidur dengan Daniel, Daniel memeluk Inez dengan erat seperti tidak ingin melepaskannya seterusnya.

Saat Bara masuk dia melihat Daniel dan inez sudah tertidur lelap, Bara pun mendekat ke arah ranjang dan melihat Daniel yang sangat tenang dalam tidurnya begitu pun Inez yang juga tenang dalam tidurnya membuat hati Bara tergerak dan menyelimuti tubuh dua orang yang sedang dalam dunia mereka masing masing.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

bagus banget thour 🌹🌹🌹

2025-02-04

0

Gee Fmy

Gee Fmy

pasti bara suka sama inez ..lagi muda perawan gitu ..disayangi sama denial sebagai mamanya ..
asikkk deh ..

2024-07-04

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

masa bara gak suka sih sama Inez

2024-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1_Dikhianati
2 BAB 2_Daniel Hilang
3 BAB 3_Air Mancur
4 BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5 BAB 5_Rumor Kencan
6 BAB 6_Desakan Menikah
7 BAB 7_Putus
8 BAB 8_Ke Mall
9 BAB 9_Mengantar Pulang
10 BAB 10_Menjemput Mama
11 BAB 11_Menginap
12 BAB 12_Pulang
13 BAB 13_Berita Heboh
14 BAB 14_Wawancara
15 BAB 15_Sakit
16 BAB 16_Cantik
17 BAB 17_Ide Gila
18 BAB 18_Lepaskan Dia!
19 BAB 19_Menemui Pelaku
20 BAB 20_Siuman
21 BAB 21_Ajakan Menikah
22 BAB 22_Jatuh Tempo
23 BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24 BAB 24_Jawaban
25 BAB 25_Saya Cium Kamu!
26 BAB 26_Candu
27 BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28 BAB 28_Persiapan
29 BAB 29_Kartu Undangan
30 BAB 30_Pemberkatan
31 BAB 31_Resepsi
32 BAB 32_Gagal
33 BAB 33_Pengantin Baru
34 BAB 34_Status Baru
35 BAB 35_Kolam Renang
36 BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37 BAB 37_Makan Malam
38 BAB 38_Bertemu Jessica
39 BAB 39_Kesal
40 BAB 40_Konferensi Pers
41 BAB 41_Penjelasan
42 BAB 42_Papa Sakit
43 BAB 43_Papa Sadar
44 BAB 44_Investor Baru
45 BAB 45_Lepasin!
46 BAB 46_Orang Kaya Beda
47 BAB 47_Penghinaan
48 BAB 48_Bara Marah
49 BAB 49_Pulang
50 BAB 50_Meminta Izin
51 BAB 51_Datang
52 BAB 52_Garden Party
53 BAB 53_Mansion Baru
54 BAB 54_Istana Pasir
55 BAB 55_Kembali Ke Negara X
56 BAB 56_Berita Aneh
57 BAB 57_Memberitahu
58 BAB 58_Makan Siang Bersama
59 BAB 59_Seorang Jalang
60 BAB 60_Kerjasama
61 BAB 61_Sensitif Sekali
62 BAB 62_Pemilik Baru
63 BAB 63_Sisca Welsh
64 BAB 64_Inez Sakit
65 BAB 65_Dua Garis Merah
66 BAB 66_Lama Tak Bertemu
67 BAB 67_Artikel
68 BAB 68_Apa! Baby?
69 BAB 69_Berhenti Bekerja
70 BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71 New Story: Married With My Boss
72 New Story: Kesalahan Satu Malam
73 New Story: Our Love Story
74 INFO GRUP NOVELTOON
75 New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76 New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77 New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78 New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79 New Story: Kapten Pemikat Hati
80 New Story: Suami Pilihan Mama
81 New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1_Dikhianati
2
BAB 2_Daniel Hilang
3
BAB 3_Air Mancur
4
BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5
BAB 5_Rumor Kencan
6
BAB 6_Desakan Menikah
7
BAB 7_Putus
8
BAB 8_Ke Mall
9
BAB 9_Mengantar Pulang
10
BAB 10_Menjemput Mama
11
BAB 11_Menginap
12
BAB 12_Pulang
13
BAB 13_Berita Heboh
14
BAB 14_Wawancara
15
BAB 15_Sakit
16
BAB 16_Cantik
17
BAB 17_Ide Gila
18
BAB 18_Lepaskan Dia!
19
BAB 19_Menemui Pelaku
20
BAB 20_Siuman
21
BAB 21_Ajakan Menikah
22
BAB 22_Jatuh Tempo
23
BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24
BAB 24_Jawaban
25
BAB 25_Saya Cium Kamu!
26
BAB 26_Candu
27
BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28
BAB 28_Persiapan
29
BAB 29_Kartu Undangan
30
BAB 30_Pemberkatan
31
BAB 31_Resepsi
32
BAB 32_Gagal
33
BAB 33_Pengantin Baru
34
BAB 34_Status Baru
35
BAB 35_Kolam Renang
36
BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37
BAB 37_Makan Malam
38
BAB 38_Bertemu Jessica
39
BAB 39_Kesal
40
BAB 40_Konferensi Pers
41
BAB 41_Penjelasan
42
BAB 42_Papa Sakit
43
BAB 43_Papa Sadar
44
BAB 44_Investor Baru
45
BAB 45_Lepasin!
46
BAB 46_Orang Kaya Beda
47
BAB 47_Penghinaan
48
BAB 48_Bara Marah
49
BAB 49_Pulang
50
BAB 50_Meminta Izin
51
BAB 51_Datang
52
BAB 52_Garden Party
53
BAB 53_Mansion Baru
54
BAB 54_Istana Pasir
55
BAB 55_Kembali Ke Negara X
56
BAB 56_Berita Aneh
57
BAB 57_Memberitahu
58
BAB 58_Makan Siang Bersama
59
BAB 59_Seorang Jalang
60
BAB 60_Kerjasama
61
BAB 61_Sensitif Sekali
62
BAB 62_Pemilik Baru
63
BAB 63_Sisca Welsh
64
BAB 64_Inez Sakit
65
BAB 65_Dua Garis Merah
66
BAB 66_Lama Tak Bertemu
67
BAB 67_Artikel
68
BAB 68_Apa! Baby?
69
BAB 69_Berhenti Bekerja
70
BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71
New Story: Married With My Boss
72
New Story: Kesalahan Satu Malam
73
New Story: Our Love Story
74
INFO GRUP NOVELTOON
75
New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76
New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77
New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78
New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79
New Story: Kapten Pemikat Hati
80
New Story: Suami Pilihan Mama
81
New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!