BAB 18_Lepaskan Dia!

Sore harinya Bara pun kembali berkunjung ke rumah sakit karena jadwal yang sangat padat membuat Bara tidak bisa menemani sang anak setiap saat.

"Sayang," sapa Bara kepada Daniel saat dia sedang makan dengan disuapi oleh Inez.

"Yey papa dateng!" ucap Daniel senang dan berlari menuju sang papa dan meninggalkan Inez yang sedang menyuapinya.

"Anak papa kenapa nih kok seneng banget sih?" tanya Bara karena melihat semangat sang anak.

"Niel kangen papa, papa sih gak pulang-pulang dari tadi!" sahutnya.

"Maaf ya sayang karena papa dari tadi sibuk di kantor jadi belum sempat datang ke rumah sakit." Bara meminta maaf kepada sang anak.

"Iya Niel maafin, tapi Niel ada satu permintaan sama papa." ucap Daniel.

"Apaan sayang?" tanya Bara penasaran dengan permintaan sang anak.

"Niel mau mama Inez sama Niel terus!" sahut Daniel dengan memohon.

Sedangkan Inez yang mendengarkan hal itu pun dibuat syok dengan keinginan Daniel, Inez tidak tahu harus bersikap bagaimana karena ucapan Daniel tadi.

"Daniel sekarang waktunya jalan-jalan, ayok!" ajak Inez menghampiri Daniel sekaligus mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya Neil lupa, papa Niel mau jalan-jalan di taman dulu ya sama mama," pamit Daniel kemudian naik ke kursi roda dengan Inez yang mendorong kursi roda tersebut.

Sedangkan Bara hanya diam saja dan memikirkan ucapan sang anak ternyata sama dengan pemikirannya.

Bara tahu Inez tadi memotong pembicaraan tersebut ingin mengalihkan pembicaraan dengan mengajak Daniel jalan-jalan di taman.

.

Inez dan Daniel sudah sampai di taman dengan berbagai bunga yang berada di taman digunakan untuk membuat rileks para pasien agar tidak terlalu sedih dengan berbagai penyakit yang dimiliki.

"Bagus banget ya!" sahut Inez kepada Daniel.

"Iya ma, bagus banget ya!" sahut Daniel senang bisa berjalan-jalan dengan sang mama.

Mereka berdua sangat senang sekali berada di taman ini.

"Mama." panggil Daniel.

"Iya sayang, ada apa?" sahut Inez sudah seperti seorang ibu sungguhan untuk bocah kecil itu.

"Niel haus pingin minum," ucap Daniel.

"Pingin minum?"

"Iya."

"Bentar mama ambilin dulu ya, kamu di sini aja jangan kemana-mana."

Setelah itu Inez pun pergi mengambil minuman di dalam yang jaraknya tak jauh dari taman.

Dengan cepat Inez mengambilnya karena tidak ingin membuat Daniel menunggunya terlalu lama.

Sedangkan di sisi lain, saat Inez meninggalkan Daniel sendirian ternyata ada seseorang yang mendekatinya dari belakang.

Orang tersebut sudah mengintai Daniel dari tadi dan mencari waktu yang pas untuk mendekatinya.

Tanpa berfikir panjang lelaki yang tidak diketahui siapa itu pun sudah sampai di depan Daniel.

"Hai adek manis, siapa namanya?" tanya lelaki tersebut.

"Niel om," jawab Daniel.

"Wah bagus banget namanya."

"Terima kasih om."

"Kamu sendirian?" tanya lelaki tersebut.

"Enggak, tadi sama mama." jawab Daniel tanpa rasa curiga.

"Mamanya kemana sekarang?"

"Lagi ngambil air tadi buat Niel," jawabnya lagi.

Tanpa Daniel sadari nyawanya dalam bahaya dia malah dengan santainya berbincang-bincang dengan orang tersebut.

Dengan suasana yang ramai dengan pasien membuat lelaki tersebut sedikit panik dan ingin segera membawa anak tersebut pergi ke tempat yang sepi.

"Ikut om yuk," ajaknya.

"Enggak, mama suruh Niel tunggu di sini!" sahut Daniel dengan nada sedikit keras membuat beberapa pasien melihatnya.

"Ayo!" sahut lelaki tersebut dan berusaha akan mengendong Daniel namun Daniel terus memberontak.

Lelaki tersebut sudah tidak peduli dengan keadaan sekitar karena yang ia inginkan sekarang adalah membawa Daniel pergi.

"Enggak mau, Mama!" teriak Daniel.

Inez yang sudah mengambil airnya dan berjalan menuju ke tempat Daniel pun syok saat dari jauh dia melihat Daniel sedang meronta-ronta dalam gendongan seseorang yang dia tidak kenal.

Segera Inez menghampiri Daniel dan orang tersebut dengan capet.

"Lepasin anak saya! kamu siapa?" bentak Inez.

"Mama!" sahut Daniel dan mulai menangis.

"Oh ini mamanya!" ucap lelaki tersebut dengan meremehkan Inez.

"Wah cantik juga, apa aku bawa anak dan mamanya juga!" ucap lelaki tersebut.

"Kamu siapa?" tanya Inez sekali lagi meski dia cukup takut dengan ucapan lelaki tersebut barusan.

"Aku orang yang akan menculik anak ini!" sahutnya.

Sedangkan para pasien lain ada yang melihat dan beberapa mencoba menghentikan lelaki tersebut namun tidak ada yang berani karena dia membawa pisau yang cukup tajam.

Inez merasa takut, tapi ketakutannya akan Daniel lebih besar dari pada senjata tajam tersebut.

Inez segera maju dan memberikan sebuah tendangan yang cukup keras membuat lelaki tersebut melepaskan Daniel.

Setelah dilepaskan Daniel segera berlari menghampiri sang mama dan menangis di pelukannya.

"Mama!" ucap Daniel.

"Udah ya sayang jangan nangis lagi." sambung Inez mencoba menenangkan Daniel.

Pria tersebut yang sudah bangun pun segera mengambil pisaunya yang jatuh tadi dan melangkah mengarah ke arah Inez.

Karena Inez belum siap akhirnya pria tersebut berhasil menangkap Inez kemudian dimana pisau yang ia bawa sekarang berada tepat di leher Inez dengan Inez berada di depannya.

"Mama!" teriak Daniel histeris dan mencoba menuju ke arah Inez namun ditahan oleh seorang suster yang juga ada di sana.

"Mama!" Daniel terus memanggil mama nya dengan tangisan yang tak kunjung selesai.

"Jangan ada yang berani mendekat atau kalau tidak nyawa wanita ini taruhannya!" teriak pria tersebut dan terus berjalan mundur.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" ucap salah satu pasien paruh baya ikut khawatir.

"Kakek-kakek gak usah ikut campur!" sahut pria tersebut.

Tak lama kemudian petugas keamanan dan juga polisi sudah sampai di tempat namun pria tersebut malah menjadi-jadi dengan menggoreng pisau tersebut di lengan Inez.

"Awww, saya mohon lepaskan saya!" mohon Inez untuk melepaskannya.

"Lepaskan, sekarang sudah seperti ini lebih baik kita mati bersama saja!" ucapnya.

"Mbk, mohon tetap sadarkan diri jangan tutup matanya!" ucap salah satu dokter yang melihat tubuh Inez mulai lemas.

Sedangkan darah terus mengucur ditangan Inez dengan kesadaran yang mulai berkurang namun Inez terus mencoba untuk tetap bangun karena ucapan dokter di sana yang memberitahukannya untuk tetap sadarkan diri.

🥕🥕🥕

Sedangkan di sisi lain, Bara yang ditinggal sendirian di kamar rumah sakit pun merasa bosan dan ingin menghampiri Inez dan sang anak yang berada di taman rumah sakit.

Saat sedang dalam perjalanan banyak pasien yang berlari masuk ke kamarnya dan ada juga yang keluar dengan terburu-buru.

"Permisi pak, ada apa ini kok pada lari-larian?" tanya Bara kepada salah satu pasien.

"Ada penjahat di depan sana dan ada keluarga pasien yang di sandera!" jawabnya.

Bara pun segera menuju taman pasalnya di sana ada Daniel dan juga Inez.

Saat Bara sudah sampai di taman, di sana sudah ada polisi dan pasien lainnya yang melihatnya dari kejauhan.

Saat Bara melihat siapa orang yang di sandera oleh penjahat tersebut, berapa terkejutnya Bara saat tahu kalau keluarga pasien yang disandera adalah Inez dan melihat Daniel yang terus menangis di pelukan suster dan membuat Daniel menghadap ke belakang agar tidak melihat kejadian tersebut.

"Lepaskan dia!" sahut Bara mendekati orang tersebut.

Saat Bara melangkah lebih dekat dengan pria tersebut, dia bisa melihat pergelangan tangan Inez yang terus saja mengeluarkan darah dan melihat kesadaran Inez yang mulai menurun.

"Wah Bara Nahlu Wijaya akhirnya datang," ucap pria tersebut.

"Lepaskan dia!" teriak Bara sekali lagi dengan nada marah karena berani-beraninya pria itu sudah melukai Inez.

"Dia akan denganku menghadap tuhan dengan tenang," sahut pria tersebut.

Mendengar hal itu Bara pun marah dan segera menendang pria tersebut hingga terjatuh dan membuat tubuh Inez tidak seimbang.

"Inez bangun, Nez." Bara mencoba membangunkan Inez yang kesadarannya mulai lemah.

"Mama!" teriak Daniel berlari ke arah mamanya.

"Mama bangun!" lanjutnya.

"tuan Bara, Daniel!" ucap Inez kemudian kehilangan kesadarannya.

Sedangkan pria itu langsung di tangkap oleh polisi saat dia akan kabur dari sana.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Astrid Nandistya Hayoto

Astrid Nandistya Hayoto

Siapa sih orgnya,, apa bara kenal
tapi kayaknya dia kenal bara.

2025-02-07

0

Selamet Turipno

Selamet Turipno

sdh aku bilang ini cerita sampah ngapain kalian baca jg

2025-03-04

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

siapa penculik itu ya 🤔🤔😏

2024-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1_Dikhianati
2 BAB 2_Daniel Hilang
3 BAB 3_Air Mancur
4 BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5 BAB 5_Rumor Kencan
6 BAB 6_Desakan Menikah
7 BAB 7_Putus
8 BAB 8_Ke Mall
9 BAB 9_Mengantar Pulang
10 BAB 10_Menjemput Mama
11 BAB 11_Menginap
12 BAB 12_Pulang
13 BAB 13_Berita Heboh
14 BAB 14_Wawancara
15 BAB 15_Sakit
16 BAB 16_Cantik
17 BAB 17_Ide Gila
18 BAB 18_Lepaskan Dia!
19 BAB 19_Menemui Pelaku
20 BAB 20_Siuman
21 BAB 21_Ajakan Menikah
22 BAB 22_Jatuh Tempo
23 BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24 BAB 24_Jawaban
25 BAB 25_Saya Cium Kamu!
26 BAB 26_Candu
27 BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28 BAB 28_Persiapan
29 BAB 29_Kartu Undangan
30 BAB 30_Pemberkatan
31 BAB 31_Resepsi
32 BAB 32_Gagal
33 BAB 33_Pengantin Baru
34 BAB 34_Status Baru
35 BAB 35_Kolam Renang
36 BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37 BAB 37_Makan Malam
38 BAB 38_Bertemu Jessica
39 BAB 39_Kesal
40 BAB 40_Konferensi Pers
41 BAB 41_Penjelasan
42 BAB 42_Papa Sakit
43 BAB 43_Papa Sadar
44 BAB 44_Investor Baru
45 BAB 45_Lepasin!
46 BAB 46_Orang Kaya Beda
47 BAB 47_Penghinaan
48 BAB 48_Bara Marah
49 BAB 49_Pulang
50 BAB 50_Meminta Izin
51 BAB 51_Datang
52 BAB 52_Garden Party
53 BAB 53_Mansion Baru
54 BAB 54_Istana Pasir
55 BAB 55_Kembali Ke Negara X
56 BAB 56_Berita Aneh
57 BAB 57_Memberitahu
58 BAB 58_Makan Siang Bersama
59 BAB 59_Seorang Jalang
60 BAB 60_Kerjasama
61 BAB 61_Sensitif Sekali
62 BAB 62_Pemilik Baru
63 BAB 63_Sisca Welsh
64 BAB 64_Inez Sakit
65 BAB 65_Dua Garis Merah
66 BAB 66_Lama Tak Bertemu
67 BAB 67_Artikel
68 BAB 68_Apa! Baby?
69 BAB 69_Berhenti Bekerja
70 BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71 New Story: Married With My Boss
72 New Story: Kesalahan Satu Malam
73 New Story: Our Love Story
74 INFO GRUP NOVELTOON
75 New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76 New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77 New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78 New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79 New Story: Kapten Pemikat Hati
80 New Story: Suami Pilihan Mama
81 New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1_Dikhianati
2
BAB 2_Daniel Hilang
3
BAB 3_Air Mancur
4
BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5
BAB 5_Rumor Kencan
6
BAB 6_Desakan Menikah
7
BAB 7_Putus
8
BAB 8_Ke Mall
9
BAB 9_Mengantar Pulang
10
BAB 10_Menjemput Mama
11
BAB 11_Menginap
12
BAB 12_Pulang
13
BAB 13_Berita Heboh
14
BAB 14_Wawancara
15
BAB 15_Sakit
16
BAB 16_Cantik
17
BAB 17_Ide Gila
18
BAB 18_Lepaskan Dia!
19
BAB 19_Menemui Pelaku
20
BAB 20_Siuman
21
BAB 21_Ajakan Menikah
22
BAB 22_Jatuh Tempo
23
BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24
BAB 24_Jawaban
25
BAB 25_Saya Cium Kamu!
26
BAB 26_Candu
27
BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28
BAB 28_Persiapan
29
BAB 29_Kartu Undangan
30
BAB 30_Pemberkatan
31
BAB 31_Resepsi
32
BAB 32_Gagal
33
BAB 33_Pengantin Baru
34
BAB 34_Status Baru
35
BAB 35_Kolam Renang
36
BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37
BAB 37_Makan Malam
38
BAB 38_Bertemu Jessica
39
BAB 39_Kesal
40
BAB 40_Konferensi Pers
41
BAB 41_Penjelasan
42
BAB 42_Papa Sakit
43
BAB 43_Papa Sadar
44
BAB 44_Investor Baru
45
BAB 45_Lepasin!
46
BAB 46_Orang Kaya Beda
47
BAB 47_Penghinaan
48
BAB 48_Bara Marah
49
BAB 49_Pulang
50
BAB 50_Meminta Izin
51
BAB 51_Datang
52
BAB 52_Garden Party
53
BAB 53_Mansion Baru
54
BAB 54_Istana Pasir
55
BAB 55_Kembali Ke Negara X
56
BAB 56_Berita Aneh
57
BAB 57_Memberitahu
58
BAB 58_Makan Siang Bersama
59
BAB 59_Seorang Jalang
60
BAB 60_Kerjasama
61
BAB 61_Sensitif Sekali
62
BAB 62_Pemilik Baru
63
BAB 63_Sisca Welsh
64
BAB 64_Inez Sakit
65
BAB 65_Dua Garis Merah
66
BAB 66_Lama Tak Bertemu
67
BAB 67_Artikel
68
BAB 68_Apa! Baby?
69
BAB 69_Berhenti Bekerja
70
BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71
New Story: Married With My Boss
72
New Story: Kesalahan Satu Malam
73
New Story: Our Love Story
74
INFO GRUP NOVELTOON
75
New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76
New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77
New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78
New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79
New Story: Kapten Pemikat Hati
80
New Story: Suami Pilihan Mama
81
New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!