BAB 6_Desakan Menikah

Sedangkan Inez yang di suruh oleh pak Darto untuk ke kantor pun segera mempercepat langkahnya dan sampai ia sudah berada di luar kantornya.

Sekarang hanya beberapa karyawan saja yang masuk karena memang ini hari weekend dan juga berita tadi sangat mendadak sekali dan membuat Inez juga harus masuk, padahal dia ingin sekali rebahan menikmati hari liburnya.

Saat sudah sampai Inez segera menuju ke ruangan pak Darto.

"Pagi, pak."

"Eh, Inez baru dateng?"

"Iya, pak."

"Kamu gak lihat pesan saya ya," sahut pak Darto membuat Inez bingung.

"Pesan apa ya pak? Bukannya bapak suruh saya buru-buru ke sini," sahut Inez.

"Kamu cek aja dulu pesan grup," balas pak Darto dengan santai.

Dan Inez juga merasa heran karena saat masuk tadi dia tidak melihat karyawan lainnya selain pak Darto seorang dan terlihat dari gaya pak Darto sepertinya beliau juga akan pergi tapi bukankah mereka harus rapat.

Saat Inez melihat pesan dari pak Darto di grup betapa terkejutnya Inez ternyata untuk rapat dibatalkan.

[Untuk rapat sekarang saya batalkan, maaf buat semuanya yang sudah direpotkan.]

Begitulah isi pesan teks yang di kirim pak Darto ke grup karyawan, Inez yang membaca pun ikut kesal karena dia tidak melihat handphone terlebih dahulu sebelum berangkat ke sini tadi.

"Ya sudah pak kalau begitu saya permisi dulu," pamit Inez.

"Iya, nez."

Setelah berpamitan Inez pun keluar dari kantor dan menuju kembali ke rumahnya, dia berfikir sia-sia sudah dia pergi tadi sudah mandi dan berpakaian rapi tetapi rapatnya dibatalkan dan lebih parahnya tadi dia harus membayar bis untuk ke kantor.

🥕🥕🥕

Di sisi lain Bara yang membawa Daniel untuk berkunjung ke rumah mama laras dan papa Dion nya pun sangat senang, setibanya di sana Daniel sudah di sambut oleh Oma dan opa nya.

"Oma, opa!" panggil Daniel dengan kencangnya seraya berlari mendekati mereka.

"Wah cucu Oma udah besar ya," balas mama laras kepada Daniel.

"Iya dong oma." jawab Daniel dengan gemasnya.

"Bara," sapa papa Dion saat Bara menyusul mereka.

"Hai, pa." sapa Bara.

"Hemm." balas papa Dion.

Setelah itu mereka pun segera masuk ke dalam, mama laras dan Daniel sudah terlebih dahulu masuk dengan senangnya karena mama laras tadi bikin bolu kesukaan sang cucu.

"Gimana berita tadi?" tanya papa Dion to the point setelah mereka duduk di ruang tamu.

"Sudah beres kok pa," jawab Bara.

"Siapa yang nyebarin gosip kayak gitu?" tanya papa Dion dengan sedikit kesal.

"Bara juga gak tahu pa, tapi seperti nya itu hanya untuk menaikkan pamor saja." balas Bara.

"Kamu harus selidiki kasus ini son."

"Iya pa, pasti."

Setelah itu mama laras dan Daniel pun kembali dari dapur dengan membawa banyak kue bolu berbagai rasa, namun lebih banyak berwarna coklat karena Daniel sangat suka dengan coklat.

"Wah ini anak papa yang masak?" sahut Bara.

"Iya, pa. Sama Oma juga!"balasnya.

"Hebatnya cucu opa ini," sahut papa Dion bergantian memuji Daniel.

"Ya udah, sekarang di makan ya," ajak mama laras.

"Iya, ma."

"Ayo, Oma."

Setelah itu mereka pun memakan kue bolu tersebut sambil berbincang-bincang dan bermain.

Saat sedang berbincang Daniel pun mengeluarkan suaranya dan berkata sesuatu yang membuat semua orang terkejut.

"Oma, opa Niel akan punya mama loh." Daniel berkata seperti ini membuat Oma dan opa saling berpandangan dan tampak terkejut.

"Beneran sayang?" tanya Oma lagi ke sang cucu.

"Iya beneran Oma, kemarin Daniel juga ketemu sama calon mamanya Niel di taman kota," sahut Daniel menceritakan pertemuannya dengan inez yang berada di taman kemarin dan hal itu membuat Bara bingung karena dia sendiri juga tidak tahu tentang hal tersebut.

"Maksudnya sayang?" Sambut opanya.

"Kemarin Niel ketemu mama barunya Niel di taman kota, mama Niel sangat cantik Opa dan juga penyayang banget apa lagi sama Niel." Daniel dengan senangnya bercerita.

mama laras dan papa Dion pun langsung melihat ke arah anak mereka meminta suatu kejelasan dari ucapan sang cucu.

"Apa maksudnya Daniel ini son?" tanya papa Dion.

"Jadi, sebenarnya kemarin Daniel sempat hilang saat rekreasi sekolah seperti biasanya, dan dia ternyata di temukan di taman kota dekat air mancur karena dari kemarin dia juga sangat ingin pergi ke sana, terus dia sepertinya di bantu oleh seseorang yang Daniel panggil mama itu." Bara menjawab dengan nada datar dan informasi yang dia tahu saja.

"Apa! Daniel sempat hilang!" sahut mama laras dengan nada tinggi.

"Iya, ma."

"Astaga Bara anak sendiri bisa sampek hilang," keluh mama laras.

"Iya, maaf ma. Bara juga masih di kantor kemarin terus di telepon sama kemal bodyguard Daniel jadi baru deh Bara ke sana," jawab Bara mencoba menjelaskan situasinya kepada sang mama laras.

"Makanya buruan nikah Bara, biar Daniel ada yang jagain." mama laras terus saja mendesak Bara untuk segera menikah.

"Bener apa kata mama mu bar," lanjut papa Dion menyetujui keinginan sang istri.

Bara merasa terpojokkan hingga ia hanya bisa diam tanpa berniat menanggapi ucapan orangtuanya tersebut.

"Kamu lihat kalau kejadian seperti ini terjadi lagi gimana coba," sahut mama laras.

"Udah ma yang penting Daniel kan sudah ditemukan," ucap papa Dion menenangkan sang istri.

"Lain kali jangan di ulang lagi ya," nasihat mama laras dan hanya di angguki oleh Bara.

"Seperti apa orangnya?" tanya mama laras penasaran dengan orang tersebut.

"Bara juga tidak tahu, karena saat di temukan mbk indah Daniel sedang sendirian dan orang tersebut katanya beli minuman," jawab Bara.

"Kalau emang benar Daniel mau punya mama, maka mama juga sangat senang loh bar." mama laras menambahkannya.

"Iya, ma. Papa juga sangat senang sekali," lanjut papa Dion.

"Kalian ini apa-apaan sih." sahut Bara kesal sendiri.

"Udah bar, sekarang emang waktunya kamu buka hati lagi, kamu gak kasihan sama anak kamu ini." mama laras mencoba menggoyahkan hati sang anak.

"Bara usahain ma, tapi Bara tidak bisa janji." Bara mencoba mengiyakannya.

"Ya sudah, terserah kamu lah pokoknya."

Setelah beberapa waktu, tak terasa hari sudah mulai sore menandakan waktunya Bara membawa pulang Daniel ke rumah mereka sendiri.

"ma, pa, Bara pulang dulu ya," pamit Bara.

"Kamu bener gak mau nunggu anak kamu bangun dulu bar, tuh lihat Daniel pules banget gitu." mama laras mencoba membujuk Bara karena sekarang Daniel sedang pulas sekali tidurnya.

"Iya, ma gak papa biar di lanjut tidur di mobil aja," balas Bara.

"Ya sudah terserah kamu, kamu yang hati-hati ya bawa mobilnya."

"Iya, ma,"

"Hati-hati, son."

"Iya, Pa."

Setelah itu Bara pun menggendong sang anak dan menidurkannya di belakang, kemudian dia pun pergi meninggalkan mansion orangtuanya menuju ke mansionnya sendiri.

🥕🥕🥕

Sedangkan Inez merasa sangat lapar di sore hari ini sehingga dia memutuskan untuk keluar mencari makan sambil mencari udara segar di sekitar sini dan juga dia ingin membeli beberapa bahan dapur yang memang sudah habis dan perlengkapan lainnya.

Segera ia keluar dan mencari sesuatu yang diinginkannya, pertama dia menuju ke arah swalayan terlebih dahulu, setelah semua barang didapatkan dia pun memutuskan untuk membeli nasi goreng saja yang lebih praktis dan pastinya enak.

Namun siap saat sedang berjalan menuju ke rumahnya setelah membeli makan ternyata Inez bertemu dengan orang yang sangat ia hindari saat ini.

Malas rasanya untuk melihat wajahnya bahkan sebentar saja, Inez mencoba menghindar dan berpura-pura tidak melihatnya dan terus saja berjalan.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Yg kemarin nelp itu mba indah bang 😣

2024-03-19

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Inez selesaikan dulu urusanmu dngn Indra karna menghindar gak akan menyelesaikan masalah

2024-03-10

1

susi 2020

susi 2020

💕💕

2023-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1_Dikhianati
2 BAB 2_Daniel Hilang
3 BAB 3_Air Mancur
4 BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5 BAB 5_Rumor Kencan
6 BAB 6_Desakan Menikah
7 BAB 7_Putus
8 BAB 8_Ke Mall
9 BAB 9_Mengantar Pulang
10 BAB 10_Menjemput Mama
11 BAB 11_Menginap
12 BAB 12_Pulang
13 BAB 13_Berita Heboh
14 BAB 14_Wawancara
15 BAB 15_Sakit
16 BAB 16_Cantik
17 BAB 17_Ide Gila
18 BAB 18_Lepaskan Dia!
19 BAB 19_Menemui Pelaku
20 BAB 20_Siuman
21 BAB 21_Ajakan Menikah
22 BAB 22_Jatuh Tempo
23 BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24 BAB 24_Jawaban
25 BAB 25_Saya Cium Kamu!
26 BAB 26_Candu
27 BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28 BAB 28_Persiapan
29 BAB 29_Kartu Undangan
30 BAB 30_Pemberkatan
31 BAB 31_Resepsi
32 BAB 32_Gagal
33 BAB 33_Pengantin Baru
34 BAB 34_Status Baru
35 BAB 35_Kolam Renang
36 BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37 BAB 37_Makan Malam
38 BAB 38_Bertemu Jessica
39 BAB 39_Kesal
40 BAB 40_Konferensi Pers
41 BAB 41_Penjelasan
42 BAB 42_Papa Sakit
43 BAB 43_Papa Sadar
44 BAB 44_Investor Baru
45 BAB 45_Lepasin!
46 BAB 46_Orang Kaya Beda
47 BAB 47_Penghinaan
48 BAB 48_Bara Marah
49 BAB 49_Pulang
50 BAB 50_Meminta Izin
51 BAB 51_Datang
52 BAB 52_Garden Party
53 BAB 53_Mansion Baru
54 BAB 54_Istana Pasir
55 BAB 55_Kembali Ke Negara X
56 BAB 56_Berita Aneh
57 BAB 57_Memberitahu
58 BAB 58_Makan Siang Bersama
59 BAB 59_Seorang Jalang
60 BAB 60_Kerjasama
61 BAB 61_Sensitif Sekali
62 BAB 62_Pemilik Baru
63 BAB 63_Sisca Welsh
64 BAB 64_Inez Sakit
65 BAB 65_Dua Garis Merah
66 BAB 66_Lama Tak Bertemu
67 BAB 67_Artikel
68 BAB 68_Apa! Baby?
69 BAB 69_Berhenti Bekerja
70 BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71 New Story: Married With My Boss
72 New Story: Kesalahan Satu Malam
73 New Story: Our Love Story
74 INFO GRUP NOVELTOON
75 New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76 New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77 New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78 New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79 New Story: Kapten Pemikat Hati
80 New Story: Suami Pilihan Mama
81 New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1_Dikhianati
2
BAB 2_Daniel Hilang
3
BAB 3_Air Mancur
4
BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5
BAB 5_Rumor Kencan
6
BAB 6_Desakan Menikah
7
BAB 7_Putus
8
BAB 8_Ke Mall
9
BAB 9_Mengantar Pulang
10
BAB 10_Menjemput Mama
11
BAB 11_Menginap
12
BAB 12_Pulang
13
BAB 13_Berita Heboh
14
BAB 14_Wawancara
15
BAB 15_Sakit
16
BAB 16_Cantik
17
BAB 17_Ide Gila
18
BAB 18_Lepaskan Dia!
19
BAB 19_Menemui Pelaku
20
BAB 20_Siuman
21
BAB 21_Ajakan Menikah
22
BAB 22_Jatuh Tempo
23
BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24
BAB 24_Jawaban
25
BAB 25_Saya Cium Kamu!
26
BAB 26_Candu
27
BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28
BAB 28_Persiapan
29
BAB 29_Kartu Undangan
30
BAB 30_Pemberkatan
31
BAB 31_Resepsi
32
BAB 32_Gagal
33
BAB 33_Pengantin Baru
34
BAB 34_Status Baru
35
BAB 35_Kolam Renang
36
BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37
BAB 37_Makan Malam
38
BAB 38_Bertemu Jessica
39
BAB 39_Kesal
40
BAB 40_Konferensi Pers
41
BAB 41_Penjelasan
42
BAB 42_Papa Sakit
43
BAB 43_Papa Sadar
44
BAB 44_Investor Baru
45
BAB 45_Lepasin!
46
BAB 46_Orang Kaya Beda
47
BAB 47_Penghinaan
48
BAB 48_Bara Marah
49
BAB 49_Pulang
50
BAB 50_Meminta Izin
51
BAB 51_Datang
52
BAB 52_Garden Party
53
BAB 53_Mansion Baru
54
BAB 54_Istana Pasir
55
BAB 55_Kembali Ke Negara X
56
BAB 56_Berita Aneh
57
BAB 57_Memberitahu
58
BAB 58_Makan Siang Bersama
59
BAB 59_Seorang Jalang
60
BAB 60_Kerjasama
61
BAB 61_Sensitif Sekali
62
BAB 62_Pemilik Baru
63
BAB 63_Sisca Welsh
64
BAB 64_Inez Sakit
65
BAB 65_Dua Garis Merah
66
BAB 66_Lama Tak Bertemu
67
BAB 67_Artikel
68
BAB 68_Apa! Baby?
69
BAB 69_Berhenti Bekerja
70
BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71
New Story: Married With My Boss
72
New Story: Kesalahan Satu Malam
73
New Story: Our Love Story
74
INFO GRUP NOVELTOON
75
New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76
New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77
New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78
New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79
New Story: Kapten Pemikat Hati
80
New Story: Suami Pilihan Mama
81
New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!