Sedangkan Inez yang di suruh oleh pak Darto untuk ke kantor pun segera mempercepat langkahnya dan sampai ia sudah berada di luar kantornya.
Sekarang hanya beberapa karyawan saja yang masuk karena memang ini hari weekend dan juga berita tadi sangat mendadak sekali dan membuat Inez juga harus masuk, padahal dia ingin sekali rebahan menikmati hari liburnya.
Saat sudah sampai Inez segera menuju ke ruangan pak Darto.
"Pagi, pak."
"Eh, Inez baru dateng?"
"Iya, pak."
"Kamu gak lihat pesan saya ya," sahut pak Darto membuat Inez bingung.
"Pesan apa ya pak? Bukannya bapak suruh saya buru-buru ke sini," sahut Inez.
"Kamu cek aja dulu pesan grup," balas pak Darto dengan santai.
Dan Inez juga merasa heran karena saat masuk tadi dia tidak melihat karyawan lainnya selain pak Darto seorang dan terlihat dari gaya pak Darto sepertinya beliau juga akan pergi tapi bukankah mereka harus rapat.
Saat Inez melihat pesan dari pak Darto di grup betapa terkejutnya Inez ternyata untuk rapat dibatalkan.
[Untuk rapat sekarang saya batalkan, maaf buat semuanya yang sudah direpotkan.]
Begitulah isi pesan teks yang di kirim pak Darto ke grup karyawan, Inez yang membaca pun ikut kesal karena dia tidak melihat handphone terlebih dahulu sebelum berangkat ke sini tadi.
"Ya sudah pak kalau begitu saya permisi dulu," pamit Inez.
"Iya, nez."
Setelah berpamitan Inez pun keluar dari kantor dan menuju kembali ke rumahnya, dia berfikir sia-sia sudah dia pergi tadi sudah mandi dan berpakaian rapi tetapi rapatnya dibatalkan dan lebih parahnya tadi dia harus membayar bis untuk ke kantor.
🥕🥕🥕
Di sisi lain Bara yang membawa Daniel untuk berkunjung ke rumah mama laras dan papa Dion nya pun sangat senang, setibanya di sana Daniel sudah di sambut oleh Oma dan opa nya.
"Oma, opa!" panggil Daniel dengan kencangnya seraya berlari mendekati mereka.
"Wah cucu Oma udah besar ya," balas mama laras kepada Daniel.
"Iya dong oma." jawab Daniel dengan gemasnya.
"Bara," sapa papa Dion saat Bara menyusul mereka.
"Hai, pa." sapa Bara.
"Hemm." balas papa Dion.
Setelah itu mereka pun segera masuk ke dalam, mama laras dan Daniel sudah terlebih dahulu masuk dengan senangnya karena mama laras tadi bikin bolu kesukaan sang cucu.
"Gimana berita tadi?" tanya papa Dion to the point setelah mereka duduk di ruang tamu.
"Sudah beres kok pa," jawab Bara.
"Siapa yang nyebarin gosip kayak gitu?" tanya papa Dion dengan sedikit kesal.
"Bara juga gak tahu pa, tapi seperti nya itu hanya untuk menaikkan pamor saja." balas Bara.
"Kamu harus selidiki kasus ini son."
"Iya pa, pasti."
Setelah itu mama laras dan Daniel pun kembali dari dapur dengan membawa banyak kue bolu berbagai rasa, namun lebih banyak berwarna coklat karena Daniel sangat suka dengan coklat.
"Wah ini anak papa yang masak?" sahut Bara.
"Iya, pa. Sama Oma juga!"balasnya.
"Hebatnya cucu opa ini," sahut papa Dion bergantian memuji Daniel.
"Ya udah, sekarang di makan ya," ajak mama laras.
"Iya, ma."
"Ayo, Oma."
Setelah itu mereka pun memakan kue bolu tersebut sambil berbincang-bincang dan bermain.
Saat sedang berbincang Daniel pun mengeluarkan suaranya dan berkata sesuatu yang membuat semua orang terkejut.
"Oma, opa Niel akan punya mama loh." Daniel berkata seperti ini membuat Oma dan opa saling berpandangan dan tampak terkejut.
"Beneran sayang?" tanya Oma lagi ke sang cucu.
"Iya beneran Oma, kemarin Daniel juga ketemu sama calon mamanya Niel di taman kota," sahut Daniel menceritakan pertemuannya dengan inez yang berada di taman kemarin dan hal itu membuat Bara bingung karena dia sendiri juga tidak tahu tentang hal tersebut.
"Maksudnya sayang?" Sambut opanya.
"Kemarin Niel ketemu mama barunya Niel di taman kota, mama Niel sangat cantik Opa dan juga penyayang banget apa lagi sama Niel." Daniel dengan senangnya bercerita.
mama laras dan papa Dion pun langsung melihat ke arah anak mereka meminta suatu kejelasan dari ucapan sang cucu.
"Apa maksudnya Daniel ini son?" tanya papa Dion.
"Jadi, sebenarnya kemarin Daniel sempat hilang saat rekreasi sekolah seperti biasanya, dan dia ternyata di temukan di taman kota dekat air mancur karena dari kemarin dia juga sangat ingin pergi ke sana, terus dia sepertinya di bantu oleh seseorang yang Daniel panggil mama itu." Bara menjawab dengan nada datar dan informasi yang dia tahu saja.
"Apa! Daniel sempat hilang!" sahut mama laras dengan nada tinggi.
"Iya, ma."
"Astaga Bara anak sendiri bisa sampek hilang," keluh mama laras.
"Iya, maaf ma. Bara juga masih di kantor kemarin terus di telepon sama kemal bodyguard Daniel jadi baru deh Bara ke sana," jawab Bara mencoba menjelaskan situasinya kepada sang mama laras.
"Makanya buruan nikah Bara, biar Daniel ada yang jagain." mama laras terus saja mendesak Bara untuk segera menikah.
"Bener apa kata mama mu bar," lanjut papa Dion menyetujui keinginan sang istri.
Bara merasa terpojokkan hingga ia hanya bisa diam tanpa berniat menanggapi ucapan orangtuanya tersebut.
"Kamu lihat kalau kejadian seperti ini terjadi lagi gimana coba," sahut mama laras.
"Udah ma yang penting Daniel kan sudah ditemukan," ucap papa Dion menenangkan sang istri.
"Lain kali jangan di ulang lagi ya," nasihat mama laras dan hanya di angguki oleh Bara.
"Seperti apa orangnya?" tanya mama laras penasaran dengan orang tersebut.
"Bara juga tidak tahu, karena saat di temukan mbk indah Daniel sedang sendirian dan orang tersebut katanya beli minuman," jawab Bara.
"Kalau emang benar Daniel mau punya mama, maka mama juga sangat senang loh bar." mama laras menambahkannya.
"Iya, ma. Papa juga sangat senang sekali," lanjut papa Dion.
"Kalian ini apa-apaan sih." sahut Bara kesal sendiri.
"Udah bar, sekarang emang waktunya kamu buka hati lagi, kamu gak kasihan sama anak kamu ini." mama laras mencoba menggoyahkan hati sang anak.
"Bara usahain ma, tapi Bara tidak bisa janji." Bara mencoba mengiyakannya.
"Ya sudah, terserah kamu lah pokoknya."
Setelah beberapa waktu, tak terasa hari sudah mulai sore menandakan waktunya Bara membawa pulang Daniel ke rumah mereka sendiri.
"ma, pa, Bara pulang dulu ya," pamit Bara.
"Kamu bener gak mau nunggu anak kamu bangun dulu bar, tuh lihat Daniel pules banget gitu." mama laras mencoba membujuk Bara karena sekarang Daniel sedang pulas sekali tidurnya.
"Iya, ma gak papa biar di lanjut tidur di mobil aja," balas Bara.
"Ya sudah terserah kamu, kamu yang hati-hati ya bawa mobilnya."
"Iya, ma,"
"Hati-hati, son."
"Iya, Pa."
Setelah itu Bara pun menggendong sang anak dan menidurkannya di belakang, kemudian dia pun pergi meninggalkan mansion orangtuanya menuju ke mansionnya sendiri.
🥕🥕🥕
Sedangkan Inez merasa sangat lapar di sore hari ini sehingga dia memutuskan untuk keluar mencari makan sambil mencari udara segar di sekitar sini dan juga dia ingin membeli beberapa bahan dapur yang memang sudah habis dan perlengkapan lainnya.
Segera ia keluar dan mencari sesuatu yang diinginkannya, pertama dia menuju ke arah swalayan terlebih dahulu, setelah semua barang didapatkan dia pun memutuskan untuk membeli nasi goreng saja yang lebih praktis dan pastinya enak.
Namun siap saat sedang berjalan menuju ke rumahnya setelah membeli makan ternyata Inez bertemu dengan orang yang sangat ia hindari saat ini.
Malas rasanya untuk melihat wajahnya bahkan sebentar saja, Inez mencoba menghindar dan berpura-pura tidak melihatnya dan terus saja berjalan.
.
.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
🌸 Airyein 🌸
Yg kemarin nelp itu mba indah bang 😣
2024-03-19
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Inez selesaikan dulu urusanmu dngn Indra karna menghindar gak akan menyelesaikan masalah
2024-03-10
1
susi 2020
💕💕
2023-10-28
1