BAB 15_Sakit

Setelah Bara berkata seperti itu, Inez pun hanya terdiam dan tidak merespon sama sekali namun akhirnya dia tersadar dan segera berkata.

"Saya tuan?" tanya Inez sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu, siapa lagi." ucap Bara.

Dimas pun melihat ke arah Inez dan meminta jawaban dari Inez bagaimana dia harus bertindak.

"Kamu duluan aja ya dim," sahut Inez.

"Beneran Nez?"

"Iya, kamu tenang aja. Aku gak papa kok," ucap Inez.

Setelah mendengarkan hal itu Dimas pun keluar dari ruangan dan menuju ke kantor terlebih dahulu dan meninggalkan Inez sendirian yang masih berada di dalam ruangan Bara.

Saat dimas sudah pergi, Bara pun memasang mode kunci otomatis dengan remot di tangannya, sehingga sekarang ruangannya terkunci.

"Inez, apa kamu menghindar dari saya?" tanya Bara dengan tegas.

"Ti...tidak tuan." Inez membalasnya dengan terbata-bata karena gugup.

"Bagaimana tuan Bara bisa tahu kalau aku menghindarinya, emang terlihat jelas ya?" sahut Inez dalam hatinya.

"Kalau tidak kenapa dari tadi kamu seperti tidak kenal dengan saya?" sahutnya lagi.

"Bukan begitu tuan, saya cuma merasa tidak enak saja tuan." Inez mencari alasan.

"Tidak enak kenapa?"

"Ya, karena tuan kan presdir di sini, jadi tidak enak kalau sampai berinteraksi satu sama lain bisa-bisa banyak yang mikir enggak enggak nanti." balas Inez.

"Terserah kamulah! Oh ya, setiap hari Daniel selalu cariin kamu." Bara membahas tentang kerinduan Daniel terhadap Inez.

"Maaf tuan, saya belum bisa ke sana. Saya juga rasanya kurang pantas kalau masih berhubungan dengan keluarga tuan," ucap Inez.

"Maksudnya?"

"Ya, karenakan saya bukan siapa-siapa di sini jadi tidak seharusnya saya masih menemui Daniel anak tuan" ujar Inez.

"Tapi Daniel sangat merindukan kamu!" tegas Bara.

"Maaf tuan, saya permisi dulu."

Setelah mengucapkan hal itu Inez pun keluar dari ruangan tersebut tanpa melihat ke arah Bara namun baru akan di buka pintu tidak di buka.

"Tuan tolong buka pintunya," pinta Inez.

"Apa jaminan jika saya membuka pintu itu," sahut bara berjalan mendekati Inez.

"Tuan saya mohon buka!" ucap Inez sambil nada suara meninggi.

Bara yang tidak tega pun langsung membuka otomatis pintu tersebut dan Inez langsung saja keluar dari sana.

Saat sudah tidak terlihat Mike pun masuk ke ruangan tersebut.

"Ada apa tuan?" ucap Mike khawatir karena saat melihat Inez keluar dengan wajah suram dan sedikit sedih.

"Tidak ada apa-apa." ucap Bara.

Dia sangat penasaran dengan hubungan mereka berdua karena seperti ada yang tidak beres dan seperti ada benih-benih cinta, tapi entahlah Mike tidak tahu karena dia sendiri juga tidak pernah merasakan apa itu cinta karena hidupnya hanya dia curahkan untuk pekerjaan saja.

"Mike," panggil Bara saat Mike akan keluar dari ruangannya.

"Iya tuan,"

"Kamu cari biodata tentang karyawan wanita itu serinci-rincinya," ucap Bara.

"Baik tuan."

Setelah itu Mike pun menjalankan tugasnya untuk mencari tahu semua informasi dari seorang Inez.

Tak lama kemudian Mike sudah mendapat informasi tentang Inez dari anak buah yang di tugas kan untuk mencarinya.

Mike pun menjelaskan semua yang ia dapat tentang data diri seorang Inez.

"Kalau boleh saya tahu, kenapa tuan ingin sekali mencari informasi tentang wartawan ini?" tanya Mike.

"Mike, kamu tahu kan waktu Daniel hilang ternyata dia berada di taman kota."

"Iya, tuan."

"Ternyata Daniel bertemu dengan Inez dan Daniel terus saja memanggil Inez dengan sebutan mama hingga sekarang." lanjut Bara.

"Kemudian bagaimana dengan tanggapan tuan Bara?"

"Saya tidak bisa membuat kecewa anak saya, sehingga saya iya in saja dan beberapa hari ini Inez sedang menjauh dari anak saya dia bilang dia tidak seharusnya berada di samping anak saya karena mereka tidak punya status hubungan apapun." lanjut Bara.

"Sepertinya tuan muda memang butuh sosok mama untuknya tuan," ucap Mike berniat untuk menjodohkan tuannya dengan Inez.

"Maksud kamu?"

"Coba bapak pikirkan, tuan muda sangat lah susah berbaur dengan orang lain apa lagi orang asing, namun saat dengan Inez dia malah merasa akrab sekali seperti memang dengan sang mamanya dan sepertinya sudah waktunya buat tuan untuk membuka lembaran baru dan keluar dari sisi sepinya tuan tapi semua keputusan ada pada tuan." lanjut Mike.

"Kau seperti sudah berpengalaman saja Mike, sudah lebih baik kalau kau kembali ke meja mu." Mike pun pergi meninggalkan Bara yang terdiam setelah mendengar ucapan Mike tadi.

Dia pun sedikit memikirkannya dan menganggap bahwa ucapan Mike ada benarnya kali ini.

🥕🥕🥕

Sedangkan Inez setelah keluar dari ruangan Presdir Wijaya Grup, dia segera kembali menuju ke kantornya untuk melakukan tugas selanjutnya yaitu mengedit beberapa hal yang sudah ia dapat dari wawancara tadi pagi.

Saat Inez sampai di kantor, pak Darto sudah menunggunya dengan harapan yang besar.

"Bagaimana Nez dengan wawancaranya?" tanya pak Darto penasaran pasalnya tadi saat Dimas datang pak Darto tidak percaya dengan ucapan Dimas sehingga menunggu sampai Inez yang bicara sendiri.

"Sukses kok pak!" ucap Inez.

"Beneran?" balas pak Darto.

"Iya, pak."

Sesudah Inez menjawab tersebut pak Darto pun sangat senang dan di ikuti oleh karyawan lainnya yang juga ikut senang, karena dengan berita ini keluar maka EBS media akan menjadi media yang terkenal dan terpandang.

Karena banyak kantor media berita lainnya yang ingin mewawancarai seorang Bara Nahlu Wijaya namun selalu saja ditolak dan mendapatkan seleksi ketat.

"Bagus Nez!" ucap pak Darto.

Kemudian beliau segera kembali ke ruangannya dengan langkah yang gembira.

Inez juga kembali menuju ke mejanya dan segara mengerjakan tugasnya, namun saat mengerjakan berkasnya Inez kurang fokus karena Inez teringat percakapannya dengan Bara tadi pagi.

Sebenarnya Inez sangat kangen dengan Daniel karena sudah hampir satu minggu lebih dia tidak melihat bocah gemas tersebut.

Namun dia mencoba untuk kembali fokus dalam mengerjakan berkasnya dan tidak harus memikirkan hal itu lagi.

Sedangkan Daniel sesudah pulang dari museum tiba-tiba ingin bertemu dengan sang mama.

"Mbk indah, Niel pingin ketemu sama mama!" ucap Daniel dan mulai menangis.

"Aduh tuan muda, jangan nangis lagi dong." sahut mbk indah.

Pasalnya beberapa hari ini setelah tidak bertemu dengan Inez, Daniel sering sekali merengek ingin bertemu.

Namun mbk indah tidak bisa mengajak Daniel pergi karena Bara menyuruhnya untuk memberitahukan kemana Daniel pergi.

Setelah cukup tenang, mbk indah pun meninggalkan Daniel sendirian di kamar untuk tidur siang.

Saat hari sudah sore mbk indah pun ingin membangunkan Daniel namun saat mbk indah memegang dahi Daniel ternyata tubuhnya sangat panas.

"Astaga, tuan muda! Panas sekali!" ucap mbk indah kemudian mengambil termometer untuk mengukur suhu Daniel.

"Astaga 39 derajat! Tinggi sekali!"

Mbk indah pun panik dan segera menelepon majikannya yang masih berada di kantor.

Drreett drreettt drreett

[Halo, mbk. Ada apa?]

[Tuan, tuan muda panas tinggi!]

[Apa! Tunggu saya di sana, saya segera pulang sekarang juga!]

[Baik, tuan.]

Setelah itu mbk indah pun segera mengompres tubuh Daniel agar lebih dingin.

Sedangkan Bara yang mendengar bahwa anaknya sakit segera pulang dan masalah kantor ia serahkan kepada Mike.

"Mike, saya harus pulang karena Daniel sakit! Tolong kamu urus sisanya untuk saya."

"Baik, tuan."

Segera Bara pulang dengan kecepatan tinggi ia pun sampai di mansionnya dan segera naik ke atas, ke kamar sang anak.

"Sayang!" panggil Bara dan menghampiri sang anak yang lemas di atas kasur.

"Bagaimana Mbk?" tanya Bara.

"Panasnya masih saja tinggi tuan!" ucap mbk indah.

"Apa! Suruh pak Ilham menyiapkan mobil, sekarang saya akan bawa Daniel ke rumah sakit!" perintah Bara.

"Baik tuan."

"Sayang kamu yang kuat ya, astaga panas sekali." ucap Bara sangat khawatir dengan sang anak.

Rasanya Bara sangat sakit dan hancur melihat anaknya yang biasanya sangat aktif harus terbaring lemas seperti ini dengan wajah pucat pasih nya.

"Tuan mobilnya sudah siap!" sahut mbk indah.

Bara segera mengendong Daniel dan membawanya menuju mobil, sekarang mereka sudah berada dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

"Sayang, kamu yang kuat ya!" Bara sangat khawatir sekali.

"Mama!" panggil Daniel dengan parau.

"Sayang, ini papa,"

"Mama... mama!" panggil Daniel lagi seperti tidak menghiraukan adanya sang papa di sana.

Beberapa saat mereka pun sudah sampai di rumah sakit dan Daniel segera di tangani oleh dokter.

"Tuan Bara," panggil dokter Bima.

"Iya dok. Bagaimana kondisi anak saya dok?" tanya Bara kepada dokter Bima, salah satu dokter kepercayaan keluarganya.

"Untuk sekarang kondisi tuan muda sudah lebih baik meski panasnya belum turun signifikan tapi tenang saja tuan muda akan kami pantau terus." ucap dokter Bima membuat bara sedikit lega.

"Terima kasih, dok."

"Oh ya tuan dari tadi tuan muda terus saja memanggil mama nya, mending kalau memang bisa kamu telepon mama nya buat datang tapi saya tidak memaksanya," ucap dokter Bima kemudian pergi meninggalkan Bara.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Biar apa nih?

2024-03-19

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Daniel kangen sama Inez nih

2024-03-10

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

Daniel rindu sama Ines,coba telpon Ines nya beritahu bahwa Daniel sakit

2023-03-08

5

lihat semua
Episodes
1 BAB 1_Dikhianati
2 BAB 2_Daniel Hilang
3 BAB 3_Air Mancur
4 BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5 BAB 5_Rumor Kencan
6 BAB 6_Desakan Menikah
7 BAB 7_Putus
8 BAB 8_Ke Mall
9 BAB 9_Mengantar Pulang
10 BAB 10_Menjemput Mama
11 BAB 11_Menginap
12 BAB 12_Pulang
13 BAB 13_Berita Heboh
14 BAB 14_Wawancara
15 BAB 15_Sakit
16 BAB 16_Cantik
17 BAB 17_Ide Gila
18 BAB 18_Lepaskan Dia!
19 BAB 19_Menemui Pelaku
20 BAB 20_Siuman
21 BAB 21_Ajakan Menikah
22 BAB 22_Jatuh Tempo
23 BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24 BAB 24_Jawaban
25 BAB 25_Saya Cium Kamu!
26 BAB 26_Candu
27 BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28 BAB 28_Persiapan
29 BAB 29_Kartu Undangan
30 BAB 30_Pemberkatan
31 BAB 31_Resepsi
32 BAB 32_Gagal
33 BAB 33_Pengantin Baru
34 BAB 34_Status Baru
35 BAB 35_Kolam Renang
36 BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37 BAB 37_Makan Malam
38 BAB 38_Bertemu Jessica
39 BAB 39_Kesal
40 BAB 40_Konferensi Pers
41 BAB 41_Penjelasan
42 BAB 42_Papa Sakit
43 BAB 43_Papa Sadar
44 BAB 44_Investor Baru
45 BAB 45_Lepasin!
46 BAB 46_Orang Kaya Beda
47 BAB 47_Penghinaan
48 BAB 48_Bara Marah
49 BAB 49_Pulang
50 BAB 50_Meminta Izin
51 BAB 51_Datang
52 BAB 52_Garden Party
53 BAB 53_Mansion Baru
54 BAB 54_Istana Pasir
55 BAB 55_Kembali Ke Negara X
56 BAB 56_Berita Aneh
57 BAB 57_Memberitahu
58 BAB 58_Makan Siang Bersama
59 BAB 59_Seorang Jalang
60 BAB 60_Kerjasama
61 BAB 61_Sensitif Sekali
62 BAB 62_Pemilik Baru
63 BAB 63_Sisca Welsh
64 BAB 64_Inez Sakit
65 BAB 65_Dua Garis Merah
66 BAB 66_Lama Tak Bertemu
67 BAB 67_Artikel
68 BAB 68_Apa! Baby?
69 BAB 69_Berhenti Bekerja
70 BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71 New Story: Married With My Boss
72 New Story: Kesalahan Satu Malam
73 New Story: Our Love Story
74 INFO GRUP NOVELTOON
75 New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76 New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77 New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78 New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79 New Story: Kapten Pemikat Hati
80 New Story: Suami Pilihan Mama
81 New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1_Dikhianati
2
BAB 2_Daniel Hilang
3
BAB 3_Air Mancur
4
BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5
BAB 5_Rumor Kencan
6
BAB 6_Desakan Menikah
7
BAB 7_Putus
8
BAB 8_Ke Mall
9
BAB 9_Mengantar Pulang
10
BAB 10_Menjemput Mama
11
BAB 11_Menginap
12
BAB 12_Pulang
13
BAB 13_Berita Heboh
14
BAB 14_Wawancara
15
BAB 15_Sakit
16
BAB 16_Cantik
17
BAB 17_Ide Gila
18
BAB 18_Lepaskan Dia!
19
BAB 19_Menemui Pelaku
20
BAB 20_Siuman
21
BAB 21_Ajakan Menikah
22
BAB 22_Jatuh Tempo
23
BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24
BAB 24_Jawaban
25
BAB 25_Saya Cium Kamu!
26
BAB 26_Candu
27
BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28
BAB 28_Persiapan
29
BAB 29_Kartu Undangan
30
BAB 30_Pemberkatan
31
BAB 31_Resepsi
32
BAB 32_Gagal
33
BAB 33_Pengantin Baru
34
BAB 34_Status Baru
35
BAB 35_Kolam Renang
36
BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37
BAB 37_Makan Malam
38
BAB 38_Bertemu Jessica
39
BAB 39_Kesal
40
BAB 40_Konferensi Pers
41
BAB 41_Penjelasan
42
BAB 42_Papa Sakit
43
BAB 43_Papa Sadar
44
BAB 44_Investor Baru
45
BAB 45_Lepasin!
46
BAB 46_Orang Kaya Beda
47
BAB 47_Penghinaan
48
BAB 48_Bara Marah
49
BAB 49_Pulang
50
BAB 50_Meminta Izin
51
BAB 51_Datang
52
BAB 52_Garden Party
53
BAB 53_Mansion Baru
54
BAB 54_Istana Pasir
55
BAB 55_Kembali Ke Negara X
56
BAB 56_Berita Aneh
57
BAB 57_Memberitahu
58
BAB 58_Makan Siang Bersama
59
BAB 59_Seorang Jalang
60
BAB 60_Kerjasama
61
BAB 61_Sensitif Sekali
62
BAB 62_Pemilik Baru
63
BAB 63_Sisca Welsh
64
BAB 64_Inez Sakit
65
BAB 65_Dua Garis Merah
66
BAB 66_Lama Tak Bertemu
67
BAB 67_Artikel
68
BAB 68_Apa! Baby?
69
BAB 69_Berhenti Bekerja
70
BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71
New Story: Married With My Boss
72
New Story: Kesalahan Satu Malam
73
New Story: Our Love Story
74
INFO GRUP NOVELTOON
75
New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76
New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77
New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78
New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79
New Story: Kapten Pemikat Hati
80
New Story: Suami Pilihan Mama
81
New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!