BAB 9_Mengantar Pulang

Sedangkan Inez yang melihat Bara di depannya pun dibuat terkejut bagaimana bisa seorang Bara Nahlu Wijaya berada di depannya.

Dan parahnya lagi ternyata Daniel adalah anaknya karena Inez mendengar bahwa Bara memanggilnya dengan sebutan papa tadi.

"Apa! ini papanya Daniel?" tanya Inez memastikan saja.

"Iya." jawab Daniel dengan santainya.

Dengan polosnya Daniel menjawab seperti tak ada beban sama sekali.

"Sepertinya kakak harus pergi dulu ya Daniel," pamit Inez.

"Mama mau kemana?" tanya Daniel dengan sedih.

"Aduh jangan panggil mama lagi dong ya," mohon Inez merasa tidak enak jika terdengar orang orang lain.

"Enggak mau!"

"Lah kan waktu itu udah sepakan buat panggil kakak," sahut Inez.

"Enggak mau!" pekik bocah itu.

Daniel pun akhirnya menangis sedangkan Bara hanya diam melihat anaknya sepertinya sangat tidak ingin di tinggal oleh perempuan tersebut.

"Aduh jangan nangis ya," mohon Inez kemudian memeluk Daniel.

"Mama gak akan pergi lagi kan?" tanya Daniel.

Mendengar hal itu Inez pun terdiam sejenak dan melihat ke arah Bara meminta pertolongan namun Bara tak menanggapi hal tersebut dan tetap biasa saja.

"Iya iya tapi Daniel harus janji gak nangis lagi ya!"

"Iya, ma."

Setelah itu Daniel pun benar saja tidak menangis lagi, selesai menangisnya Daniel pun memperkenalkan sang mama kepada sang papa.

"Pa, kenalin ini mamanya Niel!" sahut Daniel memperkenalkan inez kepada sang papa.

"Hai mamanya Daniel! Saya Bara papanya Daniel." sapa Bara seperti tidak terjadi apa-apa.

"Ehh iya tuan, saya Inez."

"Maaf kalau anak saya membuat mbk risih," ucap Bara.

"Jangan panggil mbk pak panggil Inez saja." ucap Inez dengan canggung.

"Oh iya Nez kamu juga jangan panggil saya tuan kayak tua banget panggil Bara saja."

"Sepertinya tidak bisa tuan secara tuan adalah seorang pebisnis sukses dan gak mungkin saya kurang ajar seperti itu." ucap Inez segan.

"Ya sudah terserah kamu." ucap Bara tidak ingin memperpanjang masalah.

"Maaf ya kalau Daniel ganggu kamu." ucap Bara tidak enak.

"Enggak apa-apa kok tuan." sahut Inez gugup.

"Mama kenapa sendirian di sini?" tanya Daniel.

"Tadi nungguin temen kakak tapi gak jadi."

"Kalau gitu mama jalan-jalan bareng sama Niel sama papa aja!" ajak bocah kecil itu.

"Ehh gak usah deh kakak masih harus pergi!" ucap Inez.

"Tadi kan mama udah janji kalau gak akan pergi lagi," rengek Daniel.

"Tapi kakak harus kerja sayang." ucap Inez.

"Iya sayang kakaknya kan harus kerja nanti kalau kakaknya udah gak sibuk baru jalan-jalan lagi." sahut Bara membantu Inez untuk kabur.

"Enggakkkkkk." Daniel berteriak kencang.

"Ya udah di temenin sebentar ya." sahut Inez tidak tega untuk meninggalkan bocah kecil itu.

"Iya." Daniel membalas dengan menganggukkan kepalanya.

"Maaf ya Nez ngerepotin kamu!" ucap Bara.

"Iya gak papa kok tuan,"

Setelah itu mereka pun berjalan-jalan menyusuri deretan toko dan tempat bermain.

"Daniel mau beli apa?" tanya Inez.

"Niel mau itu ma!" ucap Daniel dengan menunjuk sebuah photo box.

"Daniel mau foto?" tanya Bara.

"Iya Pa."

"Ya udah ayo."

Setelah itu mereka bertiga pun berjalan menghampiri photo box tersebut dan mereka pun mengabadikannya dengan foto bersama.

Rasanya senang sekali Bara melihat sang anak sangat senang dan gembira, mereka bertiga sudah seperti keluarga kecil yang sangat bahagia.

"Kamu senang sayang?" tanya Bara saat mereka sudah selesai foto dan sedang duduk santai di restoran.

"Iya, Neil seneng banget pa." sahut Daniel dengan wajah berseri.

"Dari tadi papa di cuekin terus," ucap Bara cemburu karena sang anak hanya melihat ke arah Inez dan tidak melihat ke arahnya.

"Hehe maaf pa."

"Daniel kakak minta maaf ya karena kakak harus pergi sekarang, nanti kakak pasti akan dateng lagi." Inez meminta izin untuk pergi.

Seketika wajah Daniel berubah 180 derajat dari sebelumnya sumringah menjadi murung.

"Iya sayang, nanti kak Inez nya pasti bakalan dateng lagi kok." timpal Bara.

"Ya udah tapi mama janji ya bakal dateng lagi!" ucap Daniel.

"Iya sayang."

"Pa, kita anter mama yuk!' ucap Daniel.

"Iya, ayo."

Setelah itu mereka pun mengantarkan Inez pulang ke rumahnya.

Saat sudah sampai Bara pun menghentikan Inez yang akan keluar dari mobil.

"Inez." Panggil Bara.

"Iya, ada apa?" jawab Inez mengentikan aksinya untuk keluar dari mobil mewah tersebut.

"Aku boleh minta nomor kamu? Takutnya nanti Daniel ngerengek minta ketemu biar lebih enak." Bara mencoba meminta nomor Inez.

"Iya, boleh."

"Terima kasih."

"Iya, kalau begitu saya permisi tuan." pamit Inez sedangkan Daniel sudah tertidur pulang di kursi belakang di mana ada kursi khusus balita di sana.

Setelah selesai Inez pun turun dan saat turun dari mobil ternyata tetangga dari Inez sedang berada di luar sehingga mereka melihat bahwa Inez di antar oleh seorang lelaki.

Saat mobil mulai menjauh para tetangga pun mulai menyindir dengan ucapannya yang kejam.

"Udah malem dan di anter laki-laki lagi, pasti pekerjaannya gak halal tuh." ucap salah satu ibu-ibu yang memang mulutnya pedas sekali.

Inez tahu mereka pasti sedang membicarakannya namun dia tetap bodoh amat toh dia sendiri yang menjalankan hidupnya.

"Iya tuh Bu, gak perawan lagi tuh anak!" ucap ibu-ibu yang lainnya.

"Ih ada wanita gak bener dong di kawasan kita!" timpa yang lainnya.

Namun Inez tidak menggubrisnya dan memilih untuk masuk ke dalam rumahnya saja.

"Sabar Nez mereka emang kayak gitu." Inez mencoba menenangkan dirinya sendiri.

Kesal rasanya Inez dengan ibu-ibu dekat dengan rumahnya, karena selalu saja tidak suka dengan apa yang ia miliki selalu saja suka menyindir.

"Memang kodratnya perempuan kalau suka gosip dan suka nyindir." gumam Inez.

Inez sebenarnya ingin sekali pindah dari kontrakan ini namun dia juga berfikir dia sudah menempati kontrakan ini lama sekali dan juga harganya yang terjangkau apa lagi di kota besar seperti kota A ini.

🥕🥕🥕

Sedangkan saat sedang dalam perjalanan mengantar Inez tadi, Daniel tertidur lelap di pangkuan Inez sehingga tadi tidak tega Inez untuk membangunkannya.

Setelah mengantar Inez pulang, Bara pun melajukan mobilnya ke mansionnya.

Dia sebenarnya sedikit tidak enak dengan Inez karena harus menemani Daniel hingga larut malam padahal dia besok harus kerja.

Setelah sampai Bara segera menggendong sang anak ke kamarnya dan menidurkannya.

"Mbk indah!" panggil Bara saat keluar dari kamar Daniel.

"Iya, tuan."

"Nanti kamu cek ya Daniel, sekarang saya harus ke negara Y untuk perjalanan bisnis, mungkin empat sampai semingguan saya di sana!" ujar Bara.

"Baik, tuan."

Setelah itu Bara pun bergegas ke kamarnya dan membersihkan barang-barangnya, memang perjalanan bisnis ini sangat mendadak sekali, itu pun terjadi saat perjalanan pulang mereka tadi setelah mengantar Inez pulang.

Berat rasanya buat Bara untuk meninggalkan sang anak sendirian, dia takut jika bangun tidur besok Daniel akan mencarinya.

Setelah mengemasi barangnya Bara pun segera memasuki pesawat pribadinya yang terparkir di belakang rumahnya, maklum orang kaya.

"Kita berangkat!" ucap Bara kepada Mike saat mereka sudah berada di pesawat.

"Baik tuan."

Perjalanan hampir memakan waktu 12 jam namun karena pekerjaan saat sampai pun Bara langsung pergi ke kantornya yang berada di sana.

Sedangkan Bara saat pagi datang dia sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah, namun ia tak menemukan sang papa.

"Mbk indah, papa mana?" tanya Daniel.

"Ehhh.. papa nya tuan muda udah berangkat kerja, tadi mau bangunin tuan muda tapi gak jadi!" les mbk indah.

"Oh." Daniel menjawab dengan singkat padat dan jelas.

"Mbk indah, kemarin waktu aku sama papa ke mall kita ketemu sama mama loh!" sahut Daniel antusias saat menceritakan tentang pertemuannya dengan sang mama di mall kemarin.

"Yang mana tuan muda?" tanya mbk indah penasaran.

"Itu loh mbk yang ketemu sama Niel waktu di taman kota," jawab Daniel.

"Oh, itu."

"Iya, mbk. Mbk tahu gak kalau mama janji gak bakalan ninggalin Niel lagi!" ucap Daniel dengan senang nya.

"Wahh, selamat ya tuan muda akhirnya udah ketemu sama mama nya!" ucap mbk indah memberikan selamat dan ikut senang juga.

"Iya, mbk makasih."

Setelah mengucapkan itu Daniel pun lanjut sarapan, setelah itu berangkat menuju ke sekolahnya.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

lucu juga Daniel udh main. nge claim mm Inez aja 🤭

2025-02-04

0

Maria Mebanua

Maria Mebanua

typo thor

2024-07-13

1

bunda syifa

bunda syifa

bener sih ini novel tapi lebih etis klo bisa d parkir d rumah itu helikopter bukan pesawat pribadi, soalnya klo pesawat kn gc bisa terbang se enak jidat kayak helikopter

2024-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1_Dikhianati
2 BAB 2_Daniel Hilang
3 BAB 3_Air Mancur
4 BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5 BAB 5_Rumor Kencan
6 BAB 6_Desakan Menikah
7 BAB 7_Putus
8 BAB 8_Ke Mall
9 BAB 9_Mengantar Pulang
10 BAB 10_Menjemput Mama
11 BAB 11_Menginap
12 BAB 12_Pulang
13 BAB 13_Berita Heboh
14 BAB 14_Wawancara
15 BAB 15_Sakit
16 BAB 16_Cantik
17 BAB 17_Ide Gila
18 BAB 18_Lepaskan Dia!
19 BAB 19_Menemui Pelaku
20 BAB 20_Siuman
21 BAB 21_Ajakan Menikah
22 BAB 22_Jatuh Tempo
23 BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24 BAB 24_Jawaban
25 BAB 25_Saya Cium Kamu!
26 BAB 26_Candu
27 BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28 BAB 28_Persiapan
29 BAB 29_Kartu Undangan
30 BAB 30_Pemberkatan
31 BAB 31_Resepsi
32 BAB 32_Gagal
33 BAB 33_Pengantin Baru
34 BAB 34_Status Baru
35 BAB 35_Kolam Renang
36 BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37 BAB 37_Makan Malam
38 BAB 38_Bertemu Jessica
39 BAB 39_Kesal
40 BAB 40_Konferensi Pers
41 BAB 41_Penjelasan
42 BAB 42_Papa Sakit
43 BAB 43_Papa Sadar
44 BAB 44_Investor Baru
45 BAB 45_Lepasin!
46 BAB 46_Orang Kaya Beda
47 BAB 47_Penghinaan
48 BAB 48_Bara Marah
49 BAB 49_Pulang
50 BAB 50_Meminta Izin
51 BAB 51_Datang
52 BAB 52_Garden Party
53 BAB 53_Mansion Baru
54 BAB 54_Istana Pasir
55 BAB 55_Kembali Ke Negara X
56 BAB 56_Berita Aneh
57 BAB 57_Memberitahu
58 BAB 58_Makan Siang Bersama
59 BAB 59_Seorang Jalang
60 BAB 60_Kerjasama
61 BAB 61_Sensitif Sekali
62 BAB 62_Pemilik Baru
63 BAB 63_Sisca Welsh
64 BAB 64_Inez Sakit
65 BAB 65_Dua Garis Merah
66 BAB 66_Lama Tak Bertemu
67 BAB 67_Artikel
68 BAB 68_Apa! Baby?
69 BAB 69_Berhenti Bekerja
70 BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71 New Story: Married With My Boss
72 New Story: Kesalahan Satu Malam
73 New Story: Our Love Story
74 INFO GRUP NOVELTOON
75 New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76 New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77 New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78 New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79 New Story: Kapten Pemikat Hati
80 New Story: Suami Pilihan Mama
81 New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1_Dikhianati
2
BAB 2_Daniel Hilang
3
BAB 3_Air Mancur
4
BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5
BAB 5_Rumor Kencan
6
BAB 6_Desakan Menikah
7
BAB 7_Putus
8
BAB 8_Ke Mall
9
BAB 9_Mengantar Pulang
10
BAB 10_Menjemput Mama
11
BAB 11_Menginap
12
BAB 12_Pulang
13
BAB 13_Berita Heboh
14
BAB 14_Wawancara
15
BAB 15_Sakit
16
BAB 16_Cantik
17
BAB 17_Ide Gila
18
BAB 18_Lepaskan Dia!
19
BAB 19_Menemui Pelaku
20
BAB 20_Siuman
21
BAB 21_Ajakan Menikah
22
BAB 22_Jatuh Tempo
23
BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24
BAB 24_Jawaban
25
BAB 25_Saya Cium Kamu!
26
BAB 26_Candu
27
BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28
BAB 28_Persiapan
29
BAB 29_Kartu Undangan
30
BAB 30_Pemberkatan
31
BAB 31_Resepsi
32
BAB 32_Gagal
33
BAB 33_Pengantin Baru
34
BAB 34_Status Baru
35
BAB 35_Kolam Renang
36
BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37
BAB 37_Makan Malam
38
BAB 38_Bertemu Jessica
39
BAB 39_Kesal
40
BAB 40_Konferensi Pers
41
BAB 41_Penjelasan
42
BAB 42_Papa Sakit
43
BAB 43_Papa Sadar
44
BAB 44_Investor Baru
45
BAB 45_Lepasin!
46
BAB 46_Orang Kaya Beda
47
BAB 47_Penghinaan
48
BAB 48_Bara Marah
49
BAB 49_Pulang
50
BAB 50_Meminta Izin
51
BAB 51_Datang
52
BAB 52_Garden Party
53
BAB 53_Mansion Baru
54
BAB 54_Istana Pasir
55
BAB 55_Kembali Ke Negara X
56
BAB 56_Berita Aneh
57
BAB 57_Memberitahu
58
BAB 58_Makan Siang Bersama
59
BAB 59_Seorang Jalang
60
BAB 60_Kerjasama
61
BAB 61_Sensitif Sekali
62
BAB 62_Pemilik Baru
63
BAB 63_Sisca Welsh
64
BAB 64_Inez Sakit
65
BAB 65_Dua Garis Merah
66
BAB 66_Lama Tak Bertemu
67
BAB 67_Artikel
68
BAB 68_Apa! Baby?
69
BAB 69_Berhenti Bekerja
70
BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71
New Story: Married With My Boss
72
New Story: Kesalahan Satu Malam
73
New Story: Our Love Story
74
INFO GRUP NOVELTOON
75
New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76
New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77
New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78
New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79
New Story: Kapten Pemikat Hati
80
New Story: Suami Pilihan Mama
81
New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!