BAB 3_Air Mancur

Saat Inez menghampiri anak tersebut dia melihat anak kecil itu di kerumuni oleh anak-anak kecil lainnya yang sepertinya anak jalanan.

Karena Inez tidak tega melihatnya dia pun segera membantu anak kecil yang menangis tersebut.

Dia juga merasa miris karena banyak orang dewasa yang melihatnya tetapi tidak ada yang berniat untuk membantunya.

"Sungguh hati terbuat dari batu," ucap Inez dalam hatinya.

Saat Inez ke sana dia segera melerai anak-anak jalanan itu.

"Kalian ngapain?" tanya Inez sambil melototi mereka.

"Pergi gak!" bentak Inez kepada anak-anak tersebut.

Mereka pun segera pergi meninggalkan anak kecil yang menangis tersebut.

"Kamu gak papa dek?" tanya Inez sambil jongkok mensejajarkan tubuhnya dengan anak kecil yang sedang duduk di tanah tersebut, namun anak kecil tersebut tetap saja menangis.

"Udah kamu tenang saja kan ada kakak di sini." Inez mencoba menenangkan anak kecil tersebut.

Yap dia adalah Daniel, sedangkan Daniel tetap saja menangis hingga ada seorang wanita yang menolongnya namun dia tidak berani melihat ke arah wanita tersebut karena merasa malu habis menangis.

Namun dengan mengumpulkan keberanian Daniel pun mendongakkan kepalanya dan melihat wanita yang menolongnya.

"Mamaaaa!" teriak Daniel.

"Mama kemana aja sih? Niel nungguin dari tadi," sahut Daniel dengan memeluk tubuh Inez tersebut kemudian menangis kembali.

Entah mengapa saat Daniel melihat wanita cantik siapa lagi kalau bukan Inez itu yang menolongnya membuat dia merasakan kehadiran seorang mama.

Dan tangisannya sekarang lebih kencang bahkan Daniel memeluk sangat erat Inez takut juga mamanya ini akan meninggalkannya lagi.

Inez yang kaget pun hanya diam dan berfikir sejenak dengan ucapan anak kecil tersebut.

"Mama? Sejak kapan aku punya anak?" tanya Inez kepada dirinya sendiri dalam hati.

"Dek, kakak bukan mamanya adek." Inez mencoba memberi pengertian kepada bocah tersebut.

Namun Daniel tetap lah Daniel tidak mau mendengarkan ucapan Inez dan terus memeluknya erat.

Inez yang tidak mendapatkan respon pun mencoba menyuruh bocah tersebut untuk melepaskannya terlebih dahulu.

"Dek lepas dulu ya," sahut Inez.

Akhirnya Daniel pun melepaskan pelukannya dengan sesenggukan karena menangis terus dari tadi.

"Adek kenapa?" tanya Inez pelan dan membawa bocah tersebut ke pangkuannya.

"Mama Daniel kangen sama mama," Daniel menjawab.

"Astaga ini bocah kok manggil mama sih kan aku bukan mamanya." Inez menjawab juga dalam hati lagi.

"Adek, kakak ini bukan mamanya adek," ujar Inez.

"Enggak, pokoknya kakak itu mamanya Daniel." Jawab Daniel.

Karena merasa percuma saja membantah toh bocah di pangkuannya terus saja memanggil dia mama akhirnya Inez pun menyerah dan pasrah saja.

"Ya udah terserah, nama adek siapa?" tanya Inez.

"Daniel." jawab Daniel.

"Daniel, nama yang bagus." sahut Inez.

"Terima kasih."

"Adek sendirian di sini?" tanya Inez.

Dan Daniel pun menganggukkan kepalanya dengan raut sedih.

"Iya."

"Orang tuanya mana?" tanya Inez mencoba mengorek tentang bocah tersebut.

"Papa lagi kerja terus Daniel enggak punya mama." jawab Daniel.

Inez pun merasa bersalah karena sudah menanyakan tentang orang tua bocah tersebut.

"Maafin kakak ya soalnya kakak enggak tahu tadi." Inez mencoba meminta maaf agar hati Daniel tidak tersinggung.

"Iya, gak papa kok ma."

"Adek kalau manggilnya kakak aja gimana?" sahut Inez.

Daniel diam sebentar dia berfikir panggilan itu juga tidak terlalu buruk.

"Iya boleh kak, tapi janji gak akan tinggalin Daniel sendirian ya," sahut Daniel.

"Iya, janji."

"Oh ya, kamu ke sini sama siapa terus?" tanya Inez lagi.

"Sama mbk indah suster aku, tadi aku sama rombongan paud rekreasi ke sana." tunjuk Daniel ke tempat wisata bermain.

"Oh, adek kayaknya ke pisah ya sama rombongan?"

"Iya," jawab Daniel dengan menganggukkan kepalanya.

"Ya udah kita duduk dulu di sana ya," ajak Inez.

"Iya."

Setelah merasa masalah teratasi Inez pun mengajak Daniel untuk duduk di kursi kosong.

"Kamu udah makan?"

"Udah."

"Oh udah ya," lanjut Inez.

"Kamu gak ada bawa telepon?" tanya Inez, karena dari pakaian yang di pakai Daniel sepertinya dia dari kalangan atas.

"Enggak, tapi papa selalu suruh Daniel pakai ini."

"Wah smartwatch, sini biar kakak telepon papa kamu."

Setelah itu Inez pun segera mengambil smartwatch tersebut, namun sayang ternyata smartwatch tersebut rusak dan pecah, sepertinya gara-gara anak jalanan yang nakal tadi.

"Ya udah rusak," jawab Inez sedih.

"Kak kita mau ke sana," ajak Daniel ke air mancur yang berada di tengah taman.

"Mau ke sana?"

"Iya."

"Ya udah ayuk."

Setelah itu mereka pun berjalan ke arah air mancur tersebut, jangan di tanya lagi bagaimana raut wajah senangnya Daniel karena keinginannya untuk ke taman kota tercapai ditambah lagi dia ditemani oleh maminya.

🥕🥕🥕

Sedangkan di sisi lain Bara sangat khawatir karena Daniel belum ditemukan juga.

"Semuanya segera cari Daniel lagi!" bentak Bara kepada seluruh bodyguard.

"Mike segera lacak keberadaan Daniel," ujar Bara.

"Baik, tuan."

Untungnya saja Bara sudah membekali smartwatch yang juga tersambung dengan GPS nya sehingga dia bisa melacak jejak Daniel saat hilang seperti ini.

Setelah beberapa saat Mike kembali dengan tergesa-gesa menuju ke arah Bara.

"Bagaimana?" tanya Bara.

"Maaf, tuan. Sepertinya smartwatch tuan Daniel tidak berfungsi dan mati," lapor Mike, membuat Bara marah besar.

"Bagaimana bisa?"

"Kami juga sedang mencari tahu tuan," balas Mike.

"Segera temukan Daniel!"

"Baik, tuan."

"Daniel kamu di mana sayang?" tanya Daniel kepada dirinya sendiri.

Namun setelah bingung dan pusing karena mencari keberadaan sang anak, dia baru sadar kalau dia sedang berada di dekat taman kota tempat anaknya ingin sekali ke sana.

"Mike!" Panggil Bara, dan Mike segera datang.

"Iya, tuan."

"Bukan kah ini dekat dengan taman kota?" tanya Bara.

"Iya, tuan."

"Kalau begitu sekarang kita ke sana!" Perintah Bara.

"Baik, tuan."

Baru setelah itu Bara, Mike, mbk indah dan juga bodyguard lainnya bergerak menuju ke arah taman kota.

Saat Bara yang yang lainnya menuju taman, ternyata banyak sekali cewek-cewek yang melihat ke arah Bara dengan wajah berseri dan seperti mencari perhatian.

Tetapi Bara sama sekali tidak merespon, menurutnya itu malah membuat dia ilfil dan tidak tertarik sama sekali.

"Segera kalian cari di seluruh taman ini!" perintah Bara.

"Baik, tuan."

Bara pun segera menyuruh semua bodyguard untuk menyusuri semua taman kota.

Sedangkan Inez dan Daniel sesudahnya sampai di air mancur pun segera mendekati dan melihat pertunjukan air mancur yang sangat indah.

Banyak orang juga yang ingin melihat pertunjukan air mancur tersebut karena hanya di waktu-waktu tertentu saja bisa di lihat.

Setelah selesai pertunjukan air mancur raut wajah Daniel sangat senang sekali dia tak henti-hentinya tertawa dan tersenyum lepas.

"Kamu gak haus?" tanya Inez setelah mereka duduk di sebuah kursi kosong tak jauh dari air mancur.

"Iya haus kak," jawab Daniel dengan menampilkan cengiran nya.

"Kalau gitu tunggu, biar kakak beliin minumnya." Inez izin kepada Daniel.

"Iya."

Setelah itu Inez pun segera membeli minuman dingin untuknya dan juga Daniel, dia sudah merasa sangat haus dari tadi karena banyak berteriak.

"pak, air mineralnya dua ya."

"Iya, mbk."

Setelah mendapatkan minumannya Inez pun segera balik ke tempat Daniel menunggunya.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kasihan Daniel, haus ibu, sedangkan ibu lg happy sm selingkuhan, nyeselnya pasti belakangan🤪

2025-02-04

0

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Gemshh bgt bocil

2024-03-19

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Daniel gak nginget pulang nih

2024-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1_Dikhianati
2 BAB 2_Daniel Hilang
3 BAB 3_Air Mancur
4 BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5 BAB 5_Rumor Kencan
6 BAB 6_Desakan Menikah
7 BAB 7_Putus
8 BAB 8_Ke Mall
9 BAB 9_Mengantar Pulang
10 BAB 10_Menjemput Mama
11 BAB 11_Menginap
12 BAB 12_Pulang
13 BAB 13_Berita Heboh
14 BAB 14_Wawancara
15 BAB 15_Sakit
16 BAB 16_Cantik
17 BAB 17_Ide Gila
18 BAB 18_Lepaskan Dia!
19 BAB 19_Menemui Pelaku
20 BAB 20_Siuman
21 BAB 21_Ajakan Menikah
22 BAB 22_Jatuh Tempo
23 BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24 BAB 24_Jawaban
25 BAB 25_Saya Cium Kamu!
26 BAB 26_Candu
27 BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28 BAB 28_Persiapan
29 BAB 29_Kartu Undangan
30 BAB 30_Pemberkatan
31 BAB 31_Resepsi
32 BAB 32_Gagal
33 BAB 33_Pengantin Baru
34 BAB 34_Status Baru
35 BAB 35_Kolam Renang
36 BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37 BAB 37_Makan Malam
38 BAB 38_Bertemu Jessica
39 BAB 39_Kesal
40 BAB 40_Konferensi Pers
41 BAB 41_Penjelasan
42 BAB 42_Papa Sakit
43 BAB 43_Papa Sadar
44 BAB 44_Investor Baru
45 BAB 45_Lepasin!
46 BAB 46_Orang Kaya Beda
47 BAB 47_Penghinaan
48 BAB 48_Bara Marah
49 BAB 49_Pulang
50 BAB 50_Meminta Izin
51 BAB 51_Datang
52 BAB 52_Garden Party
53 BAB 53_Mansion Baru
54 BAB 54_Istana Pasir
55 BAB 55_Kembali Ke Negara X
56 BAB 56_Berita Aneh
57 BAB 57_Memberitahu
58 BAB 58_Makan Siang Bersama
59 BAB 59_Seorang Jalang
60 BAB 60_Kerjasama
61 BAB 61_Sensitif Sekali
62 BAB 62_Pemilik Baru
63 BAB 63_Sisca Welsh
64 BAB 64_Inez Sakit
65 BAB 65_Dua Garis Merah
66 BAB 66_Lama Tak Bertemu
67 BAB 67_Artikel
68 BAB 68_Apa! Baby?
69 BAB 69_Berhenti Bekerja
70 BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71 New Story: Married With My Boss
72 New Story: Kesalahan Satu Malam
73 New Story: Our Love Story
74 INFO GRUP NOVELTOON
75 New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76 New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77 New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78 New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79 New Story: Kapten Pemikat Hati
80 New Story: Suami Pilihan Mama
81 New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1_Dikhianati
2
BAB 2_Daniel Hilang
3
BAB 3_Air Mancur
4
BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5
BAB 5_Rumor Kencan
6
BAB 6_Desakan Menikah
7
BAB 7_Putus
8
BAB 8_Ke Mall
9
BAB 9_Mengantar Pulang
10
BAB 10_Menjemput Mama
11
BAB 11_Menginap
12
BAB 12_Pulang
13
BAB 13_Berita Heboh
14
BAB 14_Wawancara
15
BAB 15_Sakit
16
BAB 16_Cantik
17
BAB 17_Ide Gila
18
BAB 18_Lepaskan Dia!
19
BAB 19_Menemui Pelaku
20
BAB 20_Siuman
21
BAB 21_Ajakan Menikah
22
BAB 22_Jatuh Tempo
23
BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24
BAB 24_Jawaban
25
BAB 25_Saya Cium Kamu!
26
BAB 26_Candu
27
BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28
BAB 28_Persiapan
29
BAB 29_Kartu Undangan
30
BAB 30_Pemberkatan
31
BAB 31_Resepsi
32
BAB 32_Gagal
33
BAB 33_Pengantin Baru
34
BAB 34_Status Baru
35
BAB 35_Kolam Renang
36
BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37
BAB 37_Makan Malam
38
BAB 38_Bertemu Jessica
39
BAB 39_Kesal
40
BAB 40_Konferensi Pers
41
BAB 41_Penjelasan
42
BAB 42_Papa Sakit
43
BAB 43_Papa Sadar
44
BAB 44_Investor Baru
45
BAB 45_Lepasin!
46
BAB 46_Orang Kaya Beda
47
BAB 47_Penghinaan
48
BAB 48_Bara Marah
49
BAB 49_Pulang
50
BAB 50_Meminta Izin
51
BAB 51_Datang
52
BAB 52_Garden Party
53
BAB 53_Mansion Baru
54
BAB 54_Istana Pasir
55
BAB 55_Kembali Ke Negara X
56
BAB 56_Berita Aneh
57
BAB 57_Memberitahu
58
BAB 58_Makan Siang Bersama
59
BAB 59_Seorang Jalang
60
BAB 60_Kerjasama
61
BAB 61_Sensitif Sekali
62
BAB 62_Pemilik Baru
63
BAB 63_Sisca Welsh
64
BAB 64_Inez Sakit
65
BAB 65_Dua Garis Merah
66
BAB 66_Lama Tak Bertemu
67
BAB 67_Artikel
68
BAB 68_Apa! Baby?
69
BAB 69_Berhenti Bekerja
70
BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71
New Story: Married With My Boss
72
New Story: Kesalahan Satu Malam
73
New Story: Our Love Story
74
INFO GRUP NOVELTOON
75
New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76
New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77
New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78
New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79
New Story: Kapten Pemikat Hati
80
New Story: Suami Pilihan Mama
81
New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!