BAB 8_Ke Mall

Setelah sampai di kantor Inez segera memberikan laporan pekerjaannya yang ia kerjakan kemarin kepada pak Darto.

"Permisi pak," sapa Inez.

"Eh Inez!" ucap pak Darto.

"Ini saya mau memberikan artikel yang sudah saya kerjakan," ucap Inez.

"Kamu taruh di meja saya!" sambung pak Darto.

"Baik, pak."

Setelah selesai menaruh berkasnya Inez pun beranjak untuk pergi dan melanjutkan pekerjaannya.

"Kalau begitu saya permisi dulu pak," pamit Inez.

"Iya."

Setelah itu Inez pun segera untuk keluar dari ruangan tersebut.

"Nez, elo udah denger belum kalau media kita dapat kesempatan untuk wawancara dengan pebisnis sukses dan muda plus tampan Bara Nahlu Wijaya!" ujar Neta adalah rekan kerja Inez dan cukup dekat.

"Bara Nahlu Wijaya?" tanya Inez.

"Iya, gak mungkin elo gak kenal kan?" sahut Neta karena siapa sih yang enggak tahu Bara Nahlu Wijaya duda hot yang diidam-idamkan oleh banyak wanita.

"Ya kenal lah, siapa sih yang gak kenal sama pebisnis sukses kayak beliau!" sahut Inez.

"Tapi yang aku heran kok bisa ya perusahaan kecil kayak kita bisa mendapat kesempatan untuk wawancara dengan beliau?" tanya Inez bingung karena dibandingkan dengan perusahaan besar lainnya perusahaan ia bekerja jauh berbeda di bawahnya.

"Gue juga gak tahu sih tapi bagaimanapun setelah kita wawancara dengan beliau pasti perusahaan kita akan naik satu level atau langsung meroket tinggi." Neta melanjutkan ucapannya.

"Bener juga sih, udah gak usah gosip mending kita kembali kerja." ucap Inez.

Setelah itu mereka pun melanjutkan tugasnya seperti biasa hingga tak terasa waktu makan siang pun datang.

"Nez, makan siang yuk!" ajak Neta, mbk Risma dan Doni.

"Aku gak bisa, aku ada urusan nih!" tolak Inez.

"Ya udah, kalau gitu aku sama Neta dan Doni pergi dulu ya." pamit mbk Risma rekan kerja Inez juga.

"Iya."

Inez sebenarnya ingin kembali ke rumahnya karena dia baru saja mendapat kabar kalau pemilik rumah datang dan menagih uang bulanan yang belum sempat ia bayar.

Segera Inez pergi ke tempat tinggalnya yang tak terlalu jauh dari kantornya.

"Pak, saya mohon beri saya waktu beberapa hari saja pasti bakal saya bayar!" mohon Inez.

"Oke, saya kasih waktu tiga hari tapi kalau dalam waktu tiga hari tersebut kamu belum bayar juga maka kamu segera angkat kaki dari sini!" bentak pemilik rumah hingga beberapa tetangga mendengar dan ada pula yang menyaksikannya.

"Baik pak, saya mengerti."

Setelah itu pemilik rumah pun pergi meninggalkan Inez sendirian.

"Ehhh, katanya kerja tapi kok bayar uang kontrakan aja gak bisa!" sindir salah satu tetangganya.

Inez hanya bisa pasrah dengan cemoohan tersebut dan memilih tak meladeni hal tersebut.

Dia segera masuk ke dalam rumah dan merebahkan badannya, untungnya hari ini Inez sudah izin oleh pak Darto untuk cuti setengah hari sehingga dia tidak perlu ke kantor lagi untuk hari ini.

Bukan Inez tidak ingin bayar atau bagaimana, itu karena dia sedang membayar hutang kedua orang tuanya karena bisnis sang papa dulu pernah bangkrut dan juga berhutang ke banyak bank sehingga hutang tinggal sedikit lagi akan lunas.

Namun Inez baru ingat kalau dia harus bertemu dengan temannya di salah satu mall, segera dia pergi meninggalkan rumahnya.

🥕🥕🥕

Sedangkan di tempat lain Daniel yang sedang berada di sekolah tiba-tiba saja memukul teman satu bangkunya sehingga membuat Bara di panggil ke sekolahnya.

"Tuan." panggil Mike.

"Iya, ada apa?"

"Tadi mbk indah memberitahukan saya kalau Daniel terlibat perkelahian dengan salah satu temannya dan sekarang gurunya menyuruh orang tua masing-masing untuk hadir ke sekolah," ucap Mike membuat Bara menghentikan aktivitasnya.

"Apa perkelahian?"

"Iya, tuan."

"Kita berangkat sekarang!" perintah Bara.

"Baik, tuan."

Setelah itu mereka pun melajukan mobil mewahnya ke arah sekolah sang anak.

"Daniel!" panggil Bara.

"Papa!" ucap Daniel kemudian menangis di pelukan sang papa.

"Ada apa sayang?"

"Pa, dia ngatain Niel kalau Niel enggak punya mama." ucap Daniel dengan sesenggukan.

Mendengar hal itu membuat Bara melihat ke arah anak dan orang tua bocah si*lan itu, orang tuanya pun dibuat getar getir karena tatapan Bara yang seperti ingin membunuh.

"Maafkan ucapan anak saya tuan Bara, anak saya tidak akan pernah mengulangi lagi." ucap ayah bocah tersebut.

"Iya, tuan. Maafkanlah anak kami." sambung ibunya.

"Kelvin segera minta maaf kepada temen kamu cepat!" perintah sang ayah.

"Daniel aku minta maaf ya," ucapnya.

"Bagaimana sayang?" tanya Bara kepada sang anak.

"Daniel maafin tapi kamu harus tarik ucapanmu tadi kalau tidak maka papa ku yang akan bertindak!" sahut Daniel.

"Iya."

Setelah kejadian itu Bara pun izin kepada guru Daniel untuk membawa sang anak pergi terlebih dahulu.

"Sayang kamu mau kemana sekarang?" tanya Bara.

"Daniel mau ke mall pa!" ucap Daniel dengan antusias.

"Oke, kita ke mall!" balas Bara.

"Yeyyyyy."

"Mbk indah lebih baik pulang dengan Mike biar Daniel pergi dengan saya!" sahut Bara.

"Baik, tuan."

Segera setelah itu Bara pun melajukan kendaraannya menuju ke mall.

"Buruan pa!" ucap Daniel saat mereka baru saja sampai di mall.

"Iya, sayang. sebentar ya!"

Tak sabar rasanya Daniel ingin masuk ke dalam mall tersebut pasalnya sang papa jarang sekali menemaninya karena sibuk bekerja.

Mereka pun masuk ke dalam mall sambil melihat beberapa barang yang di suka oleh Daniel.

.

Sedangkan Inez setelah sampai di mall tempat ia janjian dengan Maya temannya.

Dreett dreeett

[Halo, may kamu dimana? Aku udah sampai nih.]

[Maaf ya Nez, kayaknya aku gak bisa dateng deh soalnya ini ada pasien nih di rumah sakit.]

[Ehh, ya udah deh gak papa.]

[Sekali lagi maaf ya!]

[Iya, may.]

Setelah menutup teleponnya Inez pun menghela nafas panjang karena dia sia-sia saja datang hari ini.

Tidak ingin sia-sia datang ke mall ini Inez pun akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan sendirian di mall sebesar ini.

Karena merasa lelah sudah memutari mall sebesar ini, Inez pun memilih mencari tempat duduk dan kebetulan dia menemukan tempat duduk yang masih kosong.

"Akhirnya duduk juga," ucap Inez pada dirinya sendiri.

Sedangkan Daniel yang sudah memborong banyak sekali mainan pun merasa lelah dan juga lapar.

"Pa Neil lapel!" ucap bocah kecil itu belum sempurna pengucapannya.

"Laper ya sayang?" tanya Bara.

"Iya, la."

"Ya udah, kamu mau makan apa hm?"

"Neil mau ehhhhmm," potong Daniel sambil melihat sekelilingnya mencari makanan yang ia inginkan.

Namun saat matanya sedang menyusuri sekeliling tiba-tiba Daniel melihat sesosok wanita yang sangat ia ingin lihat lagi, seketika Daniel pun berlari menuju ke arah wanita tersebut.

Sedangkan Bara yang sedang membeli minuman di buat kaget karena sang anak yang langsung berlari.

Setelah membeli minuman Daniel pun segera mengikuti sang anak yang berlari menuju ke suatu tempat.

"Mama!" teriak Daniel berhenti tepat di depan wanita tersebut.

"Daniel kan?" tanya wanita tersebut.

Yah wanita tersebut adalah Inez yang sedang duduk beristirahat di bangku kosong sendirian.

"Iya ma, ini Niel!" ucap Daniel dengan antusias.

Sedangkan Bara yang berlari mengikuti sang anak pun berhenti tepat di depan Daniel dan Inez.

"Daniel, jangan lari-lari kayak gitu!" sahut Bara sedikit menaikkan nadanya sambil jongkok mensejajarkan tubuhnya dengan sang anak.

"Maaf pa." ucap Daniel dengan menundukkan kepalanya.

"Iya, papa maafin."

Tak tega juga buat Bara untuk memarahi sang anak.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Astrid Nandistya Hayoto

Astrid Nandistya Hayoto

Ad yg ketemu mama niiii😃😃😃😘

2025-02-05

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

asik ketemu, mm nya Daniel, 🤫🤫

2025-02-04

0

Evy

Evy

Jodohnya dari anakmu..

2025-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1_Dikhianati
2 BAB 2_Daniel Hilang
3 BAB 3_Air Mancur
4 BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5 BAB 5_Rumor Kencan
6 BAB 6_Desakan Menikah
7 BAB 7_Putus
8 BAB 8_Ke Mall
9 BAB 9_Mengantar Pulang
10 BAB 10_Menjemput Mama
11 BAB 11_Menginap
12 BAB 12_Pulang
13 BAB 13_Berita Heboh
14 BAB 14_Wawancara
15 BAB 15_Sakit
16 BAB 16_Cantik
17 BAB 17_Ide Gila
18 BAB 18_Lepaskan Dia!
19 BAB 19_Menemui Pelaku
20 BAB 20_Siuman
21 BAB 21_Ajakan Menikah
22 BAB 22_Jatuh Tempo
23 BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24 BAB 24_Jawaban
25 BAB 25_Saya Cium Kamu!
26 BAB 26_Candu
27 BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28 BAB 28_Persiapan
29 BAB 29_Kartu Undangan
30 BAB 30_Pemberkatan
31 BAB 31_Resepsi
32 BAB 32_Gagal
33 BAB 33_Pengantin Baru
34 BAB 34_Status Baru
35 BAB 35_Kolam Renang
36 BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37 BAB 37_Makan Malam
38 BAB 38_Bertemu Jessica
39 BAB 39_Kesal
40 BAB 40_Konferensi Pers
41 BAB 41_Penjelasan
42 BAB 42_Papa Sakit
43 BAB 43_Papa Sadar
44 BAB 44_Investor Baru
45 BAB 45_Lepasin!
46 BAB 46_Orang Kaya Beda
47 BAB 47_Penghinaan
48 BAB 48_Bara Marah
49 BAB 49_Pulang
50 BAB 50_Meminta Izin
51 BAB 51_Datang
52 BAB 52_Garden Party
53 BAB 53_Mansion Baru
54 BAB 54_Istana Pasir
55 BAB 55_Kembali Ke Negara X
56 BAB 56_Berita Aneh
57 BAB 57_Memberitahu
58 BAB 58_Makan Siang Bersama
59 BAB 59_Seorang Jalang
60 BAB 60_Kerjasama
61 BAB 61_Sensitif Sekali
62 BAB 62_Pemilik Baru
63 BAB 63_Sisca Welsh
64 BAB 64_Inez Sakit
65 BAB 65_Dua Garis Merah
66 BAB 66_Lama Tak Bertemu
67 BAB 67_Artikel
68 BAB 68_Apa! Baby?
69 BAB 69_Berhenti Bekerja
70 BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71 New Story: Married With My Boss
72 New Story: Kesalahan Satu Malam
73 New Story: Our Love Story
74 INFO GRUP NOVELTOON
75 New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76 New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77 New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78 New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79 New Story: Kapten Pemikat Hati
80 New Story: Suami Pilihan Mama
81 New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1_Dikhianati
2
BAB 2_Daniel Hilang
3
BAB 3_Air Mancur
4
BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5
BAB 5_Rumor Kencan
6
BAB 6_Desakan Menikah
7
BAB 7_Putus
8
BAB 8_Ke Mall
9
BAB 9_Mengantar Pulang
10
BAB 10_Menjemput Mama
11
BAB 11_Menginap
12
BAB 12_Pulang
13
BAB 13_Berita Heboh
14
BAB 14_Wawancara
15
BAB 15_Sakit
16
BAB 16_Cantik
17
BAB 17_Ide Gila
18
BAB 18_Lepaskan Dia!
19
BAB 19_Menemui Pelaku
20
BAB 20_Siuman
21
BAB 21_Ajakan Menikah
22
BAB 22_Jatuh Tempo
23
BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24
BAB 24_Jawaban
25
BAB 25_Saya Cium Kamu!
26
BAB 26_Candu
27
BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28
BAB 28_Persiapan
29
BAB 29_Kartu Undangan
30
BAB 30_Pemberkatan
31
BAB 31_Resepsi
32
BAB 32_Gagal
33
BAB 33_Pengantin Baru
34
BAB 34_Status Baru
35
BAB 35_Kolam Renang
36
BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37
BAB 37_Makan Malam
38
BAB 38_Bertemu Jessica
39
BAB 39_Kesal
40
BAB 40_Konferensi Pers
41
BAB 41_Penjelasan
42
BAB 42_Papa Sakit
43
BAB 43_Papa Sadar
44
BAB 44_Investor Baru
45
BAB 45_Lepasin!
46
BAB 46_Orang Kaya Beda
47
BAB 47_Penghinaan
48
BAB 48_Bara Marah
49
BAB 49_Pulang
50
BAB 50_Meminta Izin
51
BAB 51_Datang
52
BAB 52_Garden Party
53
BAB 53_Mansion Baru
54
BAB 54_Istana Pasir
55
BAB 55_Kembali Ke Negara X
56
BAB 56_Berita Aneh
57
BAB 57_Memberitahu
58
BAB 58_Makan Siang Bersama
59
BAB 59_Seorang Jalang
60
BAB 60_Kerjasama
61
BAB 61_Sensitif Sekali
62
BAB 62_Pemilik Baru
63
BAB 63_Sisca Welsh
64
BAB 64_Inez Sakit
65
BAB 65_Dua Garis Merah
66
BAB 66_Lama Tak Bertemu
67
BAB 67_Artikel
68
BAB 68_Apa! Baby?
69
BAB 69_Berhenti Bekerja
70
BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71
New Story: Married With My Boss
72
New Story: Kesalahan Satu Malam
73
New Story: Our Love Story
74
INFO GRUP NOVELTOON
75
New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76
New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77
New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78
New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79
New Story: Kapten Pemikat Hati
80
New Story: Suami Pilihan Mama
81
New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!