BAB 14_Wawancara

Sebelum lanjut bacanya jangan lupa buat follow akun author dan favoritkan cerita ini ya biar kalian enggak ketinggalan setiap babnya, dan jangan lupa buat VOTE, LIKE DAN HADIAHNYA YA dan jangan lupa buat ⭐⭐⭐⭐⭐ nya ya biar aku tambah semangat buat upload bab baru nya setiap hari.

Boleh banget memberikan saran dan kritiknya tapi tetap dengan bahasa yang sopan pasti author terima.

📌Kalau ada typo atau penulisan kata komentar aja di kalimatnya ya biar author nanti perbaiki.

Udah segitu aja yuk lanjut baca aja...

Happy Reading.....

🥕🥕🥕

Setelah kejadian menginap di mansion besar Bara, kehidupan Inez kembali seperti semula.

Awal dia balik ke kontrakannya, ibu-ibu tetangganya tersebut menyindir Inez karena beberapa hari tidak balik ke kontrakan dengan kata-kata kasar dan menjelek-jelekkannya namun Inez tetap saja sabar tidak menanggapi hal tersebut karena percuma saja diladeni mulut orang orang yang tidak suka dengan nya.

Sudah satu minggu dan besok adalah jadwal Inez mewawancarai Bara pebisnis sukses itu sekaligus papa dari Daniel.

Awalnya Inez memang tidak berminat namun pak Darto selalu menekannya dan harus Inez yang wawancarai entah kenapa seperti itu Inez sendiri juga tidak tahu.

Akhirnya Inez pun menerimanya meski banyak tekanan yang dia dapatkan padahal biasanya dia akan sangat tenang saat melakukan wawancara dengan klien nya.

"Inez, bagiamana untuk wawancara besok sudah siap semuanya kan?" tanya pak Darto kepada Inez.

"Sudah, pak." jawab Inez.

"Bagus!" sahut pak Darto kemudian kembali ke ruangannya.

Banyak karyawan lainnya yang iri dengan Inez karena dapat kesempatan untuk wawancara dengan seorang Bara Nahlu Wijaya, sosok tampan, berkarisma dan berwibawa.

🥕🥕🥕

Sedangkan pagi-pagi sekali Daniel sudah membuat keributan, karena beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan Inez sang mama sehingga Daniel merasa sangat sedih, bahkan dia tidak nafsu untuk makan.

"Tuan muda, makan makanannya dulu ya." pinta mbk indah menyuapi Daniel.

"Enggak! Niel mau disuapin sama mama." teriak Daniel.

"Mama masih kerja tuan muda," alasan mbk indah pusing dibuatnya.

"Enggak mau, maunya mama!"

Kemudian Bara pun turun ke bawah karena mendengar suara berisik pada pagi hari.

"Ada apa ini mbk?" tanya Bara saat baru saja sampai di meja makan.

"Ini tuan, tuan muda tidak mau makan maunya disuapin Inez aja."

"Sayang, makan ya sarapannya!" sahut Bara.

"Enggak pa, Niel mau makan kalau disuapin sama mama!" pekik bocah tersebut.

"Daniel, kalau lala bilang makan ya makan!" ucap Bara dengan nada lumayan keras membuat Daniel pun kaget kemudian menangis, karena sang papa tidak pernah membentaknya seperti itu tadi.

"Aduh, maafin papa ya sayang!" sahut Bara menenangkan sang anak.

"Udah udah jangan nangis lagi ya," lanjut Bara.

Daniel pun mulai tenang dan mau memakan sarapannya dalam diam mungkin karena dia takut papanya akan marah lagi dengannya kalau dia tidak makan.

Setelah selesai dengan sarapannya, Daniel pun berangkat ke sekolah, awalnya Bara ingin mengantar Daniel untuk ke sekolah tetapi sang anak ingin berangkat sendiri dengan mbk indah.

Bara pun hanya pasrah dan mengikuti kemauan sang anak agar Daniel tidak bersedih lagi.

Daniel pun berangkat pergi ke sekolah, di ikuti oleh Bara juga yang harus pergi ke kantornya dengan mobil masing masing.

Mereka menaiki mobil masing-masing, namun Bara tetap jalan di belakang mobil Daniel agar dia bisa melihat sang anak masuk ke sekolahannya dengan selamat.

Setelah memastikan Daniel sudah masuk, barulah Bara melajukan kendaraannya lagi ke kantornya.

Saat sampai kantor Mike sudah menunggunya untuk memberikan beberapa jadwal Bara hari ini.

Mike pun menjelaskan tentang jadwal hari ini, dan tentang rapat penting juga setelah ini.

"Jadwal tuan hanya itu selebihnya sudah tidak ada, kalau begitu saya permisi tuan." pamit Mike setelah menjelaskan panjang lebar.

"Mike!" panggil Bara saat Mike akan pergi.

"Iya, tuan."

"Besok kalau enggak salah saya ada wawancara dengan EBS media?" tanya Bara spontan.

"Iya, tuan. Ada masalah apa ya tuan?" sahut Mike namun juga bertanya karena penasaran.

Sebab Presdirnya ini sangat tidak pernah menanyakan tentang wawancara apa lagi dengan sebuah jurnalis.

"Enggak, saya cuma tanya aja." jawab bara singkat.

"Kalau begitu saya permisi tuan." pamit Mike.

"Iya."

Setelah itu Bara pun melakukan aktivitasnya seperti biasa dengan jadwal yang padat merayap hingga tidak ada waktu untuknya sekedar istirahat makan siang.

🥕🥕🥕

Keesokan paginya Bara seperti biasa mengantar Daniel ke sekolah karena hari ini Daniel ada kunjungan ke museum sehingga Daniel sangat antusias dan dia juga sudah tidak marah lagi dengan sang papa.

Setelah selesai mengantar Daniel, Bara segera pergi menuju ke kantornya.

Saat sudah sampai depan kantornya Bara melihat Inez dan rekan kerjanya baru saja sampai di depan kantornya juga.

Saat turun mobil, Bara bisa melihat dengan jelas mereka, namun dari yang ia lihat sepertinya Inez menghindarinya entah apa sebabnya.

Namun Bara mencoba cool dan melanjutkan perjalanannya ke ruangannya.

Sedangkan di pagi hari tadi Inez dengan terburu-buru untuk menuju ke tempat wawancara lebih tepatnya yaitu Wijaya Grup.

Kebetulan hari ini Inez ditemani oleh Dimas rekan kerja Inez sebagai kameramen, sehingga ada sedikit ketenangan dari dirinya dari pada harus sendirian.

Saat sudah sampai di depan gedung Wijaya Grup Inez bertemu dengan Dimas yang juga baru saja sampai.

Setelah mereka sampai tak lama kemudian ada sebuah mobil mewah yang juga sampai di depan kantor.

"Wah, bagus banget ya mobilnya Nez!" sahut Dimas.

"Iya," balas Inez dengan apa adanya.

Tak lama berselang sesosok laki-laki turun, dan benar saja tebakannya benar yaitu seorang Bara Nahlu Wijaya.

"Woo, itu bukannya tuan Bara itu ya?" tanya Dimas dengan heboh lagi.

"Iya, udah biasa aja kenapa sih!" balas Inez mencoba menghindar dari Bara.

"Ih, elo ya Nez gak tahu seneng ketemu orang sukses apa!" sewot Dimas.

Inez mencoba menghindar dari bertatap muka dengan Bara, entah mengapa dia melakukan hal itu namun jujur sekarang ini dia sangat gugup.

Tetapi dia mencoba untuk tidak terlalu berhubungan dekat dengannya karena ada beberapa kabar kemarin.

Maka dari itu dia juga jarang bertemu dengan Daniel karena hal itu juga.

"Udah yuk masuk!" ajak Inez.

"Iya."

Mereka pun berdua masuk menuju tempat resepsionis dan memberitahukan maksud kedatangan mereka.

Petugas resepsionis pun memberitahukan kepada sekertaris Bara tentang kedatangan pihak EBS media.

"Bapak ibu bisa langsung naik tuan bara sudah menunggu," ucap resepsionis tersebut dengan ramah.

"Emang kita udah tua banget ya di panggil bapak sama ibu," bisik Dimas tidak suka panggilan dari resepsionis tersebut.

"Udah diem, mereka itu menghormati kita sebagai tamu." ucap Inez.

Inez dan Dimas pun segera naik lift menuju lantai yang di beritahu oleh resepsionis tadi, saat mereka tiba betapa terkejutnya saat melihat desain dan arsitektur dari ruangan tersebut.

"Wahh bagus banget Nez, ini pertama kali gue lihat ruangan sebagus ini!" sahut Dimas.

"Sama dim, bagus banget ya!" balas Inez karena memang bagus sekali.

"Permisi saya Inez dan ini Dimas, kita datang ingin wawancara dengan tuan Bara," ucap Inez saat melihat seorang perempuan yang duduk di kursi sekertaris.

"Oh iya, perkenalkan saya Bella sekertaris dari tuan Bara Silahkan masuk tuan Bara sudah menunggu." Bella berkata dengan membawa Inez dan dimas ke ruangan Bara.

Di sana memang ada dua sekertaris, dimana ada Mike dan di bantu dengan Bella. Mike masih berada di ruang meeting dengan beberapa manajer karena Bara ada wawancara sehingga dia melimpahkan meeting dengan para manajernya kepada sekertaris sekaligus asisten nya itu yang sudah sangat dia percaya.

Tok tok tok

"Permisi tuan, ini pihak EBS media sudah sampai." ucap Bella dari balik pintu.

"Suruh masuk!" balas Bara dari dalam.

Bella pun menyuruh mereka masuk karena Bara sudah mengatakan masuk.

"Silahkan,"

Setelah itu Inez dan Dimas pun masuk ke ruangan tersebut, sedangkan Bella kembali ke pekerjaannya.

"Permisi tuan," sapa Inez dan Dimas bersamaan.

"Iya."

Sesi wawancara pun di mulai, untuk wawancara kali ini memang lebih banyak menanyakan tentang bisnis dan kesuksesan seorang Bara Nahlu Wijaya.

"Untuk pertanyaan terakhir tuan kalau tuan tidak keberatan kami ingin menanyakan tentang beberapa hari ini kabar tentang tuan dan juga artis terkenal Jessica kalr menghebohkan media sosial, bagaimana tanggapan tuan Bara tentang hal itu? Dan tuan juga diberitakan akan menggelar pernikahan dengan Jessica kalr?" tanya Inez dengan gugup menanyakan hal tersebut.

Memang pertanyaan tersebut sangat melenceng namun semua orang juga penasaran dengan lah itu.

"Biar saja orang mau bilang apa atau berfikir apa, saya cuma menekankan kalau saya untuk saat ini tidak memiliki status dengan siapa pun." jawab Bara dengan cool nya.

"Berarti rumor bahwa anda akan menikah tahun ini dengan Jessica kalr juga tidak benar?" tanya Inez lagi tapi entah kenapa dia sangat senang sekali mendapatkan jawaban itu.

"Iya."

"Baik tuan, terima kasih atas kesempatan yang di berikan bisa mewawancarai seorang pebisnis terkenal Bara Nahlu Wijaya."

Selesai lah sesi wawancara, Inez dan Dimas pun segera pergi namun saat akan pergi Bara menahan Inez untuk tetap tinggal.

"Tunggu!" Inez dan Dimas diam di tempat.

"Mbk Inez, saya ingin bicara sebentar!" ucap Bara membuat Inez ketar-ketir pasalnya Inez dari tadi ingin menghindari dari seorang Bara.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Astrid Nandistya Hayoto

Astrid Nandistya Hayoto

Maeng pergi aja Nez,, eee gugup ngk
ya gugup la😃😃

2025-02-07

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

nah lo, mm Daniel jgn pergi. dulu 🥰

2025-02-04

0

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Elu kayanya udh mulai demen nez sama dia

2024-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1_Dikhianati
2 BAB 2_Daniel Hilang
3 BAB 3_Air Mancur
4 BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5 BAB 5_Rumor Kencan
6 BAB 6_Desakan Menikah
7 BAB 7_Putus
8 BAB 8_Ke Mall
9 BAB 9_Mengantar Pulang
10 BAB 10_Menjemput Mama
11 BAB 11_Menginap
12 BAB 12_Pulang
13 BAB 13_Berita Heboh
14 BAB 14_Wawancara
15 BAB 15_Sakit
16 BAB 16_Cantik
17 BAB 17_Ide Gila
18 BAB 18_Lepaskan Dia!
19 BAB 19_Menemui Pelaku
20 BAB 20_Siuman
21 BAB 21_Ajakan Menikah
22 BAB 22_Jatuh Tempo
23 BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24 BAB 24_Jawaban
25 BAB 25_Saya Cium Kamu!
26 BAB 26_Candu
27 BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28 BAB 28_Persiapan
29 BAB 29_Kartu Undangan
30 BAB 30_Pemberkatan
31 BAB 31_Resepsi
32 BAB 32_Gagal
33 BAB 33_Pengantin Baru
34 BAB 34_Status Baru
35 BAB 35_Kolam Renang
36 BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37 BAB 37_Makan Malam
38 BAB 38_Bertemu Jessica
39 BAB 39_Kesal
40 BAB 40_Konferensi Pers
41 BAB 41_Penjelasan
42 BAB 42_Papa Sakit
43 BAB 43_Papa Sadar
44 BAB 44_Investor Baru
45 BAB 45_Lepasin!
46 BAB 46_Orang Kaya Beda
47 BAB 47_Penghinaan
48 BAB 48_Bara Marah
49 BAB 49_Pulang
50 BAB 50_Meminta Izin
51 BAB 51_Datang
52 BAB 52_Garden Party
53 BAB 53_Mansion Baru
54 BAB 54_Istana Pasir
55 BAB 55_Kembali Ke Negara X
56 BAB 56_Berita Aneh
57 BAB 57_Memberitahu
58 BAB 58_Makan Siang Bersama
59 BAB 59_Seorang Jalang
60 BAB 60_Kerjasama
61 BAB 61_Sensitif Sekali
62 BAB 62_Pemilik Baru
63 BAB 63_Sisca Welsh
64 BAB 64_Inez Sakit
65 BAB 65_Dua Garis Merah
66 BAB 66_Lama Tak Bertemu
67 BAB 67_Artikel
68 BAB 68_Apa! Baby?
69 BAB 69_Berhenti Bekerja
70 BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71 New Story: Married With My Boss
72 New Story: Kesalahan Satu Malam
73 New Story: Our Love Story
74 INFO GRUP NOVELTOON
75 New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76 New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77 New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78 New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79 New Story: Kapten Pemikat Hati
80 New Story: Suami Pilihan Mama
81 New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1_Dikhianati
2
BAB 2_Daniel Hilang
3
BAB 3_Air Mancur
4
BAB 4_Daniel Pingin Punya Mama!
5
BAB 5_Rumor Kencan
6
BAB 6_Desakan Menikah
7
BAB 7_Putus
8
BAB 8_Ke Mall
9
BAB 9_Mengantar Pulang
10
BAB 10_Menjemput Mama
11
BAB 11_Menginap
12
BAB 12_Pulang
13
BAB 13_Berita Heboh
14
BAB 14_Wawancara
15
BAB 15_Sakit
16
BAB 16_Cantik
17
BAB 17_Ide Gila
18
BAB 18_Lepaskan Dia!
19
BAB 19_Menemui Pelaku
20
BAB 20_Siuman
21
BAB 21_Ajakan Menikah
22
BAB 22_Jatuh Tempo
23
BAB 23_Ajakan Tanpa Kontrak
24
BAB 24_Jawaban
25
BAB 25_Saya Cium Kamu!
26
BAB 26_Candu
27
BAB 27_Bertemu Calon Mertua
28
BAB 28_Persiapan
29
BAB 29_Kartu Undangan
30
BAB 30_Pemberkatan
31
BAB 31_Resepsi
32
BAB 32_Gagal
33
BAB 33_Pengantin Baru
34
BAB 34_Status Baru
35
BAB 35_Kolam Renang
36
BAB 36_Memilikimu Seutuhnya
37
BAB 37_Makan Malam
38
BAB 38_Bertemu Jessica
39
BAB 39_Kesal
40
BAB 40_Konferensi Pers
41
BAB 41_Penjelasan
42
BAB 42_Papa Sakit
43
BAB 43_Papa Sadar
44
BAB 44_Investor Baru
45
BAB 45_Lepasin!
46
BAB 46_Orang Kaya Beda
47
BAB 47_Penghinaan
48
BAB 48_Bara Marah
49
BAB 49_Pulang
50
BAB 50_Meminta Izin
51
BAB 51_Datang
52
BAB 52_Garden Party
53
BAB 53_Mansion Baru
54
BAB 54_Istana Pasir
55
BAB 55_Kembali Ke Negara X
56
BAB 56_Berita Aneh
57
BAB 57_Memberitahu
58
BAB 58_Makan Siang Bersama
59
BAB 59_Seorang Jalang
60
BAB 60_Kerjasama
61
BAB 61_Sensitif Sekali
62
BAB 62_Pemilik Baru
63
BAB 63_Sisca Welsh
64
BAB 64_Inez Sakit
65
BAB 65_Dua Garis Merah
66
BAB 66_Lama Tak Bertemu
67
BAB 67_Artikel
68
BAB 68_Apa! Baby?
69
BAB 69_Berhenti Bekerja
70
BAB 70_Bahagia Dengan Duda Anak 1 (END)
71
New Story: Married With My Boss
72
New Story: Kesalahan Satu Malam
73
New Story: Our Love Story
74
INFO GRUP NOVELTOON
75
New Story: Gadis Tawanan Sang Mafia
76
New Story: Cinta Lama Belum Kelar
77
New Story: Pembantu Menikahi Tuan Majikan
78
New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
79
New Story: Kapten Pemikat Hati
80
New Story: Suami Pilihan Mama
81
New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!