Jurang Itu Bukan Hanya Di Depanku

“Jadi, bisakah aku bertanya sekarang?”, Jean yang duduk berhadapan dengan Enver di meja makan bertanya.

Enver menatap Jean sambil mengunyah makanannya.

“Mari bicara setelah semua makanan di atas piringmu habis”, balas Enver.

Jean merasa kesal karena saat dia ingin berbicara, selalu saja ditunda-tunda.

Jean mengunyah makanan di piringnya sesuap demi sesuap dengan terburu-buru.

“Ahh, lihat sudah habis, ayo bicara sekarang”, Jean yang langsung berbicara setelah meneguk air di gelasnya langsung mencoba memulai pembicaraan lagi.

Enver yang melihat Jean menghabiskan makanannya, tak mengatakan apapun dan hanya terus mengunyah makanannya.

“Baiklah!, kita tunggu sampai makananmu habis dulu. Setelah itu tak ada lagi penundaan”, Jelas Jean yang mencoba bersabar.

“Memangnya apa yang bisa kamu lakukan?”, Tanya Enver mendadak, bahkan sebelum makanan di piringnya habis.

“Apa?”, Jean yang meminta penjelasan lebih,  mengenai pertanyaan Enver.

“Memangnya apa yang bisa kamu lakukan, jika kamu mengetahui hal yang ingin kamu ketahui itu?”. Jelas Enver dengan ekspresinya yang masih seolah tak peduli.

“Ya?”, Jean yang tak mengharapkan perkataan angkuh dari Enver, tak bisa berkata-kata. Jean sekilas berpikir, memang benar, dia bukanlah orang yang memiliki kekuatan, kekayaan, atau bahkan dukungan. Tapi baginya, mengetahui semua hal yang sebenarnya sedang terjadi, dan apa sebenarnya alasan sampai dia dan penghuni panti yang lain dalam bahaya. Merupakan langkah pertama yang setidaknya bisa dia lakukan.

“Bukankah setidaknya aku harus tahu?, setidaknya agar rasa takut ini menjadi jelas. Dan setidaknya mungkin aku bisa berusaha sebisaku”, Jelas Jean dengan nada bicara yang memperlihatkan kekecewaan.

Enver menelan makanan yang ada di mulutnya, dan kemudian meminum air dari gelasnya. Enver menatap Jean beberapa saat dan kemudian menghembuskan nafas mencoba tenang.

“Katakan!”, ucap Enver.

Jean menatap Enver dengan binar mata seolah bertanya, apa yang harus dia katakan.

“Semua pertanyaanmu itu, katakan”, jelas Enver.

Jean yang merasa mendapatkan kesempatan langsung menegakkan posisi duduknya.

“Itu tak bisakah kamu menjelaskan semuanya dari awal ?, Apa sebenarnya yang terjadi, dan bagaimana kamu bisa menjamin nyawaku seperti yang kamu janjikan sebelumnya?”, Tanya Jean.

Enver yang terlihat malas menjelaskan, menarik nafasnya dalam untuk memaksakan diri.

“Panti itu, awalnya adalah Panti yang di kelola keluarga besar ku, sejak ratusan tahun. Dibanding menyebutnya panti, keluargaku menyebutnya sebagai rumah produksi?”, Jelas Enver memulai penjelasan panjangnya.

“Karena dari awal, tempat itu di bangun untuk mendapatkan darah”, Jelas Enver.

“Untuk apa?”, Pertanyaan Jean menyerobot di tengah penjelasan Enver.

“Tentu saja untuk kami minum?”, Ucap Enver sambil tersenyum.

“Kamu mungkin mengetahui kalau aku vampir?, Yah sebenarnya bukan vampire juga, kami sebenarnya adalah mutasi genetik yang terbiasa meminum darah. Di cerita atau film, Vampire di gambarkan sebagai makhluk yang harus meminum darah untuk bertahan hidup, dan juga tidak terlalu memerlukan makan seperti manusia. Tapi kami membutuhkan makan seperti manusia pada umumnya, untuk bertahan hidup. Dan darah adalah opsi lain, yang memberikan kami keistimewaan, yang membuat kami memiliki keunggulan fungsi fisik, atau bahkan pada kondisi tertentu membuat kami seperti super hero di film yang memiliki kekuatan tertentu”. Jelas Enver.

“Lalu kalau kalian makan seperti kami, kenapa harus minum darah?, bukankah terlalu egois untuk mengorbankan manusia lain hanya untuk kepentingan pribadi?”, Pertanyaan yang cukup sarkas  dari Jean itu membuat Enver tersenyum.

“Itu karena kami sudah bermutasi secara genetik, meminum darah adalah salah satu keharusan seperti minum air. Jika tidak minum darah, akan ada efek buruk yang terjadi pada tubuh kami”. Jelas Enver.

“Kembali ke panti, sebelum terbentuk menjadi panti, tempat itu pada awalnya adalah tempat penyekapan untuk mangsa yang akan berakhir pada kematian. Tapi manusia bukanlah makhluk lemah yang tak perlu leluhurku waspadai, karena jika penyekapan dan penculikan yang dilakukan untuk mengambil darah ketahuan, jelas kamilah yang akan musnah”. Jean mendengarkan dengan seksama.

“Karena terlalu rentan, kami menerapkan system ternak, seperti halnya sapi perah, yang di rawat dengan penuh kasih sayang untuk mendapatkan susunya. Dengan begitu kami bisa mengambil darah manusia dengan iming-iming pemeriksaan kesehatan. Saat itu leluhurku mulai menampung banyak gelandangan, tapi ternyata hal itu membuat banyak dari kami (vampire) yang harus meninggal karena mengkonsumsi darah yang terinveksi penyakit.

Dari kejadian itu, Leluhurku merombak sistemnya, dan lebih memilih merawat manusia itu sejak kecil, memberikan mereka asupan yang baik, lingkungan yang baik, dengan begitu kwalitas darah yang di hasilkan pun lebih bagus”, Jelas Enver.

“Lalu apa yang menyebabkan penghuni panti meninggal di umur 21 tahun?”, Tanya Jean.

“Itu karena alat yang kami gunakan, bukanlah alat medis pada umumnya, sari kehidupan ikut tersedot bersamaan dengan darah. Dan memang itulah yang kami butuhkan. ”, Jelas Enver.

“Lalu ucapanmu yang mengatakan bisa menjamin nyawaku, jika aku bersamamu itu bagai mana?. Aku yakin kamu akan terus meminta darahku terus menerus jika aku tetap bersamamu.”, pertanyaan Jean yang merasa gundah.

“Terlalu kompleks untuk di jelaskan semua, tapi aku tak berdusta mengenai hal itu. seperti manusia dan kebanyakan hewan yang membutuhkan oksigen, kita menghasilkan karbondioksida yang di butuhkan pohon yang menyediakan oksigen untuk kita. Aku bisa menjamin bahwa walau aku meminum darahmu, itu tidak akan memberikan efek samping yang berbahaya”, Jelas Enver.

“Lalu kau bisa membantu semua penghuni panti juga?”, Tanya Jean.

Enver terdiam beberapa saat.

“Itu agak sulit, karena panti itu sekarang bukan milik Valera lagi. Panti itu ada di bawah pengelolaan orang lain.” Jelas Enver.

“Lalu apa yang bisa kulakukan?, teman-temanku..”, Jean yang tadinya bersikap tenang  mulai terlihat gelisah.

“Asal kamu bisa berjanji untuk tetap bersamaku, aku mungkin bisa membantu dua teman terdekatmu”, ungkap Varen.

“Lalu yang lainnya?, ratusan orang ada di sana!”, Tanya Jean.

“Lalu?, kalau kamu mau, kamu bisa membuat baju ironman, dan kemudian memusnahkan para Vampire!”. Jelas Varen agak menghina.

Jean terdiam tak bisa membuka mulutnya lagi.

“Haah, Kau tahu, sebenarnya asal mereka lolos dan keluar dari sana sebelum menginjak umur 20-an, mereka bisa selamat, dan hidup dengan normal. Itu juga yang dulu kakekku lakukan saat mengelola panti. orang-orang yang menginjak umur 19 tahun akan berhenti di ambil darahnya, dan mereka keluar dari panti untuk memulai kehidupan mandiri. Itu karena sari kehidupan orang dewasa sangat lambat beregenerasi dan juga sangat cepat habis. Sedangkan manusia yang belum dewasa, lebih cepat mendapatkan kembali sari kehidupan mereka”, Jelas Enver agak runyam.

“Lalu apa kamu tak bisa kembali mengelola panti itu?, sepertinya kamu memiliki kekuasaan yang cukup”. Jean berharap.

“Kamu bahkan tak tahu situasinya, jelas mudah bagimu bicara”, Ucap Enver yang terlihat tersinggung.

“Jika menurutmu aku memiliki kekuasaan yang cukup, maka seperti apa orang yang sekarang mengelola panti itu?, apa tidak terpikirkan olehmu?”, Tanya Enver.

“Jangan terlalu ikut campur pada urusan orang lain, aku akan mencoba mengeluarkan dua temanmu, dan kamu hanya perlu duduk manis disini”, Ucap Enver yang terlihat berniat mengakhiri obrolannya.

“Tapi jurang menakutkan itu bukan hanya ada di hadapanku, tapi ada di hadapan semua penghuni panti”, ucap Jean.

“Jika kamu hanya menyelamatkan diriku dan temanku, Lalu aku merasa menjadi penghianat”, Gumaman Jean tak membuat Enver tertarik. Enver pergi meninggalkan ruang makan, menyisakan Jean yang termenung sendirian di sana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!