"Madam Belinda menyuruh saya untuk membawa koper pakaian anda dan ini adalah botol-botol darah dengan berbagai varian jenis hewan. Karena anda tidak punya selera khusus seperti yang dimiliki tuan Sean dan Baginda, jadi wanita tua itu menyuruh saya untuk menyiapkannya seperti ini" Papar Helio. Dia bukan pria yang banyak bicara. Tapi terbiasa menjelaskan hal-hal dengan panjang dan lebar.
Dia mengambil salah satu tas dan mengangkat botol-botol menjelaskan lebih jauh, "Di sini ada botol darah kelinci Netherland dwarf, darah kelinci yang paling manis dari kelinci lainnya. Juga ada darah kancil muda, anak harimau, domba betina dan angsa. Keseluruhan rasa mereka sangat manis. Madam tau kalau anda sangat menyukai darah yang manis-manis"
Manis? Sesaat Aldrich terpikirkan dengan darah Maribel yang manisnya hampir menyaingi anggur cotton candy. Dia sempat meneguk ludah membayangkan betapa manisnya itu. Tapi cepat-cepat dia membuang pikiran itu jauh-jauh.
"Ada apa yang mulia?" Tanya Helio heran ketika melihatnya tiba-tiba menggelengkan kepala.
Aldrich langsung menjawab, "Bukan apa-apa"
Helio hanya mengangguk dan kemudian dia mengeluarkan kartu hitam dari saku mantelnya, "Ini adalah kartu hitam milik Baginda yang dititipkan ke saya untuk diserahkan kepada anda. Saya baru saja mengaktifkan nya kembali dengan meminta bantuan tuan Sean" Helio menyerahkan kartu hitam berharga itu kepada Aldrich.
Karena tumbuh besar di Merland, Aldrich tidak begitu mengetahui seberapa hebatnya kekuatan black card ditangannya itu. Dia hanya mengambilnya tanpa minat dan memasukkannya ke dalam saku. Dia hanya sebatas tau kalau itu hanyalah kartu kredit biasa.
Kemudian Helio mengeluarkan map coklat di sebalik mantelnya dan memberikannya pada Aldrich.
"Apa ini?" Tanya Aldrich sambil mengintip isi map tersebut.
"Itu adalah surat kepemilikan bar dan kastil yang keduanya sudah dialihkan kepada anda. Baginda berpesan harap anda menjaganya dengan baik"
Aldrich mengangguk dengan senyum cerah memandangi map coklat di tangannya itu, "Aku mengerti" Ucapnya.
Ternyata cukup menyenangkan menjadi kaya hanya karena keturunan. Dia tidak perlu bekerja begitu keras, cukup duduk santai dan kekayaan menurun begitu saja ke tangannya.
"Ah, lalu apa isi dua kotak itu?" Aldrich menunjuk ke dua kotak yang sudah diletakkannya di lantai.
Helio membungkuk, mengambil salah satu kotak dan membukanya, "Ini adalah berbagai jenis obat-obatan yang di minta madam Belinda secara khusus kepada dokter Robbin untuk anda. Di antaranya ada obat demam, batuk, sakit kepala, pereda nyeri dan juga stok obat alergi anda dan kotak yang satunya lagi juga tidak jauh berbeda. Di dalamnya ada beberapa hal yang kalau di dunia manusia mereka menyebutnya kotak pertolongan pertama" Papar Helio.
"Ini.. kupikir ini berlebihan" Menerima perawatan sedemikan rupa, kenapa dia merasa madam Belinda memperlakukannya seperti seorang gadis yang lemah?
Helio tersenyum berkata, "Menurut anda barang kali begitu, tapi tidak bagi wanita tua itu. Bagaimanapun, madam Belinda sangat mencemaskan tubuh vampir campuran anda yang lemah. Memikirkan alergi anda terhadap darah hewani, dia tidak bisa berhenti khawatir kalau tubuh anda yang memiliki gen manusia itu cukup rentan terhadap penyakit. Itu kenapa dia menyiapkan semua ini"
Aldrich tersenyum tak berdaya. Biar begitu dia dapat merasakan ketulusan dari barang-barang yang disiapkan madam Belinda untuknya. Perasaan itu membuatnya merasa seperti memiliki seorang nenek yang penuh kasih terhadap cucunya.
"Sampaikan salam sayang ku padanya. Katakan padanya, walau aku akan tinggal lama di negri manusia, aku akan mencari waktu untuk mengunjunginya sesering mungkin"
Helio tersenyum mengangguk, "Akan saya sampaikan. Madam Belinda pasti akan sangat senang mendengarnya"
"Lalu apa ada lagi?" Aldrich sudah mendapatkan banyak hal dari madam Belinda, surat-surat penting dari ayahnya. Tapi masih ada satu yang kurang.
Helio tiba-tiba mengingat sesuatu. Dia meletakkan kotak yang dipegangnya itu ke lantai dan membuka kotak yang satunya. Mengesampingkan botol-botol alkohol dan disinfektan, dia mengambil kotak seukuran telapak tangan pria dewasa itu dan memberikannya pada Aldrich.
"Ini adalah titipan Baginda ratu. Ibu anda yang mulia"
Mata Aldrich langsung berkaca-kaca. Hatinya selalu menjadi lembut dan penuh sentuhan hangat ketika ibunya disebutkan. Dia langsung mengambil kotak tersebut dan memperlakukannya seperti sesuatu yang sangat berharga.
"Baginda ratu sangat menyesal karena terlampau sibuk mengurus istana bersama Baginda raja, hingga mengabaikan anda begitu lama"
Aldrich tersenyum pahit, "Mama tidak perlu menyesalinya. Seharusnya aku yang menyesal karena telah mempersatukan hubungannya dengan ayah"
Jika dulu dia tidak memberikan ramuan pengakuan cinta itu kepada Egbert. Maka Egbert tidak perlu mengakui perasaannya kepada ibunya sehingga mereka dapat bersatu seperti sekarang. Dengan begitu dia dapat membawa ibunya pergi dan meng-veto nya khusus untuknya seorang. Tapi dia sadar. Dia tidak bisa begitu egois.
Dia tau ibunya mencintai Egbert dan akan selalu mencintai ayahnya yang selalu dipanggilnya 'si sialan' itu. Jadi hanya demi kebahagiaan ibunya, dia pun melepaskan keegoisannya dan melakukan hal tersebut untuk mempersatukan dua orang itu.
Helio tidak terlalu tau soal sejarah hubungan orang tua Aldrich. Dia tidak bertanya dan tidak penasaran dengan urusan pribadi orang lain.
"Karena urusan saya sudah selesai, kalau begitu saya akan kembali" Ucap Helio.
"Ah, kau tidak ingin beristirahat dulu di sini barang semalam?" Tawar Aldrich tulus, "Kau pasti sangat lelah mengurus banyak hal seharian ini"
Helio tersenyum sopan menolak, "Terimakasih yang mulia untuk kemurahan hati anda. Tapi saya harus kembali ke Merland segera karena masih ada banyak hal yang harus saya urus"
"Baiklah kalau begitu" Ucap Aldrich. Dia tidak tau kesibukan apa yang digeluti Helio. Tapi semenjak mendiami istana bulan merah, dia selalu berpikir kalau Helio adalah orang yang paling luang di istana.
Hal yang tidak diketahui Aldrich. Urusan yang dimaksud Helio tak lain adalah peternakan-peternakan istana bulan merah yang berada dibawah pengawasannya. Helio memang sudah memperkejakan beberapa orang untuk mengurusnya. Tapi dia memiliki satu yang tak dapat diserahkannya kepada orang lain untuk mengurusnya.
Yaitu kelinci abu-abu gemuk kesayangannya.
Helio kembali terburu-buru ke Merland membayangkan si abu-abu gemuknya yang sepertinya sudah merindukan kehadirannya.
Hari sudah mulai gelap dan berganti menjadi malam ketika Maribel baru saja selesai beres-beres. Itu terbilang cukup lama untuk seukuran memasukkan pakaian-pakaian di kopernya ke dalam lemari.
Bagaimanapun putri kaya sepertinya, tidak pernah melakukan hal tersebut. Semua keperluan dan kebutuhan pribadinya, sudah ada pelayan yang menguruskan nya untuknya.
Maribel tergeletak lemas di lantai dengan kedua kaki terjulur lurus ke depan dan tangannya terkulai lelah di atas paha, "Melelahkan sekali"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments