|9|. Masuk Tanpa Izin Tuan Rumah

Dia tidak tau dimana posisinya itu sekarang. Dia hanya terus berlari dan berlari. Hingga dalam pertengahan pelariannya itu, dia menemukan sebuah kastil besar dengan lampu menyala.

Langkahnya pun terhenti dan bola matanya bergertar dalam sinar harapan.

"Haa.."

"Akhirnya.."

......................

Maribel sudah berdiri di depan pintu dan memencet bel. Tak ada tanggapan, dia memencet nya sekali lagi. Tapi yang menyambutnya hanya keheningan.

Maribel mengerutkan keningnya, "Tidak mungkin tidak ada orang kan?"

Jelas lampu di dalam sana sepenuhnya menyala. Menunjukkan tempat itu berpenghuni. Menarik nafas dan menghelanya perlahan, Maribel kembali menekan tombol bel.

Di dalam sana, Aldrich masih melompat-lompat menikmati dentuman musik yang diputar keras dari ponselnya.

Dia sama sekali tidak mendengar bunyi bel yang sudah berapa kali di tekan diluar.

Maribel menyerah memencet bel, karena sedari tadi tak kunjung mendapatkan reaksi apapun dari tuan rumah.

Di luar sangat dingin. Dia hanya mengenakan baju kaos tipis bewarna putih dengan gambar hati besar di tengahnya dan celana longgar bermotif kan kulit zebra yang hitam putih.

Dia memeluk tubuhnya dan menggosok nya merasa mulai menggigil kedinginan.

Menyentuh gagang pintu, ragu-ragu dia mencoba mendorongnya dan..

"Tidak terkunci?" Serunya senang.

Dia tau sangat tidak sopan masuk tanpa izin tuan rumah. Tapi kali ini dia melakukannya karena tekanan keadaan.

"Tidak apa-apa, nanti aku akan menjelaskannya secara baik-baik. Semoga saja tuan rumah ini seseorang yang pengertian"

Berjalan masuk kedalam, Maribel di kejutkan dengan sentuhan interior dalamnya yang klasik— membawa kesan gaya Eropa kuno. Semakin melangkah kedalam, dia melihat beberapa ornamen dan vas kosong yang berada dalam tatanan tempat yang baik.

Tempat itu besar dan luas. Melangkah ke ruang tengah, dia menemukan susunan tata letak sofa yang mewah dan mejanya yang memiliki sentuhan emas pada sulaman taplak nya.

"Permisi"

Hening.

"Maaf, saya sudah tidak sopan dan langsung masuk"

Senyap.

"Apa ada orang disini?"

Sepi.

Maribel mengerutkan keningnya. Keselurahan lantai bawah itu terlihat sepi, seperti tak berpenghuni.

Sayup-sayup dia mendengar suara keras musik memecah keheningan tempat tersebut. Setelah di telusuri, sepertinya itu datang dari lantai atas.

"Apa aku coba pergi ke atas?"

Maribel pun pergi menaiki anak tangga menuju lantai atas. Berjalan di lorong, alunan musik terdengar semakin jelas bersama hentakan kaki yang bersemangat. Sepertinya tuan rumah itu sedang membuat pesta kecil. Begitulah pikirnya.

Hampir semua pintu yang ditemuinya tertutup rapat. Hingga ketika langkah nya berhenti di penghujung. Dia mendapati sebuah kamar dengan pintu yang setengah terbuka. Ada sedikit cahaya kuning keemasan dari dalam dan suara keras musik paling jelas di dengar dari kamar tersebut.

Maribel menggigit bibirnya, ragu-ragu mengetuk.

Tok..tok..

"Permisi"

Suaranya begitu pelan.

Aldrich yang sedang menari ria di dalam sana sama sekali tidak mendengarnya.

"Permisi"

Maribel mengulanginya lagi. Sama seperti sebelumnya, tak ada sahutan.

Maribel meremas jari-jemarinya, haruskah dia mengeraskan suaranya? Berteriak barangkali?

Tapi dia sudah masuk ke dalam tanpa izin tuan rumah saja sudah sangat tidak sopan. Jika dia melangkah lebih jauh lagi hingga melanggar privasi tuan rumah seperti masuk begitu saja kedalam kamarnya, bahkan kata-kata tidak sopan tak akan cukup menggambarkan betapa tidak tahu malunya dia.

"Sebaiknya aku menunggu saja dengan sopan di bawah" Seperti itu, Maribel memutar langkahnya dan menuruni anak tangga menuju lantai bawah.

Dia pergi melabuhkan punggungnya di sofa tunggal, menaikkan kedua kakinya keatas dan duduk dengan memeluk lututnya.

Tiba-tiba perutnya berbunyi. Bibinya berkedut, menangisi nasibnya yang begitu miris.

Detak jam dinding berputar dan detak nya bergema jelas di ruang yang hening. Maribel mengangkat pandangannya ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam tepat dan kemudian melirik ke lantai atas yang samar-samar masih terdengar dentuman musik.

Sepertinya tuan rumah akan melewati pesta yang panjang.

Maribel menunggu dan menunggu. Perutnya masih keroncongan karena lapar, tapi dia tak berdaya. Hingga berlalunya menit, dia pun jatuh tertidur.

Dua botol anggur darah sudah habis. Aldrich merasa kepalanya menjadi berat dan wajahnya menjadi hangat merah karena mabuk.

Dia menggelengkan kepalanya yang terasa pusing dan berjalan sempoyongan mematikan musik dari ponselnya. Dia tidak punya toleransi yang baik terhadap alkohol itu kenapa dua botol anggur saja sudah cukup merenggut separuh akal sehatnya.

Badannya sudah berkeringat basah karena lelah akan tarian gilanya tadi, membuat sekujur tubuhnya terasa lengket.

Dia menanggalkan jubah tidurnya dan pergi berendam telanjang di dalam bathtub. Kepalanya yang terangguk-angguk begitu saja jatuh ke pinggiran bathtub. Seperti itu dia tertidur di dalam sana hingga pagi bertandang.

......................

Saat matahari sudah terbit. Aldrich membuka matanya dan mendapati tubuhnya yang tenggelam basah di dalam air bathtub yang dingin.

Kepalanya masih terasa pusing karena efek pengar yang belum sepenuhnya hilang. Dia keluar dari bathtub dan pergi berdiri di bawah shower. Dia membilas tubuhnya dengan air hangat untuk merilekskan dan mengumpulkan kesadarannya kembali.

Setelahnya dia keluar dari kamar mandi dengan jubah mandi yang sudah terikat longgar di tubuhnya

Sisa air di rambut kuning jagungnya, itu jatuh dan menetes dari waktu ke waktu, membasahi tulang selangka nya yang pucat dan wajah tampannya yang dingin.

Dia menggaruk-garuk tengkuk dan lengannya yang mulai terasa gatal. Tampak ruam-ruam merah mulai bermunculan di kulit putih pucat nya. Dia langsung mencari obat alergi nya yang semalam dia simpan di laci meja dan meminumnya satu butir.

Aldrich menutup tirai, memblokir cahaya matahari yang masuk. Walau dalam tubuhnya memiliki beberapa persen gen manusia, tapi tetap saja efek yang dimilikinya akan sama dengan para vampir murni yang hidup dengan asupan darah hewani.

Ketika terpapar sinar matahari, kulit putih pucat mereka akan begitu cepat merasakan efek sunburn. Itu kemerahan, pembengkakan dan yang terburuk adalah melepuh.

Dia melabuhkan punggungnya ke sofa besar tunggal. Sikunya bertopang di lengan sofa dan tangannya memijit pelipisnya yang masih terasa pusing. Saat itu dia mendapati ponselnya yang ada di atas meja bergetar.

Dia mengambilnya dan langsung menduga siapa yang menghubunginya itu. Karena itu dia langsung mengangkatnya.

"Em?" Dia menjepit ponselnya di antara pundak dan telinga. Di sisi lain tangannya masih terus memijit kepalanya.

"Aku sudah mencarikan salah seorang pembantu untuk mengurus kehidupan mu di kastil"

"Sebenarnya itu tidak perlu"

"Pangeran vampir sepertimu apa tau cara mengurus diri? Sudah begitu kastil itu begitu besar, kau perlu pelayan untuk mengurusnya"

"Heum" Aldrich berdeham malas sebagai persetujuan dan terus memijit kepalanya.

Episodes
1 |1|. Belum Saatnya Untuk Meledak
2 |2|. Belakang Telinganya Masih Basah
3 |3|. Terkena Patukan Ular Di Hutan
4 |4|. Dia Bukan Siapa-Siapanya
5 |5|. Skema Jahat Yang Gagal
6 |6|. Mendatangi Kastil Tua Di Hutan
7 |7|. Paling Tau Soal Bermain Bersih
8 |8|. Nasib Malang Yang Beruntun
9 |9|. Masuk Tanpa Izin Tuan Rumah
10 |10|. Sudah Tiba Sejak Semalam
11 |11|. Seperti Perjanjian Hidup Dan Mati
12 |12|. Dibutakan Oleh Ketampanannya
13 |13|. Jangan Coba-Coba Membodohi
14 |14|. Harus Menarik Garis Keras
15 |15|. Bersikap Sebagaimana Seharusnya
16 |16|. Cinta Pertamanya Bukan Manusia
17 |17|. Melakukan Sesuatu Yang Buruk
18 |18|. Sangat Tidak Baik Buat Jantung
19 |19|. Anda Seorang Pria Yang Baik
20 |20|. Menyenangkan Kaya Karena Keturunan
21 |21|. Tidak Berbau Masam Sama Sekali
22 |22|. Semua Dalam Dirinya Terlihat Baik
23 |23|. Harus Menjadikannya Sebagai Suaminya
24 |24|. Tolong Lakukan Dengan Lembut
25 |25|. Jadi Kau Berbohong Sebelumnya
26 |26|. Dia Adalah Yang Pertama
27 |27|. Bekerja Di Kediaman Yang Lain
28 |28|. Telah Tumbuh Dengan Sangat Baik
29 |29|. Gadis Yang Terkena Gigitan Ular
30 |30|. Ingin Menikahinya Segera
31 |31|. Tidak Memacari Gadis Manusia
32 |32|. Di Tahan Di Kantor Kepolisian
33 |33|. Pelayan Yang Kau Siapkan
34 |34|. Kebenaran Yang Mulai Terkuak
35 |35|. Karena Ingin Menikahinya
36 |36|. Mengatur Kencan Buta
37 |37|. Di Tolak Oleh Pria Di Kencan Buta
38 |38|. Bunga Yang Besar Di Rumah Kaca
39 |39|. Telah Tanpa Sengaja Menikah
40 |40|. Adalah Suami Rahasianya
41 |41|. Mimpi Indah Dan Ciuman Di Pagi Hari
42 |42|. Termasuk Cara Mu Menggodaku
43 |43|. Ingin Meminumnya Langsung
44 |44|. Kau Harus Bertanggung Jawab
45 |45|. Berikan Kepada Kekasihmu
46 |46|. Tidak Akan Melukainya
47 |47|. Kewarasannya Habis Karena Menggilainya
48 |48|. Sampai Jumpa Nanti Malam
49 |49|. Sudah Sepantasnya Peduli
50 |50|. Ini Bukan Kali Pertama
51 |51|. Istri Naif Ku
52 |52|. Diam Mu Adalah Iya
53 |53|. Lagipula Kau Suamiku Sekarang
54 |54|. Tidak Menggoda Sama Sekali
55 |55|. Itu Bukan Hal Yang Baik
56 |56|. Tidak Bisa Membencimu
57 |57|. Berencana Mendatangi Aldrich
58 |58|. Alasan Ingin Hidup Terpisah
59 |59|. Mama Kecewa Padamu
Episodes

Updated 59 Episodes

1
|1|. Belum Saatnya Untuk Meledak
2
|2|. Belakang Telinganya Masih Basah
3
|3|. Terkena Patukan Ular Di Hutan
4
|4|. Dia Bukan Siapa-Siapanya
5
|5|. Skema Jahat Yang Gagal
6
|6|. Mendatangi Kastil Tua Di Hutan
7
|7|. Paling Tau Soal Bermain Bersih
8
|8|. Nasib Malang Yang Beruntun
9
|9|. Masuk Tanpa Izin Tuan Rumah
10
|10|. Sudah Tiba Sejak Semalam
11
|11|. Seperti Perjanjian Hidup Dan Mati
12
|12|. Dibutakan Oleh Ketampanannya
13
|13|. Jangan Coba-Coba Membodohi
14
|14|. Harus Menarik Garis Keras
15
|15|. Bersikap Sebagaimana Seharusnya
16
|16|. Cinta Pertamanya Bukan Manusia
17
|17|. Melakukan Sesuatu Yang Buruk
18
|18|. Sangat Tidak Baik Buat Jantung
19
|19|. Anda Seorang Pria Yang Baik
20
|20|. Menyenangkan Kaya Karena Keturunan
21
|21|. Tidak Berbau Masam Sama Sekali
22
|22|. Semua Dalam Dirinya Terlihat Baik
23
|23|. Harus Menjadikannya Sebagai Suaminya
24
|24|. Tolong Lakukan Dengan Lembut
25
|25|. Jadi Kau Berbohong Sebelumnya
26
|26|. Dia Adalah Yang Pertama
27
|27|. Bekerja Di Kediaman Yang Lain
28
|28|. Telah Tumbuh Dengan Sangat Baik
29
|29|. Gadis Yang Terkena Gigitan Ular
30
|30|. Ingin Menikahinya Segera
31
|31|. Tidak Memacari Gadis Manusia
32
|32|. Di Tahan Di Kantor Kepolisian
33
|33|. Pelayan Yang Kau Siapkan
34
|34|. Kebenaran Yang Mulai Terkuak
35
|35|. Karena Ingin Menikahinya
36
|36|. Mengatur Kencan Buta
37
|37|. Di Tolak Oleh Pria Di Kencan Buta
38
|38|. Bunga Yang Besar Di Rumah Kaca
39
|39|. Telah Tanpa Sengaja Menikah
40
|40|. Adalah Suami Rahasianya
41
|41|. Mimpi Indah Dan Ciuman Di Pagi Hari
42
|42|. Termasuk Cara Mu Menggodaku
43
|43|. Ingin Meminumnya Langsung
44
|44|. Kau Harus Bertanggung Jawab
45
|45|. Berikan Kepada Kekasihmu
46
|46|. Tidak Akan Melukainya
47
|47|. Kewarasannya Habis Karena Menggilainya
48
|48|. Sampai Jumpa Nanti Malam
49
|49|. Sudah Sepantasnya Peduli
50
|50|. Ini Bukan Kali Pertama
51
|51|. Istri Naif Ku
52
|52|. Diam Mu Adalah Iya
53
|53|. Lagipula Kau Suamiku Sekarang
54
|54|. Tidak Menggoda Sama Sekali
55
|55|. Itu Bukan Hal Yang Baik
56
|56|. Tidak Bisa Membencimu
57
|57|. Berencana Mendatangi Aldrich
58
|58|. Alasan Ingin Hidup Terpisah
59
|59|. Mama Kecewa Padamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!