|10|. Sudah Tiba Sejak Semalam

"Dia belum terikat perjanjian rahasia, jadi ketika dia datang nanti jangan lupa melakukannya terlebih dulu. Bagaimanapun identitas kita harus tetap tersembunyi"

"En"

"Jangan lupa kabari aku jika dia sudah datang"

"Baik, aku mengerti"

Tap!

Aldrich yang tak sanggup mendengar ocehannya lagi, langsung memutuskan panggilan.

Sean mendengus kesal, "Huh, selalu saja" Dia menenteng tas hitamnya dan bergegas keluar dari apartemennya untuk ke kampus.

Aldrich merasa tenggorokannya cukup haus. Dia pun pergi turun ke lantai bawah.

Tapi ketika kakinya menginjak ke ruang tengah, dia mendengar suara gadis menguap..

Aldrich mengedipkan matanya terkejut, "K-kamu.."

Maribel mengerutkan keningnya dan perlahan membuka matanya. Dia tidak tau berapa lama dia tertidur. Merentangkan tangannya ke atas, dia menguap melepas kantuk. Saat mulutnya terbuka, merenggangkan otot-otot tubuhnya dan telinganya menangkap suara berat pria...

"Bagaimana bisa kamu..."

Maribel tertegun. Langsung melarikan pandangannya ke asal suara. Detik itu matanya berkedip dalam kejutan.

Pria bertubuh tegap dan tinggi, terbungkus menawan dalam jubah mandi longgar putih. Dadanya yang berotot sedikit mengintip keluar. Kulitnya kesat dan dingin. Rambut kuning jagungnya yang masih setengah basah, kontur wajah sempurna, hidung mancung memikat dan mata hitam besarnya yang menyihir.

Bukankah dia pria tampan yang menyelamatkannya di hutan?

"Kenapa kau bisa ada di sini?" Aldrich bertanya heran.

Alih-alih menjawab, Maribel yang ter-pelongo itu nyaris hampir lupa bernafas, kehilangan akal sehatnya. Dia begitu senang karena berjumpa dengan pria itu lagi.

Aldrich mengerutkan keningnya. Matanya menatap dalam. Dia merasa wajah gadis itu terasa familiar. Seperti dia pernah melihatnya sebelumnya.

"Bagaimana cara kau masuk? Sudah berapa lama kau tinggal?"

Maribel menggigit bibir bawahnya, "Itu..p-pintu depan tidak dikunci. Jadi semalam aku—"

"Apa? Semalam? Jadi kau sudah berada di sini sejak semalam?"

Maribel tersenyum meringis, "Maaf, itu karena aku tidak punya pilihan lain. Aku sudah menekan bel berkali-kali, tapi sama sekali tidak ada tanggapan. Jadi ketika aku mendorong pintu, ternyata itu tidak terkunci. Jadi, aku masuk"

Aldrich menatapnya lamat-lamat. Dia merasa wajah itu begitu tak asing.

Setelah mencoba keras untuk mengingatnya...

"Kau gadis yang ku tolong kemarin di hutan bukan?"

Bola mata coklat Maribel langsung berbinar cantik, "Ya, itu aku" Dia senang karena pria itu mengingatnya.

"Ah, jadi kamu adalah pelayan yang akan bekerja di kastil ini?"

Baru saja Paman Sean memberitahunya kalau akan ada seorang pelayan yang datang, "Aku tidak mengira kau akan datang begitu cepat"

"Eh?" Bulu mata Maribel berkibar bingung.

Pelayan?

Aldrich berjalan ke sofa panjang dan duduk. Kaki panjangnya terjulur ke depan, terangkat menawan ke atas paha kaki yang satunya.

Melipat kedua tangannya di depan dada, dia berbicara, "Semalam aku sedang berpesta kecil. Biarpun tak ada yang menjawab panggilan mu, bukankah tidak pantas bagimu masuk begitu saja tanpa izin tuan rumah?"

Maribel meneguk liur pahit, "Itu..."

"Ku pikir ini adalah etika paling dasar bagi manusia"

Maribel menggigit ujung jari telunjuknya. Dia bahkan baru akan menjelaskan tapi pria itu terus memotong ucapannya, "Jadi begini.. sebenarnya semalam itu..."

"Sebentar"

"Huh?"

Maribel melihat pria itu sudah pergi menaiki anak tangganya menuju lantai dua.

Setelah wujud pria itu lenyap dari pandangan, Maribel langsung menjadi panik di tempat. Bukan karena dia kehabisan akal untuk menjelaskan, tapi itu tak lain karena...

"Aduh bagaimana ini!" Maribel menepuk-nepuk kedua pipinya, "Apa wajah ku berminyak?"

Dia baru saja terjaga dari tidur.

"Bagaimana jika ada sisa air liur di bibir ku?" Maribel menggosok-gosok sudut mulutnya cemas.

"Tahi mata?" Dia buru-buru memeriksa sudut matanya apakah ada kotoran yang melekat di sana.

"Oh, tidak! Mulutku.." Bagaimana dia bisa berbicara dengan nyaman untuk seterusnya jika nafasnya..

"Tidak bisa begini"

Pria yang dihadapinya bukan sembarang pria. Tapi cinta pada pandangan pertamanya. Bagaimana bisa dia terlihat seburuk itu?

"Aku harus ke kamar mandi" Maribel segera bangun dari sofa dan mencari kamar mandi. Tapi kastil itu begitu besar. Ukurannya yang sangat luas itu nyaris hampir mengalahkan kediaman mewah miliknya. Dia bahkan sampai linglung harus mencari di mana letaknya kamar mandi.

Aldrich kembali ke kamarnya untuk menghubungi Sean. Dia mau mengabari kalau pelayan yang disiapkan nya itu sudah tiba di kastil.

"Dia sudah datang?" Sean baru saja selesai mengajar. Berjalan keluar ke koridor.

"Ya. Dia sudah tiba sejak semalam"

Beberapa mahasiswi lewat dan tersenyum kearahnya. Sean menganggukkan kepalanya, tersenyum sopan sebagai balasan, "Semalam? Lalu kenapa kau tidak memberitahu ku?" Tampak Sean menautkan sepasang alisnya bingung.

Aldrich menghempaskan punggungnya ke sofa, menghela nafas, berbicara melalui ponselnya, "Aku bahkan baru saja mengetahuinya"

"Ha? Bagaimana bisa?"

"Semalam pelayan yang kau siapkan itu sudah datang dan menekan bel berkali-kali. Aku terlalu senang berpesta dan menyalakan musik terlampau keras, sehingga aku tidak mendengarnya"

"Lalu?"

"Sepertinya karena terlalu senang berpesta, aku jadi lupa mengunci pintu. Karena pintu tidak terkunci, dia pun memutuskan untuk masuk begitu saja dan berdiam di lantai bawah semalaman tanpa sepengetahuan ku"

Kening Sean berkerut dalam, "..."

"Haa, aku tau dia tidak punya pilihan, selain terpaksa masuk karena tidak ada yang mendengar suara bel. Tapi bukan berarti dia bisa masuk begitu saja tanpa izin tuan rumah"

Sean diseberang, hanya diam mendengarkan ocehan Aldrich. Mungkin perbedaan yang cukup mencolok antara ayah dan anak, itu adalah Aldrich yang kerapkali berbicara lebih banyak daripada Egbert yang cenderung irit bersuara.

"Setelah ku pikirkan, aku ragu menerimanya sebagai pelayan kastil ku. Etika paling dasar saja dia tidak tau"

"..."

"Paman, sebenarnya darimana kau mendapatkan jenis pelayan yang seperti itu?"

Sean tampak menghela nafas, "Aku sudah mencarikan satu yang paling cocok. Maklumi saja untuk yang satu itu. Bagaimanapun dia seorang gadis, dia tidak punya pilihan. Daripada berdiam di luar, itu tak aman. Dia hanya bisa masuk untuk keamanan"

"Tapi tetap saja, itu tidak bisa dijadikan alasan. Biar bagaimanapun, aku tidak ingin gadis itu menjadi pelayan di sini. Jadi paman cari saja yang lain"

"Haa, jangan terlalu pemilih. Jika kau tak ingin dia, maka cari saja sendiri. Jangan buang-buang waktu ku"

"Tapi paman—"

"Ingat untuk melakukan perjanjian rahasia jika kau berniat untuk menerimanya"

"Paman aku—"

"Sudah ya, aku tutup"

"Pama—"

Tut..tut..

Aldrich melihat panggilan yang sudah diputuskan. Dia mendengus, terlihat agak kesal.

Untuk pertama kalinya Sean tersenyum puas, "Ternyata cukup menyenangkan melakukan hal ini"

Aldrich berjalan turun ke lantai bawah. Alisnya bertaut, menemukan tak ada gadis itu di atas sofa, "Kemana dia?"

Episodes
1 |1|. Belum Saatnya Untuk Meledak
2 |2|. Belakang Telinganya Masih Basah
3 |3|. Terkena Patukan Ular Di Hutan
4 |4|. Dia Bukan Siapa-Siapanya
5 |5|. Skema Jahat Yang Gagal
6 |6|. Mendatangi Kastil Tua Di Hutan
7 |7|. Paling Tau Soal Bermain Bersih
8 |8|. Nasib Malang Yang Beruntun
9 |9|. Masuk Tanpa Izin Tuan Rumah
10 |10|. Sudah Tiba Sejak Semalam
11 |11|. Seperti Perjanjian Hidup Dan Mati
12 |12|. Dibutakan Oleh Ketampanannya
13 |13|. Jangan Coba-Coba Membodohi
14 |14|. Harus Menarik Garis Keras
15 |15|. Bersikap Sebagaimana Seharusnya
16 |16|. Cinta Pertamanya Bukan Manusia
17 |17|. Melakukan Sesuatu Yang Buruk
18 |18|. Sangat Tidak Baik Buat Jantung
19 |19|. Anda Seorang Pria Yang Baik
20 |20|. Menyenangkan Kaya Karena Keturunan
21 |21|. Tidak Berbau Masam Sama Sekali
22 |22|. Semua Dalam Dirinya Terlihat Baik
23 |23|. Harus Menjadikannya Sebagai Suaminya
24 |24|. Tolong Lakukan Dengan Lembut
25 |25|. Jadi Kau Berbohong Sebelumnya
26 |26|. Dia Adalah Yang Pertama
27 |27|. Bekerja Di Kediaman Yang Lain
28 |28|. Telah Tumbuh Dengan Sangat Baik
29 |29|. Gadis Yang Terkena Gigitan Ular
30 |30|. Ingin Menikahinya Segera
31 |31|. Tidak Memacari Gadis Manusia
32 |32|. Di Tahan Di Kantor Kepolisian
33 |33|. Pelayan Yang Kau Siapkan
34 |34|. Kebenaran Yang Mulai Terkuak
35 |35|. Karena Ingin Menikahinya
36 |36|. Mengatur Kencan Buta
37 |37|. Di Tolak Oleh Pria Di Kencan Buta
38 |38|. Bunga Yang Besar Di Rumah Kaca
39 |39|. Telah Tanpa Sengaja Menikah
40 |40|. Adalah Suami Rahasianya
41 |41|. Mimpi Indah Dan Ciuman Di Pagi Hari
42 |42|. Termasuk Cara Mu Menggodaku
43 |43|. Ingin Meminumnya Langsung
44 |44|. Kau Harus Bertanggung Jawab
45 |45|. Berikan Kepada Kekasihmu
46 |46|. Tidak Akan Melukainya
47 |47|. Kewarasannya Habis Karena Menggilainya
48 |48|. Sampai Jumpa Nanti Malam
49 |49|. Sudah Sepantasnya Peduli
50 |50|. Ini Bukan Kali Pertama
51 |51|. Istri Naif Ku
52 |52|. Diam Mu Adalah Iya
53 |53|. Lagipula Kau Suamiku Sekarang
54 |54|. Tidak Menggoda Sama Sekali
55 |55|. Itu Bukan Hal Yang Baik
56 |56|. Tidak Bisa Membencimu
57 |57|. Berencana Mendatangi Aldrich
58 |58|. Alasan Ingin Hidup Terpisah
59 |59|. Mama Kecewa Padamu
Episodes

Updated 59 Episodes

1
|1|. Belum Saatnya Untuk Meledak
2
|2|. Belakang Telinganya Masih Basah
3
|3|. Terkena Patukan Ular Di Hutan
4
|4|. Dia Bukan Siapa-Siapanya
5
|5|. Skema Jahat Yang Gagal
6
|6|. Mendatangi Kastil Tua Di Hutan
7
|7|. Paling Tau Soal Bermain Bersih
8
|8|. Nasib Malang Yang Beruntun
9
|9|. Masuk Tanpa Izin Tuan Rumah
10
|10|. Sudah Tiba Sejak Semalam
11
|11|. Seperti Perjanjian Hidup Dan Mati
12
|12|. Dibutakan Oleh Ketampanannya
13
|13|. Jangan Coba-Coba Membodohi
14
|14|. Harus Menarik Garis Keras
15
|15|. Bersikap Sebagaimana Seharusnya
16
|16|. Cinta Pertamanya Bukan Manusia
17
|17|. Melakukan Sesuatu Yang Buruk
18
|18|. Sangat Tidak Baik Buat Jantung
19
|19|. Anda Seorang Pria Yang Baik
20
|20|. Menyenangkan Kaya Karena Keturunan
21
|21|. Tidak Berbau Masam Sama Sekali
22
|22|. Semua Dalam Dirinya Terlihat Baik
23
|23|. Harus Menjadikannya Sebagai Suaminya
24
|24|. Tolong Lakukan Dengan Lembut
25
|25|. Jadi Kau Berbohong Sebelumnya
26
|26|. Dia Adalah Yang Pertama
27
|27|. Bekerja Di Kediaman Yang Lain
28
|28|. Telah Tumbuh Dengan Sangat Baik
29
|29|. Gadis Yang Terkena Gigitan Ular
30
|30|. Ingin Menikahinya Segera
31
|31|. Tidak Memacari Gadis Manusia
32
|32|. Di Tahan Di Kantor Kepolisian
33
|33|. Pelayan Yang Kau Siapkan
34
|34|. Kebenaran Yang Mulai Terkuak
35
|35|. Karena Ingin Menikahinya
36
|36|. Mengatur Kencan Buta
37
|37|. Di Tolak Oleh Pria Di Kencan Buta
38
|38|. Bunga Yang Besar Di Rumah Kaca
39
|39|. Telah Tanpa Sengaja Menikah
40
|40|. Adalah Suami Rahasianya
41
|41|. Mimpi Indah Dan Ciuman Di Pagi Hari
42
|42|. Termasuk Cara Mu Menggodaku
43
|43|. Ingin Meminumnya Langsung
44
|44|. Kau Harus Bertanggung Jawab
45
|45|. Berikan Kepada Kekasihmu
46
|46|. Tidak Akan Melukainya
47
|47|. Kewarasannya Habis Karena Menggilainya
48
|48|. Sampai Jumpa Nanti Malam
49
|49|. Sudah Sepantasnya Peduli
50
|50|. Ini Bukan Kali Pertama
51
|51|. Istri Naif Ku
52
|52|. Diam Mu Adalah Iya
53
|53|. Lagipula Kau Suamiku Sekarang
54
|54|. Tidak Menggoda Sama Sekali
55
|55|. Itu Bukan Hal Yang Baik
56
|56|. Tidak Bisa Membencimu
57
|57|. Berencana Mendatangi Aldrich
58
|58|. Alasan Ingin Hidup Terpisah
59
|59|. Mama Kecewa Padamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!