|16|. Cinta Pertamanya Bukan Manusia

Suara pecahan keramik pun terdengar keluar saat Callie menutup pintu.

Callie menghela nafas berat sambil mengelus dadanya, "Haa, benar-benar tidak bagus buat jantung"

Tiba-tiba ponsel di tangannya bergertar. Callie melihat ternyata ada sebuah notifikasi pesan dari Maribel. Callie langsung membukanya.

[Callie, tolong jemput saya sekarang]

Sedetik kemudian pesanan lainnya langsung muncul. Maribel baru saja membagikan lokasinya.

Callie mengerutkan keningnya dan mengetikkan balasan.

[Baik Bu, saya akan segera kesana]

......................

Callie pikir awalnya dia telah salah alamat. Tapi setelah dikonfirmasi sekali lagi ternyata itu benar. Melihat bangunan kastil besar yang penampilannya sudah cukup tua tak terawat. Dia mengerutkan keningnya heran, "Harusnya benar disini. Tapi di mana Bu Maribel?"

Dia melongok kearah pagar tembaga yang menjulang tinggi didepannya. Itu telah dipenuhi dengan rerumputan liar dan tanaman merambat. Sedangkan halamannya yang luas penuh dengan sepahan daun kering yang sangat banyak.

Mengeluarkan ponselnya, dia menelpon Maribel.

"Halo Bu, saya sudah di sini. Di depan kastil tua yang sepertinya tidak terurus. Apa saya telah datang di alamat yang benar?"

"Ya kau benar. Aku akan keluar sekarang"

Maribel melongok ke lantai atas, haruskah dia memberi tau pria itu lebih dulu sebelum keluar?

"Ah, ku pikir nanti saja ku jelaskan"

Maribel langsung pergi meninggalkan kastil dan di luar sana sudah ada Callie yang menunggunya.

Dia masuk ke dalam mobil, duduk di kursi belakang. Maribel langsung berpesan pada Callie, "Aku lapar. Kita mampir sebentar di restoran terdekat"

"Baik bu"

Mereka pun mampir di salah satu tempat makan yang letaknya ada di pinggir jalan. Maribel sengaja mengambil tempat duduk di luar. Dia ingin makan sambil memperhatikan jalan dan orang-orang yang berlalu lalang.

Setelah memesan, Maribel menyadari tatapan Callie kearahnya yang penuh dengan tanda tanya dan kebingungan.

Callie menjepit sepasang alisnya heran, memperhatikan penampilan Maribel. Kaos rumahan biasa dan celana longgar bercorak kulit zebra. Apa dia baru saja bermalam di kastil tua tadi? Tapi kenapa tidak membawa pakaian ganti?

Menjawab keheranannya, Maribel langsung menjelaskan, "Jadi bagaimana bisa aku seperti ini? Ceritanya begini..."

Maribel pun menceritakan semuanya pada Callie. Mulai dari dia mendatangi vila, terkena gigitan ular dan di tolong oleh seorang pria tampan. Kemudian tentang bermalam di vila, mendapati kurir asing yang sepertinya datang untuk mencelakai dirinya dan terakhir aksi melarikan dirinya dari supir mesum yang membawanya ke kastil tua hingga bermalam semalaman penuh di sana tanpa izin tuan rumah.

Callie menatap Maribel prihatin, "Apa anda tau siapa kira-kira yang merencanakan kejahatan itu untuk anda Bu?"

"Tentu saja"

Itu pasti bibinya atau barangkali pamannya. Yang jelas pasangan itu berkomplot satu sama lain untuk mengakhiri hidupnya.

"Lalu kenapa anda tidak pergi melapor?"

"Apa aku punya bukti?"

Callie tercenung.

Pelayan datang membawakan pesanan.

Sepiring omelette, salad dan segelas susu hangat sudah tertata di meja. Semalam Maribel tidak mengkonsumsi apapun dan berpikir sarapan seperti itu masih kurang. Dia langsung berkata pada pelayan, "Aku ingin sepiring omelette tambahan dengan irisan tomat di atasnya"

Callie yang mendengarnya ter-pelongo.

Maribel mengalihkan pandangannya kearah Callie, "Kau tidak memesan?"

"Tidak Bu"

Maribel mengangguk dan berkata kearah pelayan, "Tolong cappucino dingin satu untuknya" Ucapnya, sambil mengangkat jari telunjuknya.

Saat itu Callie melihat ada titik kecil yang memerah di ujung jari telunjuk Maribel. Itu tampak seperti bekas luka.

"Masih ada lagi Bu?"

"Tidak. Itu saja"

Pelayan itu selesai mencatat dan pergi.

"Ada ada apa dengan jari telunjuk anda Bu?" Selepas kepergian pelayan tersebut, Callie langsung bertanya.

Maribel terkesiap, "Ah, maksud mu ini?" Maribel menyentuh jari telunjuknya, meraba bekas tempat gigitan Aldrich sebelumnya.

Callie mengangguk.

"Ah, bukan apa-apa. Sepertinya aku telah tanpa sengaja melukainya" Maribel tidak mungkin mengatakan kebenarannya bukan? Bisa-bisa dia mati karena telah membocorkan rahasia, bagaimanapun dia telah mengikat perjanjian darah.

"Apa perlu saya belikan plaster?"

Maribel menggeleng cepat, "Tidak perlu. Ini hanya luka kecil"

"Ah, baiklah kalau begitu"

Sebelum makan, Maribel menatap luka di jari telunjuknya. Ada rasa tidak percaya di hatinya, tapi memandangi bekas luka itu dan membayangkan esensi taring tajam Aldrich saat menancap di sana, segalanya terasa begitu nyata.

'Haa, sulit dipercaya. Ternyata cinta pertama ku bukan manusia'

Maribel meraih sepiring omelette, memakannya dengan potongan besar, tanpa kehilangan keanggunan nya ketika dia menyuapnya kedalam mulut. Kemudian dia mengambil semangkuk salad dan sepiring omelette lainnya yang baru saja datang.

Sedangkan Callie duduk menontonnya makan dengan raut wajah ter-pelongo sambil meminum cappucino dingin yang sengaja dipesankan Maribel untuknya.

Maribel kenyang dan sekarang dia memiliki tenaga yang cukup ke perusahaan.

"Tapi sebelum itu kau harus mengantarkan aku ke vila. Aku ingin mengambil si merah kesayangan ku di sana.

Itu tak lain adalah mobil sport mahal kesayangannya.

Sekalian juga buat dia berganti baju. Karena tidak mungkin dia ke perusahaan dengan pakaian seperti ini bukan?

......................

Aldrich menuruni anak tangga dan melihat keadaan lantai bawah yang lengang. Sama sekali tidak terdengar aktivitas apapun di sana. Itu membuatnya mengerutkan keningnya.

"Maddie"

Tak ada jawaban.

"Maddie kau dimana?"

Sama sekali tidak ada sahutan.

Sepasang alis Aldrich bertaut, "Kemana dia?"

Dia berlari cepat kearah dapur, itu kosong. Melesat ke taman belakang, hanya ada tanaman mati tak terawat dan daun kering yang bersepahan.

"Masih belum di bersihkan?" Tadinya dia berpikir wanita itu tidak ada didalam karena sedang sibuk membersihkan taman belakang.

Tapi tidak ada tanda-tanda Keberadaanya sama sekali.

"Maddie" Aldrich kembali masuk kedalam dan meneriakkan nama pelayan itu.

Tapi yang menyambutnya hanya udara kosong.

"Haa, gadis itu benar-benar..."

Itu bahkan baru saja hari pertamanya, tapi dia sudah menghilang entah kemana.

Di samping itu, Maribel sedang sibuk mengurus banyak hal di perusahaan. Dia memeriksa beberapa aset penting, catatan keungan dan transaksi. Setelah mempelajarinya satu-persatu, dia dapat menarik kesimpulan kalau kondisi perusahaan sejauh ini cukup stabil.

Hanya dia mendapatkan sesuatu yang mengganjal.

"Sejauh ini siapa yang mengelola keuangan perusahaan?" Maribel meletakkan setumpuk kertas yang baru di bacanya ke atas meja, matanya beralih kearah Callie yang berdiri di depannya.

"Tuan Gavin, paman anda Bu"

Maribel mengetuk-ngetuk kan jari telunjuknya ke atas meja, agaknya tengah memikirkan sesuatu, "Ah, jadi itu dia"

Maribel mengambil salah satu map dan mempelajari isinya sekali lagi, "Aku melihat data penjualan furnitur yang berbahan kayu mengalami penurunan beberapa persen beberapa tahun belakangan ini. Padahal dari data tahun-tahun sebelumnya, itu terus meningkat atau paling tidak stabil di angka keuntungan sebesar delapan puluh persen. Tapi tahun ini itu menurun hingga ke lima puluh enam persen. Aku terus berpikir ini sedikit mengganjal hatiku. Bagaimana menurutmu?"

Episodes
1 |1|. Belum Saatnya Untuk Meledak
2 |2|. Belakang Telinganya Masih Basah
3 |3|. Terkena Patukan Ular Di Hutan
4 |4|. Dia Bukan Siapa-Siapanya
5 |5|. Skema Jahat Yang Gagal
6 |6|. Mendatangi Kastil Tua Di Hutan
7 |7|. Paling Tau Soal Bermain Bersih
8 |8|. Nasib Malang Yang Beruntun
9 |9|. Masuk Tanpa Izin Tuan Rumah
10 |10|. Sudah Tiba Sejak Semalam
11 |11|. Seperti Perjanjian Hidup Dan Mati
12 |12|. Dibutakan Oleh Ketampanannya
13 |13|. Jangan Coba-Coba Membodohi
14 |14|. Harus Menarik Garis Keras
15 |15|. Bersikap Sebagaimana Seharusnya
16 |16|. Cinta Pertamanya Bukan Manusia
17 |17|. Melakukan Sesuatu Yang Buruk
18 |18|. Sangat Tidak Baik Buat Jantung
19 |19|. Anda Seorang Pria Yang Baik
20 |20|. Menyenangkan Kaya Karena Keturunan
21 |21|. Tidak Berbau Masam Sama Sekali
22 |22|. Semua Dalam Dirinya Terlihat Baik
23 |23|. Harus Menjadikannya Sebagai Suaminya
24 |24|. Tolong Lakukan Dengan Lembut
25 |25|. Jadi Kau Berbohong Sebelumnya
26 |26|. Dia Adalah Yang Pertama
27 |27|. Bekerja Di Kediaman Yang Lain
28 |28|. Telah Tumbuh Dengan Sangat Baik
29 |29|. Gadis Yang Terkena Gigitan Ular
30 |30|. Ingin Menikahinya Segera
31 |31|. Tidak Memacari Gadis Manusia
32 |32|. Di Tahan Di Kantor Kepolisian
33 |33|. Pelayan Yang Kau Siapkan
34 |34|. Kebenaran Yang Mulai Terkuak
35 |35|. Karena Ingin Menikahinya
36 |36|. Mengatur Kencan Buta
37 |37|. Di Tolak Oleh Pria Di Kencan Buta
38 |38|. Bunga Yang Besar Di Rumah Kaca
39 |39|. Telah Tanpa Sengaja Menikah
40 |40|. Adalah Suami Rahasianya
41 |41|. Mimpi Indah Dan Ciuman Di Pagi Hari
42 |42|. Termasuk Cara Mu Menggodaku
43 |43|. Ingin Meminumnya Langsung
44 |44|. Kau Harus Bertanggung Jawab
45 |45|. Berikan Kepada Kekasihmu
46 |46|. Tidak Akan Melukainya
47 |47|. Kewarasannya Habis Karena Menggilainya
48 |48|. Sampai Jumpa Nanti Malam
49 |49|. Sudah Sepantasnya Peduli
50 |50|. Ini Bukan Kali Pertama
51 |51|. Istri Naif Ku
52 |52|. Diam Mu Adalah Iya
53 |53|. Lagipula Kau Suamiku Sekarang
54 |54|. Tidak Menggoda Sama Sekali
55 |55|. Itu Bukan Hal Yang Baik
56 |56|. Tidak Bisa Membencimu
57 |57|. Berencana Mendatangi Aldrich
58 |58|. Alasan Ingin Hidup Terpisah
59 |59|. Mama Kecewa Padamu
Episodes

Updated 59 Episodes

1
|1|. Belum Saatnya Untuk Meledak
2
|2|. Belakang Telinganya Masih Basah
3
|3|. Terkena Patukan Ular Di Hutan
4
|4|. Dia Bukan Siapa-Siapanya
5
|5|. Skema Jahat Yang Gagal
6
|6|. Mendatangi Kastil Tua Di Hutan
7
|7|. Paling Tau Soal Bermain Bersih
8
|8|. Nasib Malang Yang Beruntun
9
|9|. Masuk Tanpa Izin Tuan Rumah
10
|10|. Sudah Tiba Sejak Semalam
11
|11|. Seperti Perjanjian Hidup Dan Mati
12
|12|. Dibutakan Oleh Ketampanannya
13
|13|. Jangan Coba-Coba Membodohi
14
|14|. Harus Menarik Garis Keras
15
|15|. Bersikap Sebagaimana Seharusnya
16
|16|. Cinta Pertamanya Bukan Manusia
17
|17|. Melakukan Sesuatu Yang Buruk
18
|18|. Sangat Tidak Baik Buat Jantung
19
|19|. Anda Seorang Pria Yang Baik
20
|20|. Menyenangkan Kaya Karena Keturunan
21
|21|. Tidak Berbau Masam Sama Sekali
22
|22|. Semua Dalam Dirinya Terlihat Baik
23
|23|. Harus Menjadikannya Sebagai Suaminya
24
|24|. Tolong Lakukan Dengan Lembut
25
|25|. Jadi Kau Berbohong Sebelumnya
26
|26|. Dia Adalah Yang Pertama
27
|27|. Bekerja Di Kediaman Yang Lain
28
|28|. Telah Tumbuh Dengan Sangat Baik
29
|29|. Gadis Yang Terkena Gigitan Ular
30
|30|. Ingin Menikahinya Segera
31
|31|. Tidak Memacari Gadis Manusia
32
|32|. Di Tahan Di Kantor Kepolisian
33
|33|. Pelayan Yang Kau Siapkan
34
|34|. Kebenaran Yang Mulai Terkuak
35
|35|. Karena Ingin Menikahinya
36
|36|. Mengatur Kencan Buta
37
|37|. Di Tolak Oleh Pria Di Kencan Buta
38
|38|. Bunga Yang Besar Di Rumah Kaca
39
|39|. Telah Tanpa Sengaja Menikah
40
|40|. Adalah Suami Rahasianya
41
|41|. Mimpi Indah Dan Ciuman Di Pagi Hari
42
|42|. Termasuk Cara Mu Menggodaku
43
|43|. Ingin Meminumnya Langsung
44
|44|. Kau Harus Bertanggung Jawab
45
|45|. Berikan Kepada Kekasihmu
46
|46|. Tidak Akan Melukainya
47
|47|. Kewarasannya Habis Karena Menggilainya
48
|48|. Sampai Jumpa Nanti Malam
49
|49|. Sudah Sepantasnya Peduli
50
|50|. Ini Bukan Kali Pertama
51
|51|. Istri Naif Ku
52
|52|. Diam Mu Adalah Iya
53
|53|. Lagipula Kau Suamiku Sekarang
54
|54|. Tidak Menggoda Sama Sekali
55
|55|. Itu Bukan Hal Yang Baik
56
|56|. Tidak Bisa Membencimu
57
|57|. Berencana Mendatangi Aldrich
58
|58|. Alasan Ingin Hidup Terpisah
59
|59|. Mama Kecewa Padamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!