Dasar Anak Kurang Ajar

Luis menghentikan mobilnya di sebuah pusat perbelanjaan. Dia langsung menuju pusat perbelanjaan tersebut setelah menerima pesan singkat dari Vincent. Kebetulan hari ini Luis sedang free, jadi dia bisa menemani Serra.

CEO tampan itu menaiki lift menuju lantai dua. Tak jarang dia berpapasan dengan rekan kerjanya, dan mereka bersama wanita-wanita muda. Parahnya lagi, mereka berpesan supaya lulus tidak mengatakan apapun pada orang lain.

Memang ada-ada saja tingkah mereka, lagi pula Apa untungnya juga Luis mengatakannya pada orang lain. Toh itu urusan mereka, bukan urusannya. Masih banyak hal yang jauh lebih berguna, daripada mengurusi urusan orang lain.

"Luis, disini!!" terlihat Vincent Melambaikan tangannya pada Luis.

Luis menautkan kedua alisnya. Bukankah Vincent mengatakan Jika dia sedang menemani Serra dan ibunya berbelanja, lalu kenapa hanya ada dia saja? Lalu di mana mereka berdua? Luis bertanya-tanya.

"Mereka masih sibuk berbelanja, dan aku sangat lelah jika harus terus-terusan mengikuti mereka berdua pindah dari toko satu ke toko yang lain. Tidak cocok di toko yang satu, pergi ke toko yang lain. Parahnya lagi mereka hanya melihat-lihat saja kemudian keluar tanpa membeli apapun, dan hal itu benar-benar sangat memalukan!!!" Vincent sedang curhat pada Luis.

"Memangnya di toko mana mereka sekarang?"

Kemudian Vincent memberikan arahannya, dan menunjukkan di toko mana mereka berada saat ini. Luis pergi menyusul mereka berdua, sementara Vincent memilih menunggu di cafe. Kedua kakinya sudah sangat pegal, dan rasanya dia sudah tidak kuat untuk berjalan lagi.

Setelah hampir 10 menit berkeliling, akhirnya Luis menemukan Serra dan nyonya Margaretha. Mereka berada di salah satu toko pakaian dengan brand ternama dunia.

"Jika kau menyukainya, sebaiknya ambil saja!!" ucap seseorang dari belakang Serra.

Dan kemunculannya yang tiba-tiba membuat Serra terkejut bukan main. Dan Hampir saja jantungnya copot karena ulah suaminya sendiri. "Omo!! Luis, kau mengejutkanku!!" ucap Serra sambil mengusap dadanya. Jantungnya berdegup kencang.

"Apa masih ada lagi yang ingin kau beli?" tanya Luis.

Serra menggeleng. "Tidak ada!! Sebenarnya aku tidak membeli apapun, karena semua barang-barang ini adalah pemberian, Bibi Margaretha. Dia memaksaku untuk menerima semua barang-barang ini. Sebenarnya aku merasa tidak enak, tetapi lebih tidak enak lagi jika aku sampai menolaknya!! Aku takut membuatnya kecewa, aku menerimanya," tutur Serra panjang lebar.

"Lalu di mana Bibi Margaretha sekarang?" tanya Luis, pasalnya dia tidak melihat keberadaan wanita itu.

"Dia sedang ke toilet," jawab Serra.

"Ya sudah, kita tunggu saja." Serra menganggukkan kepala.

Tiba-tiba ponsel milik Luis berdering menandakan bahwa ada panggilan masuk. Nama dokter Kim tertera dan menghiasi layar ponselnya yang menyala terang. Luis pun segera menerima panggilan tersebut.

"Tuan, Kakak anda baru saja datang menemui saya. Dia juga ingin melakukan tes DNA pada istrinya, menurutnya ada kemungkinan jika istrinya adalah putri dari, Nyonya Margaretha, yang hilang!!"

"Hn, begitu ya. Kalau begitu ikuti saja permainannya. Buatkan data jika wanita itu benar-benar Putri kandung dari, Nyonya Margaretha!!" perintah Luis.

"Baik, Tuan. Seperti perintah, Anda. Besok siang Anda datang lagi ke rumah sakit, besok siang hasilnya sudah keluar!!"

"Hn, aku mengerti!!"

Kemudian Luis memutuskan sambungan teleponnya begitu saja, dan memasukkan kembali ponsel itu ke dalam saku jasnya. Perhatiannya kembali pada Serra, Luis tersenyum seraya menatap perempuan itu penuh kelembutan.

Rasa hangat seketika memenuhi dada Serra saat melihat senyum lembut dibibir Luis. Senyum yang begitu tulus, dan mengandung makna yang begitu dalam. "Siapa yang menghubungimu?" tanya Serra penasaran.

"Dokter Kim, dia memberitahuku jika Leo dan Lia baru saja menemuinya. Leo mengatakan pada Dokter Kim jika ada kemungkinan Lia adalah Putri kandung dari, Bibi Margaretha. Aku tidak tahu apa yang sedang mereka rencanakan, namun sepertinya perempuan itu ingin membuatmu sengsara!!" jawab Luis seraya mengunci manik Hazel milik Serra.

"Maksudmu apa, Luis?" sahut Nyonya Margaretha yang tidak sengaja mendengar ucapan Luis.

Kemudian Luis pun menceritakan apa yang terjadi pada Nyonya Margaretha tanpa ada satupun yang dia tutup-tutupi termasuk gagalnya pernikahan Serra dan Leo karena ulah Lia.

Tangan Nyonya Margaretha terkepal kuat mendengar cerita Luis, dan dia ingin bekerjasama dengan Luis untuk memberikan pelajaran pada perempuan itu. "Benar-benar ular betina, lihat saja bagaimana aku akan memberikan pelajaran pada wanita itu!!"

"Memangnya Mama ingin memberikan pelajaran pada siapa?!"

"Omo!!" Nyonya Margaretha torlonjak kaget karena kemunculan Vincent yang tiba-tiba. Akibatnya satu jitakan keras mendarat mulus di kepala laki-laki itu. "Yakk!! dasar anak kurang ajar, ada kau sengaja ingin membuat Mama terkena serangan jantung, eo?!" bentak Nyonya Margaretha dengan emosi. Wanita itu mengusap dadanya dengan gerakan naik turun.

"Mama, saja yang berlebihan. Lagipula bicaraku juga tidak keras dan tidak tiba-tiba juga!!" ucapnya sambil mempoutkan bibirnya.

Nyonya Margaretha memukul Vincent saking sebalnya. Jelas-jelas dia bersalah, tetapi tidak mau mengakui kesalahannya dan malah menyalakannya.

Bukan sekali dua kali saja Nyonya Margaretha memukul putra sulungnya tersebut, bahkan mereka berdua kini menjadi pusat perhatian. Banyak pasang mata yang menyaksikan sikap kekanakan ibu dan anak tersebut.

"Ma, hentikan!!! Malu dilihat banyak orang,"

"Bodoh amat. Mama, tidak peduli!!" jawab nyonya Margareth.

Serra memperhatikan sekelilingnya. Dia malu sendiri dengan tingkah vincent dan nyonya Margareth, bisa-bisanya mereka berdua bersikap kekanakan seperti itu. Sedangkan Luis hanya menghela napas sambil menggelengkan kepala melihat tingkah mereka berdua.

Malas melihat perdebatan ibu dan anak tersebut. Luis meraih dan menggenggam tangan Serra lalu membawanya meninggalkan toko. Bahkan dia tidak bilang apa-apa pada Nyonya Margaretha. Serra tidak menolaknya, karena dia sendiri juga terganggu dengan sikap mereka berdua.

Dan nyonya Margaretha menghentikan aksi brutalnya saat menyadari jika Serra dan Luis sudah tidak ada lagi. Membuatnya kebingungan mencari mereka berdua, kemudian dia bertanya pada beberapa orang yang ada di toko tersebut dan mereka mengatakan jika Luis dan Sera sudah meninggalkan toko.

"Huft, aku malah ditinggalkan!! Ini semua karena kau, Vin!! Jika saja kau tidak mengejutkan, Mama. Pasti Serra dan Luis tidak akan meninggalkan kita!! Dan Mama tidak mau tahu pokoknya, secepatnya kau harus menemukan mereka berdua!!"

"Itu tidak perlu, Ma. Luis, baru saja mengirimkan pesan singkat padaku. Dia mengatakan jika mereka berdua duluan. Jadi kita tidak perlu mencari mereka ataupun menunggunya!! Aku sangat lelah, sebaiknya kita pulang saja!!" ucap Vincent seraya beranjak dari hadapan ibunya.

sebenarnya bukan hanya Vincent saja yang lelah dan ingin pulang tetapi Nyonya Margaretha juga. tetapi karena dia ingin menghabiskan lebih banyak waktunya bersama Serra, jadi dia menahan semua itu.

"Baiklah, ayo pulang!!"

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

syabas Ny.Margaretha, hempaskan Lia.. perempuan tidak tahu malu 😏 ada hati nak jadi anaknya Ny Margaretha

2024-11-05

0

Sumawita

Sumawita

Lia tunggu lah kehancuran mu

2023-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!